Professional Documents
Culture Documents
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
No
Dokumen
Tanggal
terbit
No Revisi
Halaman
........./........
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi
Kudus
ASESMEN NYERI
No
Dokumen
No Revisi
Halaman
........./........
1. Dokter/ perawat melakukan asesmen awal
terhadap nyeri pada semua pasien yang
periksa di RS.
2. Penilaian
rasa
sakit/nyeri
dilakukan
dengan menggunakan pengkajian yang
sesuai untuk masing - masing pasien:
a. Wong Baker FACES Pain Scale untuk
pasien dewasa dan anak > 3 tahun
yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka.
b.
Num
eric
Rating Scale (NRS ) untuk pasien
dewasa dan anak > 3 tahun, dengan
skala 0 10 , pasien diminta
mengekspresikan rasa nyerinya.
0 = tidak nyeri
1 3 = nyeri ringan (secara obyektif
pasien dapat berkomunikasi dengan
baik)
4 6 = nyeri sedang (secara obyektif
pasien
menyeringai,
dapat
menunjukan
lokasi
nyeri,
atau
mendeskripsikan, dapat mengikuti
perintah dengan baik)
7 9 = nyeri berat (secara objektif
pesien terkadang tidak mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap
tindakan dan menunjukan lokasi
nyeri, tidak dapat mendiskripsikan
dan tidak dapat diatasi dengan alih
posisi nafas. distraksi )
10 = nyeri yang sangat (pasien
sudah tidak dapat mendiskripsikan
lokasi
nyeri,
tidak
berkomunikasi, memukul)
dapat
ASESMEN NYERI
No
Dokumen
3.
4.
5.
6.
7.
No Revisi
Halaman
........./........
c. Comfort Scale untuk menilai
derajat sedasi pada anak dan
dewasa dengan terapi sedasi,
yang dirawat di ruang rawat
intensif / kamar operasi / ruang
rawat inap yang tidak dapat
dinilai
menggunakan
Numeric
Rating Scale (NRS ) atau WongBaker FACES Pain Scale.
Dokter/
perawat
melakukan
tindakan /intervensi sesuai dengan
derajat nyeri yang diderita pasien.
Asesment ulang nyeri dapat dilakukan:
setiap shift,
mengikuti pengukuran
tanda vital pasien, satu jam setelah
tatalaksana nyeri, atau sesuai jenis dan
onset obat, setelah pasien menjalani
prosedur
menyakitkan,
sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien
pulang dari rumah sakit.
Untuk pasien yang mengalami nyeri
kardiak (jantung), lakukan asesmen
ulang setiap 5 menit setelah pemberian
nitrat atau obat-obat intravena.
Pada nyeri akut / kronik, lakukan
asesmen ulang tiap 30 menit 1 jam
setelah pemberian obat nyeri.
Hasil
asesmen
nyeri
didokumentasikan
dalam
rekam
ASESMEN NYERI
No
Dokumen
No Revisi
Halaman
........./........
1.
2.
3.
4.
5.
MANAJEMEN NYERI
PEMERINTAH KABUPATEN
KUDUS
Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
No
Dokumen
No Revisi
Halaman
........./........
Tanggal
terbit
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Loekmono
Hadi Kudus
Prosedur
PEMERINTAH KABUPATEN
KUDUS
Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus
No
Dokumen
No Revisi
Halaman
........./........
keperawatan
distraksi/relaksasi
MANAJEMEN NYERI
PEMERINTAH KABUPATEN
KUDUS
Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus
No
Dokumen
No Revisi
Halaman
........./........
analgetik
oral
dan
injeksi
analgetik.
d. 5 menit setelah pemberian nitrat dan
obat intra vena pada
jantung/cardiac.
e. 5
menit
setelah
pasien nyeri
pasien
yang
Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.