You are on page 1of 5

MOP adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat saluran sperma (vas

deferens) pria (Atikah dkk, 2010)


Keuntungan MOP
1. Efektif, karena tingkat kegagalannya kecil dan merupakan metode
kontrasepsi yang permanen
2. Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas (kesakitan).
3. Sederhana, sehingga pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.
4. Cepat, hanya memerlukan waktu 5 - 10 menit.
5. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja.
6. Biaya rendah, yang paling penting adalah persetujuan pasangan.
7. Secara kultural, sangat dianjurkan di negara - negara dimana wanita
merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia
dokter wanita dan paramedis wanita (Hanafi, 2004).
Kerugian MOP
a. Diperlukan suatu tindakan operatif, harus dilakukan pembedahan dan
harus menunggu sampai sel mani menjadi negatif.
b. Kadang - kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau
infeksi.
c. Kontrasepsi mantap pria belum memberikan perlindungan total sampai
semua spermatozoa yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal
dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan.
d. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual
mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut
sistem reproduksi pria (Hanafi, 2004).
Indikasi MOP
MOP merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga (Saifuddin,
2006).
Kontraindikasi MOP
Infeksi kulit lokal, misalnya scabies.
Infeksi traktus genetalia.
Kelainan skrotum dan sekitarnya :
o Varicocele, yaitu pembesaran vena di dalam skrotum.
o Hydrocele besar (penumpukan cairan).
o Hernia inguinalis, yaitu prolaps sebagian usus ke dalam anulus
inguinalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh kelemahan
atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital.
o Orchiopexy, yaitu fiksasi testis yang tidak turun pada skrotum.
o Luka parut bekas operasi hernia.
o Skrotum yang sangat tebal.
Penyakit sistemik :
o Penyakit - penyakit perdarahan.
o Diabetes mellitus.

o Penyakit jantung koroner yang baru


o Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil
(Hanafi, 2004).
Syarat MOP :
Harus secara sukarela artinya klien telah mengerti da memahami
segala akibat prosedur vasektomi selanjutnya memutuskan pilihannya
atas keinginan sendiri dengan mengisi dan menandatangani
persetujuan tindakan.
Bahagia artinya klien terikat dalam perkawinan yang syah dan telah
mempunyai anak minimal 2 orang dengan umur anak terkecil minimal
2 tahun.
Sehat artinya melalui pemeriksaan oleh dokter klien di anggap sehat
dan memenuhi persyaratan medis untuk dilakukan prosedur tindakan
vasektomi (Anggraini, 2012).

MOW (Medis Operatif Wanita)/ Tubektomi atau juga dapat disebut dengan
sterilisasi. MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran
telur kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati
saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan
sperma laki laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah
seks wania tidak akan turun (BKKBN, 2006)
B.

SYARAT MELAKUKAN MOW (METODE OPERASI WANITA)

1.

Syarat Sukarela

2.

Syarat Bahagia atau ikatan perkawinan yang syah dan harmonis

3.

Syarat Medik atau memenuhi syarat kesehatan

F.

KONTRAINDIKASI MOW

Menurut Mochtar (1989) kontraindikasi dalam melakukan MOW yaitu


dibagi menjadi 2 yang meliputi indikasi mutlak dan indikasi relative
1.

Kontra indikasi mutlak

a.

Peradangan dalam rongga panggul

b.

Peradangan liang senggama aku (vaginitis, servisitis akut)

c.

Kavum dauglas tidak bebas,ada perlekatan

2.

Kontraindikasi relative

a.

Obesitas berlebihan

b.

Bekas laparotomi

Sedangkan menurut Noviawati dan Sujiyati (2009) yang sebaiknya tidak


menjalani Tubektomi yaitu:

1.

Hamil sudah terdeteksi atau dicurigai

2.

Pedarahan pervaginal yang belum jelas penyebabnya

3.
Infeksi sistemik atau pelvik yang akut hingga masalah itu
disembuhkan atau dikontrol
4.

Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan

5.

Belum memberikan persetujuan tertulis.

G.

KEUNTUNGAN

Menurut BKKBN (2006) keuntungan dari kontrasepsi mantap ini antara


lain:
1.

Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi

2.

Tidak mengganggu kehidupan suami istri

3.

Tidak mempengaruhi kehidupan suami istri

4.

Tidak mempengaruhi ASI

5.
Lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya memerlukan satu
kali tindakan), lebih efektif (tingkat kegagalan sangat kecil), lebih
ekonomis
Sedangkan menurut Noviawati dan Sujiyati (2009) keuntungan dari
kontrasepsi mantap adalah sebagai berikut:
1.
Sangat efektif (0.5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan).
2.

Tidak mempengaruhi proses menyusui (breasfeeding).

3.

Tidak bergantung pada faktor senggama.

4.
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan
yang serius.
5.

Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local.

6.
Tidak ada perubahan fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormon ovarium)

H.

KERUGIAN

Kerugian dalam menggunakan kontrasepsi mantap (Noviawati dan


Sujiyati,2009) yaitu antara lain:

1.
Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak
dapat dipulihkan kembali.
2.

Klien dapat menyesal dikemudian hari

3.

Resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi umum

4.

Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

5.
Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesalis
ginekologi atau dokter spesalis bedah untuk proses laparoskopi.
6.

Tidak melindungi diri dari IMS

You might also like