You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI


PADA An. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS THYPOID
DI RUANG ANAK FLAMBOYAN RSUD BATANG
Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa

Maulana Bayu Dewangga

NIM

22020113130092

Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan Dasar


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2015

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI
PADA An. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS THYPOID
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 13 Oktober 2015
Tanggal masuk
: 12 Oktober 2015
Ruangan
: Flamboyan
A. IDENTITAS
a. IDENTITAS KLIEN
Nama
: An. A
Usia
: 4 th
TTL
: Batang, 7 Februari 2011
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Status
: Belum menikah
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: TK
Alamat
: Tambiroso, Tambakrejo Rt 02 Rw 02 Batang.
Dx. Medis
: Thypoid.
No. RM
: 335510
Penanggung Jawab: Ayah
b. IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama
: Tn. Muslimin
Usia
: 25 tahun
TTL
: Batang, 11 September 1990
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Tambiroso, Tambakrejo Rt 02 Rw 02 Batang.
B. KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan klien mengeluh suhu tubuhnya panas.
C. RIWAYAT PENYAKIT (KELUHAN) SEKARANG
Ibu klien mengatakan sebelum dibawa ke Rumah Sakit, klien mengalami demam
tinggi selama 2 hari di rumah, kemudian ibu klien membawa klien berobat ke perawat
di sekitar rumahnya, dan diberi obat penurun demam, karena tidak ada perkembangan,
dan demam klien tidak kunjung turun dan ditambah klien mengeluhkan mual dan
muntah. Lalu klien dibawa ke puskesmas, lalu dirujuk ke rumah sakit tanggal 12
Oktober 2015 pukul 08.00. Kemudian klien tiba ke poli anak pukul 10.00, dan
dipindahkan di ruang Flamboyan pukul 12.00. Suhu tubuh klien saat datang 39 0C,

kemudian klien diambil sampel darah untuk memastikan penyakit klien. Hasil
laboratorium hematologi klien mendapati salmonela typhi positif. Klien diberikan
cairan infus RL 10 tpm. Pada saat pengkajian tanggal 13 Oktober 2015 pukul 11.00
didapatkan data suhu 38 0C, nadi 110x permenit, RR 24x permenit, Klien tampak
lemas.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Ibu klien mengatakan bahwa klien mempunyai riwayat penyakit demam tinggi.
Sebelumnya klien tidak pernah dirawat dirumah sakit.

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA (GENOGRAM)


Ibu klien mengatakan bahwa dari keluarga ibu klien, ayah dari ibu klien tidak
mempunyai riwayat penyakit turunan maupun menular.

An.A/ 4 th
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien

: Perempuan Meninggal
: Menikah
: Keturunan

: Tinggal serumah

: Laki- Laki Meninggal

F. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR


1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
:
Ibu klien mengatakan klien selalu melakukan aktivitas harian yang cukup
aktif seperti sekolah, mengaji, makan, bermain, berjalan secara mandiri.
b. Saat sakit
:
Ibu klien mengatakan selama sakit klien berhenti melakukan aktivitas
sehari-hari dan bergantung kepada orang tua, klien tidak sekolah selama
klien dirawat. Klien masih bisa bergerak, berjalan, berubah posisi tidur
miring kanan, miring kiri walau kadang merengek kesakitan.
2. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit
a. Sebelum sakit
:
Klien melakukan kegiatan membersihkan diri secara mandiri. Klien mandi
2x sehari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2x sehari, memotong kuku
seminggu sekali, dan mengganti pakaian sehari sekali. Kulit bersih, turgor
kulit elastis.
b. Saat sakit
:
Klien melakukan kegiatan membersihkan diri dibantu oleh orang tua.
Klien dibersihkan badannya 2x sehari menggunakan waslap, belum
keramas semenjak masuk rumah sakit, gosok gigi 2x sehari, belum
memotong kuku semenjak dirawat dirumah sakit.
3. Kebutuhan Istirahat Tidur
a. Sebelum sakit
:
Klien tidur siang selama 2 jam setelah sekolah dan tidur malam selama 10
jam, Ibu Klien mengatakan tidur klien nyenyak. Kulit bersih, turgor kulit
elastis.
b. Saat sakit
:
Klien lebih sering istirahat, dan tidur siang. Untuk tidur malam selama 12
jam.
4. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Nutrisi
Sebelum sakit
:
Klien makan 3x sehari dengan pagi, siang, malam dengan waktu yang
teratur. Dalam sekali makan habis seporsi sedang nasi, lauk dan sayur.
Klien tidak memiliki alergi makanan.
b. Saat sakit
:
Klien makan 3x sehari dengan pagi, siang, malam dengan waktu sesuai
program rumah sakit. Akan tetapi klien tidak nafsu makan dan merasakan
enggan terhadap makanan dan terlihat menghindari makanan, dalam sekali

makan hanya makan 4 sendok makan yang diberikan dari Rumah Sakit.
Klien sering merasakan mual dan muntah.
c. Cairan
Sebelum sakit
:
Klien minum air putih 8 gelas setiap hari.
Saat sakit
:
Selama sakit klien hanya minum air putih 3 gelas setiap hari. Klien
terpasang infuse RL 10 tpm 500 cc.
5. Kebutuhan Oksigenasi
a. Sebelum sakit
:
Ibu klien mengatakan klien tidak ada gangguan pernapasan. Klien
bernapas normal.
b. Saat sakit
:
Klien bernapas tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
6. Kebutuhan Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
:
Ibu klien mengatakan klien BAB 2 kali sehari dengan warna coklat dan
tekstur lembek..
Saat sakit
:
Ibu klien mengatakan klien belum pernah BAB selama di rumah sakit.
b. BAK
Sebelum sakit
:
Ibu klien mengatakan klien BAK 4 kali sehari, selama BAK klien tidak
mengalami gangguan dan lancar dengan warna urin putih kekuningan.
Saat sakit
:
Ibu klien mengatakan klien BAK 5 kali sehari dengan volume yang lebih
banyak, selama BAK klien tidak mengalami gangguan dan lancar dengan
warna urin kuning.
7. Kebutuhan Persepsi Sensori, Kognitif
a. Sebelum sakit
:
Ibu klien mengatakan klien sadar penuh dan menanggapi respon dengan
baik, dan juga masih mengingat semua orang yang ada disekelilingnya.

b. Saat sakit
:
Ibu klien mengatakan klien masih sadar penuh walau kadang merengek
karena merasakan nyeri dan namun klien mampu menanggapi respon dari
keluarga dengan baik. Klien masih mengingat semua orang yang ada
disekelilingnya.
P (Provoke)
Q (Quality)
R (Regio)

: Nyeri saat beraktivitas


: Nyeri seperti tertusuk tusuk
: Nyeri perut bagian kanan atas

S (Scale)
: Nyeri skala 3
T (Time)
: Nyeri terus menerus
8. Kebutuhan Termoregulasi
c. Sebelum sakit
:
Suhu tubuh Klien normal. Klien tidak mengalami demam.
d. Saat sakit
:
Suhu klien teraba panas setelah diukur suhu tubuh klien yaitu 38 0C. klien
sering berkeringat.
9. Kebutuhan Konsep Diri
a. Sebelum sakit
:
Gambaran diri
:

Klien

ingin

menjadi

seorang

polisi.

Klien

Ideal diri

merupakan seorang anak.


: Jika keinginan klien tidak dipenuhi klien akan

Harga diri

merengek.
: Jika klien minta sesuatu klien akan langsung bilang

Peran diri

kepada orang tuanya.


: Klien sebagai seorang pelajar di Taman Kanak-

Identitas diri

kanak.
: Klien adalah laki-laki yang merupakan anak
pertama.

b. Saat sakit
Gambaran diri

:
:

Klien

ingin

menjadi

seorang

polisi.

Klien

Ideal diri

merupakan seorang anak.


: Jika keinginan klien tidak dipenuhi klien akan

Harga diri

nangis.
: Jika klien minta sesuatu klien akan langsung bilang

Peran diri

kepada orang tuanya.


: Klien sebagai seorang pelajar di taman Kanak-

Identitas diri

kanak.
: Klien adalah laki-laki yang merupakan anak
pertama.

10. Kebutuhan Stress Koping


a. Sebelum sakit
:
Klien selalu bercerita dengan kedua orang tuanya.
b. Saat sakit
:
Klien mengeluh sakit dengan kedua orang tuanya.
11. Kebutuhan Seksual - Reproduksi
a. Sebelum sakit
:
Klien masih dalam pertumbuhan. Klien merupakan seorang laki-laki.
b. Saat sakit
:
Klien masih dalam pertumbuhan. Klien merupakan seorang laki-laki.
12. Kebutuhan Komunikasi Informasi
a. Sebelum sakit :

Komunikasi klien lancar dengan orang tua sekitar tanpa gangguan


komunikasi. Klien belum mengetahui tentang penyakit.
b. Saat sakit
:
Klien berkomunikasi dengan orang tua dengan baik. Klien mengetahui
tentang penyakitnya.
13. Kebutuhan Spiritual-Rekreasi
a. Spiritual
Sebelum sakit
:
Klien beragama Islam, dia juga selalu diajari beribadah 5 waktu dan
mengaji secara teratur oleh orang tuanya.
Saat sakit
:
Klien tidak beribadah karena keterbatasan kemampuan dalam melakukan
shalat, orang tua klien merasa cukup mengajari klien dengan berdoa
b. Rekreasi
Sebelum sakit
:
Klien sering berekreasi dan bermain, hiburan klien adalah menonton tv.
Saat sakit
:
Klien tidak berekreasi.

G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
2. Tingkat Kesadaran

: Klien terlihat lemas.


: Klien sadar penuh (composmentis).
(E=4,M=6,V=5) GCS=15

3. Vital Signs
N : 110x permenit
S : 38 0 C
RR : 24x permenit
TB : 115 cm
BB : 20 kg
4. Kepala
a. Inspeksi : Bentuk kepala mesocephal, kepala klien simetris, rambut
hitam lurus tidak berketombe.
b. Palpasi
: Tidak ada luka ataupun benjolan, tidak ada nyeri tekan.
5. Mata
a. Inspeksi : Klien tidak mengenakan alat bantu lihat, mata terlihat normal,
sklera berwarna putih, konjungtiva tidak anemis.
b. Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, pergerakan bola mata kanan kiri sama.
6. Hidung
a. Inspeksi : Kulit hidung terlihat bersih tidak ada lesi, terdapat sedikit
kotoran hidung, Penciuman terhadap bau normal, tidak ada luka.
b. Palpasi
: Tidak teraba nyeri tekan di daerah hidung, tidak teraba lesi
dan benjolan.
7. Mulut

a. Inspeksi

: Mukosa bibir terlihat pucat, gigi terlihat bersih, gusi berwarna

merah muda, lidah berwarna merah muda, peningkatan saliva, tidak ada
stomatitis.
b. Palpasi
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
8. Telinga
a. Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada cairan dan serumen, tidak
menggunakan alat bantu, dapat merespon setiap pertanyaan yang diajukan
dengan tepat, tidak ada lesi.
b. Palpasi
:Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
9. Leher
a. Inspeksi
b. Palpasi

: Tidak ada lesi.


: Tidak mengalami kesulitan untuk/ saat menelan, tidak ada

pembesaran tiroid.
10. Paru-paru
a. Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada lesi.
b. Palpasi
: Ukuran dada kanan dan kiri sama
c. Perkusi : Suara paru kanan dan kiri sama, terdengar sonor di seluruh
lapang paru
d. Auskultasi : Suara seluruh lapang paru vesikuler.
11. Jantung
a. Inspeksi : Pengembangan dada normal, tidak ada perbedaan besar dada
kanan dan kiri dan pengembangan dada.
b. Palpasi
: Tidak ada kelainan yang teraba
c. Perkusi : Terdengar suara pekak.
d. Auskultasi : Suara jantung normal. Terdengar suara lub kemudian suara
dub
12. Abdomen
a. Inspeksi : Warna kulit bersih, tidak ada luka maupun lesi.
b. Auskultasi : Terdengar bising usus sebanyak 10 x
c. Perkusi : Suara abdomen timpani
d. Palpasi
: Terdapat nyeri tekan pada perut bagian kanan atas, tidak ada
benjolan
13. Genitalia
a. Inspeksi

: Tidak ada rambut digenitalia. Tidak ada pembengkakan pada

genitalia.
14. Ekstremitas atas
a. Inspeksi : Tidak ada lesi dan luka, terpasang kateter intravena untuk
infuse dan obat iv di tangan kanan. Kedua tangan berbentuk simetris..
b. Palpasi
: Tidak teraba benjolan, tidak terasa nyeri. Akral teraba hangat
15. Ekstremitas bawah
a. Inspeksi : Kaki bentuk simetris, sama panjang, kaki kiri dan kaki kanan
normal.

b. Palpasi

: Tidak teraba benjolan, tidak terasa nyeri

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi. Tanggal : 13 Oktober 2015
Pemeriksaan
Diff Count
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Limfosit Absolut
CBC
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
RDW-SD
RDW-CV
LED
LED 1 jam
LED 2 jam
Seroimunologi
Anti dengue Ig G + Ig
M
Anti dengue Ig G
Anti dengue Ig M
Salmonela typhi IGM

Hasil

Satuan

Nilai rujukan

81.0(H)
14.9 (L)
3.5
0.3
0.3
1.15

%
%
%
%
%
10^3/ul

42-74
17-50
0.0-5.0
00-3.0
0-1
0.90-5.20

7.73
4.81
11.7
32.0 (L)
66.5 (L)
24.3
36.6
179
33
13.7

10^3 ul
10^6 uL
g/dl
%
fL
Pg
g/dl
10^3 ul
fL
%

5.50-15.50
3.90-5.30
11.5-13.5
34.0-40.0
75.0-87.0
24.0-30.0
31.0-37.0
150-450
37-54
11-16

35.0 (H)
45.0 (H)

mm/jam
mm/2jam

<10
<20

Negatif
Negatif
5.0 (H)
Positif

I. PROGRAM TERAPI
Ringer Laktat 500 cc 10 tpm
Dexamethasone ampul/8 jam
Picin 500 mg/8 jam
Glygotic 75 mg/24 jam
Sanmol 200 mg/8 jam.
Ranitidin 20 mg/8 jam
Amoxicilin 500mg/8 jam

I.

ANALISIS DATA

Negatif
Negatif
Negatif <= 2
Borderline = 3
Positif => 3

No

Hari/TGL

Data Fokus

Etiologi

Masalah

Diagnosa
Keperawatan

TTD

1.

Selasa,

13

Oktober 2015

DO :
-Klien tampak lemas
-Suhu 38 0C
-Akral teraba hangat
-RR: 24x/menit
-Nadi: 110x/menit
DS :
-Ibu Klien mengatakan

Infeksi

Hipertermi

Hipertermi b.d

Salmonella

(00007)

Infeksi

Thypi

Salmonella
Thypi

Anestesia
Penurunan
Respirasi

demam

Dehidrasi
Penyakit
Aktivitas
2.

Selasa,

13

Oktober 2015

DO :
-

Klien

merengek

kesakitan
-

makan
Waktu tidur klien

Nyeri

saat beraktivitas
Q (Quality): Nyeri
seperti tertusuk tusuk
R (Regio) :
Nyeri
bagian

Nyeri Akut b.d

Peradangan

(00132)

Proses
Peradangan

Perubahan
selera makan
Gangguan
Tidur

berkurang

perut

NyeriAkut

saat

beraktivitas lebih
Klien tidak nafsu

DS :
P (Provoke):

Berlebihan
Proses

Sikap
Melindungi
Area Nyeri

kanan

atas
S (Scale)

Nyeri

skala 3
T (Time)

Nyeri

terus menerus
3.

Selasa,

13

Oktober 2015

DO :
- Klien enggan terhadap
-

makanan
Klien
menghindari

makanan
Klien hanya makan 4
sendok

makan

dari

porsi yang diberikan


Membran
mukosa

Intake

nutrisi

yang

tidak

Ketidakseimba

Ketidakseimba

ngan

ngan

nutrisi

adekuat akibat

kurang

mual

dan

kebutuhan

kebutuhan

nafsu

makan

tubuh (00002)

tubuh

b.d

Intake

nutrisi

yang

tidak

yang menurun
Kram
Abdomen

dari

nutrisi

kurang

dari

adekuat akibat

bibir pucat
BB 20 Kg

mual dan nafsu


makan

Nyeri

Ibu klien mengatakan


klien

menurun.

Abdomen

DS :
kurang

minat

terhadap makanan
Klien merasakan mual

yang

Diare
Membran
Mukosa Pucat
Tonus

Otot

Menurun

II.

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Hipertermi b.d Infeksi Salmonella Thypi
2. Nyeri Akut b.d Proses Peradangan

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Intake nutrisi yang
tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
III.

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No

Hari/TG

Diagnosa

Tujuan

1.

L
Selasa, 13

Keperawatan
Hipertermi b.d

Setelah dilakukan

Oktober

Infeksi

tindakan

2015

Salmonella

keperawatan

thypi

selama 2 x 24 -

Pantau

jam, klien akan :


- Suhu 36-380C
- Akral
Kulit

tiap jam.

tidak

Intervensi
Mandiri :
- Monitor

suhu

Rasional

minimal 2 jam
TTV
-

Perubahan suhu
dapat

terjadi

pada

proses

infeksi akut.
TTV merupakan
acuan

teraba

TTD

untuk

mengetahui

hangat.

keadaan umum
-

klien.
Kompres dingin
dapat

Berikan

memberikan

kompres hangat

efek

pada

vasodilatasi

lipatan

paha dan aksila

pembuluh
darah.

Lingkungan :
-

Untuk

Sesuaikan

memberikan

suhu

kenyaman klien.

ruangan
dengan
kebutuhan
-

klien.

mengganti

Edukasi :
-

Untuk

Berikan
edukasi

cairan

yang

hilang

akibat

evaporasi.

untuk
minum
-

cairan

terapi

sesuai

cainran

intravena untuk

kebutuhan

mengganti

(50/cc/KgB

cairan

B/jam)
-

yang

hilang dan obat-

Kolaborasi :
-

Pemberian

obatan

sebagai

Berikan

preparat

terapi

diformulasikan

cairan

untuk

intravena

panas.

dan

yang
penurun

obat-

obatan
yang sesuai
program
2.

Selasa, 13

Nyeri Akut b.d

Setelah dilakukan

Oktober

Proses

tindakan

2015

Peradangan

keperawatan
selama 2 x 24
jam, nyeri klien

dokter
Mandiri :
- Lakukan

Mengetahui

pengkajian nyeri

perkembangan

secara

nyeri klien

komprehensif

berkurang dengan
kriteria hasil :
- Mampu
mengontrol
nyeri

- Observasi

reaksi

non

verbal

ketidaknyamanan

Mengetahui
reaksi

yang

ditimbulkan dari
nyeri yang klien

- Mampu
mengenali nyeri
- Mengatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang

rasakan
Edukasi :
- Anjurkan

klien

Memberikan
relaksasi organ

untuk

tubuh

serta

memperbanyak

membantu

istirahat

dalam

proses

penyembuhan.
- Ajarkan

klien

teknik pengontrol
nyeri

Mengurangi
nyeri klien

non

farmakologis

Lingkungan :
- Kontrol lingkungan
yang

dapat

Menghindari
nyeri bertambah

mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
dokter

dalam

Pemberian
terapi

pemberian terapi

untuk

membantu

analgesik.

mengatasi nyeri
3.

Selasa, 13

Ketidakseimban

Oktober

gan

2015

kurang

nutrisi
dari

kebutuhan tubuh
b.d
nutrisi

Intake
yang

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 24
jam, klien akan :
- Menunjukkan

Mandiri :
- Monitor

kalori

dan

intake

nutrisi

hebat.
Memonitor

intake

kalori dan kualitas


-

konsumsi nutrisi
Untuk memberikan
nutrisi yang optimal

- Monitor

mual

meskipun

tidak

adekuat

akibat mual dan


nafsu

makan

yang menurun

kebutuhan

dan muntah

kehilangan

nutrisi
terpenuhi
Memperlihatkan
adanya
makan

selera - Timbang
badan

makan

serta

memotivasi

anak

berat -

mau makan
Memonitor

klien

kurangnya

setiap hari.

nutrisi

yang diberikan.
Untuk merangsang
napsu makan klien.

makanan

yang

berat

badan dan efektifitas


intervensi

- Berikan

napsu

sesuai

kebutuhan klien.
- Berikan

makanan

dalam porsi kecil

Makanan
porsi

tapi sering.

dalam

kecil

tapi

sering memudahkan
organ

pencernaan

dalam metabolisme.
Lingkungan :

- Monitor

Memberikan
kenyamanan

dan

lingkungan

merangsang

napsu

selama makan

makan klien.

Edukasi :
- Berikan

edukasi

Memberikan
informasi mengenai

tentang

nutrisi

kebutuhan nutrisi

sumber tenaga.

Kolaborasi :
-Kolaborasi dengan
ahli gizi.

merupakan

Memberikan
bantuan

untuk

menetapkan diet.

I. IMPLEMENTASI

NO

Hari,

NO

IMPLEMENTASI

RESPON

TTD

Tgl
Selasa,13

DX
1

memonitor suhu dan warna kulit

Oktober

klien

mengatakan

badannya panas
O:kulit
klien

2015
15.00
WIB
15.00

terlihat

memerah:

Monitor tekanan darah, nadi, dan

RR

S :Klien telihat lemas


O : suhu badan klien 38 0C,
TD 90/50mmhg, nadi 108

1
15.00

x/menit, RR 20x/menit

Kompres air panas pada pasien di

lipatan paha, dan aksila

S: Klien terlihat lemas


O:Klien
bersedia

dan

kooperataif dalam tindakan


kompres air panas.

15.00

Ajarkan keluarga dan pasien untuk


menyelimuti pasien.

S : klien berbaring di tempat


tidur
O:Klien

dan

keluarga

bersedia

mengikuti

masukan perawat

15.15

Melakukan pengkajian nyeri secara

S : Klien mengatakan masih

komperhensif

merasakan nyeri di perut,

karateristik,

termasuk
durasi,

lokasi,

frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi

15.15

benda

tumpul,

berlangsung terus menerus


O : Klien terlihat menahan
kesakitan.

Memberikan latihan nafas nafas


dalam

15.15

seperti

Klien

mengatakan

bersedia untuk latihan nafas


dalam
O :Klien terlihat kooperatif

Klien

mengatakan

bersedia untuk mengubah


Memberikan posisi yang nyaman
kepada klien

ke posisi yang nyaman


O :Klien terlihat kooperatif

Pukul
15.30

Mengkaji adakah alergi makanan

S: klien mengatakan tidak


ada alergi pada makan
O : Klien telihat lemas, dan

WIB

berbaring
15.30

pasien

untuk

meningkatkan protein dan vitamin

S:klien mengatakan akan


memakan

sayur-sayuran

dan buah-buahan
O: Klien telihat kooperatif

Memberikan makan yang terpilih

15.30

tempat

tidurnya.

3
menganjurkan

15.35

di

S :Klien mengatakan akan


memakan

dan

(sudah dikonsulkan dengan ahli

menghabiskan makan yang

gizi)

diberikan oleh ahli gizi.


O : Klien terlihat lemas,

klien terlihat kooperatif

S: Klien bersedia untuk


memakan

Meyakinkan diet yang dimakan


mengandung tinggi serat untuk

sayuran

yang

banyak seratnya
O: Klien terlihat kooperatif

mencegah konstipasi
Pukul

16.00

Mengkolaborasi pemberian cairan


intravena Sanmol 200 mg/8 jam

S :Klien bersedia untuk


diberikan

WIB

Mengajarkan keluarga dan pasien


untuk menyelimuti pasien.

obat

melalui

injeksi intravena
O:klien terlihat kooperatif
S:
Klien
mengatakan
mengerti apa yang diminta
perawat

dan

akan

menyelimuti klien
O:Klien terlihat kooperatif

2
16.00

Mengkolaborasi pemberian cairan

diberikan

obat

melalui

injeksi intravena
O:klien terlihat kooperatif

intravena ranitidin 20 mg/8 jam

1,2

S :Klien bersedia untuk

S :Klien bersedia untuk

Mengkolaborasi pemberian cairan

16.00

intravena amoxicilin 500mg/8


jam

Pukul

Mengajarkan kepada klien dan

16.15

keluarga

WIB

keletihan akibat panas

cara

mencegah

diberikan

obat

melalui

injeksi intravena
O:klien terlihat kooperatif

S:

klien

mengatakan

bersedia untuk mengikuti


saran

perawat

untuk

mencegah cara keletihan


akibat panas
O: Klien terlihat kooperatif
dan mengerti.
2.

Rabu, 14

1,2,3

Oktober

Monitor tekanan darah, nadi, dan

RR

S :Klien telihat membaik


O : suhu badan klien 370C,

Pukul

TD 84/60mmhg, nadi 108

07.20

x/menit, RR 20x/menit

WIB
08.00

Mengkolaborasi pemberian cairan

intravena Sanmol 200 mg/8 jam.

S :Klien bersedia untuk


diberikan

obat

melalui

injeksi intravena
O:klien terlihat kooperatif
08.00

Mengkolaborasi pemberian cairan

S :Klien bersedia untuk

intravena ranitidin 20 mg/8 jam

diberikan

obat

melalui

injeksi intravena
O:klien terlihat kooperatif
08.00

08.20

Mengkolaborasi pemberian cairan

1,2

S :Klien bersedia untuk

intravena amoxicilin 500mg/8

diberikan

jam

injeksi intravena
O:klien terlihat kooperatif

memonitor suhu dan warna kulit

obat

melalui

S : klien mengatakan panas


dibadannya

sudah

mulai

berkurang
O: klien terlihat kooperatif,
suhu badan klien 370C
08.20

Kompres air panas pada pasien di

S: -

lipatan paha, dan aksila

O:Klien

bersedia

dan

kooperataif dalam tindakan


kompres air panas.
08.20

Ajarkan keluarga dan pasien untuk

menyelimuti pasien.

S : klien berbaring di tempat


tidur
O:Klien

dan

keluarga

bersedia

mengikuti

masukan perawat
09.00

Melakukan pengkajian nyeri secara

S : Klien mengatakan nyeri

komperhensif

di perut sudah berkurang


O : Klien terlihat rileks

karateristik,

termasuk
durasi,

lokasi,

frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi

09.10

Memberikan latihan nafas nafas

Klien

mengatakan

bersedia untuk latihan nafas


dalam
O :Klien terlihat kooperatif

dalam

09.15

Klien

mengatakan

bersedia untuk mengubah


Memberikan posisi yang nyaman

ke posisi yang nyaman


O :Klien terlihat kooperatif

kepada klien

10.10

Mengkaji adakah alergi makanan

S: klien mengatakan tidak


ada alergi pada makan
O : Klien telihat segar, dan
duduk di tempat tidurnya.

10.10

menganjurkan

pasien

untuk

meningkatkan protein dan vitamin


10.20

Memberikan makan yang terpilih


(sudah dikonsulkan dengan ahli

S:klien

mengatakan

memakan

sayur-sayuran

dan buah-buahan
O: Klien telihat kooperatif
S
:Klien
mengatakan
menghabiskan makan yang
diberikan oleh ahli gizi,
klien

juga

meminum

10.30

gizi)

banyak air.
O : Klien terlihat segar,

klien terlihat kooperatif


S: Klien bersedia untuk
memakan

Meyakinkan diet yang dimakan


mengandung tinggi serat untuk

sayuran

yang

banyak seratnya
O: Klien terlihat kooperatif

mencegah konstipasi
13.20

Mengajarkan kepada klien dan


keluarga

cara

mencegah

keletihan akibat panas

S:

klien

mengatakan

bersedia untuk mengikuti


saran

perawat

untuk

mencegah cara keletihan


akibat

panas,

mengatakan

klien
panasnya

sudah turun.
O: Klien terlihat kooperatif
dan mengerti.
1,2,3 Memberikan cairan infus RL 12

14.00
WIB

tpm

S :Klien bersedia untuk


diberikan cairan infus
O:klien terlihat kooperatif

II. EVALUASI
NO

HARI,
TGL

Rabu, 14
Oktober

NO

EVALUASI

DX
1
S : Ibu klien mengatakan badan klien teraba panas
O: Suhu badan klien 38 0 C, kulit klien terlihat kemerahan, kulit klien
teraba panas.
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor suhu dan warna kulit
Monitor tekanan darah, nadi, dan RR
Kompres air panas pada pasien di lipatan paha, dan aksila
Kolaborasi pemberian cairan intravena Sanmol 200 mg/8 jam,

2015

amoxicilin 500mg/8 jam


Ajarkan keluarga dan pasien untuk menyelimuti pasien.
Ajarkan kepada klien dan keluarga cara mencegah keletihan akibat
2

panas
S: P :Nyeri akan bertambah ketika ditekan semakin dalam dan hilang
ketika tidak ditekan, thypoid

TTD

Q:Klien mengatakan nyeri seperti tertekan benda tumpul.


R : Lokasi nyeri tekan berada pada perut lumbar kiri dan di px.
S: Skala nyeri 2.
T:Nyeri terasa sepanjang sakit, ketika di palpasi
O: terdapat nyeri tekan ketika dilakukan palpasi abdomen pada kuadran
kanan atas, Klien terlihat meringis kesakitan ketika dilakukan
palpasi, Saat dilakukan perkusi terdengar suara hipertimpani, bising
usus klien 5x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi,

karateristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi


Ajarkan kepada klien dan keluarga untuk meningkatkan istirahat
yang cukup.
Berikan latihan nafas nafas dalam
Berikan posisi yang nyaman kepada klien
Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal.
Berikan ranitidin 20 mg/8 jam, amoxcilin 500mg/8 jam
Berikan cairan infus RL 12 tpm
S: Ibu klien mengatakan klien hanya makan 2 sendok karena lidahnya
terasa pahit, klien tidak nafsu makan
O : Tempat makan klien banyak sisa makanan lebih dari porsi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kaji adakah alergi makanan
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk

Kamis, 15

Oktober
2015

mencegah konstipasi
Berikan makan yang terpilih (sudah dikonsulkan dengan ahli gizi)
Berikan analgetik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal,
Berikan cairan infus RL 12 tpm
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
S : Klien mengatakan bahwa tubuhnya sudah tidak panas lagi.
O: Suhu tubuh klien 370C
A : Masalah belum teratasi
P : Hentikan intervensi

S : Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang


O : Klien terlihat rileks
A: Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

S : Klien mengatakan sudah menghabiskan makanannya, nafsu makan


klien bertambah
O : Porsi makanan klien habis 1 porsi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

You might also like