Professional Documents
Culture Documents
A. IDENTITAS PENDERITA
Pasien Nama
: Ny. Y
Umur
: 38 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Serengan, Surakarta
Pekerjaan
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Tanggal masuk RS
: 22 Februari2016
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Sesak dan batuk berdahak serta dada terasa ampek.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang memeriksakan diri di BBKPM Surakarta karena sesak
sertabatuk-batuk yang di rasakannya 2 minggu yang lalu. Keluhan batuk itu
juga disertai dengan dahak, pasien merasa sesak nafas ketika batuk dan
nyeri dibagian ulu hati. Batuk dan sesak ini dari hari ke hari semakin
memberat dan tidak ada perbaikan.Menurut keterangan pasien menyangkal
pernah terkena penyakit TB, pasien mengeluh badannya terasa panas ketika
malam hari,saat batuknya kumat pasien tidak mau makan karena nyeri di ulu
hati.
Pasien menjelaskan satu tahun yang lalu pernah mengalami hal yang
sama tetapi tidak sampai membuat pasien sampai rawat inap. Pasien bekerja
sebagai buruh pabrik tekstil, pasien bekerja pada bagian pemerosesan kapas
menjadi benang sehingga banyak debu kapas yang berterbangan, pasien
selama bekerja selalu menggunakan masker. Pusing, nyeri dada, BAB dan
BAK pasien tidak ada keluhan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
: disangkal
: disangkal
: HT (-),DM (-),Peny.Ginjal
Riwayat Asma
: disangkal
: disangkal
Riwayat operasi
: disangkal
4. Riwayat Pribadi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Komorbid
C. PEMERIKSAAN
1. Keadaan umum
KU
: Sedang
Kesadaran
BB
: 43 kg
2. Vital sign
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
Pernafasan
Suhu
: 36,7oC
3. Pemeriksaan fisik
Kepala
Leher
Inspeksi
Fremitus
depan
N
N
N
belakang
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Perkusi
depan belakang
S
S
S
-
S
S
S
S
S
S
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Abdomen
- Inspeksi
- Auskultasi
- Perkusi
-
Regio
Oedem
-
Sianosis
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
-
2. Pemeriksaan Radiologi
- Foto thorax AP
-
Diagnosis : Bronkitis
C. RESUME
- Anamnesis:
a. Keluhan Utama
Sesak dan batuk berdahak serta dada terasa ampek.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang memeriksakan diri di BBKPM Surakarta
karena sesak serta batuk-batuk yang di rasakannya 2 minggu yang lalu.
Keluhan batuk itu juga diikuti dengan dahak, Sesak nafas ketika batuk
dan nyeri dibagian ulu hati. Batuk dan sesak ini dari hari ke hari semakin
6
- Pemeriksaan Laboratorium:
-
Leukositosis
- Pemeriksaan Radiologi:
-
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Infus RL 20 tpm
Inj metil prednisolon 125 mg/8 jam
Inj ranitidin 25 mg/ 12 jam
Inj ceftriaxon 2g/24 jam
Ambroxol tab 3 x 1 tab
Salbutamol 2 x 100 mg
Aminophilin 3 x 100 mg
-
4. PLANING EDUKASI
a. Menjauhi inhalasi iritan seperti asap rokok dan polutan
b. Menjalankan terapi dengan teratur
c. Mengganti pekerjaan
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
- Bronkitis (Bronkitis inflamasi-Inflamation bronchi) digambarkan
sebagai inflamasi dari pembuluh bronkus. Inflamasi menyebabkan bengkak
pada permukaannya, mempersempit pembuluh dan menimbulkan sekresi dari
cairan
inflamasi.
Bronkitis
kronis merupakan
suatu
gangguan
10
mukus yang meningkat mengakibatkan gejala khas yaitu batuk kronis. Batuk
kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi
bronkiolus kecil sehingga bronkiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar.
Faktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara yang lazim di daerah
industri. Polusi udara yan terus menerus juga merupakan predisposisi infeksi
rekuren karena polusi memperlambat aktivitas silia dan fagositsis, sehingga
timbunan mukus menigkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri
melemah. (Price dan Wilson, 2006)
1. Asap rokok dan zat iritan (Harison, 2005) (West, 2003):
-
(VC) dan volume ekspirasi kuat (FEV) serta peningkatan volume residual
13
(RV) dengan kapasitas paru total (TC) normal atau meningkat (Sudoyo,
2006).
3. Radiologi
-
G. DIAGNOSIS BANDING
-
Riwayat hipertensi
Ronki basah halus di basal paru
Gambaran foto toraks cardiomegali dan edema paru
Pemeriksaan faal paru restriksi bukan obstruksi
14
Usia muda
Tidak merokok
Mungkin ada riwayat arthritis rematoid
CT paru ekspirasi terlihat gambaran hipodens
H. PENATALAKSANAAN
- Penatalaksanaan
umum
pada
bronkitis
kronik
bertujuan
16
Keduanya
meningkatkan
mucus
clearance
oleh
beberapa
mekanisme :
a.
b.
c.
Cl-
melalui
aktivasi
fibrosis
kistik
transmembran
regulator
-
hewan,
jangka
pendek
b-agonis
dikaitkan
dengan
up
tetapi
ion
epitel
untuk
meningkatkan
lendir
hidrasi
dan
(
pada
LABAs
fungsi
mukosiliar
telah
dikaitkan
)
dengan
manfaatnya
17
dan
meningkatkan
arus
puncak
ekspirasi,
yang
penting
pengeluaran
mendukung
dahak
penggunaan
lebih
sulit.
In
antikolinergik
vivo
untuk
literatur
pengobatan
Kortikosteroid
inhalasi
dapat
mengurangi
frekuensi
Oksidan yaitu zat yang terdapat pada asap rokok dan udara
19
parenkim paru oleh efek oksidan yang terdapat dalam asap rokok. Di
samping sebagai anti oksidan, obat ini bersifat mukolitik yaitu
mengencerkan sekret bronkus sehingga mudah dikeluarkan. Pemberian
N-asetilsistein selama enam bulan pada penderita bronkitis kronik
memberikan perbaikan dalam hal jumlah sputum, purulensi sputum,
banyaknya eksaserbasi dan lamanya hari sakit secara bermakna.
(American Journal Of Respiratory And Critical Care Medicine,2013)
8. Antibiotik
-
pasien
bronkitis kronik. Terapi macrolide telah Terbukti memiliki sifat anti
inflamasi Dan mungkin memiliki Peran Dalam pengobatan bronkitis
kronik. Mereka telah Terbukti dapat menghambat sitokin proinflamasi ,
menurunkan neutrofil Pecah , menghambat Migrasi Dan peningkatan
apoptosis,
eosinophilic
menurunkan
peradangan,
meningkatkan
Adrenergik (2-agonis)
20
Antikolinergik
Methylxanthines
Inhalasi Glukortikosteroid
- -
- -
21
- -
- -
Sistemik Glukortikosteroid
I. KOMPLIKASI
1. gagal napas
a. Kronik
b. Akut pada gagal nafas kronik yang ditandai dengan :
i.
Sputum bertambah dan purulen
ii. Sesak nafas dengan atau sianosis
iii.
Demam
iv. Kesadaran menurun
2. cor pulmonal
-
22
DAFTAR PUSTAKA
-
PDPI.,
2003.
Bronkitis
Kronis.
Available
in
23