Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masing-masing organisasi sangat perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan
produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi
organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu,
perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses
perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan
proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan
dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan
perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi
lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan
proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian
memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan
perencanaan dari berbagai jenis.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a.
b.
c.
d.
Menambah kepustakaan.
C. Rumusan Masalah
a.
Definisi Perencanaan.
b.
c.
Tipe Perencanaan.
d.
e.
Tujuan Perencanaan.
f.
g.
h.
Pengambilan Keputusan.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat kami petik dalam penulisan makalah ini adalah :
a.
b.
Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran masalah perencanaan dalam menejemen khususnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan,
dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok
manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan
sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :
Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian
menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara
pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh.
Dalam manajemen, Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana
informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan
tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama
anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana
formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
Beberapa Arti Perencanaan Menurut Para Ahli :
a.
Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada
c.
Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau
perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
d.
Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang
daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah
ditentukan.
e.
Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
f.
Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-
Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi akanmenggunakan sumber daya-sumber
dayanya secara tidak efektif.
2.
Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendakdicapai atau sumber dayasumber
daya
yang tersedia
karena
menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana
dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan
informasi terutama keungan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
3.
serta kemudahan
dan hambatan
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktorfaktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang
menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta
anacaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
4.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif dalam proses
pencapaian tujuan, penilain alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik di antar
berbagai alternatif yang ada.
C. Tipe Perencanaan
Dalam perencanaan terdapat beberapa tipe perencanaan, yaitu perencanaan strategi dan perencanaan
operasional.
Perencanaan Strategi : Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan.
Menentukan tujuan untuk organisasi kegiatan apa yang hendak diambil sumber-sumber apa yang
diperlukan untuk mencapainya.
Tahap perencanaan strategi:
1. Identifikasi tujuan dan sasaran
2. Penilaian kinerja berdasar tujuan dan sasaran yang ditetapkan
3. Penentuan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran
4. Implementasi perencanaan strategi
5. Evaluasi hasil dan perbaikan proses perencanaan strategi
Tujuan perencanaan strategi: mendapatkan keuntungan kompetitiff (competitive advantage).
Manajemen Strategi
Manajemen strategi: proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi
tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang.
Tahap manajemen strategi:
1. Perumusan strategi (strategy formulation)
2. Pengimplementasian strategi (strategy implementation)
Strategi yang digunakan organisasi
Tiga tingkatan strategi yang digunakan organisasi:
1. Strategi korporasi (corporate strategy)
Tujuan: pengalokasian sumber daya iuntuk perusahaan secara total. Strategi ini digunakan pada tingkat
korporasi.
2. Strategi bisnis (business strategy)
strategi untuk bisnis satu produk lini strategi ini digunakan pada tingkat divisi.
Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan
Perencanaan keuangan (Financial Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang
Perencanaan Fasilitas ( Facilites Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas &
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen,
2.
Waktu sering diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap
tentang variable-variabel dan alternatif- alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan
memperhitungkan semua kemungkinan.
3.
Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perecanaan adalah seberapa seringrencana-rencana harus
ditinjau kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia dan derajat ketetapan
perencanaan manajemen.
E. Tujuan Perencanaan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah
untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana,
karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan
apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual
mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia
dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan
tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana,
karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang
manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam
perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating
adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak
akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan Perencanaan
1.
Staf Perencanaan
Khususnya
staf
perencanaan dapat
mengurangi
bban kerja
manajer
individual,
membantu
mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual, membawa berbagai alat dan teknik yang
berbeda untuk menyelesaikan masalah tertentu, berwawasan yang lebih luas dibanding manajer
individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.
2.
Organisasi terkadang menggunakan satuan tugas untuk membantumengembangkan rencana. Satuan tugas
semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu minat khusus dalam bidang perencanaan
yang relevan.
3.
Dewan Direksi
Dewan direksi (board of directors) bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di beberapa
perusahaan, dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS, misalnya, dewan direksi
biasanya berperan dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan memilih seorang eksekutif kepala yang
kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.
4.
Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan direksi. CEO mungkin
individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan organisasi. CEO memainkan suatu
peran
utama
dalam
menyelesaikan
proses
perencanaan
dan
bertanggung
jawab
untuk
mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian berperan langsung dalam perencanaan.
Komponen organisisional lain yang terlibat dalam proses perencanaan memiliki peran sebagai penasihat
atau konsultan.
5.
Komite Executive
Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam organisasi yang
bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali dibebankan pada berbagai staf
komite, subkomite, dan satuan tugas untuk berkonsentrasi pada proyek tertentu atau masalah yang
mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu waktu di masa depan.
6.
Manajemen Lini
Komponen terakhir dari sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah manajemen lini (line
management). Manajer lini adalah orang yang memiliki otoritas formal dan tanggung jawab untuk
manajemen organisasi. Mereka memainkan suatu peran penting dalam proses perencanaan oranisasi
karena dua alasan. Pertama, mereka merupakan sumber informasi berharga dari dalam organisasi untuk
manajer lain etika rencana diformulasikan dan diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat
menengah Dn rendah dari organisasi biasanya harus melaksanakan rencana yang dikembangkan oleh
manajemen puncak. Manajemen lini mengidentifikasikan, menganalisis, dan merekomendasikan alternatif
program, membuat anggaran, dan mengajukannya untuk disetujui, dan akhirnya melaksanakan rencana.
Keuntungan Perencanaan
1. Fokus dan fleksiblitas
Fokus : Mengetahui apa yang terbaik , mengetahui apa yang dibutuhkan dan bagaimana melayani
pelanggan.
Fleksibelitas: Beroperasi dan punya pandangan kedepan
b.
Perencanaan berorientasi pada prioritas -Memastikan hal yang paling penting dan mendapatkan
perhatian utama.
c.
kekuatan terbaik.
d.
F.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada pemegang
saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan
tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart menetapkan tujuan
untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan
mungkin.Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran
kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
8.
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam penetapan
tujuan dan perencanaan
9.
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat
meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di
masa mendatang
10.
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit
yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri
atau takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan spesifik, ringkas, dan
berhubungan dengan waktu, maka apakah ia mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak
nyata. Manajer yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat tanggung jawab ini
lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan organisasi. Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar,
mengalami masalah karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan pengembangan.
Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di belakang karena manajer tidak memiliki cara
untuk mengetahui seberapa efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.
11.
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap perubahan.
Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi. Avon Products hampir
membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena perusahaan bersikeras melanjutkan
kebijakan pembayaran deviden yang besar kepada para pemegang sahamnya. Ketika laba mulai turun,
manajer menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk membayar deviden tersebut.
Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada
akhirnya, manajer terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
12.
Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan
utama yang lain.
Cara mengatasi hambatan adalah :
1.
Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
2.
Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan kemungkinan akibat-
akibatnya sehingga mereka memahami perlunya perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang
diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.
3.
Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif, suatu track record yang
berhasil mendorong kepercayaan kepada para pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut
diterima.
4.
Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota organisasi
Cara lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan adalah :
a.
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan
maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas
penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian
dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.
b.
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada
pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu
landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan
dan
dikoordinasikan.
Orang-orang
yang
bertanggung
jawab
untuk
mencapai
tujuan
dan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara hori zontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal berarti
bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya.
Konsistensi vertikal berarti bahwa tujuan seharusnya konsisten dari atas hingga ke bawah organisasi :
tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan
merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara
berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang semakin
sering.
d.
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana yang
efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di
luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan
tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.
Pendekatan-Pendekatan Perencanaan
1.
Perencanaan inside-out: terfokus pada yang sudah dilakukan dan mengusahakan untuk melakukan yang
tebaik yang dapat dilakukan. Ini meningkatkan efektivitas organisasi.
Perencanaan outside-in: dari analisa lingkungan eksternal muncul perencanaan untuk mengeksploitasi
kesempatan-kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi. Kedua perencanaan ini dapat
dikombinasikan agar optimal.
2.
Perencanaan dari atas ke bawah (top-down): manajer dibawah manajer puncak membuat perencanaan
berdasarkan tujuan yang telah ditentukan manajer puncak.
Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up) dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa
adanya batasan yang secara teratur melewati hirarki tersebut ke tingkat manajer puncak. Kelebihan:
kuatnya komitmen dan kepemilikan dalam perencanaan yang lebih rendah. Kelemahan: bila terlalu
ekstrim mungkin akan gagal untuk menghasilkan seluruh tugas yang terintegrasi dalam organisasi secara
keseluruhan.
3.
Perencanaan contingency
-> perencanaan yang terfokus pada pemikiran ke depan. Perencanaan ini meliputi penentuan alternatifalternatif tindakan yang dapat diimplementasikan seandainya perencanaan orisinil tidak sesuai karena
adanya perubahan keadaan. Kunci: prediksi perubahan yang akan datang yang dapat berakibat pada
perencanaan yang sedang dijalankan.
G.
1.
PerencanaanYang Baik
tujuan,dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi,dibuat oleh orang yang mendalami teknik
perencanaan,disertai perincian yang teliti,
Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang harus dijawab, sebagai
berikut: What (apa)= tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan),When (kapan)= waktu (kapan hal
tersebut perlu dilakukan),How (bagaimana)= cara mengerjakannya (bagaimana cara melakukan)
pekerjaan tersebut) ,Who (siapa)= tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan tersebut),
Where
(dimana)= tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan),Why (mengapa)= keperluannya (mengapa
pekerjaan itu harus dilakukan).
3.
Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan
Forecasting
proses pembuatan asumsi-asumsi tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
a. forecasting kualitatif: prediksi masa depannya menggunakan pendapat para ahli
b. forecasting kuantitatif: prediksi masa depannya menggunakan analisa data secara matematis dan
statistis (analisa time series, model ekonometri, survey statistik)
2.
Penggunaan scenario
meliputi penentuan beberapa alternatif skenario masa yang akan dtaang atau keadaan peristiwa yang
mungkin terjadi.
Pengidentifikasian kemungkinan skenario yang berbeda waktunya akan membantu organisasi beroperasi
lebih fleksibel dalam lingkungan yang dinamis.
3.
Benchmarking
perbandingan eksternal untuk mengevaluasi secara lebih baik suatu arus kinerja dan menentukan
kemungkinana tindakan yang dilakukan untuk masa yang akan datang. Tujuan: untuk mengetahui apakah
orang-orang dan organisasi bekerja dengan baik dan merencanakan bagaimana menggabungkan ide-ide
tersebut dalam pengoperasiannya.
4.
perencanaan partisipatif yang aktif: perencanaan di mana semua orang yang mungkin akan
memperngaruhi hasil dari perencanaan dan atau akan membantu mengimplementasikan perencanaanperencanaan tersebut.
5.
perencanaan untuk organisasi secara keseluruhan atau untuk salah satu komponen perencanaan yang
utama.
H. Pengambilan Keputusan
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana
yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untukmembuat keputusan
yang tepat.
3. Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar
tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber
daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat
membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang
diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan,
serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat
prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru
dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan
memberikan hasil yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perencanaan adalah hal terpenting dalam menejemen apalagi dalam era globalisasi ini dan pastinya
digunakan sebagai senjata menghadapi eksternal lingkungan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan organisasi dan
perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan
operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka
panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.
B.
Saran
Perencanaan yang baik akan menghasilkan menejemen yang baik.Sebaiknya dalam mengambil keputusan
dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa
perencanaan.Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
http://contoh-makalah-mahasiswa.blogspot.com/2011/10/makalah-perencanaan-manajemen.html