Professional Documents
Culture Documents
A
DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CEMPAKA 1
RSUD dr LOEKMONO HADI KUDUS
PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Suka
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Alamat
Kudus
No. RM
Diagnosa medis
Tanggal dirawat
Tanggal pengkajian
:.Sdr. AI
: 27 tahun
: Laki-laki
: Jawa
: Islam
: SMA
: Buruh
: Belum menikah
: Ngemplik Gribig RT: 04 RW: 02 Gebog
:
:
:
:
572 500
Schizophrenia Paranoid
24 Maret 2016
28 Maret 2016
C. Alasan Masuk
Klien dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus pada tanggal
24 Maret 2016 oleh Petugas Polres Kudus karena tiba-tiba
mengamuk di Polres Kudus tanpa sebab jelas .
D. Faktor predisposisi
1. Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan
jiwa, klien anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga
24
2.
3.
4.
5.
E. Faktor presipitasi
Masjid tempat ia berjamaah sering kehilangan uang dan
barang, pernah juga sepeda motor tetapi petugas keamanan
( polisi ) tidak ada yang menangani.
F. Pengkajian fisik
1. Keadaan umum : Baik, kesadaran composmentis
2. Tanda vital : TD : 120 / 80 mmHg, N : 80 x / menit, S :
36oC,
RR : 20 x / mnt
3. Ukur
: TB : 158 cm, BB : 55kg
4. Pemeriksaan fisik
Kepala
: Mesocepal,
Rambut
: Rambut bersih, warna hitam, tidak
mudah rontok
Mata
:Simetris kanan dan kiri,konjungtiva tidak
anemis,sclera
tidak ikterik, pupil ishokor
Hidung
: Bersih, tidak ada secret tidak ada epitaksis
Telinga
:Simetris,tidak ada serumen maupun gangguan
pendengaran
Mulut
: Bersih,tidak ada stomatitis
Tenggorokan :Tidak ada gangguan menelan,tidak ada
pembesaran
kelenjartiroid
Dada
:
Paru :
I: simetris dada kanan dan kiri
P: vocal vremitus kanan dan kiri sama kuat
25
Keterangan :
: Klien
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Garis pernikahan
: meninggal
26
Identitas diri
Klien mengatakan seorang laki-laki berusia 27 tahun,
melakukan aktivitas dan tingkah laku sebagai laki-laki,
belum menikah dan beragama islam.
Masalah keperawatan :
c.
Peran
Klien anak laki-laki dewasa satu-satunya dalam keluarga
single parent. Belum bisa berperan sebagai kepala
keluarga, tidak mempunyai pekerjaan tapi sebagai
Ustadz mengajar di Madrasah yang tanpa honor
Masalah keperawatan :
d.
Ideal diri
Klien ingin menjadi Tahfidz yang penuh, sebagai Ustadz
yang mempunyai pekerjaan dihormati di masyarakat.
Menurut klien, dengan pertimbangan sosialekonomi,
pekerjaan yang mungkin dilakukan sebagai guru ngaji,
petani, tukang atau pedagang. Merasa gengsi bila
sebagai petani di sawah, dagang atau kerja bangunan
karena ia adalah seorang ustad yang tahfidz
Masalah keperawatan :
e.
Harga diri
Klien merasa tidak bisa bekerja untuk menafkahi
keluarga, membuatnya agak minder untuk menjalin
hubungan dengan lawan jenis.
Masalah keperawatan :
27
3.
Hubungan sosial
Klien bahwa ibunya sangat sayang kepadanya, hubungan
sosial baik. Setiap ada masalah cenderung diam dan
tertutup, lebih suka menyendiri dikamar .
Akhir-akhir ini klien sering mondar-mandir dan bingung,
lebih banyak menyendiri di kamar untuk memikirkan peran
dirinya.
Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri
4. Spiritual
a.
Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, meyakini Allah yang memberikan
sakit dan yang akan menyembuhkan sakitnya.
b.
Kegiatan ibadah
Klien selalu beribadah sholat 5 waktu, saat ini sedang
belajar tahfidz la Quran, sudah khatam 30 jus tapi 5 jus
belum setor dengan gurunya
Masalah keperawatan : H. Status mental
1. Penampilan
Penampilan klien : rambut rapi, bersih, kulit lembab, gigi
bersih, tidak pakai sandal, kontak mata ada, klien ganti
pakaian setelah mandi.
Masalah keperawatan : 2. Pembicaraan
Awal masuk : Nada bicara klien keras, pembicaraan
menyerang, selalu memposisikan sebagai orang
yang
paling benar dan pintar, ada kontak mata saat
pembicaraan, fokus terhadap topik pembicaraan.
Saat ini pembicaraan mulai nada bicara mulai menurun,
cenderung diam, mampu memulai pembicaraan
Masalah keperawatan : 3. Aktifitas motorik
Awal masuk : Klien berjalan tegap, terlihat tegang, gelisah,
agresif , mempertahankan posisi diam di tempat, hipoaktif
Saat ini : Kooperatif, berjalan tegap, tenang, hipoaktif
Masalah keperawatan :
4. Alam perasaan
Kadang merasa sedih, karena ia harus menjalani jerawatan
di RS
Masalah keperawatan :
28
5. Afek
Awal : Afek labil, mudah berubah-ubah
Saat ini : appropiate ( sesuai )
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi
6. Interaksi selama wawancara
Selama diwawancarai klien kooperatif dan tidak mudah
tersinggung.
7. Persepsi
Awal masuk : Klien kadang mendengar suarasuara saat
sedang menyendiri dan
melamun. Bisikan berupa
seorang yang tak dikenal yang selalu mengajaknya pergi,
awalnya percaya dengan suara tersebut, lama-lama justru
merasa tergaanggu dan membuat ia marah
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori :
halusinasi, risiko perilaku kekerasan
8. Isi pikiran
Tidak ditemukan gangguan isi pikir
9. Proses pikir
Tidak ditemukan gangguan isi pikir
10.
Tingkat kesadaran
Klien tampak bingung, kurang dapat berorientasi terhadap
orang-orang terdekat, klien mampu mengenali dan
mengingat hari.
Masalah keperawatan : 11.
Memori
Klien dapat mengingat nama keluarga, nama perawat dan
kejadian yang baru saja terjadi dan masa lalu
Masalah keperawatan : 12.
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsentrasi saat diajak komunikasi dan
dapat berhitung.
Masalah keperawatan : 13.
Kemampuan penilaian
Klien kadang-kadang mampu menilai suatu masalah dan
mengambil keputusan.
Masalah keperawatan : 14.
Daya tilik diri
Klien tidak menyadari kalau dirinya sakit, dibawa ke RSU
layanan Jiwa karena marah-marah dan berkelahi dengan
polisi di Polres Kudus
Masalah keperawatan :
29
30
ANALISA DATA
Nama: Sdr. A
No. RM : 065199
31
Ruang
: Cempaka 1
Alamat : Gribig
Gebog Kudus
TGL/
MASALAH
DATA FOKUS
JAM
KEPERAWATAN
19/05/15 S: Klien mengatakan pernah marah- Resiko
perilaku
09.00 WIB
marah dan
mengamuk di Polres kekerasan
Kudus
O: - Dari data RM menyebutkan : klien
suka marah-marah, nada bicara
keras, cenderung merendahkan
orang lain, tampak tegang saat
bercerita/wawancara
dengan
petugas
- Nada bicara agak keras
- Cenderung merendahkan orang
lain, menunjukkan bahwa ia lebih
pintar
- Tampak tegang saat bercerita.
32
Polres Kudus
O:
Pohon Masalah
Resti Mencederai diri,orang lain,lingkungan
Perilaku Kekerasan
33
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Sdr. AI
Ruang : Cempaka 1
Kudus
DX.
TGL/JAM
KEP.
28-03Risiko
2016
Perilaku
08.30 WIB Kekerasa
n
No. RM : 065199
Alamat : Gribig
TUJUAN
Klien mampu :
Mengidentifik
asi penyebab dan
tanda
perilaku
kekerasan
Menyebutkan
jenis
perilaku
kekerasan yang
pernah dilakukan
Menyebutkan
akibat
dari
perilaku
kekerasan yang
dilakukan
Menyebutkan
cara mengontrol
perilaku
kekerasan
34
Gebog
INTERVENSI
SP I
-
Mengontrol
perilaku
Setelah 2 x pertemuan, klien mampu :
kekerasannya
Menyebutkan kegiatan yang
dengan cara :
sudah dilakukan
- Fisik
Memperagakan cara spiritual
- Sosial / verbal - Spiritual
- Terapi
psikofarmaka
(patah obat)
Setelah 2 x pertemuan klien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
Memperagakan cara patuh obat
SP 5
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1,2,3&4)
- Latih patuh obat :
- Minum obat secara teratur dengan
prinsip 5 B
- Yakinkan bahwa obat sebagai kebutuhan
- Susun jadwal minum obat secara teratur
- Masukkan dalam jadwal harian klien
Keluarga mampu :
Setelah 2 x pertemuan keluarga mampu SP 1
Merawat klien di menjelaskan penyebab, tanda dan - Identifikasi masalah yang dirasakan
rumah
gejala,
akibat
serta
mampu
keluarga dalam merawat klien
memperagakan cara merawat.
- Jelaskan tentang Perilaku Kekerasan :
- Penyebab
- Akibat
35
- Cara merawat
- Latih 2 cara merawat
- RTL keluarga / jadwal untuk merawat klien
Setelah 2 x pertemuan keluarga mampu SP 2
menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan mampu merawat serta
dapat membuat RTL
-
28-032016
08.40 WIB
Halusina
si
SP 4
-
Evaluasi SP 1
Latih (simulasi) 2 cara lain untuk
merawat klien
Latih langsung ke klien
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk
merawat klien
Klien mampu :
Setelah 2 x
pertemuan, klien dapat SP I
Mengenali
menyebutkan :
- Bantu klien mengenal halusinasi (isi, waktu
halusinasi
yang Isi, waktu, frekuensi, situasi
terjadinya, frekuensi, situasi pencetus, perasaan
dialaminya
pencetus, perasaan
saat terjadi halusinasi)
Mengontrol
Mampu memperagakan cara dalam - Latih mengontrol halusinasi dengan cara
halusinasinya
mengontrol halusinasi
menghardik
Mengikuti
Tahapan tindakannya meliputi :
36
program
pengobatan
SP 2
-
SP 3
-
37
tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
berikan penguatan terhadap perilaku
klien yang (+)
SP 4
-
Keluarga mampu :
Merawat klien di rumah
dan menjadi sistem
pendukung yang efektif
untuk klien
SP 1
-
38
SP 2
-
SP 3
-
SP 4
-
39
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Sdr. A
No. RM : 065199
Ruang : Cempaka 1
Alamat : Klumpit Gebog
Kudus
DIAGN
TT
TGL/JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
OSA
D
28-03RPK
SP I
Tanggal 29-04-2016 :
- Membina
hubungan
saling S : Nama saya A panggil saya A
2016
percaya
10.00
- Klien mengatakan perasaannya saat ini
- Memberi salam
WIB
mulai agak tenang
- Perkenalan
- Klien mengatakan saat ini sudah tidak
- Menanyakan
nama
dan
mendengar
bisikan-bisikan
yang
alamat
menyuruh memukul
- Menjelaskan tujuan
- Klien mengatakan mampu melakukan
- Mengindentifikasi penyebab, tanda dan
relaksasi nafas dalam
gejala serta akibat perilaku kekerasan O :
- Melatih cara mengontrol marah dengan
- Klien menjawab salam
latihan fisik 1 : Tarik nafas dalam
- Kontak mata normal
- Melatih pasien memasukkan dalam
- Klien kooperatif
jadwal harian klien
- Klien
sudah
mengenal
perilaku
marahnya
- Klien
tampak
mampu
melakukan
relaksasi dengan benar
A : RPK berkurang
40
Halusina si
28-032016
17.00
WIB
SP1P tercapai
P:Optimalkan SP1P
- Lanjutkan SP2P RPK : latihan fisik II
saling
- Berikan terapi aktivitas kelompok
( TAK )
SP1P :
Membina
hubungan
percaya
- Memberi salam
- Validasi perkenalan
Tanggal 29-04-2016 :
S : Nama saya A panggil saya A
- Menjelaskan tujuan
- Klien mengatakan perasaannya saat ini
- Memberi kesempatan pada
mulai agak tenang
klien
mengungkapkan
perasaan
- Klien mengatakan saat ini sudah tidak
mendengar bisikan-bisikan yang ada
Mengobservasi tingkah laku
ditelinganya
klian, terkait dengan PK
- Klien mengatakan mampu menghardik
Jika
klien
sedang
ada
halusinasi yang datang
halusinasinya
menanyakan:
apa ada yang didengar dan O :
ada yang dikatakan
- Klien menjawab salam
- Kontak mata normal
Mengatakan bahwa perawat
percaya
pada
klien
- Klien kooperatif
mendengar suara itu tapi
- Klien sudah mengenal halusinasinya
perawat tidak mendengar
- Klien tampak mampu menghardik
Mengatakan bahwa perawat
halusinansinya
akan
membantu
klien
- Pengkajian Halusinasi.
a) Jenis : pendengaran
mendiskusikan dengan klien
41
29-032016
09 00
RPK
SP 2 P
Memvalidasi
kemampuan
dan
pelaksanaan relaksasi untuk mengontrol
marah (SP1)
42
29-032016
16.00
WIB
Halusina SP2P :
si
- Mengidentifikasi halusinasi klien
- Memvalidasi
kemampuan
menghardik
- Melatih bercakap-cakap dengan
teman atau petugas untuk
mengontrol halusinasinya
- Membimbing
klien
memasukkan dalam kegiatan
harian
30 03-2016
S:
- Klien mengatakan sudah tidak mendengar
suara tanpa obyek lagi
- Klien mengatakan sudah bisa cara
menghardik halusinasinya
- Klien mengatakan senang bercakap-cakap
dengan orang lain
O : - Klien tampak mempraktikkan cara
menghardik untuk mencegah halusinasi
- Klien tampak mempraktikkan cara
mencegah halusinasi dengan selalu
bercakap-cakap dengan orang lain
- Klien kooperatif
A : Halusinasi hilang
43
31/03/16
16.30
WIB
Halusina SP2P
si
1. Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Melatih klien cara kontrol
halusinasi dengan cara 2
(bercakap-cakap
dengan
orang lain)
3. Membimbing
klien
memasukkan
dalam
kegiatan harian
SP2P tercapai
P: Optimalkan SP1P dan SP2P Halusinasi
Berikan obat sesuai order Psikiatri
01-04-2016 :
S:
- Klien
mengatakan
sudah
bisa
melakukan cara kontrol halusinasi
dengan cara ke dua yaitu dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain dan
tidak ada masalah
- Klien mengatakan suara itu kemarin
tidak muncul
- Klien mengatakan mau diajari cara
mengontrol halusinasinya dengan cara
berikutnya
O:
- Klien kooperatif
- Kontak mata jika diajak berinteraksi
sudah tidak menunduk lagi
- Klien mau bersosialisasi dengan oran
lain (bercakap-cakap dengan temanya)
- Jadwal latihan terbuat
A : Halusinasi hilang, Masalah teratasi, SP2P
tercapai,
dengan
bercakap-cakap
44
1/04/16
08.30
WIB
Halusina SP3P
si
1. Menvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Melatih klien dengan cara
mengontrol
halusinasi
dengan
kegiatan
yang
sudah di jadwalkan (yang
biasa dilakukan klien)
3. Membimbing
klien
memasukkan dalam jadwal
harian
45
03-042016
08.30
WIB
Halusina SP3P
si
1. Menvalidasi masalah dan S :
latihan sebelumnya
Klien
mengatakan
sudah
bisa
2. Melatih klien dengan cara
melakukan cara mengontrol halusinasi
mengontrol
halusinasi
dengan cara yang ke tiga yaitu dengan
dengan
kegiatan
yang
kegiatan yang sudah dijadwal
sudah di jadwalkan (yang
- Klien mengatakan mau melakukan
biasa dilakukan klien)
kegiatan jadwal harian
3. Membimbing
klien O : Klien kooperatif, klien sudah membuat
memasukkan dalam jadwal
jadwal bertahap
harian
A : Masalah teratasi dengan kegiatan yang
sudah dijadwalkan
P
: lanjutkan SP4P dengan cara teratur
minum obat
Halusina SP4P
S:
si
1. Menvalidasi masalah dan
- Klien
mengatakan
sudah
bisa
latihan sebelumnya
melakukan cara kontrol halusinasi
2. Menjelaskan cara kontrol
dengan cara yang ke tiga yaitu
halusinasi dengan teratur
membuat jadwal kegiatan yang mampu
minum obat (prinsip 5
dilakukan
benar minum obat)
- Klien mau minum obat dengan prinsip 5
3. Membimbing
klien
benar minum obat
46
04-042016
16.30
WIB
47
48
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan
beberapa hal berikut;
1. Dari hasil interaksi pada klien dengan halusinasi
pendengaran maka penyusun mendapatkan suatu
pemahaman baru, khususnya tentang penggunaan
strategi pelaksanaan dalam setiap interaksi dengan klien
sangat membantu terfokusnya pembicaraan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Selain itu dengan interaksi yang singkat dan
sering dilakukan perawat pada klien membantu
meningkatkan harga diri klien karena merasa diperhatikan
dan dengan komunikasi merupakan cara untuk membina
hubungan saling percaya.
2. Klien dengan halusinasi pendengaran mempunyai resiko
perilaku kekerasan sehingga dapat mencederai diri, orang
lain dan lingkungan dan perlu diberikan penanganan yang
memadai dan pemberian asuhan yang optimal selama
perawatan
3. Dalam mempersiapkan klien pulang perlu diperhatikan
faktor lingkungan dan dukungan keluarga karena sangat
mempengaruhi perkembangan dan proses penyembuhan
klien.
B. Saran
1. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien
haruslah dikembangkan hubungan terapeutik perawat dan
klien sehingga dapat dicari pemecahan masalah secara
konstruktif
2. Komunikasi terapeutik seharusnya dilakukan oleh perawat
jiwa dalam interaksi dengan semua klien, kadang tidak
dilakukan dengan tepat bahkan cenderung diabaikan. Hal
ini mungkin disebabkan beban kerja yang berat dan
jumlah perawat yang kurang memadai dibandingkan
jumlah
klien
sehingga
perawat
ruangan
lebih
memprioritaskan pada penyelesaian tugasatau pekerjaan.
Untuk itu perlu dilakukan suatu diskusi tentang
pemahaman pentingnya komunikasi terapeutik.
48