Professional Documents
Culture Documents
1. TRIMESTER 1
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul
Bani, dkk, 2001). Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang
didalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa
menunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).
Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai
minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena
pada akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi.
Kehamilan normal merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan.
Perubahan yang terjadi pada kehamilann Trimester I yaitu suatu perubahan yang terjadi
secara fisiologis pada seorang ibu hamil pada usia kehamilan 0-12 minggu.
1. Hari ke 15-17
Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan payudara mulai terasa tegang dan sakit. Kedua
hal tersebut merupakanpertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat mengalami
ketidakseimbangan mood atau disebut bad mood yang perubahan hormonal pada Ibu hamil.
Selain itu,mual atau morning sickness juga dapat terjadi.
1. Minggu ke 4
Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan merasakan payudara yang terasa nyeri dan
membesar, letih, kontraksi Braxton-Hicks, sering berkemih, dan mual. Serviks (leher rahim)
akan melunak danberubah warna
1. Minggu ke 5
Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan menstruasi,salah satu pertanda untuk
kehamilan. Apabila Ibu melakukan tes kehamilan, maka akan sangat besar kemungkinannya
untuk positif. Tes ini mendeteksi adanya hCG, hormon yang meningkat pada saat kehamilan.
1. Minggu ke 6
Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu waktu dan bahagia di waktu
berikutnya), disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan berupa bercak
merupakan hal normal yang terjadi di awal kehamilan. Apabila Ibu mulai sering merasa
kelelahan. Sering berkemih merupakan tanda umum kehamilan. Hal ini terjadi karena
hormon -hCG akan meningkatkan aliran darah ke daerah panggul
1. Minggu ke 7
Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning sickness. Mukus atau lendir yang terbentuk
di pintu masuk dari kanalis servikal mulai terbentuk dan berfungsi untuk melindungi rahim.
Payudara Ibu akan membesar dan terasa tidak nyaman. Puting akan terasa lebih sensitif dan
lebih nyeri dari biasanya. Areola-daerah gelap di sekitar puting- akan menjadi semakin gelap
dan adanya bintil-bintil (seperti saat kita merinding) di sekitar areola. Bintil ini dinamakan
tuberkel Montgomery,yaitu kelenjar keringat yang berfungsi sebagai pelumas bagi areola.
1. Minggu ke 8
Payudara Ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Sedangkan rahim Ibu
sekarang berukuran sebesar jeruk
1. Minggu ke 9
Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul, meskipun Ibu masih belum
terlihat jelas sedang hamil
1. Minggu ke 10
Gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning sickness mulai menurun. Meskipun begitu,
fluktuasi kadar hormonal di dalam tubuh masih menyebabkan ketidakstabilan emosional atau
1. Minggu ke 11
Minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang. Beberapa keluhan selama kehamilan
seperti konstipasi, heart burn, kembung, bersendawa, Sakit kepala dan buang gas yang
berkaitan dengan perubahan hormon mulai dirasakan. Progesteron akan merelaksasi otot
polos ditubuh Ibu.
1. Minggu ke 12
Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis pubis atau dibawah tulang kemaluan. Akan
muncul garis vertikal berwarna coklat kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut yang
disebut dengan linea nigra. Jaring-jaring vaskuler dan palmar eritema (kemerahan di telapak
tangan) .
1. Patofisiologis
2. Manifestasi Klinis
1. Gejala subjektif
1. Amenore, Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi.
2. Nausea ( enek ) dan emesis ( muntah )
3. Mual (morning sickness)
4. Payudara terasa penuh dan sensitif .
5. Sering berkemih
6. Merasa lemah dan letih.
7. Berat badan naik
8. Perubahan mood
9. Gejala obyektif
1. Peningkatan temperatur basal tubuh tinggi terus antara 37.2C
sampai 37,8C
2. Perubahan kulit
1. Perkembangan Fetal
1. Sejak ovulasi hingga implantasi
Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan) berada di ampulla tuba fallopii,
Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri menjadi 2 sel, dan
seterusnya hingga terbentuk zigot dalam waktu 15 jam. Zigot terdiri dari 12-16 sel dan
berbentuk mirip buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii
menuju rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi embrio
1. Hari ke 10-11
Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm
1. Hari ke 15-17
Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm
1. Hari ke 17-19
Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.Cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem
saraf mulai terbentuk. Pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara keseluruhan, pada
minggu ini sudah terdapat materi genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan
intelegensi si calon bayi.
1. Minggu ke 4
Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah
sudah melaksanakan fungsinya meski sangat sederhana. Cikal-bakal otak sudah bisa
dibedakan menjadi tiga bagian utama (prosensefalon, mesensefalon, dan
rombensefalon)..Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal-bakal
tulang belakang sudah mengalami penebalan. Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat
meski masihberupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada
minggu ini
1. Minggu ke 5
Embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan telinga makin sempurna
dengan terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan cairan
yangterdapat dalam selaput labirin telinga dalam, sistem pencernaan makin sempurna dan
Bahkan cikal-bakal ginjaldan hati pun sudah terbentuk
1. Minggu ke 6
Embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, rongga mulut sudah tampak,struktur mata
sudah terbentuk, Ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk.
1. Minggu ke 7
Terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat dimana jari tangan dan jari kaki akan
tumbuh
1. Minggu ke 8
Sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 inch), semua organ bagian dalam sudah ada
pada tempatnya dan sendi-sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah terlihat dengan jelas
1. Minggu ke 9
Mulut dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan pun tumbuhdengan cepat.
1. Minggu ke 10
Bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan, walaupunsatu sama lainnya masih
tersambung oleh selaput kulit.
1. Minggu ke 11
1. Komplikasi
1. Perdarahan nidasi
2. Proses nidasi blastosis kedalam endometrium akan menimbulkan perlukaan
pada jaringan endometrium, perdarahan nidasi tidak dianggap patologik,
karena hanya sedikit, berlangsung sebentar dan tidak berpengaruh buruk
terhadap kehamilan
3. Abortus
4. Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandung
5. Kehamilan embriogenik
6. Kehamilan patologik, dimana mudigah tidak berbentuk sejak awal
7. Mola hidatidosa
8. Penyakit yang mengenai sel sel trofoblas dan hanya ditemukan bila wanita
itu hamil
9. Kehamilan ektopik
10. Kehamilan ektopik terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uteri
berulang
Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi keRumah
Sakit
atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luarsiklus
haid, pembesaran
uterus lebih besar dari usia kehamilan.
1. Riwayat kesehatan masa lalu.
2. Riwayat pembedahan:
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
pembedahan ,kapan ,
serta
1. Pemeriksaan Fisik
1. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pling besar, satu-satunya kelenjaryang bias
langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Tingkat metabolic danritme, termasuk keteraturan
menstrtuasi pada usia subur, diatur oleh kelenjartiroid. Efek aktifitas tiroid sangat luas. Oleh
karena itu, observasi tingkah laku,penampilan, kulit, mata, rambut, dan status kardiovaskular
merupakan hal yang penting.
1. Payudara Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa payudarah
untuk menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan tetapi, pemeriksa
haruswaspada terhadap kemungkinan keganasan
Diagnosa 1
Tujuan
NIC
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol (hiperemesis
gravidarum).
1. Anjurkan peningkatan masukan minuman
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah denganmenurunkan keasaman lambung
Diagnosa 2
Tujuan
NIC
Tujuan
: konstipasi berkurang/hilang
NIC
1. TRIMESTER II
1. Pengertian
Kehamilan trimester ke II adalah kehamilan dengan usia 12-28 minggu (Sarwono
Prawirohardjo, 2008). Pendapat lain menyebutkan bahwa kehamilan trimester II adalah
kehamilan dengan usia kehamilan 14-28 minggu ( Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, hal
253 ).
Kehamilan trimester II adalah kehamilan dengan usia kehamilan 12-28 minggu (dr.
Rustam Mochtar, 1998). Pada trimester ke II ini kehamilan biasanya sudah jelas, wanita
dengan keluarganya sudah mengatur kehamilan dan kunjungan pertama/kedua sudah lengkap.
Pada trimester ke II, perut ibu sudah kelihatan membesar. Trimester ini dianggap sebagai
masa kehamilan yang terbaik sebab ibu akan merasa lebih nyaman. Perut belum terlalu besar
sehingga ibu masih dapat melakukan aktifitas keseharian, dimana rasa mual, lemas dan
keluhan lainnya pada trimester pertama akan hilang, bahkan ibu merasa lebih energik.
Pada trimester ini terjadi quikening. Ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama
kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal
ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang kuat.
1. Adaptasi fisiologik
2. Sistem reproduksi
3. Uterus
Terus membesar ( hipertrofi sel-sel otot )
Bentuk oval
Kontraksi braxton hieks sering terjadi
Fetus dapat dipalpasi
1. Serviks
Terus memanjang
Lebih lembut
Mukus banyak
1. Vagina
Sel-sel otot hipertrofi
Mukosa tebal
Leokokhea
Ph asam ( 5,6-6,0)
1. Tuba falopii
Tidak mengalami perubahan
1. Patofisiologi trimester ke II
1. Manifestasi klinis
1. Perut semakin membesar
2. Sendawa dan sering buang angin : usus meregang dan perut ibu kembung
3. Pelupa : tubuh ibu terus bekerja berlebih untuk perkembangan bayinya
sehingga menimbulkan blok fikiran
4. Rasa nyeri di ulu hati : rahim semakin membesar sehingga mendorong bagian
atas perut, mendorong asam lambung naik ke kerongkongan selain itu juga
disebabkan oleh hormon progesteron meningkat menyebabkan relaksasi dari
otot cerna
5. Pertumbuhan rambut dan wajah
6. Sakit perut bagian bawah : akibat pergerakan ligamentum dan otot-otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar
7. Pusing : rahim membesar menyebabkan pembuluh darah membesar sehingga
menyebabkan TD menurun
8. Tidur mendengkur : karena terjadi sesak nafas
9. Hidung dan gusi berdarah : peningkatan aliran darah selama hamil
10. Perubahan kulit : linea nigra ( garis kecoklatan dari pusar ke tulang pubis )
topeng kehamilan / cloasma ( kecoklatan pada wajah ) strech mark
( peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada perut dan payudara ) hal ini
dapat menyebabkan rasa gatal
11. Payudara mengeluarkan cairan kekuningan ( colostrums ) serta mengalami
sedikit pembesaran
12. Keram kaki : menahan beban pada perut
13. Pembengkakan pada ekstrimitas ( oedema ) : pada trimester II masih sedikit
pembengkakan yang terjadi
14. Erytema telapak tangan terjadi pada 50% wanita hamil
15. Palpitasi : jantung berdebar-debar ( bisa teratur ataupun tidak teratur )
16. Konstipasi terjadi pada 50% wanita hamil
1. Perkembangan fetal
1. Minggu ke 14
Sistem muskuloskeletal sudah sempurna. Sistem saraf dapat mengontrol beberapa bagian
tubuh
1. Minggu ke 15
Tangan siap menggenggam. BB fetus 7 ons, menendang, gelisah terhadap amnion
1. Minggu ke 16
Semua organ dan struktus sudah terbentuk dan periode sederhana pertumbuhan dimulai
1. Minggu ke 17
Bayi berkembang
1. Minggu ke 18
Lapisan pelindung fetus, rambut melipati tubuh
1. Minggu ke 19
Alis mata, bulu mata, dan rambut kepala telah tumbuh
1. Minggu ke 20
Saat ini fetus mengikuti skedul reguler, tidak bergerak seperti menghisap, menendang namun
tetap pada posisi yang enak dalam uterus.
1. Minggu ke 21-22
Skelet berkembang cepat setelah tulang berbentuk se-sel meningkatkan aktifitas
1. Minggu ke 23 -25
Kelopak mata membuka dan menutup serta bayi berkembang
1. Minggu ke 26
Dalam beberapa perkembangan bayi bernafas, menelan dan temperatur tubuh teratur tetapi
masih tergantung lebih besar dari support makanan ibu.
Identitas klien
a)
Keluhan utama
b) Kesehatan sekarang
c)
a)
b) Status perkawinan
c)
a)
b) Pola eliminasi
c)
d) Pola aktivitas
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan penunjang lainnya
NGO
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam, diharapkan pola
nafas kembali normal/efekktif dengan kriteria hasil :
1. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
NIC
TK
: sedang
1. Guidance
2. Kaji status, pola, frekuensi pernafasan
R/ Menentukan luas atau beratnya masalah
R/ Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang tidak stabil / tidak efektif dan
ibu dapat mengatasi apabila terjadi sesak tiba-tiba
3. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
NIC
TK
: sedang
1. Guidance
1. Kaji kenaikan berat badan
R/ Mendeteksi penambahan BB berlebih dan retensi cairan yang tidak terlihat
1. Kaji TTV klien
R/ Peningkatan cairan tubuh mempengaruhi TTV normal
1. Support
2. Berikan kepada klien daftar diet yang harus dijalani ( diit tinggi air dan natrium )
R/ Diet adalah untuk pencegahan efektif terhadap resiko kelebihan volume cairan
tubuh
1. Teaching
2. Ajarkan pada klien tentang informasi peningkatan protein, makanan/minuman tinggi
natrium, yang dapat mempengaruhi volume cairan tubuh
R/ Agar klien dapat menghindari hal-hal yang berpengaruh buruk terhadap janin
1. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan aman
untuk janin
R/ Mencegah masalah-masalah kehamilan lain serta prematurisasi janin
1. Providing Development environment
2. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman saat pemeriksaan kehamilan
R/ Lingkungan memberikan rangsangan terhadap kehamilan (mual. Pusing, dll)
1. Collaboratif
2. Kolaborasikan dengan ahli kandungan tentang pengobatan bila ada tanda-tanda HAK.
Jadwalkan kunjungan prenatal yang rutin.
R/ Perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
hasil :
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
2. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
NIC
TK
: sedang
1. Guidance
2. Kaji faktor pencetus perasaan tidak nyaman yang dirasakan klien
R/ Menentukan intervensi selanjutnya
1. Kaji TTV Klien
R/ Ketidaknyamanan dapat diakibatkan pola nafas, curah jantung, temperature/suhu
yang tidak stabil
1. Support
2. Atur posisi klien senyaman mungkin saat dilakukan pengkajian/ pemeriksaan
R/ posisi menentukan perasaan / ketidajknyamanaan dari klien atau ibu hamil
1. Teaching
2. Ajarkan klien /ibu untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat berada dirumah
dengan
mengatur posisi tubuh, porsi makan (6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas
R/ posisi tubuh, porsi makan, dan aktivitas berlebih adalah faktor penyebab munculnya
ketidaknyamanan saat hamil
1. Providing Development Environment
2. Berikan lingkungan yang nyaman bagi klien saat pengkajian / pemeriksaan
R/ peningkatan kenyamanan bagi klien
1. Collaboratif
2. Kolaborasikan dengan dokter ahli kandungan dalam tindakan pengobatan bila perlu
R/ pengobatan efektif dan aman pada ibu hamil trimester II s
1. TRIMESTER III
1. Pengertian
Kehamilan trimester III adalah kehamilan yang umur kehamilannya antara 28-42
minggu ( Kapita Selekta kedokteran, hal: 253 )
Pendapat lain mengatakan bahwa kehamilan trimester ke III adalah kehamilan
dimana umur kehamilan dari bulan ke 7-9 bulan ( Pelayanan Kesehatan Maternal neonatal,
hal: 89 )
Umur kehamilan trimester ke III antara 28-40 minggu ( Sinopsis obstetri Jilid 1, hal:
43 ). Kehamilan ini merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai
periode penantian ( Perawatan Ibu Hamil, hal: 73 )
Trimester 3 adalah dimana usia kehamilan seorang ibu 7-9 bulan atau kehamilan
memasuki minggu ke-28 sampai tiba waktu melahirkan (28-40 minggu). Trimester 3 ditandai
dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Periode tenang tentang trimester ke-3 memfasilitasi suatu periode aktif. Suatu
trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk orang tua yang menantikan kelahiran
anak. Ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester 3
1. Estrogen
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin
membesar
Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak dan air serta garam menyebabkan rasa sakit
pada payudara.
1. Somatotropin
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
Merangsang pengeluaran colostrums pada payudara
1. Progesterone
Menambah jumalah sel acinus
Pegeluaran ASI belum berlangsung karena prolactin belum berfungsi
Setelah persalinan, hambatan prolactin tidak ada sehingga membuat ASI dapat keluar dengan
lancer.
1. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu akibat
peningkatan MSH (Melanophore Stimulating Hormon). Hyperpigmentasi dapat terjadi di
wajah, leher, alveolar mammae dan abdomen.
1. Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat kira-kira 25% dimana jumlah serumdarah lebih
besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi) dengan puncaknya pada usia 32 minggu, terjadi supine hypotensive syndrome
karena penekanan vena kava inverior.
1. Sistem pernafasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2
dalam tubuh, disamping itu terjadi gesekan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar, sehingga pernafasan 2 kali lebih cepat.
1. Traktus digestivus
Akibat meningkatnya kadar esterogen tubuh perasaan enek (nausea) pada kehamilan
muda. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas traktus digestivus
berkurang. Hal ini untuk resorbsi tetapi menimbulkan obstipasi. Juga terjadi pengeluaran air
liur berlebihan yang disebut salviasi.
1. Abdomen
Munculnya kontraksi Braxton hiks.
1. Patofisiologi
1. Manifestasi klinis
1. Bulan ke 7-8
-
Sakit pinggang
Emosional
1. Bulan ke 9
Perubahan dalam aktivitas janin lebih menggeliat, tidak menendang karena rahim
menjadi tempat yang sempit
Semakin banyak keluar cairan yang berwarna putih dari vagina dan lebih banyak
yang mengandung lender yang disertai bercak merah karena darah setelah senggama/
pemeriksaan pinggul
-
Emosional
2. Aliran darah (bloody show): Darah berwarna merah muda, lengket dan jumlahnya
sedikit (mengandung lendir).
1. Perkembangan Fetal
1. Minggu Ke-28
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas
yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Berat sekitar
1100 gram dengan panjang 35-38 cm. Rambut kepalanya terus bertumbuh panjang. Alis dan
kelopak matanya terbentuk,selaput penutup bola matanya hilang.
1. Minggu Ke-29
Beratnya 1250 gram dengan panjang 37 cm. Perkembangan paru-parunya belum sempurna.
1. Minggu Ke-30
Beratnya mencapai 1400 gram dan panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm
di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring
bertambah besar kehamilan. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat
meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
1. Minggu Ke-31
Berat bayi 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm.
1. Minggu Ke-32
Berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang 42 cm.
1. Minggu Ke-33
Beratnya 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi
abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun
terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah
besar maupun kematian bayi.
1. Minggu Ke-34
Berat bayi hampir 2275 gram dengan panjang sekitar 44 cm. Dalam profil biofisik digunakan
skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang
dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya
cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan segera dilakukan.
1. Minggu Ke-35
Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting,
mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya.
1. Minggu Ke-36
Berat bayi mencapai 2500 gram panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini perlu
dilakukan bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien
yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya.
1. Minggu Ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir
karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi
biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir
1. Minggu Ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm.
1. Minggu Ke-39
Bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm.
1. Minggu Ke-40
Panjangnya kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap
dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia
mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora
(bibir kemaluan bagian dalam).
1. Komplikasi
1. Pecah ketuban dini
2. Perdarahan
3. Kematian janin intrauterine
Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan dan rencana kontrasepsi yang akan
datang.
j)
Tgl / Bln
Tempat
Usia
Penyulit
Jenis
No
Penolong Kehamilan
Persalinan
Persalinan
Persalinan Persalinan Kehamilan
Anak Nifas
JK
BB PB
Keterangan
Jenis
Kelamin
No
Umur / Hubungan
Bulan keluarga
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1. Data Obyektif
1.
1.
Pemeriksaan Umum
2.
a.
Keadaan umum
: baik
3.
b.
Kesadaran
c.
Keadaan emosional
: stabil
d.
Tekanan darah
: 110/80
e.
Suhu tubuh
: 36,5
f.
Denyut Nadi
: 80 100
g.
Pernapasan
: 16 24
h.
Tinggi badan
: 145 cm
composmentis
4.
5.
130/90 mmHg
6.
37,5 0C
7.
x/menit
8.
x/menit
9.
10.
i.
j.
2.
k.
1.
2.
1. Kepala
: warna rambut
2. benjolan
: tidak ada
3. Rontok
: tidak ada
4. ketombe
: tidak ada
8. Sclera
: tidak epulis
12. Gigi
: tidak caries
13. Telinga
: Serumen : ada/tidak
14. Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,kelenjar limfe
dan vena jogularis.
15. Axilla
16. Dada
Payudara
Simetris
: iya
Strie
Kebersihan
: iya
1. Abdomen
Pembesaran
: ada
Linea alba
: ada / tidak
Linea nigra
: ada / tidak
: ada / tidak
Strie albican
: ada / tidak
1. Punggung
Posisi tulang belakang : hiperlordosi
1. Ekstremitas
Odema
Varises
Simetris
: iya
1. Ano genital
Keadaan perineum
Warna vulva
: tidak ada
Anus
1.
3.
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
4.
Auskultasi
NIC
1. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya.
R/ Data dasar tebaru untuk merencanakan perawatan
1. Perhatikan adanya ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan. Anjurkan
penggunaan sepatu hak rendah, penggunaan kompres panas
R/ Membantu untuk menghilangkan ketidaknyamanan
1. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan
susu, sering mengganti posisi, dan menghindari berdiri/duduk lama
R/ Menurunkan ketidaknyamanan
1. Kaji terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan diaforesis, anjurkan
penggunaan pakaian yang tipis, sering mandi, dan lingkungan dingin
R/ Peningkatan metabolisme dan suhu tubuh disebabkan oleh aktivitas progesteron
sedangkan penambahan BB berlebihan dapat membuat klien merasa panas
1. Berikan suplemen
R/ Memperbaiki ketidakseimbangan hormon
Diagnosa 2
NIC
1. Anjurkan klien menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama
R/ Posisi memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan menurunnya aliran vena.
1. Berikan info mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas perhari
R/ memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru.