You are on page 1of 8

MDGs & SDGs

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Masalah Perencanaan


Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015

Oleh:
Dwina Ilmia Andriany

10070312024

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2016 M/1437 H

A. Latar Belakang
Pembangunan

pada

hakikatnya

merupakan

suatu

proses

yang

berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi,


maupun

lingkungan

yang

bertujuan

untuk

kesejahteraan

masyarakat.

Pembangunan yang dilaksanakan selama ini cenderung memanfaatkan sumber


daya alam dengan semena-mena, tanpa memperhatikan aspek lingkungan yang
ada. Akibatnya kerusakan dan pencemaran lingkungan semakin sering terjadi.
Dampak-dampak tersebut dapat merugikan atau mengganggu kehidupan
manusia. Perhatian dunia terhadap masalah lingkungan yang terjadi sudah lama
dilakukan. Dimulai dari dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumu di
Stockholm, Swedia tahun 1972. Dalam konferensi tersebut dicapai kesepakatan
tentang hubungan antara masalah lingkungan yang terkait dengan pembagunan
berkelanjutan. Sejak saat itu konsep pembangunan yang ramah lingkungan
mulai diimplementasikan dalam pelaksanaan pembangunan oleh berbagai
negara. Pada tahun 2000, para pemimpin dunia menyepakati tentang 8 tujuan
pembagunan global yang spesifik dan terukur yang disebut Millenium
Development Goals (MDGs).
MDGs adalah tujuan dan tanggung jawab dari semua negara yang
berpartisipasi dalam KTT Milenium, baik pada rakyatnya maupun secara
bersama antar pemerintahan. Target yang tercakup dalam MDG sangat
beragam, mulai dari mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menuntaskan
tingkat pendidikan dasar, mempromosikan kesamaan gender, mengurangi
kematian anak dan ibu, mengatasi HIV/AIDS dan berbagai penyakit lainnya,
serta memastikan kelestarian lingkungan hidup dan membentuk kemitraan dalam
pelaksanaan pembangunan. Pencapaian tujuan dalam MDGs memiliki target
waktu hingga 2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan
suatu konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015,
yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs).
Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu
deflation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin
krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang
lebih berpihak pada kaum miskin. Berbeda halnya dengan MDGs yang ditujukan
hanya pada negara-negara berkembang, SDGs memiliki sasaran yang lebih
universal. SDGs dihadirkan untuk menggantikan MDGs dengan tujuan yang lebih
memenuhi tantangan masa depan dunia.

B. Pengertian MDGs dan SDGs


Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah
paradigma pembangunan global yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi
Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New
York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan
tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari
program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait
dengan isu-isu yang

sangat

mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan

kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs) adalah seperangkat target atau konsep pembangunan yang
berkelanjutan di masa mendatang. Target-target ini dibuat oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa dan dipromosikan sebagai Tujuan Global untuk Pembangunan
yang Berkelanjutan. Mereka menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium yang
tidak lagi berlaku terhitung mulai akhir 2015. SDG aktif mulai tahun 2015 hingga
2030.

C. Perbedaan MDGs dan SDGs


Deklarasi MDGs ditandatangani pada September 2000 oleh 147 negara
pada KTT Millennium di New York. MDGs berisi delapan agenda pembangunan,
sekaligu menjadi pembeda konsep dengan SDGs yaitu:
The Millennium Development Goals (MDGs) untuk 2000-2015
1

Memberantas kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

Mewujudkan pendidikan dasar

Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Menurunkan angka kematian anak

Meningkatkan kesehatan ibu

Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit lainnya

Memastikan kelestarian lingkungan

Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Draft Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk 2016-2030


1

Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana-mana.

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan


gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua


pada segala usia.

Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan


kesempatan belajar seumur hidup untuk semua.

Mencapai

kesetaraan

gender

dan

memberdayakan

semua

perempuan dan anak perempuan.


6

Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan


sanitasi untuk semua.

Menjamin akses ke energi yang terjangkau, dapat diandalkan,


berkelanjutan, dan modern untuk semua.

Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan


berkelanjutan ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak untuk semua.

Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi


inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.

10 Mengurangi ketimpangan dalam dan di antara negara-negara.


11 Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh
dan berkelanjutan.
12 Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan.
13 Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14 Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudera, laut dan
sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan.
15 Melindungi,

memulihkan

dan

meningkatkan

pemanfaatan

berkelanjutan ekosistem darat, berkelanjutan mengelola hutan,


memerangi

desertifikasi,

dan

menghentikan

dan

membalikkan

degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman


hayati.
16 Mempromosikan

masyarakat

yang

damai

dan

inklusif

untuk

pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan


bagi semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan
inklusif di semua tingkatan.
17 Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global
untuk pembangunan berkelanjutan.

Target spesifik dari "Goal Perkotaan" (SDGs 11)


1

Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua untuk perumahan


yang layak, aman dan terjangkau dan pelayanan dasar, dan
perbaikan rumah kumuh

Pada tahun 2030, menyediakan akses yang aman, terjangkau, dapat


diakses dan berkelanjutan.

Sistem transportasi untuk semua, meningkatkan keselamatan jalan,


terutama dengan memperluas transportasi umum, dengan perhatian
khusus pada kebutuhan mereka yang rentan situasi, perempuan,
anak-anak, penyandang cacat dan orang tua

Pada tahun 2030 meningkatkan urbanisasi inklusif dan berkelanjutan


dan

kapasitas

untuk

partisipatif,

terpadu

dan

berkelanjutan

perencanaan pemukiman manusia dan manajemen di semua negara.


5

Memperkuat upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya


dan alam dunia

Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan


jumlah orang yang terkena dampak dan menurun sebesar y %
kerugian

ekonomi

relatif

terhadap PDB yang

disebabkan

oleh

bencana, termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan


fokus pada melindungi orang miskin dan orang-orang dalam situasi
rentan.
7

Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan per kapita


merugikan dari kota, termasuk dengan memberikan perhatian khusus
pada kualitas udara, kota dan pengelolaan limbah lainnya

Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang yang


aman, inklusif dan dapat diakses, hijau dan masyarakat, khususnya
bagi perempuan dan anak-anak, orang tua dan penyandang cacat

Dukungan ekonomi, sosial dan lingkungan hubungan positif antara


daerah perkotaan, pinggiran kota dan pedesaan dengan memperkuat
perencanaan pembangunan nasional dan daerah.

10 Pada tahun 2020, meningkat x % jumlah kota dan pemukiman


manusia mengadopsi dan menerapkan kebijakan yang terintegrasi
dan rencana menuju inklusi, efisiensi sumber daya, mitigasi dan
adaptasi

perubahan

iklim,

ketahanan

terhadap

bencana,

mengembangkan dan menerapkan sesuai dengan bencana holistik

Hyogo Framework yang akan datang manajemen risiko di semua


tingkatan.
11 Dukungan paling negara-negara maju, termasuk melalui bantuan
keuangan dan teknis, untuk bangunan berkelanjutan dan tangguh
memanfaatkan bahan-bahan lokal.
Pada butir-butir SDGs tersebut, kontribusi bidang Kesehatan lingkungan
sangat besar sekali, ini bisa kita lihat di butir (6) dan (11) pada SDGs 2030 dan
butir ke (6) pada Target sasaran SDGs 2030 nantinya. Rumusan SDG sterdiri
atas17 tujuan dan 169 target yang meliputi penghapusan kemiskinan
dankelaparan, pendidikaninklusif, kesehatan, kesamaan gender, kesediaan air
bersih dan sanitasi untuk semua, serta akses dan kesediaan sumber energi
untuk semua. Kemudian pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketersediaan
lapangan

kerja,

pembangunan

infrastruktur

dan

inovasi,

mengurangi

kesenjangan, mengatasi dampak perubahan iklim, pemanfaatan sumber daya


laut yang berkelanjutan, mendorong tatanan masyarakat yang damai, dan
mendorong kerja sama global.
Masing-masing dari 17 tujuan kemudian dipecah menjadi target yang
lebih terukur untuk menciptakan masyarakat dunia 2030 jauh lebih baik dari saat
ini. Dari elemen-elemen tersebut dapat dikelompokkan menjadi enam elemen
kunci, yaitu dignity untuk mengakhiri kemiskinan dan memerangi ketimpangan,
prosperity melalui pertumbuhan yang inklusif dan mentransformasi masyarakat,
justice melalui perwujudan masyarakat yang aman dan damai serta penguatan
kelembagaan,

partnership

dengan

mendorong

solidaritas

global

untuk

pembangunan berkelanjutan, planet dengan melindungi bumi dan ekosistem


untuk generasi saat ini dan ke depan, people dengan memastikan hidup sehat
dan inklusi perempuan serta anak-anak.
Target pembangunan universal yang tertuang dalam SDGs membutuhkan
dukungan dari semua elemen masyarakat dunia. Termasuk di dalamnya
pemerintahan, LSM, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat. Di setiap negara,
tidak hanya negara miskin dan berkembang tetapi juga negara maju, rumusan
SDGs merupakan sumber penting untuk menyelaraskan strategi dan kebijakan
demi membuat kehidupan di muka bumi menjadi lebih baik.

D. Kesimpulan

Telah diresmikannya konsep pembangunan dunia pada tahun 2016 yang


kita kenal sebagai SDGs dan menjadi tantangan baru mengenai keberlanjutan
pembangunan guna ekstraksi bagi dampak negatif di suatu Negara. SDGs jelas
terlihat melakukan perubahan konsep dan fokus isu yang mendasar secara
signifikan terhadap isu-isu permasalahan lingkungan. kemudian perkembangan
pembangunan menjadi siklus yaitu Economic Development - Population
Development - Environment Development.
Pembangunan berwawasan lingkungan mensyaratkan pertumbuhan
ekonomi yang berjalan secara simultan dengan kelestarian lingkungan. Transisi
menuju paradigma pertumbuhan ekonomi hijau ini perlu memperhatikan
beberapa hal sebagai pra kondisi keberhasilan seperti insentif dan disinsentif
aktivitas ekonomi hijau, review kebijakan yang tidak pro lingkungan, dan
kapasitas pengembangan teknologi melaui penelitan dan pengembangan
(litbang).

E. Rekomendasi
Berdasarkan pemaparan diatas penulis merekomendasikan beberapa hal
berikut :
1. Adanya peningkatan upaya dan tanggung jawab untuk melaksanakan
agenda pembangunan di Indonesia.
2. Bisa menyesuaikan dengan kondisi Indonesia saat ini baik secara
prioritas, anggaran maupun penataan kerjasama antar lembaga.
3. Kepentingan lingkungan menjadi prioritas dibandingkan kepentingan
sebagian negara anggota (United Nations) sehingga perlu ditekankan
bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan akan mencapai dari The
Sustainable Development Goals (SDGs).
4. Mewaspadai mengenai kegagalan pencapaian tujuan dari SDGs akan
mempercepat bencana global, sehingga keterlibatan antar anggota
dituntut konsistensinya dalam pencapaian Environment Development.

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.
2015.
Tujuan
Pembangunan
https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium.
pada tanggal 27 Mei 2016, pukul 11.34 WIB.

Milenium.
Diunduh

Nirmala Ronna. 2015. Tujuh alasan SDGs lebih baik dari MDGs.
https://beritagar.id/artikel/berita/tujuh-alasan-sdgs-lebih-baik-dari-mdgs.
Diunduh pada tanggal 29 Mei 2016, pukul 20.07 WIB.
Rahima. 2015. Dari MDGs ke SDGs. http://www.rahima.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=1414:dari-mdgs-kesdgs&catid=1:berita&Itemid=18. Diunduh pada tanggal 29 Mei 2016,
pukul 09.43 WIB.
Kompasiana.
2015.
Apa
itu
MDGs?.
http://www.kompasiana.com/annisadewikusumawardani/apa-itumdgs_5528a3dff17e61fa6f8b4570. Diunduh pada tanggal 29 Mei 2016,
pukul 11.01 WIB.

You might also like