You are on page 1of 21

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL NY

N DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SELE BE SOLU KOTA


SORONG

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan Semester VI

Disusun oleh :
Nama

: Ika R. Puspitaningsih

NIM

: 13.631

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN 2016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
Jln. Basuki Rahmat Km. 11 Sorong, Telp/Faks (0951) 324309, Email :
Poltekkes_sorong@yahoo.com

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL NY


N DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SELE BE SOLU KOTA
SORONG

Laporan individu praktik klinik kebidanan


Telah memenuhi persyaratan dan di setujui pada tanggal...........................
Disusun oleh
Nama

: Ika R. Puspitaningsih

NIM

: 13.631

Menyetujui,
Pembimbing akademik

NIP :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
Jln. Basuki Rahmat Km. 11 Sorong, Telp/Faks (0951) 324309, Email :
Poltekkes_sorong@yahoo.com

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL NY


N DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SELE BE SOLU KOTA
SORONG

Laporan individu praktik klinik kebidanan


Telah memenuhi persyaratan dan di setujui pada tanggal...........................
Disusun oleh
Nama

: Ika R. Puspitaningsih

NIM

: 13.631

Menyetujui,
Pembimbing Lahan Praktik

NIP :

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas limpahan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan judul ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL NY N DI RUANG


PERINATOLOGI RSUD SELE BE SOLU KOTA SORONG
Penyusunan askeb ini tidak akan terlaksana tanpa bimbingan dan pengarahan
dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penyusun mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong,
2. M. Wattimena, M. Kes selaku ketua jurusan Kebidanan,
3. Zaenab Ismail, S.SiT,M.Kes selaku ketua program studi D III Kebidanan,
4.
Dalam asuhan kebidanan ini dibahas tentang salah satu bayi baru lahir normal
yang sedang dalam masa transisi untuk menyesuaikan diri ke lingkungan baru
dengan data subjektif dan objektif yang digunakan untuk mengantisipasi masalah
potensial yang mungkin terjadi serta perencanaan untuk mengatasi hal tersebut.
Penyusun berharap askeb ini dapat dijadikan sumber informasi lebih lanjut oleh
tenaga kesehatan khususnya Bidan.
Penyusun meyakini di dalam penulisan askeb ini masih banyak kekurangan
sehingga kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan isi dan kualitas
penyusunan asuhan kebidanan berikutnya.
Sorong,

April 2016
Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman judul..............................................................................................
Lembar persetujuan dan pengesahan...........................................................
Kata pengantar.............................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................. 1
B. Tujuan penulisan.............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.

Pengertian bayi baru lahir................................................................


Ciri-ciri bayi baru lahir normal........................................................
Penanganan bayi baru lahir..............................................................
Penilaian APGAR score...................................................................
Klasifikasi asfiksia...........................................................................
Klem dan potong tali pusat..............................................................
Jaga kehangatan bayi........................................................................
Identifikasi bayi................................................................................
Pemberian ASI dini..........................................................................
Perawatan mata................................................................................
Pemberian vitamin K dan imunisasi................................................
Pemantauan lanjutan........................................................................

3
3
4
4
5
5
6
6
7
8
8
8

BAB III TINJAUAN KASUS


A.
B.
C.
D.
E.
F.

Pengkajian data subjektif.................................................................


Pengkajian data objektif...................................................................
Assesment........................................................................................
Planning...........................................................................................
Implementasi....................................................................................
Evaluasi............................................................................................

10
11
13
14
14
14

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus merupakan bayi yang berusia antara 0 (baru lahir) sampai 1
bulan (28 hari). Sementara itu, bayi dan balita merupakan fase lanjutan dari

neonatus. Masa-masa ini sangat penting dan memerlukan perhatian dan


perawatan khusus. Bahkan tidak jarang diperlukan perawatan tambahan
terutama apabila terjadi kelainan atau gangguan pada neonatus, bayi, atau
balita.
Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan indikator dalam
menilai status kesehatan masyarakat suatu bangsa dan kini digunakan juga
sebagai ukuran untuk menilai kualitas pengawasan antenatal. Dalam 30 tahun
terakhir ini angka kematian bayi turun dengan mencolok, tapi angka kematian
perinatal dalam 10 tahun terakhir kurang lebih menetap. Misi MPS (Making
Pregnancy Safer) di Indonesia tahun 2001-2010 antara lain adalah
menurunkan angka kematian neonatal menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup
dari 77,3-137,7 per 1000 (referrai hospital) untuk mencapai sasaran tersebut.
Intervensi yang sangat kritis adalah tersedianya tenaga penolong persalinan
yang terampil dan dapat memberikan pelayanan medik. Dengan adanya
standart pelayanan medik. Dengan adanya standar tersebut para petugas
kesehatan mengetahui kinerja apa yang diharapkan dari mereka apa yang
harus mereka lakukan pada setiap tingkat pelayanan, serta kompetensiapa
yang diperlukan. Mengingat masa neonatal/bayi baru lahir adalah masa
penentu. Perkembangan dan pertumbuhan bayi/anak selanjutnya serta
diperlukan perhatian dan penanganan yang terpadu dan berkesinambungan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
a. Mahasiswa Akademi kebidanan mampu melakukan asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir secara menyeluruh dan terpadu.

2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada bayi baru lahir
b. Mengidentifikas masalah
c. Mengantisipasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Merencanakan dan melaksanakan asuhan kebidanan
f. Mengevaluasi hasil tindakan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
gram.
B. Ciri-ciri Bayi Normal
1. Berat badan 2500-4000 gram
2. Panjang badan lahir 48-52 cm
3. Lingkar dada 30-38 cm
4. Lingkar kepala 33-35 cm
5. Frekuensi jantung 180 denyut/ menit, kemudian menurun sampai 120-140
denyut/menit.
6. Pernapasan pada beberapa menit pertama cepat, kira-kira 80 kali/menit,
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali/menit.
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi verniks kaseosa.
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Kuku agak panjang dan lemas.
10. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan),
testis sudah turun (pada anak laki-laki).
11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
12. Refleks moro sudah baik, jika terkejut bayi akan memperlihatkan gerakan
tangan seperti memeluk.
13. Eliminasi, baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.
C. Adaptasi Bayi Baru Lahir
Segera setelah bayi lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan
dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam
kandungan ibu) yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O 2 dan
nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala

kebutuhannya memerlukan bantuan organ lain untuk memenuhinya. Saat ini


bayi tersebut harus dapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya
sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar
gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
D. Penilaian APGAR Score
Kriteria
Appearance

Nilai 0
Nilai 1
Nilai 2
Seluruhnya biru Warna
kulit Warna
kulit

(Warna Kulit)

atau pucat

tubuh
merah

normal tubuh,

tangan,

muda, dan kaki normal

tetapi kepala dan merah

Pulse

(Denyut Tidak teraba

ekstremitas

tidak

kebiruan

sianosis.

(akrosianosis)
<100 kali/menit

>100 kali/menit

jantung)
Grimace

Tidak

(Respons

respons terhadap gis lemah ketika atuk

Refleks)

stimulasi

ada Meringis/menan

di stimulasi

(Pernapasan)

Tidak ada

Lemah,
teratur

Meringis/bersin/b
saat

napas
Bergerak aktif

tidak Menagis

kuat,

pernapasan baik
dan teratur

E. Klasifikasi Asfiksia
1.
Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)
2.
Asfiksia sedang (apgar skor 4-6)

ada

stimulasi saluran

Activity (Tonus Lemah/tidak ada Sedikit gerakan


otot)
Respiration

muda,

3.
Asfiksia berat (apgar skor 0-3)
F. Klem dan potong tali pusat
1. Klem tali pusat dengan 2 buah klem pada klem pertama kira-kira 2 dan 3
cm dari pangkal pusat bayi.
2. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari
gunting dengan tangan kiri.
3. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Potong tali pusat
dengan gunting yang perawatan alat steril atau desinfeksi tingkat tinggi.
4. Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi perdarahan
pengikatan ulang yang lebih ketat.perawatan tali pusat , jangan
membungkus punting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ke punting tali pusat
G. Jagalah kehangatan bayi
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap
hangat. Dengan cara :
1. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi
dengan kulit ibu.
2. Ganti handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan
memastikan bahwa kepala terlindungi dengan baik untuk mencegah
keluarnya panas tubuh.
3. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit
yaitu :
a. Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
b. Apabila suhu bayi kurang dari 36,5C, segera hangatkan bayi
c. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
d. Jangan segera menimbang bayi atau memandikan bayi baru lahir
(memandikan bayi setelah 6 jam)
H. Identifikasi bayi

Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin yang persalinannya yang


mungkin lebih dari satu persalinan maka alat pengenal harus diberikan kepada
setiap bayi baru lahir :
1. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, tidak mudah melukai, tidak
mudah sobek, tidak mudah lepas (gelang bayi).
2. Pada alat identifikasi harus tercantum :
a. Nama bayi /Nama ibu
b. Tanggal lahir dan jam
c. Nomor bayi
d. Jenis kelamin
e. Nama ibu lengkap
I. Pemberssian ASI dini
Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan
memberikan keuntungan yaitu :
1. Merangsang produksi ASI, rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu
akan diteruskan oleh serabut syaraf ke hipofise anterior untuk
mengeluarkan hormon prolaktin (hormon ini yang memacu payudara
untuk menghasilkan ASI.
a. Memperkuat reflek menghisap :
1) Reflek rooting (reflek mencari putting susu)
2) Reflek suckling (reflek menghisap)
3) Reflek swallowing (reflek menelan)
b. Mempercepat hubungan batin ibu dan bayi (membina ikatan emosional
dan kehangatan ibu-bayi).
c. Memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melalui
kolostrum.
d. Merangsang kontraksi uterus dan mencegah terjadi perdarahan pada
ibu.
J. Perawatan mata
Memberikan eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata
diberikan pada 1 jam pertama setelah persalinan.
K. Pemberian vitamin K dan Imunisasi

Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada


bayi baru lahir lakukan hal-hal berikut :
1. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K
peroral 1mg/hari.
2. Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
dipaha kiri.
3. Pemberian Imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi Hepatitis B,
diberikan pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject) di suntik,
IM dipaha kanan dan selanjutnya di berikan ulangan sesuai imunisasi
dasar lengkap.
L. Pemantauan lanjutan
Tujuan pemantauan bayi baru lahir yaitu untuk mengetahui aktifitas bayi
normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian dan tindak lanjut dari petugas kesehatan. Dua jam
pertama sesudah lahir Hal-hal yang di nilai waktu pemantauan bayi pada jam
pertama sesudah kelahiran yaitu:
1.
Kemampuan menghisap kuat atau lemah
2.
Bayi tampak aktif atau lunglai
3.
Bayi tampak kemerahan atau biru
Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan
penyusaian terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, yaitu:
a. Tahap pertama /periode reaktif adalah dimulai segera setelah lahir dan
berakhir setelah 30 menit.
b. Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30
sampai 2 jam setelah lahir (biasanya pada priode ini banyak tidur).
c. Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang berlanjut dari dua jam
sampai enam jam.

BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data Subjektif
1. Biodata
Identitas pasien
Nama
:
Umur
:
Tanggal lahir / jam :
Jenis kelamin
:
BB lahir
:
PB lahir
:
NO. RM
:

2.

3.

4.

5.

by. Ny. N
3 jam
29 April 2016 / 18.25 WIT
perempuan
2800 gram
49 cm
082060
Identitas ibu
identitas ayah
Ny. N
Tn. W
26 tahun
36 tahun
Islam
Islam
Jawa/ Indonesia
Jawa / Indonesia
SMP
SMP
IRT
Petani
SP 1
SP 1

Nama
:
Umur
:
Agama
:
Suku/bangsa
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
Riwayat kesehatan ibu
Penyakit jantung
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit hipertensi : Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit DM
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit malaria
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit ginjal
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit asma
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit hepatitis
: Ibu mengatakan tidak ada
Riwayat SC
: Ibu mengatakan tidak pernah
Riwayat penyakit keluarga
Penyakit hipertensi : Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit DM
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit asma
: Ibu mengatakan tidak ada
Penyakit lain
: Ibu mengatakan tidak ada
Riwayat persalinan sekarang
P2A0
Tanggal / jam persalinan : 29 April 2016 jam : 18.25 WIT
Tempat persalinan
: RSUD Sele Be Solu Kota Sorong
Penolong persalinan
: Bidan
Jenis persalinan
: Sectio caesarea (SC)
Komplikasi persalinan
: Tidak ada
Keadaan plasenta
: Normal lengkap dengan kotiledon
Jumlah perdarahan
: Normal
Riwayat kehamilan

a. Riwayat komplikasi kehamilan


Perdarahan
: Ibu mengatakan tidak pernah
Preeklamsia/eklamsia : Ibu mengatakan tidak pernah
Penyakit kelamin
: Ibu mengatakan tidak pernah
Lain-lain
: Ibu mengatakan tidak ada
b. Kebiasaan ibu waktu hamil
Makanan
: Ibu mengatakan makan seperti biasa
Minuman
: Ibu mengatakan lebih banyak minum saat hamil
Obat-obatan
: Ibu mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan
Merokok
: Ibu mengatakan tidak pernah merokok
B. Pengkajian Data Objektif
1. Kebutuhan bayi
Intake
: susu formula
Eliminasi : BAK pertama tanggal 30-04-2016
Mekonium : BAB pertama tanggal 30-04-2016
Warna
: Hijau kehitaman
Aktifitas
: Bayi lebih banyak tidur dan sesekali menangis
2. Antropometri
Berat badan
: 2800 gram
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar perut : 30 cm
3. Pemeriksaan umum
Jenis kelamin : perempuan
APGAR score : 7 / 9
Keadaan umum : Bayi tampak tenang
Respirasi
: 44 kali / menit
Nadi
: 152 kali / menit
SpO2
: 96 %
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Fontanela anterioir
: Normal
Caput succedenum
: Tidak ada
Cepal hematoma
: Tidak ada
b. Mata
Letak
: Simetris
Bentuk
: Normal
Secret
: Tidak ada
Conjungtiva
: Tidak anemis
Sclera
: Putih
c. Hidung
Bentuk
: Normal
Secret
: Tidak ada
d. Mulut

e.

f.

g.
h.
i.
j.

k.

l.

Bibir
:
Palatum
:
Telinga
Bentuk
:
Simetris
:
Secret
:
Leher
Pergerakan
:
Pembengkakan
:
Kekauan
:
Dada
Bentuk
:
Retraksi dinding dada :
Abdomen
Kembung
:
Tali pusat
:
Punggung
:
Tangan dan kaki
Gerakan
:
Bentuk
:
Jumlah
:
Warna
:
Reflex
Reflex moro
:
Reflex rooting
:
Reflex babinski
:
Reflex suching
:
Pemeriksaan penunjang :

Normal
Ada
Normal
Ya
Tidak ada
Aktif
Tidak ada
Tidak ada
Simetris
Tidak ada
Tidak
Tidak ada perdarahan
Normal
Aktif
Simetris
Lengkap
Kemerahan
Ada
Ada
Ada
Ada
Karena keadaan bayi sangat baik maka

tidak di lakukan pemeriksaan penunjang untuk by Nn N.


C. Assasement
1. Diagnosa kebidanan : Bayi baru lahir dengan partus SC
2. Masalah
: Bayi dalam masa transisi untuk menyesuaikan
diri
3. Masalah potensial
4. Kebutuhan

dengan lingkungan sekitar.


: Resiko hipotermi dan infeksi tali pusat
: Pencegahan hipotermi, perawatan tali pusat, dan
pemenuhan nutrisi.

D. Planning
1. Jaga suhu tubuh bayi
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Rawat tali pusat
4. Beri injeksi vit. K dan salep mata antibiotik profilaksis dan suntik Hb0
E. Implementasi
1. Membungkus tubuh bayi dengan kain agar selalu hangat.
2. Melakukan observasi TTV pada bayi baru lahir normal

3. Merawat tali pusat secara kering, steril, dan terbuka


4. Memberikan injeksi vit. K dan salep mata antibiotik profilaksis serta
menyuntikkan Hb0
F. Evaluasi
1. Bayi tetap dalam keadaan hangat
2. TTV dalam batas normal
3. Tali pusat telah dirawat dengan baik.
4. Bayi baru lahir telah diberikan injeksi vit. K dan salep mata serta suntikan
Hb0.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 29-04-2016 telah di lakukan pemeriksaan fisik serta
anamnesa data sujektif dan objektif pada ny N umur 26 tahun dengan 2 jam post
partum nifas normal untuk mengetahui keadaan dari bayi yang baru lahir dengan
operasi SC. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, tidak ditemukan
masalah yang dapat mengganggu kenyamanan ibu dan bayi, namun demikian bayi
yang baru lahir masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu proses konseling sangat di perlukan untuk
memperbaiki keadaan tersebut sehingga bayi tetap bisa mendapatkan nutrisi
selama masa adaptasi dan penyesuaian dengan lingkungan barunya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan konseling diharapkan ny N dapat merawat bayinya
dengan baik sehingga dalam masa transisi ini bayi dapat melakukan adaptasi
dan penyesuaian dengan baik di lingkungannya
B. Saran
1. Untuk Institusi pelayanan.
Agar dapat menyediakan alat peraga sehingga pelayanan yang
diberikan bisa lebih maksimal dan klien yang di beri pelayanan juga dapat
merasa puas dan paham sepenuhnya mengenai cara perawatan bayi.
2. Untuk akademi
Saran kami sebagai penyusun kepada lahan institusi agar
memberikan kami lebih banyak lagi bekal materi sebelum kami praktek,
serta memberikan kami kemantapan dalam skill keterampilan dasar
praktek klinik dilaboraturium yang terdapat di institusi.
3. Untuk penulis
Agar dapat senantiasa belajar dari kesalahan dan kekurangan yang
sebelumnya dan memperbaiki agar askeb berikutnya dapat lebih baik dan
lebih bermanfaat bagi para pembacanya

You might also like