You are on page 1of 25

CONTINUOUS CONTACT

Operasi pemisahan continuous contact secara prinsip berbeda dengan stage


wise contact. Pada operasi pemisahan ini, kecepatan perpindahan massa
berlangsung saat kedua fasa tersebut berkontak atau ada perubahan konsentrasi
sebagai fungsi posisi. Oleh karena itu pada operasi pemisahan ini, konsep rate
processes memegang peran penting.
Proses continous contact dapat digunakan pada :
1. Proses dua fluida yang saling berkontak. Bahan isian berupa inert
yang merupakan media kontak antara dua fluida tersebut, misalnya
pada proses:
a. Absorbsi
b. Distilasi
c. Ekstraksi
d. Stripping
2. Proses perpindahan massa antara fasa padatan dengan fluida yang mengalir
di antaranya, misalnya pada fasa adsorpsi atau ion exchange. Pada cara
kontak ini biasanya padatan disusun dalam kolom (fixed bed) dan fluida
dialirkan melewati tumpukan padatan dalam kolom tersebut.

Keuntungan dan kerugian proses kontak dengan stage wise dan kontinyu,
adalah sebagai berikut :
Stage wise
P besar

Stage wise
P kecil

L>>> tidak flooding


Mudah dibersihkan
Tergantung bahan platenya

Mudah terjadi flooding untuk L tertentu


Relatif sulit
Tidak korosif karena biasanya bahan

(biasanya dari logam)


Untuk D yang kecil lebih

isiannya terbuat dari plastik atau keramik.


Untuk D yang kecil Iebih murah

mahal
Bahan isian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Luas permukaan bidang transfer per unit volum harus besar
(luas permukaan yang dapat terbasahi oleh cairan besar untuk per
b.
c.
d.
e.

satuan volum)
Tumpukan bahan isian porositasnya harus besar (P lebih kecil)
Tidak korosif
Bulk density rendah
Murah

Jenis bahan isiannya adalah:


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Raschig ring
Intalog saddle
Pall ring
Cyclohelix spiral ring
Berl saddle
Lessing ring
Cross-partition ring

Gambar dari sebagian jenis bahan isian dapat dilihat pada gambar berikut ini
(Foust, et.al., 1980)

Karakteristik fisis bahan isian dapat dilihat pada tabel berikut ini (Foust, et.al;
1980):
Tabel V.1. Karakteristik Fisis Bahan Isian:
Packing

Percent

Specific

Packing

Dumped

Voids ()

Surface (av)

factor

weight
lb/ft

Raschig rings keramik (inci)

73

240

1600

63

111

580

54

73

58

155

40

74

28

65

38

46

Raschig rings metal (1/16 in. wall)

73

118

410

132

85

57

137

71

92

31.4

57

37

Ben saddles (inci)

60

274

900

56

63

142

240

54

69

76

110

45

72

32

45

40
33

Pall rings (inci)


1

93.4

66.3

48

94.0

36.6

20

27.5

Cyclohelix dan single spiral (inci)

58

40

60

60

32

61

66

21

59

Bahasan Kuantitatif di Tumpukan Bahan Isian

Neraca massa komponen pada ketinggian Z (dari posisi 0 sampai dengan posisi Z)

Persamaan ini merupakan garis operasi yang berlaku untuk x dari x1


sampai dengan x2 dan untuk y dari y1 sampal dengan y2. Persamaan garis
operasi ini bukan merupakan kurva (garis tidak lurus) karena V dari L selalu
berubah terhadap perubahan konsentrasi atau posisi.
Pada kasus tertentu yaitu untuk larutan yang sangat encer, besarnya L dan V
dapat dianggap tetap, sehingga garis operasi merupakan garis lurus.
Kecepatan perubahan konsentrasi komponen pada masing-masing fasa
sama dengan kecepatan perpindahan massa komponen ke atau dari fasa tersebut.

Review Konsep Kecepatan Perpindahan Massa

dengan: A = luas permukaan bidang transfer

Untuk permukaan-permukaan yang sulit diukur (tumpukan bahan isian)


nilai A sulit ditentukan, untuk itu diajukan konsep perpindahan massa volumetris
seperti berikut.

Two Film Theory

Persamaan kecepatan perpindahan massa:

Nilai xi dan yi sulit ditentukan (yi = H, xi), oleh karena itu diajukan
model 1 film gabungan (di fasa cair saja atau dari fasa gas saja). Persamaan
kecepatan perpindahan massa dapat dituliskan sebagai berikut:
Cair:

Gas :

Hubungan antara koefisien perpindahan massa total dan individual:

Penyederhanaan untuk proses-proses kecepatan yang berlangsung secara


paralel seperti kasus di atas, kecepatan yang cepat dapat diabaikan pengaruhnya.
Neraca massa A pada fasa gas pada elemen volume (lihat Gambar V.3)
Dengan :

Atau

Dengan cara yang sama untuk fasa cair:

Atau

Dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) dapat ditentukan


tinggi

tumpukan bahan isian untuk derajat pemisahan tertentu, jika

diketahui:
1. Nilai k'x a, k'y a, K'x a, atau K'y a, yang merupakan fungsi V
dan L dan sifat fisis bahan pada kedua fasa, yang sering dinyatakan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

2.

Nilai (x xi), (x x*), (yi y) atau (y* - y). NiIai ini dapat
ditentukan bila hubungan keseimbangan di antara kedua fasa
diketahui.

Komposisi bulk dapat ditentukan dari persamaan neraca massa


komponen (persamaan garis operasi berikut):

Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa penyelesaian persamaan


integrasi (1) dan (2) yang merupakan persamaan-persamaan simultan dengan
keseimbangan persamaan nilai koefisien perpindahan massa dan keseimbangan.
Tetapi persamaan-persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan bantuan
komputer pada era sekarang ini. Bila tidak tersedia komputer maka dapat
dilakukan penyederhanaan sebagai berikut:
1.

Equimolar Counter Diffusion (E.C.D)

E.C.D.

terjadi

dalam

proses

distilasi,

yaitu

keadaan

dimana

kecepatan perpindahan untuk konstituen yang volatil dan tidak volatil di


antara fasa-fasanya sama, sehingga dapat dianggap sebagai nilai V dan L
tetap. Jika V dan L tetap, maka persamaan (1) dan (2) dapat ditulis
menjadi:

Dengan :

Atau

Pada kondisi tertentu sifat fisis dapat dianggap tetap, sehingga k'y a
= f (V) saja, jika V = tetap, maka nilai k'y a juga tetap. Oleh sebab itu
persamaan (1) dan (2) dapat dituliskan sebagai berikut :

Jika memenuhi asumsi yang diambil, maka:

Dengan :
N

= number of transfer unit


= perubahan komposisi dibagi driving forces
= ukuran mudah-sukarnya derajat

pemisahan tersebut. H = Height of transfer


unit
2. Diffusion Through a Stationary Component (D.T.S.C.)
D.T.S.C. terjadi dalam proses absorpsi gas dan ekstraksi. Pada prosesproses ini anggapan nilai bahwa nilai L dan V tetap tidak sesuai, karena
terdapat suatu komponen yang berpindah dari V ke L.
Dalam keadaan seperti ini, dapat digunakan dasar perhitungan solvent
bebas solute, karena biasanya nilai-nilai komponen yang tidak melarut
besarnya tetap.

Analog dengan penjabaran di atas (N.M. pada fasa tertentu)


dengan ky a dan Ky a = koefisien perpindahan massa pada DTSC

Untuk fasa cair analog:

Persamaan (3) dan (4) merupakan persamaan untuk menentukan


tinggi tumpukan bahan isian pada proses DTSC untuk derajat permisahan
tertentu. Persamaan tersebut dulu merupakan persamaan yang rumit tetapi
sekarang

bersamaan

dengan

berkembangnya

komputer,

merupakan

persamaan yang dapat diselesaikan dengan mudah.


Pada

pemakaian

persamaan-persamaan

tersebut

terdapat

kemungkinan dilakukan penyederhanaan, sama dengan yang dilakukan


pada ECD. Untuk kondisi sistem tertentu.

geometri, sifat-sifat fisis yang tertentu nilai k'x a, k'y a, K'x a, atau
K'y a tetap. Korelasi koefisien pada ECD dan DTSC dinyatakan sebagai
berikut:

Persamaan (3) dan (4) dapat diubah menjadi:

begitu terpengaruh oleh perubahan konsentrasi, atau merupakan harga ratarata di dasar (bottom) dan di atas (top) kolom, maka persamaan (3) dan (4)
dapat dituliskan sebagai berikut:

Dengan cara yang sama dapat ditentukan tinggi tumpukan bahan


isian atas dasar nilai koefisien perpindahan massa yang berbeda, yang
kemudian disajikan dalam tabel berikut ini:

Dengan :
Z

=NH

= number of transfer unit


= mengukur derajat kesulitan pemisahan

= Height of transfer unit


= efektivitas pemisahan suatu jenis bahan isian tertentu

Arti fisis single transfer unit:

Perhitungan Number of Transfer Units (N)


Penyelesaian integrasi pada tabel 16.2. (Foust, et.al., 1980)
sebagai contohnya adalah sebagai berikut:

Terdapat beberapa cara penyelesaian, yaitu:

Cara integrasi grafis


Cara penyederhanaan integrasi
Cara grafts dari Baker

Cara Integrasi Grafis


Langkah pertama yaitu menggambar dulu dalam grafik garis/kurva
operasi dan kurva seimbang. Jika menggunakan persamaan (A) maka

dibutuhkan nilai y*, sebaliknya jika menggunakan persamaan (B)


membutuhkan nilai yi.

Langkah selanjutnya adalah:

Menentukan y* pada x,y tertentu, menarik garis tegak lurus dari


x,y di garis operasi untuk dipotongkan dengan garis seimbang,

sehingga didapatkan x,y*.


Menentukan xi,yi pada x,y tertentu

Penyelesaian integrasi:

Numeris (Simpson Rules, dll) digunakan bila korelasi

seimbang diketahui dalam bentuk persamaan.


Cara trapedoidal (grafis)

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu


padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi

juga merupakan

proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogeny
menggunakan pelarut cair ( solven ) sebagai separating agen. Pemisahan
terjadi

atas

komponen

dasar

kemampuan

larut

yang

berbeda

dari komponen-

dalam campuran. Contoh ekstraksi : pelarutan komponen

- komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah
dibakar atau digiling.
Pemisahan

zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling

mencampur antara lain menggunakan alat corong pisah. Ada suatu jenis
pemisahan

lainnya

dimana

pada satu fase

dikontakkan

dengan fase yang lain, misalnya

dapat

berulang-ulang

ekstraksi berulang-ulang

suatu larutan dalam pelarut air dan pelarut organik, dalam hal ini
digunakan suatu alat yaitu ekstraktor sokshlet. Metode sokshlet merupakan
metode ekstraksi dari padatan dengan solvent ( pelarut ) cair secara kontinu.
Alatnya dinamakan sokshlet ( ekstraktor sokshlet ) yang digunakan untuk
ekstraksi kontinu dari sejumlah kecil bahan Istilah-istilah berikut ini umumnya
digunakan dalam teknik ekstraksi:
1. Bahan ekstraksi: Campuran bahan yang akan diekstraksi
2. Pelarut (media ekstraksi): Cairan yang digunakan untuk melangsungkan
ekstraksi
3. Ekstrak: Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi
4. Larutan ekstrak: Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak
5. Rafinat (residu ekstraksi): Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya
6. Ekstraktor: Alat ekstraksi
7. Ekstraksi padat-cair: Ekstraksi dari bahan yang pada
8. Ekstraksi cair-cair (ekstraksi dengan pelarut = solvent extraction):
ekstraksi dari bahan ekstraksi yang cair
Pada ekstraksi tidak terjadi pemisahan segera dari bahan-bahan yang
akan

diperoleh (ekstrak), melainkan mula-mula hanya terjadi pengumpulan

ekstrak dalam pelarut.


Ekstraksi akan lebih menguntungkan jika dilaksanakan dalam jumlah
tahap yang banyak. Setiap tahap menggunakan pelarut yang sedikit.
Kerugiannya adalah konsentrasi larutan ekstrak makin lama makin rendah,

dan jumlah total pelarut yang dibutuhkan menjadi besar, sehingga untuk
mendapatkan pelarut kembali biayanya menjadi mahal.
Semakin kecil partikel dari bahan ekstraksi, semakin pendek jalan yang harus
ditempuh pada perpindahan massa dengan cara difusi, sehingga semakin rendah
tahanannya. Pada ekstraksi bahan padat, tahanan semakin besar jika kapilerkapiler bahan padat semakin halus dan jika ekstrak semakin terbungkus di
dalam sel (misalnya pada bahan-bahan alami). Ekstraksi dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Ekstrasi Padat-Cair
Pada ekstraksi padat-cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut
dipisahkan dari bahan padat dengan bantuan pelarut. Pada ekstraksi, yaitu
ketika bahan ekstraksi dicampur dengan pelarut, maka pelarut menembus
kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan ekstrak. Larutan ekstrak
dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk di bagian dalam bahan ekstraksi.
Dengan cara difusi akan terjadi kesetimbangan konsentrasi antara larutan
tersebut dengan larutan di luar bahan padat.
Syarat - syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai unjuk kerja ekstraksi
atau kecepatan ekstraksi yang tinggi pada ekstraksi padat-cair, yaitu :
a. Karena perpindahan massa berlangsung pada bidang kontak antara
fase padat dan fase cair, maka bahan itu perlu sekali memiliki
permukaan yang seluas mungkin.
b. Kecepatan alir pelarut sedapat mungkin besar dibandingkan dengan
laju alir bahan ekstraksi.
c. Suhu yang lebih tinggi (viskositas pelarut lebih rendah, kelarutan
ekstrak lebih besar) pada umumnya menguntungkan unjuk kerja
ekstraksi.
2. Ekstrasi Cair-Cair
Ekstraksi cair-cair (liquid extraction, solvent extraction): solute
dipisahkan dari cairan pembawa (diluen) menggunakan solven cair.
Campuran diluen dan solven ini adalah heterogen ( immiscible, tidak
saling campur), jika dipisahkan terdapat 2 fase, yaitu fase diluen
(rafinat)

dan

fase

solven

(ekstrak).

Perbedaan

konsentrasi

solute di dalam suatu fasadengan konsentrasi pada keadaan setimbang


merupakan pendorong terjadinya pelarutan (pelepasan) solute dari

larutanyang ada. Gaya dorong (driving force) yang menyebabkan


terjadinya proses ekstraksi dapatditentukan dengan mengukur jarak
system dari kondisi setimbang.
Fase rafinat = fase residu, berisi diluen dan sisa solut.
Fase ekstrak = fase yang berisi solut dan solven

(a)

(b)
Gambar 1. (a)Proses ekstraksi cair-cair dan (b) aplikasi ekstraksi cair-cair.

Dalam hal yang paling sederhana, bahan ekstraksi. Yang cair


dicampur berulangkali dengan pelarut segar dalam sebuah tangki pengaduk
(sebaiknya dengan saluran keluar di bagian bawah). Larutan ekstrak yang
dihasilkan setiap kali dipisahkan dengan cara penjernihan (pengaruh gaya
berat).
Yang konstruksinya lebih menguntungkan bagi proses pencampuran
dan pernisahan adalah

tangki

yang

bagian

bawalmya

runcing

(yang

dilengkapi dengan perkakas pengaduk, penyalur bawah, maupun kaca Intip


yang tersebar pada seluruh ketinggiannya).

Alat tak kontinu yang sederhana seperti itu digunakan misalnya untuk
mengolah bahan dalam jurnlah kecil,atau bila hanya sekali-sekali dilakukan
ekstraksi.
Yang dapat dipercaya antara fasa berat dan fasa ringan, sedikitsedikitnya diperlukan sebuah kaca intip pada saluran keluar di bagian bawah
tangki ekstraksi.
Selain itu penurunan lapisan antar fasa seringkali dikontrol secara
elektronik (dengan perantara alat ukur konduktivitas),secara optik (dengan
bantuan detektor cahaya 289 hatas) atau secara mckanik (dengan pelampung
atau benda apung). Peralatan ini mudah digabungkan

dengan

komponen

pemblokir dan perlengkapan alarm, yang akan menghentikan aliran keluar


dan/atau memberikan alarm, segera setelah lapisan tersebut melampaui
kedudukan tertentu.Agar fasa ringan (yang kebanyakan terdiri atas pelarut
organik) tidak masuk ke dalam saluran pembuangan air,pencegahan yang lebih
baik dapat dilakukan dengan memasang bak penampung (bak penyangga)
dibelakang ekstraktor.
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran
secara

dipisahkan dengan

teknis

dalam

skala

bantuan

pelarut.

Proses

ini

digunakan

besar misalnya untuk memperoleh vitamin,

antibiotika, bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garamgaram. logam. Proses ini pun digunakan untuk membersihkan air limbah dan
larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair. Ekstraksi cair-cair terutama
digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin
dilakukan (misalnya karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya
terhadap panas) atau tidak

ekonomis.

Seperti

halnya

pada

proses

ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair- cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap,
yaitu pencampuran

secara

intensif

bahan ekstraksi dengan pelarut, dan

pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin.


Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak
meninggalkan pelarut yang pertarna (media pembawa) dan masuk ke dalam
pelarut kedua (media ekstraksi). Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi
dan pelarut tidak. saling melarut (atau hanyadalam daerah yang sempit).

Agar terjadi perpindahan masa yang baik yang berarti p erformansi ekstraksi
yang besar

haruslah

diusahakan

agar

terjadi

bidang

kontak

yang

seluasmungkin di antara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah satu cairan
distribusikan menjaditetes-tetes

kecil (misalnya

dengan

bantuan

perkakas

pengaduk). Tentu saja pendistribusian initidak boleh terlalu jauh, karena


akan

menyebabkan

terbentuknya emulsi yang tidak dapat lagiatau sukar

sekali dipisah. Turbulensi pada saat mencampur tidak perlu terlalu besar.
Yang penting perbedaan konsentrasi sebagai gaya penggerak pada bidang
batas tetap ada. Hal ini berarti bahwa bahan yang telah terlarutkan sedap

mungkin segera disingkirkan dari bidang batas. Pada saat pemisahan, cairan
yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes hanis menyatu kembali menjadi
sebuah fasa homogen dan berdasarkan perbedaan kerapatan yang cukup besar
dapat dipisahkan

dari cairan yang lain.

homogen

diikuti dengan

yang

Kecepatan pembentukan fasa

menentukan output sebuah ekstraktor cair-

cair. Kuantitas pemisahan persatuan waktu dalam hal ini semakin besar jika
permukaan lapisan antar fasa di dalam alat semakin luas. Sama haInya seperti
pada ekstraksi padat-cair,alat ekstraksi tak kontinu dan kontinu yang akan
dibahas berikut ini seringkali merupakan bagian dari suatu instalasi lengkap.
Instalasi tersebut biasanya terdiri atas ekstraktor yang sebenarnya (dengan
zone-zone
dihubungkan
untuk

pencampuran dan pemisahan) dan


di

belakangnya

(misalnya

sebuah peralatan yang

alat penguap, kolom rektifikasi)

mengisolasi ekstrak atau memekatkan larutan ekstrak dan mengambil

kembali pelarut.
Pertimbangan pemakaian proses ekstraksi sebagai proses pemisahan antara
lain:
(1) Komponen larutan sensitif terhadap pemanasan jika digunakan distilasi
meskipun padakondisi vakum
(2) Titik didih komponen-komponen dalam campuran berdekatan
(3) Kemudahan menguap (volatility) komponen-komponen hampir sama.
Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang digunakan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut (Martunus & Helwani, 2004;2005):
1. kemampuan tinggi melarutkan komponen zat terlarut di dalam campuran.
2. kemampuan tinggi untuk diambil kembali.
3. perbedaan berat jenis antara ekstrk dan rafinat lebih besar.
4. pelarut dan larutan yang akan diekstraksi harus tidak mudah campur.
5. tidak mudah bereaksi dengan zat yang akan diekstraksi.
6. tidak merusak alat secara korosi.
7. tidak mudah terbakar, tidak beracun dan harganya relatif murah.
Berdasarkan sifat diluen dan solven, sistem ekstraksi dibagi menjadi 2
sistem :
a. immiscible extraction, solven (S) dan diluen (D) tidak saling larut.

b. partially miscible, solven (S) sedikit larut dalam

diluen (D) dan sebaliknya ,

meskipun demikian, campuran ini heterogen, jika dipisahkan akan terdapat fase
diluen dan fase solven.

You might also like