You are on page 1of 5

PERCOBAAN PERTAMA

Judul : Membuat sol dengan cara dispersi


Tujuan : mengetahui pembuatan sol dengan cara dispersi.
Dasar Teori :
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara dispersi. Pada cara ini partikel kasar dipecah
menjadi partikel koloid dengan cara mekanik, listrik atau peptisasi.
Partikel kasar dipecah sampai halus, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium
pendispersi. Cara pemecahan partikel seperti ini disebut cara mekanik.
Pemecahan partikel dengan cara listrik lazim menggunakan cara Busur Bredig.
Pada cara peptisasi partikel kasar di pecah-pecah menjadi partikel koloid dengan
penambahan suatu pereaksi tertentu (zat pemeptisasi).
Alat dan bahan :
-gelas kimia 100 ml
-tabung reaksi
-batang pengaduk
-kasa
-pembakar spirtus
-korek api
-sendok teh
-kertas
-agar-agar
-air
Langkah kerja :
a. Ambilah setengah sendok teh agar-agar dan larutkan ke dalam air hingga volume
setengah tabung reaksi.
b. Panaskan larutan tersebut dan catat apa yang terjadi?
Hasil pengamatan :
sebelum dipanaskan
setelah dipanaskan
agar-agar terlarut dalam air sehingga membentuk campuran yang homogen antara agaragar dengan air.
campuran agar-agar dengan air tersebut mengental/memadat membentuk koloid yang
berupa gel.

Pertanyaan dan jawaban :


a. Sol apakah yang terjadi?
Jawab:
campuran antara agar-agar (zat padat yang terdispersi) dengan air (zat cair pendispersi)
yang menghasilkan koloid berupa gel.
b. Apa fungsi pemanasan pada percobaan tersebut?
Jawab:
untuk mempercepat proses pembuatan sol.
c. Jelaskan pembuatan sol belerang dalam air dengan cara dispersi!
Jawab:
a. Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang
sampai halus.
b. Ambil 1 bagian campuran dan campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus.
c. Ulangi langkah b sampai 4 kali.
d. Ambil 1 bagian campuran keempat, dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia
yang berisi 50 ml air.
e. Kemudian aduk campuran itu.
f. Amati hasilnya.
Kesimpulan :
Proses pembuatan sol antara agar-agar (zat padat yang terdispersi) dengan air (zat cair
pendispersi) merupakan pembuatan sol dengan cara dispersi. Hasilnya membentuk koloid
yang berupa gel.
Larutan yang terjadi termasuk jenis larutan koloid hidrofil, karena larut dalam pelarut air.
PERCOBAAN KEDUA
Judul : Membuat sol dengan kondensasi
Tujuan : mengetahui proses pembuatan sol dengan cara kondensasi.
Dasar teori :
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara kondensasi. Pada cara kondensasi partikelpartikel larutan yang berupa atom, ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih
besar seperti partikel koloid. Biasanya cara kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia,
misalnya reaksi oksidasi reduksi, hidrolisis, dan substitusi.
Alat dan bahan :
-gelas kimia 100 ml
-batang pengaduk
-kasa
-pembakar spirtus

-korek api
-pipet tetes
-air
-FeCl3
Langkah kerja :
a. Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia hingga mendidih.
b. Tambahkan 10 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduklah sambil memanaskan sampai
larutan berwarna coklat merah.
Hasil pengamatan :
saat dipanaskan
setelah didinginkan
larutan berubah warna menjadi semakin coklat merah.
Terbentuk koloid Fe(OH)3 / Besi (III) hidroksida.
Pertanyaan dan jawaban :
a. Sol apakah yang terjadi?
Jawab:
campuran antara air yang mendidih (H2O) dengan FeCl3 menghasilkan Besi (III) hidroksida.
b. Tuliskan reaksinya!
Jawab:
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) > Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)
c. Tergolong reaksi apakah percobaan tersebut?
Jawab:
percobaan tersebut tergolong reaksi hidrolisis.
Kesimpulan :
Proses pembuatan sol antara FeCl3 jenuh dengan menggunakan pereaksi air merupakan
pembuatan sol dengan cara kondensasi. Hasilnya membentuk koloid berupa Besi (III)
hidroksida/Fe(OH)3.
PERCOBAAN KETIGA
Judul : Membuat emulsi
Tujuan : Mengetahui cara membuat emulsi.
Dasar teori :
Emulsi adalah sistem dispersi antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur
homogen (koloid zat cair dalam cair).

Ditinjau dari kepolarannya, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar,
misalnya air dan minyak. Untuk menstabilkan emulsi ditambahkan zat pangemulsi
(emulgator), yaitu senyawa organik yang mengandung gugus polar dan non polar, sehingga
dapat mengikat zat polar (air) dan zat non polar (minyak).
Alat dan bahan :
-tabung reaksi
-rak tabung teaksi
-pipet tetes
-minyak tanah
-air
-larutan sabun
Langkah kerja :
a. Campurkan 1 ml minyak tanah dengan 5 ml air dalam tabung reaksi.
b. Guncangkan tabung keras-keras, kemudian diamkan sesaat. Apa yang terjadi?
c. Tambahkan 20 tetes larutan sabun ke dalam campuran tersebut.
d. Guncangkan lagi tabung keras-keras, kemudian diamkan sesaat. Apa yang terjadi?
Hasil pengamatan :
sebelum ditambahkan larutan sabun (emulgator)
setelah ditambahkan larutan sabun (emulgator)
setelah diguncangkan dan didiamkan sesaat, campuran minyak tanah dengan air terpisah.
Setelah diguncangkan dan didiamkan sesaat, campuran minyak tanah dengan air
tercampur.
Tabel hasil pengamatan diatas dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan pada langkah
kerja b dan d.
Pertanyaan dan jawaban :
a. Apa yang dimaksud dengan emulsi?
Jawab:
emulsi adalah sistem dispersi antara cairan satu dengan cairan lain yang tidak dapat
bercampur homogen.
b. Apakah fungsi larutan sabun dalam campuran di atas?
Jawab:
sebagai emulgator yang mengemulsi minyak tanah dan air.
c. Jelaskan mengapa sabun dapat berfungsi sebagai emulgator?
Jawab:
karena sabun memiliki zat polar pada bagian kepala yang dapat mengikat air dan memiliki
zat non polar pada bagian ekor yang dapat mengikat minyak.

Kesimpulan :
Minyak tanah dan air dapat tercampur dengan cara emulsi, yaitu sistem dispersi antara
cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogen. Untuk menstabilkan emulsi
ditambahkan larutan sabun yang berfungsi sebagai emulgator.
Daftar Pustaka :
Purba, Michael.2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Harnanto, Ari dan Ruminten.2009. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

You might also like