You are on page 1of 28

KEHAMILAN TERKAIT PENGHENTIAN

ANTIDEPRESAN DAN KUNJUNGAN


PERAWATAN DEPRESI PADA
PENERIMA ASURANSI PEMERINTAH

JOURNAL READING
OLEH :
1. M. BAHRUDDIN AGUS (01.207.5391)
2. LUSIANA CATUR (01.208.5705)
3. ABDILLAH AKBAR (01.209.5816)
4. AMALIA ZULFA AMANDA
(01.209.5832)

LATAR BELAKANG
PENELITIAN

Wanita pada usia reproduktif menghadapi


resiko depresi 2x lebih besar daripada pria,
terutama pada saat kehamilan dan
postpartum

Depresi saat hamil dan maternal berkaitan


dengan resiko gangguan mental pada anak

Pada wanita kekambuhan depresi dapat


terjadi sekitar 43%

Dari ketiga
masalah di
samping
maka perlu
adanya
penanganan
depresi yang
efektif

K
. ejadian

depresi cukup sering,


namun penanganan depresi hanya
mampu menangani sebagian kecil
wanita dengan depresi, terutama
tidak adekuatnya perawatan pada
populasi yang berpenghasilan rendah

Meskipun telah dilakukan


pencegahan dengan pengobatan
antidepresan disertai penanganan
kesehatan mental pada ibu dan anak,
namun penggunaan antidepresan
tidak dilanjutkan karena memiliki
kemungkinan adanya efek
teratogenic

Antidepresan dapat ditemukan pada ASI


dan dapat berguna saat menyusui sebagai
cara alami dalam mengangani depresi,
tetapi penanganan menggunakan
psikoterapi tetap diperlukan karena efektif
dalam penanganan depresi maternal pada
ibu yang menolak menggunakan medikasi.

Saat hamil, wanita lebih sering berinteraksi


dengan penyedia jasa kesehatan namun
sering terjadi masalah pada penyedia jasa
kesehatan yang menyebabkan komplikasi
penanganan depresi. Sebagai contoh
kurangnya koordinasi, tidak seringnya
interaksi, dan kadang mengharuskan adanya
rujukan dari bagian kesehatan jiwa terlebih
dahulu.

Penelitian ini nantinya menggunakan data


asuransi kesehatan dari pemerintah untuk
menyusun kohort nasional pasa ibu hamil
dengan penghasilan rendah yang mendapat
penanganan depresi
Akan dilakukan penilaian tentang derajat
hubungan antara sistem perawatan
maternal dengan perawatan depresi yang
terhenti.
Penilaian dilakukan dengan
perbandingan antar kelompok wanita
yang mendapatkan perawatan
ginekologi secara rutin.
Hipotesisnya ialah ketidaklanjutan
penanganan akan terjadi lebih
besar pada wanita yang memasuki
masa maternal

METODE PENELITIAN

Studi kohort dari 3.237 wanita berusia


15-45 tahun dari seluruh 50 negara yang
melahirkan sejak tanggal 1 januari 1999
sampai 31 desember 2000 . data yang
dilihat mencakup personal file ringkasan,
terapi lainnya, rawat inap, long-term
care, dan obat resep file yang digunakan
untuk mengidentifikasi peserta.

Perempuan dalam kelompok kontrol menerima


perawatan rutin ginekologi. Pembentukan
kelompok ini membandingankan penggunaan
perawatan depresi dan pengobatan
antidepresan pada periode sebelum hamil (120
hari sebelum kunjungan prenatal pertama),
kehamilan (0-270 hari dari prenatal pertama
kunjungan kelahiran), dan periode postpartum
(180 hari setelah melahirkan), dengan periode
perawatan sebanding diciptakan untuk kontrol
cocok hamil kelompok.

Peserta terpilih yang memiliki kunjungan rawat jalan di


mana depresi
(kode ICD-9 296.2, 296,3, 298,0,300,4, 309,1, atau 311)
diberi kode sebagai diagnosis primer atau sekunder
dalam 120 hari segera sebelum tanggal indeks. Anggota
penelitian kelompok tersebut kemudian dipilih sesuai
untuk kehadiran kode kelahiran (ICD-9 kode 650, V30-37,
V50, V270, V272, V273, V275 dan-276) setelah tanggal
indeks.

Peserta dari kedua kelompok dikeluarkan jika


mereka memiliki kelahiran kode 120 hari
sebelum atau lebih dari 330 hari setelah
tanggal indeks.

Akhirnya,peserta penelitian dicocokkan dengan


Rasio 1:1 dengan peserta dari kelompok kontrol
atas dasar ras (kulit putih atau kulit hitam, usia
.
3 tahun,negara tempat tinggal, penerimaan
bantuan tunai sebagai bagian dari manfaat
kesejahteraan, depresi diagnosis 120 hari
sebelum tanggal indeks, dan adanya klaim
antidepresan (sebagaimana ditentukan pada
tahun 2001 Nasional Kode Obat) di 120 hari
sebelum tanggal indeks

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 menunjukkan karakteristik


sampel penelitian dan variabel control
Sampel penelitian terdiri dari 6.474
perempuan (3.237 perempuan dalam
setiap kelompok)
Semua wanita sampel terdaftar pd
jaminan kesehatan pemerintah, dan 82%
menerima bantuan uang tunai dari
program, dan relatif muda, kebanyakan
wanita berkulit putih
Tiga-perempat dari wanita hamil dimulai
perawatan prenatal pada trimester
pertama, dan hanya 6% dimulai
perawatan pada trimester ketiga.
Obat antidepresan digunakan dalam 120
hari sebelum tanggal indeks (kunjungan
prenatal
pertama
atau
kunjungan
ginekologi) oleh sebagian besar peserta
(66%), dan sebagian yang sama
memiliki kunjungan rawat jalan di mana
terdapat pula diagnosis depresi (65%
terdapat perawatan depresi).

Tabel 2 menggambarkan tingkat


penggunaan antidepresan dan
kunjungan perawatan depresi dan
rasio tingkat pemanfaatan
perawatan untuk kedua kelompok
selama hamil, kehamilan, dan
periode pasca-melahirkan.
Selama kehamilan, tingkat
penggunaan antidepresan dan
kunjungan perawatan depresi
berkurang lebih dari 50%, yaitu .
27 dan .31, pada masing-masing
kelompok.
Kedua kelompok menggunakan
antidepresan dan perawatan
depresi, terdapat penurunan
secara bermakna pada kelompok
kehamilan relatif terhadap
kelompok kontrol selama
kehamilan dan periode
postpartum (semua perbandingan
p <0.5).

Tabel 3 menggambarkan tingkat relatif (rasio tingkat) pemanfaatan penggunaan


antidepresan dan kunjungan perawatan depresi pada kehamilan dan kontrol kohort
dikelompokkan berdasarkan ras, penerimaan bantuan tunai, dan usia
Ras berinteraksi dengan status kehamilan sehingga wanita kulit putih mengalami
penurunan lebih besar dalam kunjungan perawatan depresi selama masa kehamilan
daripada wanita kulit hitam, dibandingkan dengan kelompok control.
Untuk penggunaan antidepresan selama periode postpartum, wanita kulit putih
memiliki penurunan signifikan lebih besar pada penggunaan antidepresan daripada
wanita kulit hitam , dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Penerimaan bantuan tunai juga berinteraksi dengan status kehamilan selama
periode postpartum.

DISKUSI PENELITIAN

DISCUSSION : HASIL PENELITIAN


Dalam studi ini hampir 6.500 sampel yang menerima
perawatan depresi dengan memanfaatkan jaminan
kesehatan pemerintah.
Kami menemukan bahwa wanita yang hamil secara
signifikan mengurangi perawatan depresi mereka
dibandingkan dengan kelompok kontrol perempuan
dengan rutin pemeriksaan ginekologi
Penurunan penggunaan antidepresi ini terjadi terus
sampai periode post-partum.
Temuan ini menunjukkan bahwa kehamilan menciptakan
hambatan besar untuk perawatan depresi di kalangan
perempuan berpendapatan rendah.

DISCUSSION
SEBELUMNYA

PENELITIAN

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya


yaitu menurunnya perawatan depresi pada ibu hamil dengan
bantuan jaminan kesehatan pemerintah.
Tetapi penelitian sebelumnya dilakukan pada lokasi geografis
yang sempit dan sampel kecil dan tidak menggunakan
kelompok pembanding untuk mengendalikan penurunan
alami dalam perawatan untuk depresi.
Sebaliknya sebuah penelitian terhadap wanita dengan
asuransi pribadi HMO (health maintenance organizations)
ditemukan bahwa tidak ada penurunan kunjungan kesehatan
mental pada kehamilan dibandingkan dengan sebelum
hamil, bertentangan dengan apa yang kami temukan dalam
sampel jaminan kesehatan pemerintah.

DISCUSSION : PENTINGNYA
PERAWATAN
Pentingnya perawatan untuk depresi terletak pada morbiditas
terkait dengan depresi pada periode perinatal.
Kekambuhan depresi yang tinggi pada kehamilan, dengan
sekitar 43% dari wanita hamil mengalami kambuh
Namun angka ini adalah jauh lebih tinggi pada perempuan
yang menghentikan antidepresan, dibandingkan dengan
mereka yang terus menggunakan.
Depresi symptomatology juga berhubungan dengan kelahiran
prematur dan berat badan lahir rendah
Risiko psikopatologi pada bayi berkurang dengan pengobatan
depresi yang efektif pada ibu mereka.

DISCUSSION : FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
Adanya kekhawatiran di kalangan wanita hamil dan dokter
bahwa obat antidepresan dapat membahayakan janin dan
bayi.
Dalam periode pasca-melahirkan, wanita yang menyusui juga
mungkin enggan mengambil risiko mengekspos bayi mereka
dengan antidepresan dalam asi mereka.
Namun, meskipun psikoterapi juga efektif mengobati depresi,
kami menemukan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan untuk
perawatan depresi ,berkurang secara signifikan, yang
menunjukkan bahwa pengurangan dalam perawatan tidak
disebabkan hanya karena kekhawatiran tentang mengekspos
janin dan bayi terhadap obat-obatan.

Wanita umumnya mengubah pengobatan ke penyedia


layanan kesehatan baru ketika mereka mulai perawatan
prenatal, sehingga mereka mungkin tidak melanjutkan
perawatan depresi setelah melahirkan.

DISCUSSION : KETERBATASAN
PENELITIAN
Pnelitian ini mengandalkan penagihan dan penggantian data
yang awalnya tidak dihasilkan untuk tujuan penelitian analitik.
Beberapa kondisi saat pencocokan kohort tidak dapat
mengatasi perbedaan-perbedaan penting antara kelompokkelompok ini.
Tingkat keparahan depresi di kalangan wanita yang termasuk
dalam analisis juga tidak dapat ditentukan
Meskipun terdapat keterbatasan, hasil sangat menunjukkan
bahwa perhatian lebih diperlukan untuk mengidentifikasi dan
mengurangi hambatan yang dihadapi oleh perempuan dengan
depresi saat masa kehamilan.

DISCUSSION : SARAN
PENELITIAN
Penelitian longitudinal prospektif diperlukan
untuk mengkonfirmasi dan memperluas
temuan kami.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
perbedaan ini , untuk selanjutnya dapat
memperjelas dalam pemberian perawatan.

CONCLUSIONS

Kehamilan sangat mengurangi


perawatan depresi di kalangan
perempuan yang menerima jaminan
kesehatan pemerintah dan
pengurangan perawatan ini berlangsung
selama setidaknya empat bulan
postpartum.
Penurunan perawatan depresi terjadi
pada penggunaan antidepresan serta
pada rawat jalan. Kunjungan untuk
depresi, menunjukkan bahwa

Mengingat hubungan antara depresi ibu


mempunyai dampak yang buruk untuk ibu dan
bayi, upaya selanjutnya diperlukan untuk
mengidentifikasi cara mengatasi hambatan
untuk perawatan dan untuk meningkatkan
tingkat pengobatan depresi pada periode kritis
bagi ibu dan bayi.

Sekian, terimakasih

You might also like