You are on page 1of 9

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

REFLEKSI KASUS

2015

BAB I
LAPORAN KASUS
I.

IDENTITAS
Nama

: Ny. TW

Nama suami : Tn. P

Umur

: 36 tahun

Usia

Agama

: Islam

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Kranggan Kulon

Alamat

: Kranggan Kulon

Tanggal Masuk RS

: 42 tahun
Agama

: Islam

: 18 September 2015

Tanggal Pemeriksaan : 18 September 2015


II.

SUBYEKTIF
(Autoanamnesis)
1. Keluhan Utama& Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G2P1A0 datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Pasien dirujuk dari
Puskesmas dengan diagnosis BO tetapi setelah dilakukan pemeriksaan dengan USG
didapatkan gambaran gelembung di kavum uteri, dan saat dilakukan pemeriksaan HCG
menunjukkan hasil titer HCG yang tinggi. Usia kehamilan saat ini adalah 10 minggu. Cairan
yang keluar tersebut bening, lengket, dan tidak berbau.
2. Riwayat Menstruasi
Umur Menarke

: 12 tahun

Siklus

: 20 hari

Lama

: 7 hari

Sakit Waktu Menstruasi

:-

HPHT

: 6 Juli 2015

HPL

UK

: 10 minggu

3. Riwayat Kehamilan
1

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

REFLEKSI KASUS

2015

NO
1
2

Tgl/Thn

Tempat

Partus

Partus

2003
Hamil ini

BPS

Jenis
UK

Persalin

Aterm

an
Spontan

Keadaan
Penolong
Bidan

Penyulit
-

JK/BB

Anak

L/3000

Sekarang
Hidup

4. Riwayat Hamil Ini


Hamil muda
: mual (+), muntah (+), pusing (-), perdarahan (+)
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit asma, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, TBC, disangkal.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayatdiabetes, epilepsi, penyakit jiwa, hamil kembar, kanker, penyakit hati, polip serviks,
infeksi virus, kanker kandungan disangkal. Keluarga pasien tidak ada yang bermasalah dalam
kehamilan.
7. Riwayat Ginekologi
Penyakit kandungan disangkal.
8. Riwayat KB
NO
1

Metode

Mulai
Tahun Oleh

Berhenti
Tahun
Oleh

Alasan

Keluhan/komplik
asi

Pil

9. Riwayat ANC
Periksa kehamilan rutin dilakukan di bidan.
10. Riwayat Psikososial
Status perkawinan 1x, lama perkawinan 13 tahun.
Kehamilan ini merupakan kehamilan yang diharapkan.
Pengambilan keputusan dalam keluarga secara bersama.
III. OBYEKTIF (18 September 2015)
2

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

REFLEKSI KASUS

2015

Pemeriksaan Fisik
KU

: Baik, sadar

Vital Sign

Antropometri

Tekanan Darah

:120/80 mmHg

Tinggi Badan : 155 cm

Nadi

: 80 x/menit

Berat Badan

Pernapasan

: 20 x/menit

Suhu

: 36,5oC, aksila

: 73 kg

Kepala

: Mesochepal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut.

Mata

: Palpebra: Oedema - / -, conjungtiva: anemis - / -, sklera: ikterik - / -

Telinga

: Simetris, discharge (-)

Hidung

: Deviasi septum (-), discharge (-)

Mulut

: Bibir kering (-), lidah kotor (-)

Leher

: Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe

Thoraks

: Inspeksi

: simetris dalam keadaan statis dan dinamis kanan dan kiri

Palpasi

: fokal fremitus taktil kanan = kiri

Perkusi

: sonor diseluruh lapang paru

Auskultasi

: S1 - S2 reguler, suara nafas vesikuler + / +, rhonki - / -,


wheezing - / -

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin (18 September 2015)
PARAMETER
HASIL
HEMATOLOGY AUTOMATIC
Leukosit
9,8
Eritrosit
3,91
Hemoglobin
12,1
Hematokrit
35,7
MCV
91,3
MCH
30,9
MCHC
33,9
Trombosit
277
Differential Telling Mikroskopis
Neutrofil%
79
Limfosit%
17,2
Monosit%
3,1
Eosinofil%
0,5

NILAI NORMAL

UNIT

4,6 - 10,6
4.2 - 5.4
12,0 - 16,0
37 47
81 99
27 31
33-37
150-450

10e3/ul
10e6/ ul
gr/dl
%
Fl
Pg
gr/dL
10e3/uL

50-70
20-40
3-12
0.5-5.0

%
%
%
%
3

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

REFLEKSI KASUS

2015

Baosil%
Neutrofil#
Limfosit#
Monosit#
Eosinofil#
Basofil#
Penunjang
Golongan Darah
Rhesus

0,2
7,72
1,68
0,3
0,05
0,02
A
Positif (+)

0-1
2-7
0.8-1
0.12-1.2
0.02-0.50
0-1

%
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL

Latex Aglutinasi

Pemeriksaan patobiokimiawi
PARAMETER
Glukosa Sewaktu

HASIL
72

NILAI NORMAL
70 140

UNIT
mg / dl

HbsAg : (-)
Hasil pemeriksaan tanggal 18 September 2015
Organ
: kerokan endometrium
Diagnosis klinis
: Mola hidatidaosa
Makroskopis
: jaringan pecah belah sebanyak +/- 30 cc, berwarna coklat sebagian htam
merupakan gelembung berisi cairan, sebagian cetak
Mikroskopis
: sediaan menunjukkan villi khorialis dengan stroma villi umumnya mengalami
degenerasi hidropik. Didapatkan proliferasi sedang trofoblas, komponen syncytio trophoblast lebih
banyak dibanding dengan cyrotrophoblast. Dijumpai pula jaringan desidua. Bekuan darah cukup
banyak. Area nekrosis cukup. Tidak didapat tanda ganas.
Kesimpulan
: Mola hidatidosa
Saran
: confirm hasil seri titer HCG
Pemeriksaan HCG
Tanggal
18 September 2015
25 September 2015
1 Oktober 2015

HCG (mIU/mL)
>100000
2463
54,21

Nilai rujukan (mIU/mL)


Perempuan hamil :
3 minggu : 5-50
4 minggu : 5-426
5 minggu : 18-7340
6 minggu : 1080-56500
7-8 minggu : 7650-229000
9-12 minggu : 25700-288000
13-16 minggu : 13300-254000
17-24 minggu : 4060-165400
25-40 minggu : 3640-117000
Perempuan tidak hamil : < 5
Perempuan menopause : < 9,5
4

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015

V.

DIAGNOSIS
Mola Hidatidosa G2P1A0 uk 10 minggu

VI.

TERAPI

REFLEKSI KASUS

Rencana Kuretase
VII. FOLLOW UP
Tanggal 18 September 2015
S:O : Ku baik
A : Mola hidatidosa G2P1A0 uk 10 minggu
P : rencana kuretase
Tanggal 19 September 2015
S:O : ku baik
A : post kuretase ai mola hidatidosa G2P1A0 uk 10 minggu H0
P : cefadroxil 2x500
Asam mefenamat 3x500
SF 1x1
Tanggal 20 September 2015
S:O : ku baik
A : post kuretase ai mola hidatidosa G2P1A0 uk 10 minggu HI
P : methylergometrin 3x1
BLPL

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

REFLEKSI KASUS

2015

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

MOLA HIDATIDOSA
1. Definisi
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh villi korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik.
2. Etiologi
a. Faktor ovum
Pembuahan sel telur dimana intinya telah hilang atau tidak aktif lagi oleh sperma
b. Imunoselektif dari trofoblas
Perkembangan molahidatidosa diperkirakan disebabkan oleh kesalahan respon imun ibu
terhadap invasi oleh trofoblas akibatnya villi mengalami distensi kaya nutrient. Pembuluh darah
di dalam vilus tidak terbentuk dengan baik sehingga embrio mati sedangkan trofoblas terus
tumbuh dan pada keadaan tertentu mengadakan invasi kejaringan ibu.
c. Usia
Faktor usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat terjadi kehamilan mola
d. Keadaan sosio ekonomi yang rendah
Tingginya kebutuhan zat gizi dalam kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin
e. Infeksi virus
f. Riwayat kehamilan mola sebelumnya
3. Patofisiologi
Setelah ovum dibuahi,terjadi pembagian dari sel tersebut.Tidak lama kemudian terbentuk
biastokista yang mempunyai lumen dan dinding luar.Dinding ini terjadi atas sel-sel ekstoderm yang
kemudian menjadi tropoblash. Sebagian vili berubah menjadi gelembung berisi cairan jernih,biasa
tidak ada janin.Gelembung-gelambung atau tesikel ukurannya bervariasi mulai dari yang mudah
dilihat,sampai beberapa sentimeter,bergantung dalam beberapa kelompok dari tangkai yang
tipis.Masa tersebut dapat tumbuh cukup besar sehingga memenuhi cavum uteri.Pembesaran uterus
sering tidak sesuai dan melebihi usia kehamilan.
Pada beberapa khusus, sebagian pertumbuhan dan perkembangan villi korealis berjalan normal
sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang bahkan sampai aterm.Keadaan ini disebut mola
6

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015

REFLEKSI KASUS

parsial. Ada beberapa kasus pertumbuhan dan perkembangan villi korealis berjalan normal
sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang.
a.

Teori Missed Abortion


Mudigan mati pada kehamilan tiga sampai lima minggu,karena terjadi gangguan
peredaran darah,sehingga terjadi penemuan cairan dalam jaringan masenkim dari villi dan

akhirnya terbentuk gelembung-gelembung.


b. Teori Neoplasma dari park
Bahwa yang normal adalah sel trofoblast yang mempunyai fungsi abnormal pula,dimana
terjadi cairan yang berlebihan dalam villi sehingga timbul gelembung,hal ini menyebabkan
peredaran gangguan peredaran darah dan kematian mudigan.
4. Gejala dan tanda
Gejala mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa, yaitu mula, muntah,
pusing, hanya saja derajat keluhanya sering lebih hebat.
Perdarahan merupakan gejala utama mola. Gejala perdarahan ini biasanya terjadi Antara bulan
pertama sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu.
5. Diagnosis
Pemeriksaan Diagnosis :
Anamnesa / keluhan
a) terdapat gejala hamil muda
b) kadang kala ada tanda toxemia gravidarum
c) terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur warna merah tua atau
kecoklatan.
d) Pembesaran uterus tidak sesuai ( lebih besar ) dari usia kehamilan seharusnya.

e) Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan ( tidak selalu ada).
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a) Muka dan kadang kadang badan kelihatan pucat kekuning kuningan yang disebut muka
mola (mola face) atau muka terlihat pucat.
b) Bila gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.
Palpasi
a) Uterus membesar tidak seuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek.
b) Tidak teraba bagian bagian janin dan ballotemen, juga gerakan janin.
c) Adanya fenomena harmonica: darah dan gelembung mola keluar dan fundus uteri turun lalu
naik karena terkumpulnya darah baru.
d) Adanya pembesaran kelenjar tiroid, menunjukan adanya komplikasi tiroktoksikosis.
Auskultasi
7

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015

REFLEKSI KASUS

a) Tidak terdengar DJJ


b) Terdengar bising dan bunyi khas
Periksa Dalam
Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian janin, terdapat perdarahan dan
jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, seerta evaluasi keadaan servik.

Pemeriksaan penunjang
Reaksi Kehamilan
Kadar HCG yang jauh lebih tinggi dari kehamilan biasa. Pada kehamilan biasa kadar HCG
darah paling tinggi 100.000 IU/L, sedangkan pada molahidatidosa bisa mencapai 5.000.000
IU/L.
Uji Sonde
Sonde dimasukan secara pelan pelan dan hati hati kedalam serviks kanalis dan kavum uteri.
Bila tidak ada tahanan, kemungkinan mola.
Foto Rontgen
Tidak terlihat tulang tulang janin pada kehamilan 3 4 bulan.
USG
Akan terlihat bayangan badai salju dan tidak terlihat janin, dan seperti sarang tawon

6. Terapi
a. Tatalaksana umum
- Segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
- Jika serviks tertutup, pasang batang laminaria selama 24 jam untuk mendilatasi serviks
- Siapkan darah untuk transfusi
b. Tatalaksana khusus
- Lakukan evaluasi dengan menggunakan aspirasi vakum manual bila tersedia
- Pasang infus oksitosin 500 ml NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes/menit
- Pantau :
a. HCG serum setiap 2 minggu
b. Bila hasil HCG terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut rujuk
ibu ke rumah sakit rujukan
c. HCG urin yang belum memberi hasil negative setelah 8 minggu mengindikasikan ibu
perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan.
7. Prognosis
Kematian pada mola hidatidaosa disebabkan oleh perdarahan, infeksi. Pada pasien mola akan
segera sehat kembali setelah jaringannya dikeluarkan melalui kuretase atau histerektomi.

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015

REFLEKSI KASUS

DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F.G; Mac Donal P.C. 2013. William Obsetric Edisi 23. Jakarta: EGC.
Sarwono Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2010. Ilmu Kebidanan (Edisi 4). Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
World health organization. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar Dan Rujukan (Edisi Pertama). Jakarta.
Benson Ralph C dan MARTIN L. Pernoll. 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi (Edisi 9).
Jakarta: EGC.
Galaksi
Medika.
2014.
Analisis
Kasus:
RDS
Bayi
Prematur.
http://galaksimedika.wordpress.com/2014/03/22/analisis-kasus-rds-bayi-prematur/ . Diakses:
1 Oktober 2015.

You might also like