You are on page 1of 34

askep trimester 1, 2,3

October 5, 2013 by notysoju


BAB I
PEMBAHASAN

1. TRIMESTER 1
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul
Bani, dkk, 2001). Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang
didalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa
menunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).
Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai
minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena
pada akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi.
Kehamilan normal merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan.
Perubahan yang terjadi pada kehamilann Trimester I yaitu suatu perubahan yang terjadi
secara fisiologis pada seorang ibu hamil pada usia kehamilan 0-12 minggu.

1. Adaptasi Fisiologis Reproduksi


1. Hari pertama
Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi terakhir,meskipun pembuahan belum
terjadi. Janin berkembang di dalam rahim Ibu,perasaan mual, nyeri punggung, lelah,
perubahan mood,keram kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat terjadi diawal kehamilan.
1. Hari ke 8
Jika berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum kehamilan, Ibu memerlukan
asupan kalori sebesar 2200 kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester pertama)

1. Hari ke 15-17
Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan payudara mulai terasa tegang dan sakit. Kedua
hal tersebut merupakanpertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat mengalami
ketidakseimbangan mood atau disebut bad mood yang perubahan hormonal pada Ibu hamil.
Selain itu,mual atau morning sickness juga dapat terjadi.
1. Minggu ke 4
Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan merasakan payudara yang terasa nyeri dan
membesar, letih, kontraksi Braxton-Hicks, sering berkemih, dan mual. Serviks (leher rahim)
akan melunak danberubah warna
1. Minggu ke 5
Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan menstruasi,salah satu pertanda untuk
kehamilan. Apabila Ibu melakukan tes kehamilan, maka akan sangat besar kemungkinannya
untuk positif. Tes ini mendeteksi adanya hCG, hormon yang meningkat pada saat kehamilan.
1. Minggu ke 6
Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu waktu dan bahagia di waktu
berikutnya), disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan berupa bercak
merupakan hal normal yang terjadi di awal kehamilan. Apabila Ibu mulai sering merasa
kelelahan. Sering berkemih merupakan tanda umum kehamilan. Hal ini terjadi karena
hormon -hCG akan meningkatkan aliran darah ke daerah panggul
1. Minggu ke 7
Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning sickness. Mukus atau lendir yang terbentuk
di pintu masuk dari kanalis servikal mulai terbentuk dan berfungsi untuk melindungi rahim.
Payudara Ibu akan membesar dan terasa tidak nyaman. Puting akan terasa lebih sensitif dan
lebih nyeri dari biasanya. Areola-daerah gelap di sekitar puting- akan menjadi semakin gelap
dan adanya bintil-bintil (seperti saat kita merinding) di sekitar areola. Bintil ini dinamakan
tuberkel Montgomery,yaitu kelenjar keringat yang berfungsi sebagai pelumas bagi areola.
1. Minggu ke 8
Payudara Ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Sedangkan rahim Ibu
sekarang berukuran sebesar jeruk
1. Minggu ke 9
Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul, meskipun Ibu masih belum
terlihat jelas sedang hamil
1. Minggu ke 10
Gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning sickness mulai menurun. Meskipun begitu,
fluktuasi kadar hormonal di dalam tubuh masih menyebabkan ketidakstabilan emosional atau

mood yang naik turun pada Ibu hamil.

1. Minggu ke 11
Minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang. Beberapa keluhan selama kehamilan
seperti konstipasi, heart burn, kembung, bersendawa, Sakit kepala dan buang gas yang
berkaitan dengan perubahan hormon mulai dirasakan. Progesteron akan merelaksasi otot
polos ditubuh Ibu.
1. Minggu ke 12
Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis pubis atau dibawah tulang kemaluan. Akan
muncul garis vertikal berwarna coklat kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut yang
disebut dengan linea nigra. Jaring-jaring vaskuler dan palmar eritema (kemerahan di telapak
tangan) .

1. Patofisiologis
2. Manifestasi Klinis
1. Gejala subjektif
1. Amenore, Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi.
2. Nausea ( enek ) dan emesis ( muntah )
3. Mual (morning sickness)
4. Payudara terasa penuh dan sensitif .
5. Sering berkemih
6. Merasa lemah dan letih.
7. Berat badan naik
8. Perubahan mood
9. Gejala obyektif
1. Peningkatan temperatur basal tubuh tinggi terus antara 37.2C
sampai 37,8C
2. Perubahan kulit

3. Perubahan pada payudara menjadi tegang dan membesar


4. Pembesaran pada abdomen
5. Perubahan pada rahim dan vagina
6. Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama, akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
7. Polidipsi
8. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan
oleh pengaruh hormone steroid.
9. Epulis suatu hipertrofi papilla ginggivae
10. Varises
11. Tanda Hegar
12. Tada Chadwick
13. Tanda Piscaseck. Uterus membesar kesalah satu jurusan
sehingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut.
14. Tanda Brackton Hicks, bila uterus dirangsang mudah
berkontraksi

1. Perkembangan Fetal
1. Sejak ovulasi hingga implantasi
Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan) berada di ampulla tuba fallopii,
Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri menjadi 2 sel, dan
seterusnya hingga terbentuk zigot dalam waktu 15 jam. Zigot terdiri dari 12-16 sel dan
berbentuk mirip buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii
menuju rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi embrio
1. Hari ke 10-11
Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm
1. Hari ke 15-17
Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm
1. Hari ke 17-19

Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.Cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem
saraf mulai terbentuk. Pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara keseluruhan, pada
minggu ini sudah terdapat materi genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan
intelegensi si calon bayi.
1. Minggu ke 4
Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah
sudah melaksanakan fungsinya meski sangat sederhana. Cikal-bakal otak sudah bisa
dibedakan menjadi tiga bagian utama (prosensefalon, mesensefalon, dan
rombensefalon)..Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal-bakal
tulang belakang sudah mengalami penebalan. Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat
meski masihberupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada
minggu ini
1. Minggu ke 5
Embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan telinga makin sempurna
dengan terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan cairan
yangterdapat dalam selaput labirin telinga dalam, sistem pencernaan makin sempurna dan
Bahkan cikal-bakal ginjaldan hati pun sudah terbentuk
1. Minggu ke 6
Embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, rongga mulut sudah tampak,struktur mata
sudah terbentuk, Ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk.
1. Minggu ke 7
Terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat dimana jari tangan dan jari kaki akan
tumbuh
1. Minggu ke 8
Sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 inch), semua organ bagian dalam sudah ada
pada tempatnya dan sendi-sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah terlihat dengan jelas

1. Minggu ke 9
Mulut dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan pun tumbuhdengan cepat.
1. Minggu ke 10
Bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan, walaupunsatu sama lainnya masih
tersambung oleh selaput kulit.
1. Minggu ke 11

Semua organ bagian dalam sudah berbentuk dan berfungsi


1. Minggu ke 12
Akhir trimester pertama- kelopak mata, kuku jari tangan dan kaki telah kelihatan, persendian
bisa bergerak, bayi mampu mengisap dan menelan.

1. Komplikasi
1. Perdarahan nidasi
2. Proses nidasi blastosis kedalam endometrium akan menimbulkan perlukaan
pada jaringan endometrium, perdarahan nidasi tidak dianggap patologik,
karena hanya sedikit, berlangsung sebentar dan tidak berpengaruh buruk
terhadap kehamilan
3. Abortus
4. Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandung
5. Kehamilan embriogenik
6. Kehamilan patologik, dimana mudigah tidak berbentuk sejak awal
7. Mola hidatidosa
8. Penyakit yang mengenai sel sel trofoblas dan hanya ditemukan bila wanita
itu hamil
9. Kehamilan ektopik
10. Kehamilan ektopik terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uteri

1. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian umum
Nama, umur, agama,suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan
,lamanya perkawinan dan alamat.
1. Keluhan utama:
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam
1. Riwayat kesehatan:

berulang

Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi keRumah
Sakit
atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luarsiklus
haid, pembesaran
uterus lebih besar dari usia kehamilan.
1. Riwayat kesehatan masa lalu.
2. Riwayat pembedahan:
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.

pembedahan ,kapan ,

1. Riwayat penyakit yang pernah dialami:


Kaji adanya penyakit yang pernahdialami oleh klien misalnya DM, jantung,
hipertensi, masalah ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakitpenyakit lainnya.
1. Riwayat kesehatan keluarga:
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat
diidentifikasi
mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang
terdapatdalam keluarga.
1. Riwayat kesehatan reproduksi:
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat
darah,bau,
warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi,
gejala serta
keluahan yang menyertainya.
1. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saatini,
bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
1. Riwayat seksual:
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan
keluahan yang menyertainya.

serta

1. Riwayat pemakaian obat:


Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan
jenisobat
lainnya.k. Pola aktivitas sehari-hari:Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi
(BAB dan BAK),istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.

1. Pemeriksaan Fisik

1. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pling besar, satu-satunya kelenjaryang bias
langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Tingkat metabolic danritme, termasuk keteraturan
menstrtuasi pada usia subur, diatur oleh kelenjartiroid. Efek aktifitas tiroid sangat luas. Oleh
karena itu, observasi tingkah laku,penampilan, kulit, mata, rambut, dan status kardiovaskular
merupakan hal yang penting.
1. Payudara Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa payudarah
untuk menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan tetapi, pemeriksa
haruswaspada terhadap kemungkinan keganasan

1. Diagnosa dan intervensi keperawatan

Diagnosa 1

: Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan denganmual


muntah

Tujuan

: tidak terjadi kekurangan volume cairan

NIC

1. Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)


R/ Adanya deyut jantung memastikan adanyajanin bukan molahidatidosa.
1. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah(TD),
suhu,masukan/haluaran,dan berat jenis urine. Timbang berat badan klien
danbandingkan dengan standar.
R/ indicator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/ kebutuhan hidrassi.
1. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
R/ Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormone
gonadotropin korionik (HCG), perubahan metabolisme korbohidrat, dan penurunan motilitas
gastric memperberatmual dan muntah pada trimester pertama.
1. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis, ulkuspeptikum, gastritis,
kolesistisis).
R/ membantu dalam mengeyampingkan penyebab lain. Untuk mengetasi masalah khusus
dalam mengidentifikasikan intervensi.
1. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin, dan penurunan berat
badan setiap hari.

R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol (hiperemesis
gravidarum).
1. Anjurkan peningkatan masukan minuman
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah denganmenurunkan keasaman lambung

Diagnosa 2

: Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing Selama


Kehamilan.

Tujuan

: tidak terjadi cidera terhadap janin

NIC

1. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu.


R/ Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengankesejahteraan idu, khususnya
selama trimester pertama, saat perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari
factor lingkungan atau keturunan.
1. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan. Anjurkan klien melakukan latihan
secukupnya bukan latihan berat (mis.,berenang,bersepeda).
R/ Aliran darah ke uterus dapat menurun sampai 70% karenalatihan keras, bradikardia
sementar, kemungkinan hipertermia janin, danintra uterine growth retardation (IUGR).
1. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman, menggunakankondom. (rujuk
pada MK: infeksi prenatal).
R/ Kegagalan untuk menggunakan kondom selama koitus dapat meningkatkan resiko
transmisi penyakit hubungan kelamin (PHS).
1. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang berat badan.Diskusikan kurva
penambahan berat badan normal untuk setiap trimester.
R/ Malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janindan bayi berat badan lahir
rendah. Obesitas ibu pragravid telahdihubungkan dengan kelahiran paterm.
1. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui mengalami
infeksi rubella bila klien tidak kebal, dan tentang perlunya diimunisasi setelah
kelahiran.
R/ Kira-kira 5%-15% wanita usia menyusui masih rentan terhadap rubella, yang disebarkan
oleh infeksi droplet.
1. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.
R/ Merokok dapat mempenhgaruhi sirkulasi plasenta.

1. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal


R/ Memberikan informasi tentang gestasi janin: menggambarkan IUGR; mengidentifikasi
kehamilan multiple.
Diagnosa 3

: Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air Di Saluran GI

Tujuan

: konstipasi berkurang/hilang

NIC

1. Tentukan kebiasaan eleminasi sebelum kehamilan, perhatikan perubahan selama


hamil.
R/ pola eleminasi dipertahankan bila mungkin.
1. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-padian,serat,
makanan kasar, dan masukan cairan adkuat.
R/ bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantumeningkatkan keefektifan pola defekasi.
1. Anjurkan latihan ringan secara teratur, seperti: jalan kaki. Beri tahu klien supaya
menghindari latihan yang lama dan keras.
R/ meningkatkan peristaltik dan membantu mencegah konstipasi. Latihan keras dianggap
dapat menurunkan sirkulasi uteroplasenta
1. Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau pembentuk bulk bila
diet/latihan tidak efektif.
R/ mungkin perlu untuk membantu mengatasi konstipasi dan menciptakan rutinitas regular

1. TRIMESTER II
1. Pengertian
Kehamilan trimester ke II adalah kehamilan dengan usia 12-28 minggu (Sarwono
Prawirohardjo, 2008). Pendapat lain menyebutkan bahwa kehamilan trimester II adalah
kehamilan dengan usia kehamilan 14-28 minggu ( Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, hal
253 ).

Kehamilan trimester II adalah kehamilan dengan usia kehamilan 12-28 minggu (dr.
Rustam Mochtar, 1998). Pada trimester ke II ini kehamilan biasanya sudah jelas, wanita
dengan keluarganya sudah mengatur kehamilan dan kunjungan pertama/kedua sudah lengkap.
Pada trimester ke II, perut ibu sudah kelihatan membesar. Trimester ini dianggap sebagai
masa kehamilan yang terbaik sebab ibu akan merasa lebih nyaman. Perut belum terlalu besar
sehingga ibu masih dapat melakukan aktifitas keseharian, dimana rasa mual, lemas dan
keluhan lainnya pada trimester pertama akan hilang, bahkan ibu merasa lebih energik.
Pada trimester ini terjadi quikening. Ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama
kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal
ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang kuat.

1. Adaptasi fisiologik
2. Sistem reproduksi
3. Uterus
Terus membesar ( hipertrofi sel-sel otot )
Bentuk oval
Kontraksi braxton hieks sering terjadi
Fetus dapat dipalpasi
1. Serviks
Terus memanjang
Lebih lembut
Mukus banyak
1. Vagina
Sel-sel otot hipertrofi
Mukosa tebal
Leokokhea
Ph asam ( 5,6-6,0)
1. Tuba falopii
Tidak mengalami perubahan

Degenerasi korpus luteum


1. Mammae
Duktus dan alveoli hipertrofi
Areola dan puting membesar dan hitam
Mulai sekresi kolostrum

1. Patofisiologi trimester ke II

1. Manifestasi klinis
1. Perut semakin membesar
2. Sendawa dan sering buang angin : usus meregang dan perut ibu kembung
3. Pelupa : tubuh ibu terus bekerja berlebih untuk perkembangan bayinya
sehingga menimbulkan blok fikiran
4. Rasa nyeri di ulu hati : rahim semakin membesar sehingga mendorong bagian
atas perut, mendorong asam lambung naik ke kerongkongan selain itu juga
disebabkan oleh hormon progesteron meningkat menyebabkan relaksasi dari
otot cerna
5. Pertumbuhan rambut dan wajah
6. Sakit perut bagian bawah : akibat pergerakan ligamentum dan otot-otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar
7. Pusing : rahim membesar menyebabkan pembuluh darah membesar sehingga
menyebabkan TD menurun
8. Tidur mendengkur : karena terjadi sesak nafas
9. Hidung dan gusi berdarah : peningkatan aliran darah selama hamil
10. Perubahan kulit : linea nigra ( garis kecoklatan dari pusar ke tulang pubis )
topeng kehamilan / cloasma ( kecoklatan pada wajah ) strech mark

( peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada perut dan payudara ) hal ini
dapat menyebabkan rasa gatal
11. Payudara mengeluarkan cairan kekuningan ( colostrums ) serta mengalami
sedikit pembesaran
12. Keram kaki : menahan beban pada perut
13. Pembengkakan pada ekstrimitas ( oedema ) : pada trimester II masih sedikit
pembengkakan yang terjadi
14. Erytema telapak tangan terjadi pada 50% wanita hamil
15. Palpitasi : jantung berdebar-debar ( bisa teratur ataupun tidak teratur )
16. Konstipasi terjadi pada 50% wanita hamil

1. Perkembangan fetal
1. Minggu ke 14
Sistem muskuloskeletal sudah sempurna. Sistem saraf dapat mengontrol beberapa bagian
tubuh
1. Minggu ke 15
Tangan siap menggenggam. BB fetus 7 ons, menendang, gelisah terhadap amnion
1. Minggu ke 16
Semua organ dan struktus sudah terbentuk dan periode sederhana pertumbuhan dimulai
1. Minggu ke 17
Bayi berkembang
1. Minggu ke 18
Lapisan pelindung fetus, rambut melipati tubuh
1. Minggu ke 19
Alis mata, bulu mata, dan rambut kepala telah tumbuh
1. Minggu ke 20
Saat ini fetus mengikuti skedul reguler, tidak bergerak seperti menghisap, menendang namun
tetap pada posisi yang enak dalam uterus.

1. Minggu ke 21-22
Skelet berkembang cepat setelah tulang berbentuk se-sel meningkatkan aktifitas
1. Minggu ke 23 -25
Kelopak mata membuka dan menutup serta bayi berkembang
1. Minggu ke 26
Dalam beberapa perkembangan bayi bernafas, menelan dan temperatur tubuh teratur tetapi
masih tergantung lebih besar dari support makanan ibu.

1. Konsep Asuhan Keperawatan Trimester Ke-II


1. Pengkajian
1. Data Demografi
a)

Identitas klien

Berisi nama, umur, pekerjaan, pendidikan, agama, dsb dari klien


b)

Identitas penanggung jawab


Data dari penanggung jawab klien yang meliputi : Nama, umur, pendidikan,
pekerjaan, alamat.
1. Riwayat kesehatan

a)

Keluhan utama

b) Kesehatan sekarang
c)

Kesehatan masa lalu

d) Riwayat alergi obat-obatan dan makanan


e)

Riwayat imunisasi (MMR, TORCH, TT)


1. Riwayat kesehatan keluarga
2. Riwayat Psikososial

a)

Perasaan saat kehamilan ini

b) Status perkawinan

c)

Interaksi dengan suami

d) Interaksi dengan keluarga


e)

Interaksi dengan orang lain


1. Pola aktivitas sehari-hari

a)

Pola makan dan minum

b) Pola eliminasi
c)

Pola istirahat / tidur

d) Pola aktivitas
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan penunjang lainnya

1. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa I : Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah


abdomen yang mengalirkan O2
NOC

Pola nafas kembali normal

NGO
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam, diharapkan pola
nafas kembali normal/efekktif dengan kriteria hasil :
1. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
NIC

: Manajemen pengaturan keefektifan jalan nafas

TK

: sedang
1. Guidance
2. Kaji status, pola, frekuensi pernafasan
R/ Menentukan luas atau beratnya masalah

1. Kaji riwayat medis terdahulu, misalnya : riwayat alergi, asma, tuberkulosis


R/ Masalah lain dapat mempengaruhi pola nafas dan menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin
1. Support
2. Posisikan ibu dengan posisi senyaman mungkin
R/ Menghindari masalah pola nafas akibat posisi yang salah / kurang tepat
1. Teaching
2. Beri informasi pada ibu tentang kesulitan pernafasan dan program latihan yang
realistis
agar

R/ Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang tidak stabil / tidak efektif dan
ibu dapat mengatasi apabila terjadi sesak tiba-tiba

1. Providing Development Environment


1. Berikan lingkungan yang nyaman, aman, tenang, bebas dari asap rokok / bau
yang menyengat
R/ Menghindari sesak akibat rangsangan zat kimia yang berbau menyengat
1. Collaboratif
2. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian oksigen bila diperlukan
R/ Tindakan efektif dan efisien dalam menangani sesak
1. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat-obatan
R/ obat-obatan yang aman bagi ibu hamil

Diagnosa 2 : kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan mekanisme regulator,


retensi natrium / air
NOC
NGO

Masalah kelebihan volume cairan dapat teratasi

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam, diharapkan masalah


kelebihan volume cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil :

1. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah


2. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi
medis

3. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
NIC

: Manajement kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh

TK

: sedang
1. Guidance
1. Kaji kenaikan berat badan
R/ Mendeteksi penambahan BB berlebih dan retensi cairan yang tidak terlihat
1. Kaji TTV klien
R/ Peningkatan cairan tubuh mempengaruhi TTV normal
1. Support
2. Berikan kepada klien daftar diet yang harus dijalani ( diit tinggi air dan natrium )
R/ Diet adalah untuk pencegahan efektif terhadap resiko kelebihan volume cairan

tubuh
1. Teaching
2. Ajarkan pada klien tentang informasi peningkatan protein, makanan/minuman tinggi
natrium, yang dapat mempengaruhi volume cairan tubuh
R/ Agar klien dapat menghindari hal-hal yang berpengaruh buruk terhadap janin
1. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan aman
untuk janin
R/ Mencegah masalah-masalah kehamilan lain serta prematurisasi janin
1. Providing Development environment
2. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman saat pemeriksaan kehamilan
R/ Lingkungan memberikan rangsangan terhadap kehamilan (mual. Pusing, dll)
1. Collaboratif
2. Kolaborasikan dengan ahli kandungan tentang pengobatan bila ada tanda-tanda HAK.
Jadwalkan kunjungan prenatal yang rutin.
R/ Perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin

Diagnosa 3 : Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek


dari perubahan hormon
NOC
NGO

Ketidaknyamanan berkurang/ hilang

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam, diharapkan


ketidaknyamanan yang dialami klien dapat teratasi. Dengan kriteria

hasil :
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
2. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
NIC

: Manajement persepsi diri

TK

: sedang
1. Guidance
2. Kaji faktor pencetus perasaan tidak nyaman yang dirasakan klien
R/ Menentukan intervensi selanjutnya
1. Kaji TTV Klien
R/ Ketidaknyamanan dapat diakibatkan pola nafas, curah jantung, temperature/suhu
yang tidak stabil
1. Support
2. Atur posisi klien senyaman mungkin saat dilakukan pengkajian/ pemeriksaan
R/ posisi menentukan perasaan / ketidajknyamanaan dari klien atau ibu hamil
1. Teaching
2. Ajarkan klien /ibu untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat berada dirumah
dengan
mengatur posisi tubuh, porsi makan (6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas
R/ posisi tubuh, porsi makan, dan aktivitas berlebih adalah faktor penyebab munculnya
ketidaknyamanan saat hamil
1. Providing Development Environment
2. Berikan lingkungan yang nyaman bagi klien saat pengkajian / pemeriksaan
R/ peningkatan kenyamanan bagi klien

1. Collaboratif
2. Kolaborasikan dengan dokter ahli kandungan dalam tindakan pengobatan bila perlu
R/ pengobatan efektif dan aman pada ibu hamil trimester II s

1. TRIMESTER III
1. Pengertian

Kehamilan trimester III adalah kehamilan yang umur kehamilannya antara 28-42
minggu ( Kapita Selekta kedokteran, hal: 253 )
Pendapat lain mengatakan bahwa kehamilan trimester ke III adalah kehamilan
dimana umur kehamilan dari bulan ke 7-9 bulan ( Pelayanan Kesehatan Maternal neonatal,
hal: 89 )
Umur kehamilan trimester ke III antara 28-40 minggu ( Sinopsis obstetri Jilid 1, hal:
43 ). Kehamilan ini merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai
periode penantian ( Perawatan Ibu Hamil, hal: 73 )
Trimester 3 adalah dimana usia kehamilan seorang ibu 7-9 bulan atau kehamilan
memasuki minggu ke-28 sampai tiba waktu melahirkan (28-40 minggu). Trimester 3 ditandai
dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.

Periode tenang tentang trimester ke-3 memfasilitasi suatu periode aktif. Suatu
trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk orang tua yang menantikan kelahiran
anak. Ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester 3

1. Adaptasi fisiologik reproduksi


1. Rahim atau uterus
Uterus semula biasanya 30 gram akan mengalami hipertropi dan hyperplasia menjadi
1000 gram, dengan panjang 20 cm dan dapat merasakan tanda turgor pada saat dipalpasi.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan istimus uteri mengadakan hipertrofi sehingga
istimus menjadi lebih panjang dan lebih lunak, yang disebut tanda hegar. Sebagai gambaran
dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusat (27 cm)
2. Kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan processus
xyphoideus (30 cm)
3. Kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawah processus
xyphoideus (33 cm)
4. Kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri turun setinggi 3 jari di bawah processus
xyphoideus, saat ini kepala sudah masuk PAP (30 cm).

1. Vagina dan vulva


Perubahan hormon estrogen mengakibatkan adanya hypervaskularisasi
meningkatnya reaksi leukhorea sehingga vulva dan vagina tampak lebih merah, agak
kebiruan (livide). Tanda ini disebut dengan tanda Chadwick.
1. Serviks uteri
Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hypervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak dan mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak yang
disebut overculum.
1. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditasis sampai
terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, corpus luteum akan mengecil
setelah placenta terbentuk.
1. Mammae atau payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan


memberikan ASI pada saat laktasi. Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah
makanan bayi pertama yang kaya akan protein.hiperpigmentasi areola dan puting yang
muncul keluar. Hormone yang mempengaruhi :

1. Estrogen
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin
membesar
Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak dan air serta garam menyebabkan rasa sakit
pada payudara.
1. Somatotropin
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
Merangsang pengeluaran colostrums pada payudara
1. Progesterone
Menambah jumalah sel acinus
Pegeluaran ASI belum berlangsung karena prolactin belum berfungsi
Setelah persalinan, hambatan prolactin tidak ada sehingga membuat ASI dapat keluar dengan
lancer.
1. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu akibat
peningkatan MSH (Melanophore Stimulating Hormon). Hyperpigmentasi dapat terjadi di
wajah, leher, alveolar mammae dan abdomen.
1. Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat kira-kira 25% dimana jumlah serumdarah lebih
besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi) dengan puncaknya pada usia 32 minggu, terjadi supine hypotensive syndrome
karena penekanan vena kava inverior.

1. Sistem pernafasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2
dalam tubuh, disamping itu terjadi gesekan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar, sehingga pernafasan 2 kali lebih cepat.
1. Traktus digestivus
Akibat meningkatnya kadar esterogen tubuh perasaan enek (nausea) pada kehamilan
muda. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas traktus digestivus
berkurang. Hal ini untuk resorbsi tetapi menimbulkan obstipasi. Juga terjadi pengeluaran air
liur berlebihan yang disebut salviasi.
1. Abdomen
Munculnya kontraksi Braxton hiks.

1. Patofisiologi

1. Manifestasi klinis
1. Bulan ke 7-8
-

Aktivitas janin yang lebih kuat dan sering

Keluarnya cairan putih pada vagina yang semakin banyak

Tebal pada perut bagian bawah

Sembelit, rasa panas didada dan gangguan pencernaan

Sesekali sakit kepala dan pusing

Hidung tersumbat dan telinga terasa tersumbat

Kram kaki dan edema ringan

Sakit pinggang

Varises pada kaki

Emosional
1. Bulan ke 9

Perubahan dalam aktivitas janin lebih menggeliat, tidak menendang karena rahim
menjadi tempat yang sempit
Semakin banyak keluar cairan yang berwarna putih dari vagina dan lebih banyak
yang mengandung lender yang disertai bercak merah karena darah setelah senggama/
pemeriksaan pinggul
-

Meningkatnya sakit pinggang

Ketidaknyamanan bokong dan pinggul serta rasa pegal

Lebih sering BAK setelah bayi pada posisi lahir

Meningkatnya kontraksi Braxton his

Emosional

Lebih gembira, khawatir, lebih takut

Merasa lega karena sudah tiba waktunya


1. Gejala menjelang persalinan
2. Kontraksi uterus

Wanita diintruksikan untuk melaporkan frekuensi, durasi, intensitas kontraksi uterus.


Persalinan sejati yang benar ditandai oleh frekuensi, kekuatan, dan durasi kontraksi yang
meningkat.
1. Ketuban pecah

2. Aliran darah (bloody show): Darah berwarna merah muda, lengket dan jumlahnya
sedikit (mengandung lendir).

1. Perkembangan Fetal

1. Minggu Ke-28
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas
yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Berat sekitar
1100 gram dengan panjang 35-38 cm. Rambut kepalanya terus bertumbuh panjang. Alis dan
kelopak matanya terbentuk,selaput penutup bola matanya hilang.
1. Minggu Ke-29
Beratnya 1250 gram dengan panjang 37 cm. Perkembangan paru-parunya belum sempurna.
1. Minggu Ke-30
Beratnya mencapai 1400 gram dan panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm
di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring
bertambah besar kehamilan. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat
meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
1. Minggu Ke-31
Berat bayi 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm.
1. Minggu Ke-32
Berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang 42 cm.
1. Minggu Ke-33
Beratnya 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi
abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun
terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah
besar maupun kematian bayi.
1. Minggu Ke-34
Berat bayi hampir 2275 gram dengan panjang sekitar 44 cm. Dalam profil biofisik digunakan
skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang
dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya
cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan segera dilakukan.
1. Minggu Ke-35

Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting,
mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya.

1. Minggu Ke-36
Berat bayi mencapai 2500 gram panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini perlu
dilakukan bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien
yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya.
1. Minggu Ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir
karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi
biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir
1. Minggu Ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm.
1. Minggu Ke-39
Bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm.
1. Minggu Ke-40
Panjangnya kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap
dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia
mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora
(bibir kemaluan bagian dalam).

1. Komplikasi
1. Pecah ketuban dini
2. Perdarahan
3. Kematian janin intrauterine

1. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
1. Data Subyektif
a) Identitas (biodata)
Nama pasien, umur, suku / bangsa , agama, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, alamat kantor, alamat rumah.
b) Keluhan utama
Keluhan ibu yang dirasa
c) Alasan Junjungan saat ini
Kunjungan Pertama / Kunjungan Ulang / Kunjungan Rutin
d) Riwayat Menstruasi
Menarche, HPHT, lama, banyaknya, siklus, dismenorrhoe, flour albus,
jumlah, warna / bau, HPL
e) G. P. UK : 28-42 mgg
TM I
TM II Berapa kali, keluhan dan terapi
TM III

Hasil test kehamilan (jika dilakukan) tanggal jam


Imunisasi TT berapa kali? Kapan? Pergerakan fetus dirasakan pertama kali usia kehamilan
mg? Keluhan selama kehamilan? Obat-obatan selama hamil? Penyuluhan yang didapat?
f)

Pola Makan Minum


Pola makan dan minum sebelum hamil dan selama hamil. Perubahan makan
yang dialami ( ngidam,nafsu makan, dll)

g) Pola Aktivitas Sehari hari


Pola aktivitas, olahraga, istirahat, tidur, dan seksualitas sebelum hamil dan
selama hamil.
h) Pola Eliminasi
BAB dan BAK sebelum hamil dan selama hamil.
i)

Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan dan rencana kontrasepsi yang akan
datang.

j)

Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu

Tgl / Bln

Tempat

Usia

Penyulit
Jenis
No
Penolong Kehamilan
Persalinan
Persalinan
Persalinan Persalinan Kehamilan

Anak Nifas

JK

BB PB

k) Riwayat Penyakit yang Sedang Diderita


l)

Riwayat Penyakit yang Lalu

m) Riwayat Penyakit Keturunan


n) Riwayat Sosial
Apakah kehamilan itu direncanakan / diinginkan, jenis kelamin yang diharapkan, status
perkawinan, jumlah, lama perkawinan, jumlah keluarga yang tinggal serumah, susunan
keluarga yang tinggal serumah.

Keterangan

Jenis
Kelamin

No

Umur / Hubungan
Bulan keluarga

Pendidikan

Pekerjaan

Keterangan

1. Data Obyektif
1.

1.

Pemeriksaan Umum

2.

a.

Keadaan umum

: baik

3.

b.

Kesadaran

c.

Keadaan emosional

: stabil

d.

Tekanan darah

: 110/80

e.

Suhu tubuh

: 36,5

f.

Denyut Nadi

: 80 100

g.

Pernapasan

: 16 24

h.

Tinggi badan

: 145 cm

composmentis
4.
5.
130/90 mmHg
6.
37,5 0C
7.
x/menit
8.
x/menit
9.
10.

i.

Berat badan sekarang : kg

(dalam kehamilan normal hingga aterm terjadi peningkatan BB 10-12 kg)


1.

j.

2.

k.
1.

2.

Berat badan sebelum hamil : kg


Lingkar lengan atas : 23,5 cm
Pemeriksaan Khusus

1. Kepala

: warna rambut

2. benjolan

: tidak ada

3. Rontok

: tidak ada

4. ketombe

: tidak ada

5. Muka Cloasma Gravidarum : ada / tidak


6. Kelopak mata : simetris,tidak ada oedem ka/ki
7. Konjungtiva

: merah muda ka/ki

8. Sclera

: putih keabuan ka/ki

9. Hidung : simetris : iya sekret : ada/tidak polip : tidak ada


10. Mulut dan gigi : Lidah : bersih
11. Gusi

: tidak epulis

12. Gigi

: tidak caries

13. Telinga

: Serumen : ada/tidak

14. Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,kelenjar limfe
dan vena jogularis.
15. Axilla

: tidak ada pembesaran kelenjar limfe ka/ki.

16. Dada
Payudara

: Pembesaran : ada ka/ki

Simetris

: iya

Papilla Mammae : menonjol ka/ki


Benjolan/tumor: tidak ada ka/ki
Pengeluaran

: ada / tidak ada

Strie

: ada / tidak ada

Kebersihan

: iya

1. Abdomen
Pembesaran

: ada

Linea alba

: ada / tidak

Linea nigra

: ada / tidak

Bekas luka operasi : ada / tidak


Strie livide

: ada / tidak

Strie albican

: ada / tidak

1. Punggung
Posisi tulang belakang : hiperlordosi
1. Ekstremitas
Odema

: tidak ada ka/ki

Varises

: tidak ada ka/ki

Simetris

: iya

1. Ano genital
Keadaan perineum

: utuh / ada bekas luka parut atau tidak

Warna vulva

: kemerahan atau merah kebiruan

Pengeluaran pervaginam : tidak/ ada


Pembengkakan kelenjar bartolini : tidak ada
Odema

: tidak ada

Anus

: tidak ada hemoroid

1.

3.

Leopold I

Palpasi : otot uterus teraba tegang

: untuk mengetahui TFU dan teraba apa di fundus

Leopold II

: untuk mengetahui letak punggung dan bagian terkecil janin

Leopold III

: untuk mengetahui bagian terbawah janin apakah sudah masuk PAP

Leopold IV

: seberapa besar bagian terbawah janin masuk PAP

TFU :setinggi pusat-pertengahan px-pusat


1.

4.

DJJ : Punctum maximum : puka/puki


Tempat : kiri/kanan bawah pusat
Frekuensi : 100-180x/menit
Teratur / tidak : teratur

Auskultasi

1. Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan


Diagnosa I

: Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal

NIC

1. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya.
R/ Data dasar tebaru untuk merencanakan perawatan
1. Perhatikan adanya ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan. Anjurkan
penggunaan sepatu hak rendah, penggunaan kompres panas
R/ Membantu untuk menghilangkan ketidaknyamanan
1. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan
susu, sering mengganti posisi, dan menghindari berdiri/duduk lama
R/ Menurunkan ketidaknyamanan
1. Kaji terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan diaforesis, anjurkan
penggunaan pakaian yang tipis, sering mandi, dan lingkungan dingin
R/ Peningkatan metabolisme dan suhu tubuh disebabkan oleh aktivitas progesteron
sedangkan penambahan BB berlebihan dapat membuat klien merasa panas

1. Berikan suplemen
R/ Memperbaiki ketidakseimbangan hormon

Diagnosa 2

: Perubahan eliminasi berhubungan dengan pembesaran uterus

NIC

1. Berikan info tentang perubahan perkemihan berhubungan dengan trimester ke-3


R/ Membantu klien memahami alasan fisiologis dari frekuensi berkemih dan
nokturia
1. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur. Perhatikan keluhan
nokturia
R/ Meningkatkan perkusi ginjal;memobilisasi bagian edema

1. Anjurkan klien menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama
R/ Posisi memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan menurunnya aliran vena.
1. Berikan info mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas perhari
R/ memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru.

Diagnosa 3 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk


mempertahankan kenyamanan
NIC

1. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan.


R/ Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur
1. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat 1-2 jam pada siang hari dan
8 jam pada malam hari
R/ Meringankan rasa lelah
1. Kaji insomnia, anjurkan teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan
aktivitas
R/ Ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dapat
mempersulit tidur
1. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler
R/ Memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru

You might also like