You are on page 1of 19

Fuel System

B-1250

Pelajaran 11 : Mechanical Actuated Unit Injector


(MUI)
B-1290

OBJECTIVES
Setelah mengikuti pelajaran ini siswa dapat :
1. Menjelaskan komponen dan prinsip kerja mechanical unit injector pada engine
3116 dan 3126.
2. Menjelaskan

komponen dan prinsip kerja mechanical unit injector yang

dipergunakan pada engine 3500.


3. Menjelaskan prosedure injector synchronizing, fuel timing dan fuel setting pada
engine 3116
4. Menjelaskan prosedure injector synchronizing pada engine 3500.
5. Menjelaskan pin timing dan injector timing pada engine 3500.

REFERENSI
1. Small Engine Fuel System

SERQ4801-02

2. Medium Engine Fuel System

SERQ5151-02

3. Engine Electronic

SERQ4031

OUTCOMES
Materi pelajaran ini meliputi :
No.

Subject

Performance Criteria

1.

Mechanical actuated unit injector

fuel system.

Menjelaskan latar belakang MUI


fuel system.

a. Keunggulan dan keterbatasan

Menjelaskan keunggulan dan

system mechanical unit

keterbatasan system mechanical unit

injector.

injector.

b. Komponen dan prinsip kerja

Mechanical Actuated Unit Injector

148

Menjelaskan komponen dan prinsip

Fuel System

B-1250

mechanical unit injector pada

kerja mechanical unit injector pada

engine 3116 dan 3126.

engine 3116 dan 3126.

c. Prosedure injector

Menjelaskan komponen dan prinsip

synchronizing, fuel timing dan

kerja mechanical unit injector yang

fuel setting pada engine 3116

dipergunakan pada engine 3500.

d. Komponen dan prinsip kerja

Menjelaskan tujuan dan prosedure

mechanical unit injector yang

injector synchronizing, fuel timing

dipergunakan pada engine

dan fuel setting pada engine 3116.

3500.

e. Prosedure injector

Mendemonstrasikan injector
synchronizing 3116.

synchronizing dan pin timing

pada engine 3500

Menjelaskan tujuan dan prosedure


injector synchronizing dan pin
timing pada engine 3500

Menjelaskan kritikal point yang


berhubungan dengan MUI fuel
system.

KUALIFIKASI YANG DIAJARKAN


Materi yang dibahas pada bab ini merupakan pengetahuan penunjang untuk menguasai
skill no. 149 dan 356 pada Technician Development Program (TDP).

DURASI
2 Jam

PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan standar customer terhadap

diesel engine dengan

performance dan standard emisi gas buang yang bagus, Caterpillar memproduksi
diesel engine dengan proses pembakaran yang lebih sempurna didalam silinder. Salah
satu cara menyempurnakan pembakaran adalah dengan

meningkatkan tekanan

penginjeksian bahan bakar. Peningkatan tekanan penginjeksian bahan bakar pada


system pump and lines sangat terbatas untuk bisa dilakukan karena system ini masih
Mechanical Actuated Unit Injector

149

Fuel System

B-1250

mempergunakan high pressure fuel lines .Oleh sebab itu Caterpillar menciptakan
mechanical actuated unit injector yang tidak lagi mempergunakan high injection fuel
line.

Gambar 11.1 Mechanical actuated Unit injector

KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN MECHANICAL


ACTUATED UNIT INJECTOR (MUI)
Mechanical actuated unit injector fuel system memiliki keunggulan yaitu :
1. High pressure fuel lines tidak dipergunakan lagi sehingga injection pressure dapat
ditingkatkan mencapai 23,000 psi jika dibandingkan dengan system pump & line
yang hanya 17,000 psi.
2. Fuel injection pump dan injector tergabung dalam satu unit pada masing-masing
silinder sehingga konstruksinya lebih sederhana.
Disamping keunggulannya, system ini masih memiliki keterbatasan antara lain :
1. Tidak adanya timing advance sebagai pengontrol injection timing.
2. Walaupun injector secara mekanis

diaktifkan oleh

rocker arm, tetapi untuk

mengatur fuel rate masih dikontrol oleh hydra mechanical governor.

Mechanical Actuated Unit Injector

150

Fuel System

B-1250

Gambar 11.2 Mechanical Actuated Unit Injector

PRINSIP KERJA
SYSTEM

MECHANICAL

UNIT

INJECTOR

FUEL

Prinsip kerja yang dipergunakan oleh semua system mechanical unit injector pada
dasarnya sama, hanya ukuran saja yang berbeda. Karakteristik yang dimiliki system
ini adalah :
1. Sebuah unit injector ditempatkan diatas masing-masing silinder
2. Sebuah

mechanically actuated governor untuk mengontrol

fuel rate (scroll

metered) dengan flyweights and springs


3. Injector timingnya ada yang tetap dan ada juga yang bervariasi tergantung jenis
scroll injector . Injector dual scroll memiliki injection timing yang bervariasi
tergantung beban sedangkan injector single scroll memiliki injection timing yang
tetap.

Mechanical Actuated Unit Injector

151

Fuel System

B-1250

1
6

5
2

Gambar 11.3 Prinsip kerja MUI sytem

PRINSIP KERJA MECHANICAL UNIT INJECTOR FUEL


SYTEM
Mechanical actuated unit injector mengkombinasikan antara nozzle dengan

fuel

injection pump. Fuel transfer pump (1) menghisap bahan bakar dari tanki (5) melalui
primary screen (2) dan mengirimnya ke Spin ON Secondary fuel filter (3). Dari fuel
filter, bahan bakar mengalir ke saluran yang berada pada cylinder head . Saluran ini
menghubungkan masing-masing gallery disetiap unit injector dan menyediakan aliran
bahan bakar yang berkesinambungan menuju unit injector. Bahan bakar yang tidak
terpakai pada cylinder head, mengalir kembali ke tanki(5) melalui pressure regulating
valve (4) yang berupa orifice atau check valve. Pressure regulating valve (4) juga
berfungsi mempertahankan pressure tertentu didalam fuel gallery dan menjaga supaya
fuel gallery tetap terisi bahan bakar saat engine mati. Pengontrolan jumlah bahan bakar
yang akan diinjeksikan diatur oleh mechanical governor yang terhubung ke masingmasing injector melalui mekanisme linkage.

Mechanical Actuated Unit Injector

152

Fuel System

B-1250

Gambar 11.4 Mekanisme linkage dan injector engine 3116 MUI

MEKANISME LINKAGE DAN INJECTOR 3116 MUI


Gambar 11.4 memperlihatkan mekanisme dari linkage engine 3116 dan 3114 . Rack
injector digerakkan oleh control shaft yang ditempatkan pada bagian atas cylinder
head. Governor menggerakkan shaft yang secara bersamaan menggerakkan seluruh
rack injector untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan. Power
setting screw juga terdapat pada control shaft sebagai pembatas gerakan maksimal
yang akan dicapai oleh rack ( maksimum fuel ON ). Untuk menyamakan posisi
masingmasing rack terdapat synchronizing screw pada masing-masing control shaft
linkage kecuali pada cylinder no. 1 karena injector ini yang akan dijadikan acuan atau
referensi posisi oleh rack injector yang lainnya atau
position.

Mechanical Actuated Unit Injector

153

disebut juga synchronizing

Fuel System

B-1250

Gambar 11.5 Injector Synchronizing engine 3116

INJECTOR SYNCHRONIZING ENGINE 3116


Injector synchronizing merupakan proses yang kita lakukan pada mechanical unit
injector untuk menyamakan fuel delivery antara injector yang satu dengan yang
lainnya.

Mechanical Actuated Unit Injector

154

Fuel System

B-1250

Gambar 11.6 Injector Synchronizing engine 3116

Proses ini harus dilakukan jika linkage dikendorkan atau injector diganti dan hanya
injector yang diganti saja yang disynchronizing kecuali jika injector no 1 yang diganti
maka seluruh injector harus disynchronizing karena injector no 1 merupakan acuan
bagi injector yang lainnya. Setelah penggantian injector, pengecekan valve lash dan
fuel timingpun harus dilakukan. Cara melakukan injector synchronizing terdapat pada
testing & adjusting 3116.

Mechanical Actuated Unit Injector

155

Fuel System

B-1250

FUEL SETTING SCREW

Gambar 11.7 Fuel setting screw engine 3116

FUEL SETTING ENGINE 3116


Fuel setting screw membatasi tenaga yang dihasilkan engine dengan menyetel gerakan
maksimum injector rack untuk mengontrol maksimum fuel delivery, sebelum
penyetelan dilakukan injector harus di synshronizing dengan benar.

Mechanical Actuated Unit Injector

156

Fuel System

B-1250

Gambar 11.8 Fuel setting engine 3116

FUEL SETTING ENGINE 3116


Fuel setting dilakukan pada injector no 1, karena injector no 1 merupakan referensi
bagi injector yang lainnya. Fuel setting pada injector yang lainnya juga akan sama
dengan injector no.1 jika proses fuel setting pada injector no.1 dilakukan dengan
benar.

Mechanical Actuated Unit Injector

157

Fuel System

B-1250

Gambar 11.9 Fuel timing engine 3116

FUEL TIMING ENGINE 3116


Fuel timing adalah mengukur jarak antara bagian atas dari injector follower ke
permukaan injector body. Pada dasarnya pengukuran ini adalah mengatur jarak antara
plunger terhadap saluran masuk bahan bakar di barrel. Pemeriksaan atau penyetelan
fuel timing dilakukan pada saat ketinggian injector maksimal dan push rod berada
pada posisi paling rendah ( Lifter assembly

berada pada base circle camshaft). Hal

yang perlu diperhatikan saat melakukan fuel timing adalah dengan memutar engine
dua putaran untuk memastikan rocker arm duduk dengan benar. Lakukan pemeriksaan
fuel timing secara periodik mengacu pada OMM.

Mechanical Actuated Unit Injector

158

Fuel System

B-1250

Gambar 11.10 Fuel timing engine 3116

Penyetelan Fuel timing harus presisi dan untuk itu dilakukan dengan menggunakan
dial indikator, apabila terjadi kesalahan penyetelan dapat menyebabkan rusaknya
injector ataupun jumlah bahan bakar yang diinjeksikan kurang.

Mechanical Actuated Unit Injector

159

Fuel System

B-1250

Bellcrank

Gambar 11.11 Mekanisme linkage dan injector 3500 MUI

MEKANISME LINKAGE DAN INJECTOR ENGINE 3500 MUI


Fuel injector berada pada masing masing cylinder head, posisi dari rack adalah untuk
mengontrol jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan ke silinder. Saat rack ditarik
maka fuel akan bertambah dan saat rack ditekan fuel akan dikurangi.
Posisi rack diubah oleh bellcrank

sebagai mekanisme dari control rod yang

mempunyai adjustment screw pada bagian atas. Adjustment screw digunakan untuk
synchronizing injector. Didalam Control rod terdapat spring, jika salah satu rack
injector macet, governor masih bisa menggerakkan rack injector yang lain supaya
engine bisa mati. Masing-masing control rod dihubungkan oleh lever ke control shaft.
Pada saat putaran shaft governor bergerak kearah clockwise (jika dilihat dari depan
engine), maka akan menggerakkan control shaft kearah counterclockwise, dan akan
menggerakkan rack keposisi fuel ON.
Control shaft sebelah kanan dan control shaft sebelah kiri dihubungkan oleh cross
shaft. Linkage antara injector sebelah kiri engine sama dengan linkage sebelah kanan
engine.
Mechanical Actuated Unit Injector

160

Fuel System

B-1250

Jika linkage lepas dari governor, berat dari control linkage akan menggerakkan rack
injector ke posisi fuel shutoff sehingga engine mati.

INJECTOR SYNCHRONIZING ENGINE 3500


Prinsip dasar injector synchronizing pada 3500 engine sama dengan 3116 engine yaitu
untuk menyamakan fuel delivery masing masing injector dengan menyetel setiap rack
injector pada posisi yang sama saat control rack berada pada posisi tertentu.
(Synchronizing position).

Synchronizing plug

Synchronizing pin

Gambar 11.12 Synchronizing pin engine 3500

SYNCHRONIZING PIN ENGINE 3500


Dalam melakukan injector synchronizing, synchronizing position harus ditentukan
terlebih dahulu. Pada engine 3500 penentuan synchronizing position dilakukan dengan
memasang synchronizing pin pada synchronizing hole , Synchronizing pin dan
synchronizing hole terdapat disamping kanan depan engine. Buka synchronizing pin
dan synchronizing plug kemudian pasang synchronizing pin pada lubang
synchronizing plug tanpa washer hingga masuk penuh .
Mechanical Actuated Unit Injector

161

Fuel System

B-1250

Gambar 11.13 Synchronizing pin engine 3500

Saat synchronizing pin telah masuk penuh dan menekan fuel stop lever maka kondisi
ini disebut dengan syncrhronizing position .

Mechanical Actuated Unit Injector

162

Fuel System

B-1250

Trim bolt
Gambar 11.14 Synchronizing engine 3500

Synchronizing setiap injector dilakukan dengan menggunakan 8T2684 rack


synchronizing gauge, yang ditempatkan antara trim bolt pada injector body dengan
lever rack.

Mechanical Actuated Unit Injector

163

Fuel System

B-1250

Adjusting screw

Gambar 11.15 Synchronizing engine 3500

Penyetelan dilakukan dengan memutar screw yang berada dekat bellcrank. Untuk
penjelasan lebih lanjut tentang synchronizing, fuel timing dan fuel setting pada 3500
engine, mengacu ke testing adjusting masing-masing engine.

Mechanical Actuated Unit Injector

164

Fuel System

B-1250

Gambar 11.16 Camshaft timing prosedur 3500 engine

CAMSHAFT TIMING PROSEDUR


Camshaft timing pada engine 3500 harus dilakukan dengan benar, sesuai prosedur
service manual, hal ini penting agar mekanisme valve bekerja dengan baik dan statik
timing injector tepat. Kesalahan dalam melakukan camshaft timing dapat berakibat
valve, injector, piston dan komponen lainnya rusak.

Mechanical Actuated Unit Injector

165

Fuel System

B-1250

Gambar 11.17 Injector timing prosedur 3500 engine

INJECTOR TIMING 3500 ENGINE


Fuel timing adalah mengukur jarak antara bagian atas dari injector follower ke
permukaan injector body. Pada dasarnya pengukuran ini adalah mengatur jarak antara
plunger terhadap saluran masuk bahan bakar di barrel. Fuel timing pada prinsipnya
disetel pada saat ketinggian injector maksimal dan push rod berada pada posisi paling
rendah ( Lifter assembly

berada pada base circle camshaft). Hal yang perlu

diperhatikan saat melakukan fuel timing adalah dengan memutar engine dua putaran
untuk memastikan rocker arm duduk dengan benar. Lakukan pemeriksaan fuel timing
secara periodik mengacu pada operation & maintenance manual (OMM).

Mechanical Actuated Unit Injector

166

You might also like