You are on page 1of 16

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KHUSUS C1 RSUD DLH KUDUS

(SAK Khusus)
Diagnosa : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi
Tujuan
Pasien mampu :
Mengenali halusinasi
yang dialaminya
Mengontrol
halusinasinya
Mengikuti program
pengobatan

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan, pasien dapat
menyebutkan :
Isi, waktu, frekuensi, situasi
pencetus, perasaan
Mampu memperagakan cara
dalam mengontrol halusinasi

Setelah .x pertemuan, pasien


mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
Setelah .x pertemuan pasien
mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan dan
Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari dan mampu
memperagakannya.

Setelah .x pertemuan, pasien

Intervensi
SP I
-

Bantu pasien mengenal halusinasi (isi, waktu terjadinya,


frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi)
- Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik halusinasi
- Peragakan cara menghardik
- Minta pasien memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien
- Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 2
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
- Latih berbicara / bercakap dengan orang lain saat halusinasi
muncul
- Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 3
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)
- Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul
Tahapannya :
- Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi
halusinasi
- Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien
- Latih pasien melakukan aktivitas
- Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas
yang telah dilatih (dari bangun pagi sampai tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan
terhadap perilaku pasien yang (+)
SP 4

mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Menyebutkan manfaat dari
program pengobatan

Keluarga mampu :
Merawat pasien di rumah dan
menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk pasien

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu menjelaskan tentang
halusinasi

SP 1
-

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu :
Menyelesaikan kegiatan
yang sudah dilakukan
Memperagakan cara
merawat pasien
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara
merawat pasien serta mampu
membuat RTL
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Melaksanakan Follow Up

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1,2&3)


Tanyakan program pengobatan
Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program
Jelaskan akibat bila putus obat
Jelaskan cara mendapatkan obat/ berobat
Jelaskan pengobatan (5B)
Latih pasien minum obat
Masukkan dalam jadwal harian pasien
Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
Jelaskan tentang halusinasi :
- Pengertian halusinasi
- Jenis halusinasi yang dialami pasien
- Tanda dan gejala halusinasi
- Cara merawat pasien halusinasi (cara berkomunikasi,
pemberian obat & pemberian aktivitas kepada pasien)
Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
Bermain peran cara merawat
Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat
pasien

SP 2
-

Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)


Latih keluarga merawat pasien
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

SP 3
-

Evaluasi kemampuan keluarga (SP 2)


Latih keluarga merawat pasien
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

SP 4
-

Evaluasi kemampuan keluarga


Evaluasi kemampuan pasien
RTL Keluarga :
- Follow Up

rujukan

Rujukan

Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir : Waham


Tujuan
Pasien mampu :
Berorientasi kepada
realitas secara bertahap.
Mampu berinteraksi
dengan orang lain dan
lingkungan
Menggunakan obat
dengan prinsip 6 benar

Keluarga mampu :
Mengidentifikasi
waham pasien
Memfasilitasi pasien
untuk memenuhi
kebutuhannya
Mempertahankan
program pengobatan pasien
secara optimal

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan, pasien dapat
memenuhi kebutuhannya

Setelah .x pertemuan, pasien


mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Mampu menyebutkan serta
memilih kemampuan yang
dimiliki
Setelah .x pertemuan pasien dapat
menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan mampu memilih
kemampuan lain yang dimiliki

Intervensi
SP I
SP 2
-

Identifikasi kebutuhan pasien


Bicara konteks realita (tidak mendukung atau membantah
waham pasien)
Latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya dasar
Masukkan dalam jadwal harian pasien
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki
Pilih & latih potensi / kemampuan yang dimiliki
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

SP 3
-

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)


Pilih kemampuan yang dapat dilakukan
Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu mengidentifikasi masalah
dan menjelaskan cara merawat
pasien

SP 1
-

Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien


Jelaskan proses terjadinya waham
Jelaskan tentang cara merawat pasien waham
Latih (simulasi) cara merawat
RTL keluarga / jadwal merawat pasien

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sesuai dilakukan
Mampu memperagakan cara

SP 2
-

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)


Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke pasien)
RTL keluarga

merawat pasien
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu mengidentifikasi masalah
dan mampu menjelaskan cara
merawat pasien

SP 3
-

Evaluasi kemampuan keluarga


Evaluasi kemampuan pasien
RTL keluarga :
- Follow Up
- Rujukan

Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan


Tujuan
Pasien mampu :
Mengidentifikasi
penyebab dan tanda
perilaku kekerasan
Menyebutkan jenis
perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan
Menyebutkan akibat
dari perilaku kekerasan
yang dilakukan
Menyebutkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan
Mengontrol perilaku
kekerasannya dengan cara :
- Fisik
- Sosial / verbal
- Spiritual
- Terapi psikofarmaka
(patah obat)

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan, pasien
mampu :
Menyebutkan penyebab,
tanda, gejala dan akibat perilaku
kekerasan
Memperagakan cara fisik 1
untuk mengontrol perilaku
kekerasan

Intervensi
SP I
-

Setelah .x pertemuan, pasien


mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara fisik
untuk mengontrol perilaku
kekerasan

SP 2
-

Setelah .x pertemuan pasien


mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara sosial /
verbal untuk mengontrol perilaku
kekerasan
Setelah .x pertemuan, pasien
mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara spiritual

SP 3
SP 4
-

Setelah .x pertemuan pasien

SP 5

Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku


kekerasan
Latih cara fisik 1 : Tarik nafas dalam
Masukkan dalam jadwal harian pasien

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)


Latih cara fisik 2 : Pukul kasur / bantal
Masukkan dalam jadwal harian pasien

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)


Latih secara sosial / verbal
Menolak dengan baik
Meminta dengan baik
Mengungkapkan dengan baik
Masukkan dalam jadwal harian pasien
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1,2&3)
Latih secara spiritual:
- Berdoa
- Sholat
Masukkan dalam jadwal harian pasien

Keluarga mampu :
Merawat pasien di rumah

mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara patuh
obat
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu menjelaskan penyebab, tanda
dan gejala, akibat serta mampu
memperagakan cara merawat.

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan dan mampu
merawat serta dapat membuat RTL
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan dan mampu
merawat serta dapat membuat RTL
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu melaksanakan Follow Up
dan rujukan serta mampu
menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan

SP 1
-

SP 2
SP 3
SP 4
-

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1,2,3&4)


Latih patuh obat :
- Minum obat secara teratur dengan prinsip 5 B
- Susun jadwal minum obat secara teratur
Masukkan dalam jadwal harian pasien
Identifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Jelaskan tentang Perilaku Kekerasan :
- Penyebab
- Akibat
- Cara merawat
Latih 2 cara merawat
RTL keluarga / jadwal untuk merawat pasien
Evaluasi SP 1
Latih (simulasi) 2 cara lain untuk merawat pasien
Latih langsung ke pasien
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi SP 1 dan 2
Latih langsung ke pasien
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

Evaluasi SP 1,2 &3


Latih langsung ke pasien
RTL Keluarga :
- Follow Up
- Rujukan

Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah


Tujuan
Pasien mampu :
Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
Menilai kemampuan
yang dapat digunakan
Menetapkan / memilih
kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan
Melatih kegiatan yang
sudah dipilih, sesuai
kemampuan
Merencanakan kegiatan
yang sudah dilatihnya.

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan klien
mampu:
Mengidentifikasi
kemampuan aspek positif yang
dimiliki
Memiliki kemampuan yang
dapat digunakan
Memilih kegiatan sesuai
kemampuan
Melakukan kegiatan yang
sudah dipilih
Merencanakan kegiatan yang
sudah dilatih

Intervensi
SP I
-

Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki.


- Diskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah
kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan pasien di
rumah adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
- Beri pujian yang realistis dan hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian yang negatif.
Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
- Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih
digunakan saat ini
- Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan
terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien
- Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar
yang aktif
Pilih kemampuan yang akan dilatih
- Diskusikan dengan pasien beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien
lakukan sehari-hari.
- Bantu pasien menetapkan aktivitas mana yang dapat pasien
lakukan secara mandiri.
- Aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dari
keluarga
- Aktivitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari
keluarga atau lingkungan terdekat pasien.
- Beri contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat
dilakukan pasien
- Susun bersama pasien aktivitas atau kegiatan sehari-hari
pasien
Nilai kemampuan pertama yang telah dipilih
- Diskusikan dengan pasien untuk menetapkan urutan kegiatan
(yang sudah dipilih pasien) yang akan dilatihkan.
- Bersama pasien dan keluarga memperagakan beberapa
kegiatan yang akan dilakukan pasien.
- Berikan dukungan atau pujian yang nyata sesuai kemajuan
yang diperlihatkan pasien.

SP 2
SP 3
-

Keluarga mampu :
Setelah .x pertemuan keluarga
Merawat pasien dengan harga
mampu :
diri rendah di rumah dan
Mengidentifikasi
menjadi sistem pendukung yang
kemampuan yang dimiliki pasien
efektif bagi pasien
Menyediakan fasilitas untuk
pasien melakukan kegiatan
Mendorong pasien
melakukan kegiatan
Memuji pasien saat pasien
dapat melakukan kegiatan

SP 1
SP 2
-

Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien


- Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan.
- Beri pujian atas aktivitas / kegiatan yang dapat dilakukan
pasien setiap hari
- Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi dan perubahan
sikap
- Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien
dan keluarga.
- Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan. Yakinkan bahwa keluarga mendukung
setiap aktivitas yang dilakukan pasien
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
Latih kemampuan yang dipilih
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)
Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Identifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat pasien


Jelaskan proses terjadinya HDR
Jelaskan tentang cara merawat pasien
Main peran dalam merawat pasien HDR
Susun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi kemampuan SP 1
Latih keluarga langsung ke pasien
Menyusun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

Membantu melatih pasien


Membantu menyusun jadwal
kegiatan pasien
Membantu perkembangan
pasien

SP 3
-

Evaluasi kemampuan keluarga


Evaluasi kemampuan pasien
RTL keluarga :
- Follow Up
- Rujukan

Diagnosa : Isolasi Sosial : Menarik Diri


Tujuan
Pasien mampu :
Menyadari penyebab
isolasi sosial
Berinteraksi dengan
orang lain

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan klien
mampu:
Membina hubungan saling
percaya
Menyadari penyebab isolasi
sosial, keuntungan dan kerugian
berinteraksi dengan orang lain
Melakukan interaksi dengan
orang lain secara bertahap

Intervensi
SP I
-

SP 2
-

Identifikasi penyebab
- Siapa yang satu rumah dengan pasien
- Siapa yang dekat dengan pasien
- Siapa yang tidak dekat dengan pasien
Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang
lain
- Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
- Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman
dan bergaul akrab dengan mereka
- Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan
tidak bergaul dengan orang lain
- Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
pasien
Latih berkenalan
- Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
- Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain
- Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan di hadapan perawat
- Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman / anggota keluarga
- Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan
jumlah interaksi dengan 2,3,4 orang dan seterusnya
- Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
- Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri
dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat
meningkatkan interaksinya.
Masukkan jadwal kegiatan pasien
Evaluasi SP1

SP 3
Keluarga mampu :
Setelah .x pertemuan keluarga
Merawat pasien isolasi sosial di mampu menjelaskan tentang :
rumah
Masalah isolasi sosial dan
dampaknya pada pasien
Penyebab isolasi sosial
Sikap keluarga untuk
membantu pasien mengatasi
isolasi sosialnya
Pengobatan yang
berkelanjutan dan mencegah
putus obat
Tempat rujukan dan fasilitas
kesehatan yang tersedia bagi
pasien

SP 1
SP 2
SP 3
SP 4
-

Latih berhubungan sosial secara bertahap


Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Evaluasi SP1 dan 2
Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat


pasien
Penjelasan isolasi sosial
Cara merawat pasien isolasi sosial
Latih (simulasi)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi SP 1
Latih (langsung ke pasien)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi SP 1 dan SP 2
Latih (langsung ke pasien)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi kemampuan keluarga
Evaluasi kemampuan pasien
Rencana tindak lanjut keluarga
- Follow Up
- Rujukan

Diagnosa : Kurang Perawatan Diri


Tujuan
Pasien mampu :
Melakukan kebersihan
diri secara mandiri
Melakukan berhias /
berdandan secara baik
Melakukan makan
dengan baik
Melakukan BAB /
BAK secara mandiri

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan, pasien
dapat menjelaskan pentingnya :
Kebersihan diri
Berdandan / berhias
Makan
BAB / BAK
Dan mampu melakukan cara
merawat diri

Intervensi
SP I
SP 2
-

SP 3
-

SP 4
-

Identifikasi kebersihan diri, berdandan, makan, dan BAB/BAK


Jelaskan pentingnya kebersihan diri
Jelaskan alat dan cara kebersihan diri
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Evaluasi SP1
Jelaskan pentingnya berdandan
Latih cara berdandan
- Untuk pasien laki-laki meliputi cara :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
- Untuk pasien perempuan
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Berhias
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Evaluasi kegiatan SP1 dan 2
Jelaskan cara dan alat makan yang benar
- Jelaskan cara mempersiapkan makan
- Jelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
- Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
Latih kegiatan makan
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Evaluasi kemampuan pasien yang lalu (SP1,2&3)
Latih cara BAB & BAK yang baik
- Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
- Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/ BAK

Keluarga mampu :
Merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kurang
perawatan diri

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu meneruskan melatih pasien
dan mendukung agar kemampuan
pasien dalam perawatan dirinya
meningkat

SP 1
SP 2
SP 3
SP 4
-

Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien dengan


masalah kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
Jelaskan defisit perawatan diri
Jelaskan cara merawat kebersihan diri, berdandan, makan,
BAB/BAK
Bermain peran cara merawat
Rencana tindak lanjut keluarga / jadwal keluarga untuk merawat
pasien
Evaluasi SP 1
Latih keluarga merawat langsung ke pasien, kebersihan diri dan
berdandan
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi kemampuan SP 2
Latih keluarga merawat langsung ke pasien cara makan
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Evaluasi kemampuan keluarga
Evaluasi kemampuan pasien
RTL Keluarga :
- Follow Up
- Rujukan

Diagnosa : Risiko Tinggi Bunuh Diri


Tujuan
Pasien tetap aman dan
selamat

Keluarga mampu :
Merawat pasien dengan
risiko bunuh diri

Kriteria Evaluasi
Setelah .x pertemuan, pasien
mampu :
- Mengidentifikasi bendabenda yang dapat
membahayakan pasien
- Mengendalikan dorongan
bunuh diri
Setelah .x pertemuan, pasien
mampu :
Mengidentifikasi aspek positif dan
mampu menghargai diri sebagai
individu yang berharga

Intervensi
SP I
SP 2
-

Setelah .x pertemuan, pasien


mampu :
Mengidentifikasi pola koping yang
konstruktif dan mampu
menerapkannya

SP 3
-

Setelah .x pertemuan, pasien


mampu :
Membuat rencana masa depan yang
realistis dan mampu melakukan
kegiatan

SP 4
-

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu :
Merawat pasien dan mampu
menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala serta jenis perilaku bunuh diri

SP 1
-

Setelah .x pertemuan keluarga


mampu :

SP 2
-

Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien


Amankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
Lakukan kontrak treatment
Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

Identifikasi aspek positif pasien


Dorong pasien untuk berpikir positif terhadap diri
Dorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang
berharga
Identifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
Nilai pola koping yang biasa dilakukan
Identifikasi pola koping yang konstruktif
Dorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
Anjurkan pasien menerapkan pola koping yang konstruktif
dalam kegiatan harian
Buat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
Identifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis
Beri dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih
masa depan yang realistis
Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri dan jenis
perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
Jelaskan cara-cara merawat pasien risiko bunuh diri
Latih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan

Merawat pasien dan mampu


melakukan langsung cara merawat
pasien
Setelah .x pertemuan keluarga
mampu :
Membuat jadwal aktivitas di rumah
dan mampu melakukan follow up

SP 3
-

risiko bunuh diri


Latih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien
risiko bunuh diri
Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat
Jelaskan follow up pasien setelah pulang

You might also like