You are on page 1of 23

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A


DENGAN MASALAH UTAMA KURANG PENGETAHUAN TENTANG
GIZI IBU MENYUSUI PADA Ny. E DI DESA KESENENG RT 02 / 02
SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) :

Tn. A

2. Usia

tahun

3. Pendidikan

SMP

4. Pekerjaan

Buruh

5. Alamat

RT.

02/II

Desa

Keseneng,

Sumowono,

Kabupaten Semarang
6. Komposisi keluarga

:
Status Imunisasi

No

Nama

JK

Hub

Umur Pend

BCG

Ny. K

Nenek 65 th

Ny. E

Istri

25 th

SMP

An. A

Anak

3,5 th

An. A

Anak

15mg

Polio

DPT

1 2 3 4 1 2 3

Ket

Hepatitis Campak
1

Lengkap

4
Genogram

Keterangan :
= laki-laki

= klien

= perempuan

= hubungan dengan keluarga

= meninggal
= tinggal satu rumah
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu
rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah Tn. A ( ayah ), Ny. E (istri), An. A, An .A dan Ny.K
(nenek)
7. Suku dan Bangsa
Keluarga Tn.A berasal dari suku Jawa sehingga bahasa yang digunakan Tn. A adalah
bahasa Jawa.
8. Agama
Keluarga Tn. S beragama Islam dan taat menjalankan ibadah
9. Status sosial ekonomi keluarga
Kebutuhan

sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. A dengan pendapatan

perbulan + Rp 1.000.000 2.000.000, Tn. A bekerja sebagai buruh pabrik. Barangbarang yang dimiliki Tn. A yaitu TV, Almari, meja kursi dan Tn. A merasa saat ini
merasa cukup.

5
10. Aktifitas rekrasi keluarga
Keluarga sering melakukan rekreasi nonton TV karena Tn. A sibuk mencari nafkah
dan terkadang silaturahmi ke tempat saudara.

A. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak prasekolah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi. Tn A
dan Ny. E dapat menjalankan tugasnya sebagai orang tua dengan baik.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. A mengatakan dirinya tidak pernah menderita penyakit yang parah, hanya demam
dan batuk saja. Namun untuk Ny. E pernah menderita TB paru 4 tahun yang lalu tapi
sudah menjalani pengobatan selama 6 bulan dan sudah dinyatakan sembuh. Beliau
juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada memiliki riwayat penyakit keturunan
seperti DM dan Hipertensi.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ayah, Ibu dan sanak saudara Tn. A tidak pernah menderita sakit yang parah, kecuali
hanya demam biasa. Ibu Tn.A juga sudah meninggal kuranglebih 2 tahun yang lalu.

B. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Perumahan
Rumah keluarga Tn. A menghadap ke selatan, dengan beratapkan genting. Jenis
bangunan rumah keluarga Tn. A adalah permanen dengan luas rumah yang
ditempati 15 x 12 meter, dan terdiri dari 2 kamar tidur, kamar mandi dan WC,
dapur, ruang keluarga dan ruang tamu. Lantai rumah dari tanah. Ventilasi di rumah
Tn. A lebih dari 20% dari luas lantai sehingga pertukaran udara dan sinar matahari
dapat masuk dengan baik. Penerangan rumah Tn. A dari listrik. Kondisi
kebersihan di rumah keluarga Tn. A bersih.
b. Sumber air

6
Untuk mandi, mencuci minum dan memasak keluarga Tn. A menggunakan air
gunung.
c. Tempat pembuangan air dan limbah
Tempat pembuangan air dan limbah dibuang di saluran air belakang rumah.
d. Tempat pembuangan sampah
Sampah rumah dipisahkan antara organik dan anorganik. Untuk sampah anorganik
Ny. E. mengatakan membakarnya saat memasak, sedangkan untuk sampah
organik dikumpulkan kemudian di buang ke kebun untuk dijadikan pupuk.
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Kelurga selalu berobat ke petugas kesehatan bila ada anggota keluraga yang sakit.

KAMA
R
TIDU
R
KAMA
R
TIDU
R

Denah:

RUANG
SOLAT

KAMAR
MANDI

RUANG
TAMU+RU
ANG TV

RUANG TAMU

U
Rumah
Tn.A
menghadap
ke selatan

DAPUR

dengan
jarak yang
dapat

dijangkau menggunakan sepeda motor. Rumah Tn.A terdiri dari ruang tamu, ruang tv,
ruang solat, 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Cara pengaturan perabot rapi,
kebiasaan merawat rumah dengan disapu dua kali perhari.
2. Karakteristik keluarga dan komunitasnya
Jarak antara rumah tetangga dan rumah keluarga Tn. A dan Ny. E cukup dekat.
Tetangga disekitar tempat tinggal keluarga Tn. K sangat baik, suka menolong dan
perhatian. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, mereka selalu datang untuk
menjenguk. Apabila keluarga Tn. A ada yang mengalami kesulitan, mereka akan
datang untuk membantu keluarga Tn. A sesuai kemampuan mereka.
3. Mobilitas geografis keluarga

7
Keluarga Tn. A dan Ny. E mengatakan bahwa sejak memiliki anak pertama hingga
sekarang selalu tinggal di dusun Sumowono, tidak pernah berpindah-pindah. Klien
hanya sesekali ke tempat ibu Ny.E dan jarang ke rumah sanak saudara karena terlalu
jauh.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut Ny. E dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada perkumpulan
atau pertemuan khusus. Mereka hanya berkumpul hanya pada waktu-waktu tertentu,
misalnya saat lebaran namun tidak semua anggota keluarga datang. Sedangkan dalam
masyarakat, keluarga Tn. A dan Ny. E mengikuti pengajian, dan yasinan sesuai jadwal
yang ditetapkan masyarakat tetapi belum mengikuti arisan RT.
5. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. A dan Ny. E tidak terdapat anggota keluarga yang sakit.
Hubungan antar anggota keluarga sangat baik dan saling tolong menolong apabila ada
masalah.
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Dalam

berkomunikasi,

anggota

keluarga

Tn.

dalam

berkomunikasi

menggunakan bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Keluarga Tn. A dan Ny. E selalu
menerapkan komunikasi secara terbuka dan langsung. Dalam keluarga Tn. A,
anggota keluarga yang paling dominan berbicara adalah Ny. K.
2. Struktur kekuatan keluarga
Yang berperan dalam keluarga adalah Tn. A sebagai kepala keluarga, sedangkan
Ny. E dan Ny.K membantu Tn. A sesuai kemampuan saja. Namun jika dalam
keluarga sedang ada masalah akan diselesaikan dengan cara musyawarah.
3. Struktur peran
Formal
a.

Tn. A sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi


kebutuhan keluarganya disamping itu Tn. S sebagai pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman pada keluarga.

b.

Ny. E berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. E sebagai ibu rumah
tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan pendidik anak-anaknya

8
c.

An. A dan An. A berperan sebagai anak pra sekolah yang belajar dan patuh pada
kedua ortunya.
Informal: setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi
yang lain.
4. Nilai atau norma keluarga
Dalam keluarga Tn. A tidak ada nilai-nilai tertentu yang mendominasi dan
menjadi acuan. Norma dan nilai yang dianut keluarga seperti sopan santun
terhadap orang yang lebih tua, menjenguk orang yang sakit, dan tidak melanggaar
peraturan. Sesuai penuturan Ny. E, anggota keluarga sering mengikuti kegiatan
keagamaan seperti pengajian dan yasinan dilingkungan sekitar tempat tinggalnya.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan
sederhana. Tn. A dan Ny. E juga dapat menyadari jika ada sesuatu yang aneh pada
anaknya, misalnya jika anaknya sedang sedih dan kesusahan.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antara anggota keluarga Tn. A dan Ny. E harmonis, dimana anak
menghormati orang tua, dan orang tua memberikan kesempatan kepada anak
untuk memberikan pendapatnya. Sedangkan hubungan keluarga dengan orang lain
juga harmonis. Tidak ada konflik anatara keluarganya dengan masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan kelompok mangenal masalah
Keluarga Tn. A mengatakan Ny. E tidak terlalu suka makan, padahal dirinya
sedang menyusui.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan


Tn. A selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau Ny. E
sakit ia segera membawa ke bidan atau puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. A dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Keluarga Tn. A hanya memeriksakan kondisi

9
kesehatannya ke petugas kesehatan jika sedang sakit parah saja. Namun jika
kondisinya belum parah dan masih bisa ditangani, Ny. E akan merawatnya
sendiri, misalnya bila anaknya sakit batuk klien akan membuatkan ramuan
herbal dari kecap dan jeruk nipis.
d. Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Ny. E tidak mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada
keluarga
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Penyediaan P3K di rumah keluarga Tn. A dan Ny. E tidak ada. Fasilitas
kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah puskesmas dan bidan,
keuntungan menggunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami dapat
teratasi dan kami kepuskesmas kaerena terjangkau oleh kami.
4. Fungsi reproduksi
Tn. K dan Ny. N memiliki 2 orang anak dan tidak berencana memiliki anak lagi.
Ny. N kini menggunakan KB susuk untuk mencegah terjadinya kehamilan.
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan keluarga Rp. 1000.000,00 Rp. 2.000.000 per bulan yang diperoleh
dari hasil kerja Tn. A. Menurut penuturan keluarga penghasilan mereka seharihari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari dan disisihkan untuk
tabungan.
E. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Menurut penuturan Ny. E dan Tn. A tidak mengalami stressor jangka panjang,
karena dalam keluarga Tn. A dan Ny. E jika sedang ada masalah akan diselesaikan
secara musyawarah. Stressor jangka pendek Ny.E mengeluh kadang-kadang malas
untuk makan padahal dirinya sedang menyusui.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Dalam keluarga Tn. A dan Ny. E jika sedang ada masalah akan diselesaikan secara
musyawarah.
3. Strategi koping yang digunakan

10
Baik Tn. A maupun Ny. E belajar dari pengalaman sebelumnya untuk menghadapi
stressor.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. A mengatakan dalam mengahadapi masalah selalu berusaha dan berdoa, serta
meyakini bahwa setiap masalah pasti ada solusi dari Allah SWT.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik
Tekanan darah

110/70 mmHg

100/70 mmHg

120/80mmHg

Nadi
Suhu
RR
BB

86x/mnt
360C
22x/mnt
46 kg

75x/mnt
360C
18x/mnt
47 kg

86x/mnt
360C
24x/mnt
56 kg

86x/mnt
360C
22x/mnt
12 kg

100x/menit
36,50C
24x/menit
5,3 kg

Kepala

Mesochepal

Mesochepal

Mesochepal

Rambut
Kulit

Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik

Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik

Mesochepal
LK = 45cm
Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik

Mata

Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera tidak
ikterik,
penglihatan
baik

Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera tidak
ikterik,
penglihatan
baik

Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera tidak
ikterik,
penglihatan
kurang baik
(kabur pada
malam hari)

Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera tidak
ikterik,
penglihatan
baik

Mesochepal
LK = 37cm
Hitam bersih
Sawo
matang,
turgor baik,
terdapat
alergi berupa
gatal-gatal
Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera
tidak ikterik,
penglihatan
baik

Tn. A

Ny. E

Ny. K

An. A

Hitam bersih
Sawo matang,
turgor baik

An.A

11
Hidung

Bersih, fungsi
penghidu baik

Bersih, fungsi
penghidu baik

Bersih, fungsi
penghidu baik

Mulut &
tenggorokan

Bersih, tidak
berbau, gigi
bersih, tidak ada
nyeri telan

Bersih, tidak
berbau, gigi
bersih, tidak ada
nyeri telan

Bersih, tidak
berbau, gigi
tidak lengkap,
tidak
menggunakan
gigi palsu

Telinga

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu

Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunaka
n alat bantu

Leher

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid

Tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid

Dada

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Tidak ada
wheezing

Perut

Tidak kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak kembung,
tidak nyeri
tekan

Tidak
kembung,
tidak nyeri
tekan

Pemeriksaan
fisik
Ekstremitas

Bersih, fungsi
penghidu baik

Bersih,
fungsi
penghidu
baik
Bersih, tidak
Bersih, tidak
berbau, gigi
berbau, gigi
bersih, tidak ada bersih, tidak
nyeri telan
ada nyeri
telan

Tn. A

Ny. E

Ny. K

An. A

Tidak ada
kelainan bentuk

Tidak ada
kelainan bentuk

Tidak ada
kelainan bentuk

Tidak ada
kelainan bentuk

LL = 28cm

An.A
Tidak ada
kelainan
bentuk
LL = 13 cm

Eliminasi

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAB 1x/hr

BAK 4-5x/hr

BAK 4-5x/hr

BAK 5-6x/hr

BAK 6-9x/hr

BAK 6-9x/hr

H. HARAPAN KELUARGA

12
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. A yaitu menginginkan agar anak-anaknya tidak
sakit-sakitan serta pendidikan mereka bisa sampai tinggi.

ANALISA DATA
No
1

Data Fokus
DS : - Ny.E mengatakan dirinya susah

Masalah

Penyebab

Kurang

ketidakmampuan

makan terutama sayuran. Ny. E

pengetahuan

keluarga

juga mengatakan tidak

mengenai nutrisi

mengenal

mengetahui jenis-jenis gizi yang

ibu menyusui

masalah

harus terpenuhi pada dirinya yang

pada Ny.E

sedang menyusui
DO : - Ny.E tampak lemah
- An. A nampak rewel

No
2

-S

: 36, 50C

- N

: 64 x/mnt

- RR

: 20 x/mnt

- BB

: 47 kg

Data Fokus
DS : - Ny.E mengatakan pernah

Masalah

Penyebab

Resiko

Ketidakmampuan

menderita TB paru kurang lebih 4

kekambuhan TB

keluarga merawat

tahun yang lalu

paru pada Ny.E

anggota keluarga
yang sakit

DO : -

13
C. Diagnosa Keperawatan
a. Kurang pengetahuan mengenai nutrisi ibu menyusui pada Ny.E di RT 02 RW 02
Dusun Keseneng berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
b. Resiko kekambuhan TB paru pada Ny.E berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Prioritas Masalah
Skoring Data
1. Kurang pengetahuan mengenai nutrisi ibu menyusui pada Ny.E di RT 02 RW 02
Dusun Keseneng berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

Kriteria

Skor

Bobot

Nilai

Pembenaran

14
1.

Sifat masalah.

3/3x1=1

x 2=1

2/3x1=2/

Skala : aktual
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah.
Skala : sebagian
3. Potensial masalah
untuk dicegah

Skala : cukup
4. Menonjolnya

masalah.

2/2x1=1

Skala : masalah
berat harus segera
di tangani

3 2/3

Jumlah skor =

2. Resiko kekambuhan TB paru pada Ny.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit

Kriteria

Skor

Bobot

Nilai

Pembenaran

15
1. Sifat masalah.

Skala : aktual

2. Kemungkinan
masalah dapat

2/3x1=2/

2
x 2=1

diubah.
Skala : sebagian
3. Potensial masalah
untuk dicegah

1
2/3x1=2/

Skala : cukup

3
4. Menonjolnya
masalah.

Skala : masalah
berat harus segera

2/2x1=1

di tangani

Jumlah skor =

3 1/3

16
D. Rencana Keperawatan

No
1

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan

Tujuan

Umum/jangka

Khusus/jangka

Kurang

panjang
Setelah dilakukan

pendek
Setelah dilakukan

pengetahuan

tindakan

pertemuan 1 x 60

mengenai

nutrisi keperawatan

ibu menyusui pada keluarga selama 1


Ny.E di RT 02 RW minggu keluarga

Kriteria Hasil/Evaluasi
Kriteria

Kognitif

Standart

1. Mengetahui

menit diharap

Pelayanan

keluarga :

kesehatan untuk

1. Mempunyai

02Dusun

mampu

motivasi untuk

Keseneng

mengetahui jenis

mendapatkan

berhubungan

gizi yang harus

pelayanan

dengan

terpenuhi pada

kesehatan.

ketidakmampuan

Ny.E

2. Menggunakan

keluarga mengenal

dan

masalah

memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.
3. Mengatur
program makanan
untuk ibu
menyusui.

ibu menyusui.

Intervensi

1. Gali pengetahuan
keluarga mengenai gizi
seimbang untuk ibu
menyusui (Ny.E).

2. Berikan pendidikan
kesehatan mengenai gizi
2. Macam pelayanan
seimbang yang harus
kesehatan
terpenuhi pada ibu
menyusui.
3. Manfaat pelayanan
3. Ajarkan keluarga contoh
kesehatan
membuat makanan yang
diberikan kepada ibu
4. Mengungkapkan
menyusui (Ny.E).
motivasi untuk
4. Beri reinforcement
keluarga untuk
menggunakan
mengulang cara
layanan kesehatan
mengolah makanan
untuk ibu menyusui.

17

Psikomotor

Keluarga akan
mengungkapkan kesiapan
rencana pemeliharaan
kesehatan terhadap gizi
pada ibu menyusui

Respon verbal

Keluarga dapat
menjelaskan tentang
pemeliharan kesehatan
terhadap gizi tentang ibu
menyusui, cara dan
manfaat pemeliharaan
kesehatan serta
termotivasinya keluarga
untuk meningkatkan
asupan gizi pada ibu
menyusui.

No

Kriteria Hasil/Evaluasi

Intervensi

18

Diagnosa
Keperawatan
2

Tujuan

Tujuan

Umum/jangka

Khusus/jangka

Kriteria

Standart

Resiko

panjang
Setelah dilakukan

pendek
Setelah dilakukan

kekambuhan TB

tindakan

pertemuan 1 x 60

paru pada Ny.E

keperawatan

menit diharap

berhubungan

keluarga selama 1

keluarga :

dengan

minggu keluarga

ketidakmampuan

mampu

pengertian

keluarga merawat

mengetahui faktor

resiko

anggota keluarga

penyebab

terjadinya

yang sakit

kekambuhan tb

penularan

motivasi untuk

penyakit
2. Menjelaskan

menggunakan

paru

1. Menjelaskan

penyebab
resiko
terjadinya
penularan
penyakit.
3. Mengatur
lingkungan
agar tidak
terjadi relaps

Kognitif

1. Mengetahui
Pelayanan kesehatan
untuk post tb paru.
2. Macam pelayanan
kesehatan
3. Manfaat pelayanan
kesehatan
4. Mengungkapkan

layanan kesehatan

1. Gali pengetahuan
keluarga mengenai
penyebab
kekambuhan tb paru
2. Berikan pendidikan
kesehatan mengenai
faktor yang
menyebabkan
kekambuhan tb
paru.
3. Ajarkan keluarga
memodifikasi
lingkungan yang
tidak menimbulkan
kekambuhan tb paru
4. Beri reinforcement

keluarga untuk
mengulang faktor
penyebab

19
tb paru

kekambuhan tb
paru.
Keluarga akan
Psikomotor

mengungkapkan kesiapan
rencana pemeliharaan
kesehatan agar tidak
terjadi kekambuhan tb
paru.
Keluarga dapat

Respon verbal

menjelaskan tentang
pemeliharan kesehatan
terhadap post tb paru, cara
dan manfaat pemeliharaan
kesehatan serta
termotivasinya keluarga
untuk mengenal faktor
penyebab kekambuhan
pada tb paru.

20
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
1.

Hari/ Tanggal
Selasa, 03 Februari

Kurang

Diagnosa
pengetahuan

2015

mengenai

Jam 09.00 WIB

nutrisi

ibu

Tindakan
1. Mengkaji

Respon Keluarga
S : Ny. E dan keluarga

pengetahuan

mengatakan

menyusui pada Ny.E di

keluarga mengenai

mengerti

RT 02 RW 02 Dusun

gizi seimbang

saja

Keseneng

untuk ibu

dikonsumsi

menyusui (Ny.E).

menyusui

berhubungan

dengan ketidakmampuan
keluarga

mengenal

belum

makanan

yang

apa

sebaiknya
untuk

ibu

O : keluarga kooperatif.

masalah
2. Memberi

O : Keluarga tersenyum

reinforcemen
positif atas
2.

Jumat, 06 Februari

Kurang

jawaban
pengetahuan 1. Menggali

2015

mengenai

nutrisi

Jam 11.00 WIB

ibu

ulang S : Ny. E mengatakan belum

pengetahuan keluarga

tahu secara jelas mengenai

menyusui pada Ny.E di

mengenai

gizi

jenis kebutuhan gizi yang

RT 02 RW 02 Dusun

seimbang untuk ibu

harus terpenuhi untuk ibu

Keseneng

menyusui.

menyusui.

berhubungan

dengan ketidakmampuan
keluarga

mengenal

O : Ny. E tampak bingung saat


ditanya

mengenai

TTD

21
masalah

kebutuhan

untuk

ibu

menyusui.
2. Memberikan

Ny.

pendidikan kesehatan

memahami

mengenai

harus

gizi

gizi

yang

terpenuhi

pada

sendiri

(ibu

seimbang yang harus

dirinya

terpenuhi

menyusui).

pada

ibu

menyusui.

mengatakan

Keluarga

tampak

memperhatikan

dan

antusias

bertanya

mengenai

gizi

ibu

menyusui.
3. Mengajarkan keluarga S : Ny. E mengatakan akan
contoh menu maknan

mencoba berkreasi menu

yang diberikan kepada

makanan untuk Ny.E .

ibu menyusui (Ny.E).

O : Klien kooperatif dan


antusias untuk berkreasi
menu
menyusui

makanan

ibu

22
S : keluarga mengatakan akan
4. Memberikan

mencoba mengulang cara

reinforcement

kepada

keluarga

untuk

mengulang

07

Februari

menyusui.

cara O : klien tersenyum dan

mengolah
3. Sabtu,

mengolah makanan ibu

makanan

kooperatif.

untuk ibu menyusui.


Resiko kekambuhan TB 1. Menggali pengetahuan S : Ny. E mengatakan belum

2015

paru

pada

Jam 10.00 WIB

berhubungan

Ny.E
dengan

keluarga
faktor

mengenai
yang

tahu secara jelas mengenai

bisa

ketidakmampuan keluarga

menyebabkan

merawat anggota keluarga

kekambuhan tb paru.

faktor yang menyebabkan


kekambuhan pada tb paru.
O : Ny. E tampak bingung saat

yang sakit

ditanya

mengenai

yang

faktor

menyebabkan

kekambuhan pada tb paru.


2. Memberikan

pendidikan
kesehatan mengenai
faktor

yang

menyebabkan
kekambuhan pada tb

Ny.

mengatakan

memahami faktor yang


menyebabkan
kekambuhan pada tb paru
O

Keluarga

memperhatikan

tampak
dan

23
paru.

antusias
mengenai

bertanya
faktor

yang

menyebabkan
kekambuhan pada tb paru

S : Ny. A mengatakan akan

3. Mengajarkan

mencoba

keluarga

lingkungan rumah agar

memodifikasi
lingkungan
tidak

memodifikasi

agar
terjadi

kekambuhan tb paru.

tidak terjadi kekambuhan


tb paru .
O : Klien kooperatif dan
antusias

O : klien tersenyum dan


4. Memberikan

reinforcement
kepada keluarga

F. Evaluasi

kooperatif.

24
No.
1.

Hari/ Tanggal
Selasa, 03 Februari

Diagnosa Keperawatan
Catatan Keperawatan
Kurang pengetahuan mengenai S : Ny. E mengatakan tidak mengetahui gizi yang

2015

nutrisi ibu menyusui pada Ny.E

Jam 10.00 WIB

di RT 02 RW 02 Dusun O : Ny. E tampak bingung saat ditanya gizi yang


Keseneng berhubungan dengan
ketidakmampuan

P : Berikan penkes mengenai gizi seimbang untuk

Jumat, 06 Februari

ibu menyusui.
Kurang pengetahuan mengenai S : Keluarga mengatakan memahami gizi yang harus

2015

nutrisi ibu menyusui pada Ny.E

Jam 12.00 WIB

di RT 02 RW 02 Dusun
Keseneng berhubungan dengan
ketidakmampuan

Sabtu,

07

Februari

terpenuhi untuk ibu menyusui


O : Keluarga tampak memperhatikan dan antusias
bertanya mengenai gizi ibu menyusui

keluarga A : Masalah teratasi.

mengenal masalah
3.

tepat untuk ibu menyusui

keluarga A : Masalah belum teratasi.

mengenal masalah
2.

seimbang untuk ibu menyusui

P : Hentikan intervensi.

Resiko kekambuhan TB paru S : Keluarga mengatakan memahami faktor yang

2015

pada Ny.E berhubungan dengan

Jam 11.00 WIB

ketidakmampuan

keluarga

menyebabkan kekambuhan tb paru


O : Keluarga tampak memperhatikan dan antusias

merawat anggota keluarga yang

bertanya

mengenai

sakit

kekambuhan tb paru.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.

faktor

penyebab

TTD

325
G. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Menganjurkan kelurga untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan seperti di


bidan desa apabila terdapat atau merasakan gejala-gejala tb paru.
2. Menganjurkan keluarga unuk membuat makanan bergizi yang baik untuk ibu
menyusui.
3. Menganjurkan kepada keluarga Tn.A untuk rajin berolahraga dan menjaga BB ideal .

You might also like