You are on page 1of 14

Akuakultur merupakan nama untuk semua jenis daerah air atau lahan basah, dimana hewan

dan tanaman air dibudidayakan. Masyarakat sangat tergantung pada laut dan sumberdayanya.
Kehidupan dan mata pencaharian sebagai nelayan merupakan bagian dari tradisi dan budaya
masyarakat kita. Ikan merupakan bagian penting dari makanan dan merupakan sumber
pendapatan yang menguntungkan.
Tak hanya di daerah pantai, di daerah pedalaman pun akuakultur menyediakan ikan dan
produk-produk lain seperti udang, lele, belut, kangkung, talas, teratai, dan sebagainya, untuk
makanan dan pendapatan. Membudidayakan ikan hanyalah salah satu bagian dari suatu
sistem akuakultur yang sehat. Ada banyak faktor lain yang membantu sistem itu tetap sehat
dan produktif. Tanaman air, bakteri, serangga, pepohonan dan hewan-hewan lain, semuanya
memiliki peran yang penting dalam suatu sistem akuakultur.
Mengapa Akuakultur Penting?
Akuakultur sangat penting karena banyak manfaatnya, antara lain:
1. Ikan dan hewan air lainnya merupakan sumber protein dan gizi lainnya yang sangat
baik. Hanya sebuah kolam kecil saja akan dapat memberikan cukup ikan untuk
peningkatan gizi keluarga, terutama anak-anak. Dagingnya dapat dikonsumsi dalam
bentuk segar sesuai kebutuhan sehingga tidak sampai ada yang busuk atau terbuang.
Ikan juga dapat diperdagangkan atau dikeringkan untuk dikonsumsi kemudian.
2. Dapat memberikan lebih banyak daging untuk areal lahan yang sama daripada yang
bisa disediakan oleh binatang lain. Ini merupakan cara yang paling efisien untuk
menghasilkan daging berkualitas tinggi dengan kandungan protein yang lebih banyak.
3. Dapat memberikan pendapatan tambahan keluarga dan masyarakat.
4. Setelah ikan dipanen, kolam dapat dibersihkan dan dasar kolam serta kotorannya
dapat dipergunakan sebagai pupuk tanaman yang memiliki kualitas tinggi, kaya akan
nitrogen dan sangat kuat sehingga untuk penggunaanya harus dicampur dengan air
terlebih dahulu. Air kolam juga merupakan pupuk, tapi dengan kekuatan yang lebih
rendah. Jika kolam dekat dengan kebun, maka beban kerja untuk mengangkut atau
membawa air untuk menyirami kebun bisa dikurangi
5. Sistem akuakultur merupakan suatu cara yang sangat baik untuk mengubah kotoran
hewan dan sampah tanaman menjadi makanan ikan dan pupuk tanaman air.
6. Dapat memanfaatkan lahan yang memiliki produktivitas rendah atau lahan yang tidak
terpakai, misalnya lahan rawa atau payau.
7. Produksi padi, ayam, babi, dan bebek, semuanya dapat dikombinasikan dengan
akuakultur untuk meningkatkan produksi dalam kedua sistem yang bergabung
tersebut. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan terasering, sengkedan, dan
tangkapan-tangkapan air lainnya.

8. Sistem akuakultur membantu aliran air dan drainase di musim hujan. Di musim
kemarau, sistem ini menyediakan suatu penyimpanan air yang dapat digunakan untuk
kebutuhan tanaman dan hewan.
9. Sistem akuakultur mengubah dan memodifikasi iklim. Sistem ini membuat suhu
sekitarnya sejuk sehingga iklim menjadi lebih nyaman. Ini sangat menguntungkan
bagi tanaman serta lingkungan sekitar rumah.
10. Sistem akuakultur akan menarik burung, katak, serangga yang berguna, serta predator
hama lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan penyerbukan tanaman, serta
mengurangi masalah hama di sekitar lingkungan akuakultur.
Langkah demi Langkah Sistem Akuakultur
Lokasi
Kolam ikan memerlukan pasokan air yang terus-menerus. Oleh karenanya, kolam ini
harus berlokasi dekat dengan sumber air, seperti saluran irigasi, sungai, mata air, atau air
rumah. Untuk sungai, berhati-hatilah untuk tidak memilih daerah yang rawan banjir saat
musim hujan.
Lahan dengan kemiringan landai akan memudahkan pengeringan dan pembersihan
kolam ikan atau untuk mengalirkan air masuk dan keluar kolam. Ini sangat berguna jika
menginginkan lebih dari satu kolam dalam suatu sistem akuakultur di lahan. Lahan yang
datar juga baik, tapi sedikit lebih banyak memerlukan kerja untuk perawatan dan pasokan
airnya. Lahan yang sangat curam jauh lebih sulit untuk diolah dan memerlukan lebih banyak
perawatan.
Matahari
Untuk sebagian besar daerah, sedikit naungan akan sangat bermanfaat untuk kolam ikan yang
berukuran kecil. Naungan akan mengurangi suhu air karena ikan akan sedikit sekali
makannya dalam air yang panas dan bahkan bisa mati. Naungan juga akan mengurangi
penguapan air kolam. Naungan kurang penting untuk kolam-kolam yang lebih besar karena
kolam besar tidak
akan mengubah suhu air. Sejumlah naungan bisa disediakan oleh pepohonan dan oleh
tanaman air yang menutupi permukaan kolam. Gunakan pepohonan yang hanya memberikan
sedikit naungan dan dapat dipotong kembali bilamana perlu. Misalnya kelor, lamtoro, jambu,
murbei, dan bambu. Untuk kolam-kolam yang kecil, suatu struktur atap dari bambu anyaman
daun yang sederhana akan memberikan naungan sementara hingga pepohonan tumbuh tinggi.
Ukuran

Lebih baik membuat banyak kolam dengan ukuran kecil daripada hanya membuat satu atau
dua kolam dengan ukuran besar. Ukuran kolam minimum harus 3 m x 3 m atau 5 m x 2 m.
Dengan ukuran ini, air akan tetap sejuk. Kolam dengan ukuran sekitar 5 m x 5 m (25 m2)
hingga 10 m x 10 m (100 m2) merupakan ukuran kolam ikan yang baik. Namun ingat, kolam
ikan yang lebih besar berarti memerlukan penggalian yang lebih banyak. Sebaiknya mulailah
dengan membuat kolam yang lebih kecil, dan jika berhasil dengan baik, buatlah kolam yang
lainnya.
Kolam-kolam ikan yang lebih kecil lebih mudah dikelola, dibersihkan, dan dipanen.
Seandainya, jika terjadi masalah dalam suatu kolam, hal ini akan mempengaruhi ikan dalam
jumlah yang sedikit. Kolam-kolam ini dapat dipanen dalam waktu yang tidak bersamaan.
Kedalaman

Kolam harus memiliki kedalaman yang berbeda-beda untuk dapat berfungsi dengan
baik. Dasar yang dangkal di sekitar tepian dan bagian yang lebih dalam di daerah
tengah merupakan kondisi yang ideal untuk kolam, atau bisa juga dalam di satu sisi
dan dangkal di sisi lainnya. Daerah kolam yang dangkal memberikan tempat bagi
tanaman air yang menyediakan pangan bagi ikan dan manusia, rumah bagi ikan-ikan
kecil dan daerah dengan suhu yang lebih hangat akan mendorong plankton dan hewan
kecil (yang menjadi pakan ikan) untuk tumbuh di daerah ini. Beberapa jenis ikan
seperti gurami, memerlukan daerah yang dangkal untuk berkembang biak. Ukuran

daerah yang dangkal adalah sekitar 30-50 cm dalamnya dan 50-100 cm lebarnya.
Dua daerah dangkal dengan kedalaman yang berbeda akan lebih baik lagi. Daerahdaerah yang dangkal akan menciptakan tepian dalam air (lebih banyak tepian = lebih
banyak makanan ikan = ikan yang lebih besar dan sehat), dan merupakan bagian
mutlak dari suatu sistem akuakultur. Ukuran daerah yang dalam, sebaiknya sekitar 1-2
meter. Ini akan memberikan ikan suatu tempat yang sejuk untuk menghindari terik
matahari yang panas. Daerah yang dalam juga bisa berfungsi untuk tempat ikan
sembunyi dari predator.

Bentuk
Suatu kolam ikan dapat berbentuk apapun sesuai keinginan Anda. Semakin banyak tepian di
sekitar kolam ikan akan memberi lebih banyak daerah untuk menanam tanaman air dan pakan
ikan, dan lebih banyak daerah untuk menanam tanaman dan pepohonan di tepi kolam. Kolam
dengan bentuk persegi empat dan lingkaran memang akan lebih cepat menggalinya, tapi
hanya sedikit memberikan tepian. Buatlah bentuk sederhana untuk daerah yang dalam dan
kemudian buatlah banyak tepian pada daerah yang dangkal.

Air Kolam
Air yang mengalir ke dalam kolam harus bersih untuk mencegah endapan tanah yang
menumpuk pada dasar kolam. Air dari sungai mengandung banyak tanah sehingga perlu
disaring terlebih dahulu. Tanah yang menumpuk terlalu banyak, dapat menimbulkan masalah
terhadap produksi pakan alami dan kolam ikan menjadi harus lebih sering dibersihkan. Jika
Anda menggunakan saluran air untuk menampung air dari suatu mata air atau sungai:
Berikan semen atau bebatuan pada landasan saluran air itu. Tanamlah rerumputan atau
tanaman kecil di sekitar sisi saluran air itu akan membantu menghentikan erosi.
Alirkan air terlebih dahulu ke dalam kolam yang hanya digunakan untuk menanam sayuran
air. Kolam ini akan menangkap tanah dan menyaring air, sehingga air yang masuk ke kolam
ikan adalah air yang telah bersih. Buanglah tanah yang mengendap di kolam sayuran dan
gunakan sebagai tanah tambahan untuk menyuburkan lahan kebun.
Galilah suatu perangkap tanah di saluran parit air yang menuju ke kolam. Perangkap tanah
ini akan membersihkan air karena tanah akan mengendap ke bagian dasar lubang ketika air
melewatinya. Buatlah lubang sedalam 1 meter bila memungkinkan. Tanah yang terkumpul
dari perangkap tanah itu merupakan tanah yang subur yang kemudian dapat ditambahkan ke
dalam lahan kebun.
Produksi Ikan
Untuk menciptakan sistem yang sehat, berkelanjutan dan menghasilkan ikan yang baik,
semua
bagian dari sistem kolam harus diperhatikan. Tanaman, pupuk kandang, bakteri, plankton,
serangga, katak, dedaunan, buah-buahan, pepohonan, binatang lain, manusia, semuanya
memainkan peran mereka dalam menciptakan suatu lingkungan yang sehat untuk
menghasilkan produk kolam yang sehat. Air dalam suatu kolam ikan yang sehat akan
berwarna hijau muda. Ini berarti ada banyak terdapat plankton dan makanan lainnya bagi
ikan. Untuk bisa mendapatkan air berwarna hijau muda, kolam ikan harus disiapkan
dan dikelola dengan baik.
Membuat Kolam Ikan
Menyiapkan Kolam
Kapur Pertanian
Untuk kolam baru dari tanah liat, bisa diberi kapur pertanian pada sisi dan bagian bawah
kolam sebelum diisi air. Kapur pertanian ini akan menyeimbangkan pH, khususnya keasaman
tanah dan air, dan nantinya akan membantu air tetap jernih. Kapur pertanian ini juga
membantu mengendalikan hama dan penyakit yang muncul. Biasanya kondisi pH di banyak

daerah adalah netral sampai basa karena itu airnya jernih. Juga biasanya persoalan hama dan
penyakit pada awalnya lebih sedikit sehingga hanya diperlukan sedikit kapur pertanian.
Tambahkan kapur pertanian sekitar 2-3 kg untuk tiap 100 m2 (10 m x 10 m) kolam. Ini tidak
bersifat mutlak, namun akan banyak membantu untuk kolam-kolam yang baru. Isilah kolam
dengan air kemudian biarkan selama 3 hari sebelum diisi dengan makhluk hidup. Kapur
pertanian tidak diperlukan untuk kolam yang terbuat dari semen. plankton tumbuh dari
pengomposan bahan-bahan tambah daun, kotoran & tanah ikan makan plankton
Pupuk Kandang
Lapisan pupuk kandang dan tanah pada bagian dasar kolam akan membuat kolam menjadi
sehat. Pupuk yang masih segar lebih baik daripada pupuk yang sudah kering karena pupuk
yang segar masih banyak mengandung bakteri. Gunakan sebanyak 30-50 kg pupuk kandang
dari kotoran sapi, kerbau, atau kuda untuk tiap 100 m kolam dan 8-12 kg untuk kolam dengan
luas 25 m2.
Kotoran ayam dan bebek jauh lebih kuat dan hanya membutuhkan 6 kg per 100 m2 atau 1,5
kg per 25 m2. Jika Anda mencampur kotoran gunakan separuhnya dari masing-masing
kotoran. Sebarkan pupuk kandang ke seluruh dasar kolam dan sisinya. Pupuk kandang itu
akan mendorong pertumbuhan plankton yang merupakan sumber pakan alami untuk ikan. Air
dan tanah dari kolam ikan lain yang sudah produktif juga merupakan pemicu untuk kolam
yang baru karena air dan tanah ini akan menambah plankton dan bakteri dalam jumlah
banyak. Tambahkan sebagian tanah ini bersama-sama dengan pupuk kandang.
Bahan Tanaman
Sebelum memasukkan ikan ke kolam, tambahkan bahan dedaunan dan tanaman dalam jumlah
besar untuk mendorong pertumbuhan bakteri dan plankton dan untuk menyediakan pakan
bagi ikan. Pohon legum merupakan tanaman yang baik untuk digunakan. Gunakan sekitar 4050 kg dedaunan dan rantingnya, ikatlah dalam bentuk bundelan, untuk kolam berukuran 100
m2. Letakkan di seputar tepi kolam. Setelah satu minggu, bahan-bahan itu bisa diganti
dengan yang baru, lakukan ini hingga airnya berwarna hijau. Hal ini sangat penting, terutama
untuk kolam berbahan semen.
-Menyediakan Naungan
Naungan akan menjaga kolam ikan tetap sejuk, namun jangan sampai cahaya matahari
terhalangi karena cahaya matahari sangat dibutuhkan, khususnya sinar matahari pagi.
Pepohonan dan tanaman air dapat memberikan naungan dalam jangka panjang. Jika tidak
terdapat pepohonan, Anda dapat memberikan naungan dengan cara membuat naungan

sederhana dari anyaman bambu, kayu, atau daun, atau bisa membuat kerangka tempat
tanaman merambat, seperti labu, gambas, anggur, dan markisa.
Tanaman Air dan Binatang Air Kecil
Tanaman air akan menyediakan habitat bagi ikan kecil, pakan bagi ikan dan pada saat
daunnya membusuk akan membantu pertumbuhan plankton dan bakteri. Mereka juga bisa
menyediakan makanan bagi manusia. Tanamlah berbagai macam jenis tanaman sehingga bisa
menghasilkan fungsi yang berbeda-beda untuk menjaga sistem akuakultur.
Tanaman yang bisa ditanam adalah:
Tanaman yang tumbuh dari tanah: talas, garut, alang-alang dan sebagainya.
Tanaman yang tumbuh dari tanah dan pada bagian atas air: kangkung, selada air dan
sebagainya.
Tanaman yang hidup di atas permukaan air: teratai, bakung air, eceng gondok dan
sebagainya.
Banyak dari jenis tanaman-tanaman ini yang berfungsi sebagai pembersih air. Tanamantanaman ini akan membuang kelebihan unsur hara dan membantu membuang racun. Ini akan
membantu mempertahankan suatu lingkungan kolam yang sehat. Binatang air yang kecil juga
dapat ditambahkan, seperti siput air, udang, dan katak. Mereka akan berkembang biak secara
alami dan bisa menjadi makanan tambahan bagi ikan-ikan yang lebih besar.
Menyediakan Rumah Bagi Ikan
Ikan-ikan kecil terkadang memerlukan perlindungan dari ikan-ikan besar karena ikan jenis
tertentu bisa memakan jenis ikan lainnya yang lebih kecil. Diperlukan juga tempat bagi ikan
untuk bisa membuat sarangnya sendiri. Semua hewan air akan lebih sehat jika mereka
memiliki habitat yang baik.
Tumpukan batu, tanaman air, ban-ban bekas atau kaleng minuman bekas yang diikat bersama
akan membantu memberikan tempat, rumah dan habitat bagi ikan. Nila memerlukan air yang
dangkal untuk sarangnya. Suatu daerah yang dangkal, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, juga akan memberikan daerah bersarang bagi ikan-ikan jenis ini.
Tanaman Sekitar Tepi Kolam
Tanamlah dengan segera di sekitar tepi kolam tanaman-tanaman untuk menahan tanah dan
mencegah erosi. Tepi kolam adalah daerah yang sangat subur karena ada banyak air dan
unsur hara.
Tanaman yang dapat ditanam di tepi kolam adalah:
Tanaman air: talas, garut, kangkung, selada air, yang akan menyediakan pakan dan habitat
untuk hewan kolam.

Rerumputan, untuk memperkuat tepi.


Sayuran, bedeng sayuran kecil dapat dibuat di sekitar tepi kolam
Tanaman buah-buahan kecil: pisang, jeruk, pepaya. Tanamlah 1-2 meter dari tepi kolam.
Tanaman-tanaman ini sangat menyukai unsur hara dan tidak akan memberikan terlalu banyak
naungan.
Tanaman buah-buahan yang lebih besar: murbei dan jambu, adalah yang terbaik. Ambillah
pohon yang dapat dipangkas dan tidak memberi terlalu banyak naungan. Tanamlah dengan
jarak 2-3 meter dari tepi kolam dan jangan menanam terlalu banyak.
Legum: kelor, lamtoro, kacang hijau, akan menyediakan banyak fungsi termasuk pakan bagi
ikan. Selain itu, pepohonan ini juga dapat dipangkas bila diperlukan.
Tebarkan Ikan
Ada banyak jenis ikan yang dibudidayakan, antara lain: ikan mas, mujair, nila, lele, gurami,
udang dan belut. Berdasarkan makanan, ikan dapat dibagi dalam 3 kategori:
1. Herbivora: hanya memakan tanaman, plankton, dedaunan, dan biji-bijian, misalnya ikan
mas.
2. Carnivora: hanya makan daging atau binatang, termasuk serangga, hewan kecil kolam dan
ikan lain, misalnya belut, ikan lele.
3. Omnivora: pemakan segala, memakan tanaman dan juga memakan daging, serangga dan
hewan kecil kolam lainnya, misalnya ikan nila, ikan gurami, ikan lele, ikan mujair, ikan mas.
Suatu sistem akuakultur yang sehat dapat mengandung berbagai macam jenis ikan. Ikan-ikan
itu akan menciptakan keseimbangan di antara mereka sendiri secara alami. Berbagai macam
jenis ikan akan makan pada lapisan yang berbeda dalam air dan akan memaksimalkan
pemanfaatan pakan dan ruang dalam kolam. Ikan-ikan itu juga akan memainkan berbagai
peran dalam menjaga kolam tetap sehat.
Ikan yang mencari makan pada permukaan dan bagian tengah air kolam, seperti ikan nila,
memakan hampir semua pakan ikan, larva nyamuk, dan serangga lainnya. Ikan yang mencari
makan di bagian dasar kolam, seperti ikan mas, mujair, dan lele, memakan pakan dan bahan
tanaman apapun yang tenggelam ke bagian dasar kolam dan akan memakan plankton yang
tumbuh di bagian dasar kolam. Kolam yang lebih besar akan memberi ruang yang cukup bagi
beragam jenis ikan yang dibudidayakan.
Jika Anda ingin memelihara ketiga jenis kategori ikan tersebut, Anda harus
memasukkannya ke kolam sesuai urutan:
Pertama: ikan jenis herbivora.

Kedua: tambahkan ikan jenis omnivora ketika ikan jenis herbivora telah berumur 3 bulan
atau lebih.
Ketiga: tambahkan ikan jenis carnivora 3 bulan kemudian.
Ikan carnivora, seperti lele, akan memakan ikan-ikan kecil lainnya sehingga harus
dimasukkan
terakhir. Ikan jenis omnivora biasanya tidak akan memakan ikan-ikan kecil lainnya.
Sekali kolam telah terbentuk, kolam akan memelihara dirinya sendiri. Namun, masih tetap
diperlukan beberapa pakan tambahan dan perawatan umum lainnya. Secara terus-menerus,
amatilah kesehatan ikan dan jumlah dari berbagai jenis ikan tersebut.
Ikan jenis carnivora akan mengendalikan jumlah ikan-ikan kecil dengan memakannya. Ini
akan
membantu mencegah jumlah ikan yang berlebihan. Perlindungan buatan berupa bebatuan,
tanaman air, kaleng minuman bekas yang ditempatkan di dalam kolam akan menjadi tempat
berlindung ikan-ikan kecil lainnya untuk bertahan hidup.
Tingkat Jumlah Ikan
3 ikan per 1 m2 adalah jumlah yang baik untuk hampir semua kolam ikan. Untuk kolam
seluas
100 m2, jumlah ikannya sekitar 300 ekor.
Jumlah ini sesuai untuk kolam ikan yang sehat. Jumlah ikan dapat ditingkatkan hingga 5 ekor
per
1 m2 kolam apabila adanya pakan tambahan dan pengelolaan kolam yang baik.
Contoh jumlah ikan berikut ini dapat dijadikan acuan:
Sekitar 30% (90) : ikan nila, gurami
Sekitar 50% (150) : ikan mas, mujair
Sekitar 20% (60) : ikan lele
Memelihara belut bersama dengan ikan dapat mendatangkan masalah, khususnya di kolam
yang lebih kecil. Belut dapat mengurangi tingkat jumlah ikan lain. Kadang-kadang mereka
secara alami memasuki kolam dari sungai atau sawah.
Selalu usahakan jumlahnya sedikit, dan hanya masukkan mereka kalau Anda benar yakin
dapat
mengelolanya dengan baik. Namun, akan lebih baik memeliharanya terpisah.
Pembiakan Ikan
Teknik yang tepat untuk pembiakan ikan air tawar sangat
bersifat teknis dan sering kali sulit. Beberapa jenis ikan,

seperti ikan nila, akan berkembang biak secara alami,


tetapi jenis ikan lainnya memerlukan teknik, kondisi,
dan peralatan khusus.
Manfaat pembiakan ikan, antara lain:
Memberikan pasokan anakan ikan yang terus-menerus.
Meningkatkan produksi dan kualitas.
Menghasilkan anakan ikan untuk dijual.
Untuk menampung anakan ikan, Anda dapat membuat wadah keranjang dari bambu pada
kolam.
Produksi Tanaman Air
Ada berbagai jenis tanaman air yang dapat ditanam sebagai makanan atau diperdagangkan.
Talas,
kangkung, teratai, selada air, dan garut adalah bagian dari tanaman air yang umum
dibudidayakan.
Daun, akar dan biji teratai yang masih muda dapat dikonsumsi dan rasanya enak.
Pertumbuhan
tanaman akan lebih cepat jika Anda menambahkan sedikit pupuk kandang pada kolam.
Semua
tanaman air memerlukan tambahan air segar terus-menerus untuk dapat tumbuh dengan
baik. Ikan dan tanaman air yang menghasilkan makanan dapat dengan mudah dibudidayakan
bersama. Tanaman dan ikan akan saling membantu karena kotoran ikan akan menjadi
makanan
tanaman dan tanaman memberikan dedaunan busuk dan habitat bagi ikan.
rumah untuk anak ikan.
Semua tanaman air harus dipanen secara teratur dan dikendalikan agar tidak
memenuhi seluruh permukaan kolam. Kangkung dan selada air akan tumbuh
dengan sangat cepat, yang dapat menimbulkan masalah bagi ikan karena tanaman
ini akan banyak mengambil sinar matahari dan oksigen. Tanaman ini sebaiknya
hanya menutupi paling banyak bagian dari luasan kolam. Tanaman yang tidak
dapat dikonsumsi atau dijual dapat digunakan sebagai mulsa atau kompos.
Integrasi Ikan dengan Sistem Lainnya
Ada banyak sistem yang bisa diintegrasikan dengan ikan, seperti ayam, babi, bebek, sayuran,
sawah, dan lain-lain. Berikut akan dijelaskan beberapa contoh-contoh yang bisa dipakai,
namun

Anda dapat menggunakan teknik dan gagasan apa saja yang menurut Anda baik.
Sistem Ikan dengan Ayam
Jumlah ayam yang dipelihara disesuaikan dengan ukuran
kolam ikan, banyaknya air, dan jumlah ikannya, misalnya:
Kolam dengan luas 25 m2 (5 m x 5 m) : 5 ekor ayam.
Kolam dengan luas 100 m2 (10 m x 10 m) : 5-10 ekor ayam.
Kolam dengan luas 1000 m2 (20 m x 50 m) : 30-50 ekor ayam.
Kandang ayam bisa ditempatkan di atas kolam, ini memberi
banyak manfaat, seperti kandang ayam bisa berfungsi sebagai naungan dan saat
membersihkan
kandang, sisa-sisa makanan ayam akan jatuh ke kolam dan menjadi makanan ikan.
Rencanakan
dimana kandang ayam akan ditempatkan sebelum membangun kolam, khususnya jika kolam
itu nantinya dari semen. Kandang ayam harus diberi perlindungan terhadap angin dan hujan,
namun masih tersedia cukup ventilasi dan lantai kandang cukup kuat untuk menahan beban
manusia ketika membersihkan kandang.
Biarkan ayam dalam kandang hingga menjelang tengah hari, agar mereka bertelur dalam
kandang. Setelah itu, ayam dapat dilepaskan dan mencari makan di luar. Berikan mereka
pakan
sore harinya di kandang untuk memanggil mereka kembali masuk kandang. Jika ayam tetap
di
kandang, mereka harus diberi makan dua kali sehari, pakan dapat berupa kacang-kacangan,
jagung, gabah, serta daun segar dan gulma. Jangan lupa menyediakan air minum untuk ayam.
Kotoran ayam yang jatuh ke kolam akan bermanfaat bagi ikan sebagai gizi tambahan.
Namun,
air segar harus tetap ditambahkan ke kolam seminggu sekali untuk menjaga air kolam tetap
segar. Kolam dapat dikuras untuk dibersihkan setahun atau dua tahun sekali.
Sistem Ikan dengan Sawah (Mina Padi)
Ada jenis ikan, seperti lele dan belut, yang secara alami hidup di sawah. Namun, ikan jenis
lainnya, seperti
nila, gurami, dan mas, dapat juga dibudidayakan asalkan
sawah cukup air dan bebas pestisida. Apabila menggunakan
areal persawahan yang dekat dengan rumah, akan lebih
baik lagi karena mudah mengelolanya. Anak ikan sebaiknya

dipelihara dalam kolam terpisah dan dimasukkan ke dalam


sawah setelah tanaman padi tumbuh lebih besar. Ini akan
mencegah ikan memakan tanaman padi yang masih muda.
Sebuah kolam terpisah yang lebih dalam dapat dibuat dan
dihubungkan dengan sawah. Menjelang panen, ketika airnya
menipis dan lebih hangat, ikan dapat mengungsi secara alami
ke dalam kolam terpisah tersebut. Kolam ini sebaiknya dibuat di bagian yang lebih rendah
dari sawah. Sistem
ini dapat dikelola dengan cara yang sama seperti kolam ikan normal lainnya. Aliran air dan
jumlah ikan dapat
diatur dengan menggunakan parit dan pintu air.
Manfaat yang bisa diperoleh dari sistem mina padi ini, antara lain:
Akan diperoleh dua jenis produk yang berbeda dari sawah, yaitu ikan dan padi.
Beberapa ikan, seperti nila dan gurami, akan memakan larva nyamuk dan mengurangi
persoalan
nyamuk di sawah, bahkan ikan-ikan itu bisa memakan hama serangga yang dapat merusak
padi.
Kotoran ikan akan memupuki sawah.
Bagian tanaman padi yang membusuk akan menjadi pakan ikan.
Kolam kecil untuk anakan ikan dapat dibuat di sebelah saluran irigasi yang mengalir ke
sawah.
Sistem Bebek dan Ikan
Memadukan ikan dan bebek memerlukan kolam yang luas
dan pengelolaan yang hati-hati. Ada beberapa metode untuk
integrasi sederhana yang masih tetap akan memberikan
manfaat. Buatlah sebuah kolam kecil terpisah untuk bebek, di
atas kolam ikan. Air yang mengalir dari kolam bebek ke dalam
kolam ikan mengandung banyak kotoran bebek sehingga
akan menjadi makanan bagi ikan.
Bebek harus dipelihara cukup jauh dari kolam ikan karena
mereka dapat merusak pinggiran kolam dan memakan anak
ikan serta tanaman air. Untuk mencegah hal ini, Anda
bisa membuat:

Pagar yang rendah di sekitar kolam bebek dan kandang bebek, atau di sekeliling kolam
ikan.
Untuk kolam ikan kecil, Anda dapat membuat suatu kisi-kisi penutup dari bambu. Pastikan
masih ada cahaya yang bisa masuk. Penutup ini juga akan melindungi ikan dari burung.
Bebek memerlukan kandang, pakan, dan air segar, sama seperti ayam. Mereka bisa dibiarkan
di
luar selama siang hari dan kembali ke kandang ketika matahari terbenam untuk makan dan
tidur.
Menanam Sayuran di Musim Kemarau
Kolam dari tanah liat dapat dimanfaatkan untuk
menanam sayuran saat kolam tak terpakai di
musim kemarau.
Tanah di bagian dasar kolam sangat kaya
akan unsur hara, yang disebabkan kotoran
dan dedaunan yang dimasukkan ke kolam
ketika sedang dipakai untuk memelihara ikan.
Kotoran dan dedaunan itu akan menciptakan
lumpur. Tanamlah sayur yang bisa dipanen
cepat dalam satu musim.
Hati-hati untuk tidak merusak atau melubangi dasar kolam atau lapisan tanah liat yang ada di
bawah lapisan lumpur, ini akan membuat kolam bocor. Pilihlah tanaman yang tidak
membutuhkan
pestisida, karena pestisida bisa merusak kesehatan kolam saat dipakai lagi untuk kolam ikan.
Sistem Ikan dengan Sengkedan
Sengkedan menangkap dan menyimpan air hujan.
Saat hujan deras, air akan mengalir dari sengkedan
satu ke sengkedan lainnya, dan bisa diarahkan
untuk menyuplai air ke kolam ikan. Sengkedan juga
dapat mengarahkan air yang meluap keluar dari
kolam ikan. Jenis-jenis tangkapan air lainnya selain
sengkedan, seperti lubang pisang, dan terasering
juga dapat digunakan.
Chinampa
Chinampa merupakan istilah dari suatu sistem budidaya pertanian

di Meksiko. Sistem ini dapat digunakan di mana terdapat sumber


air yang baik dan tanahnya mampu menahan air. Tanah liat
adalah jenis tanah yang paling cocok. Jika terdapat sumber
air yang terus-menerus, chinampa dapat digunakan sepanjang
tahun.
Chinampa ini dapat digunakan baik pada lahan yang miring maupun pada lahan datar.
Chinampa
dapat digunakan untuk memelihara ikan dan tanaman air. Lahan di tepi chinampa akan
menjadi
sangat produktif untuk tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, bambu dan sebagainya.
Chinampa pada Lahan Miring
Chinampa dapat digunakan untuk memelihara ikan dan menanam sayuran air pada lahan
yang
terlalu curam bagi kolam yang besar. Namun, untuk lahan yang sangat curam, akan sulit
untuk
membuat dan mengelola sistem chinampa. Lahan yang baik digunakan adalah lahan yang
miring tapi tidak curam. Pada lahan jenis ini chinampa dibuat sama seperti sengkedan yang
paritnya digali sesuai kontur tanah, namun parit untuk chinampa lebih lebar dan lebih dalam
dibanding dengan sengkedan.
Lebar parit antara 1-2 meter dan dalamnya juga 1-2 meter di bagian tengah parit. Ukurannya
tergantung pada kemiringan lahan (chinampa yang lebih kecil untuk lahan yang lebih curam),
jumlah lahan, dan apa yang ingin Anda tanam. Ikan memerlukan chinampa yang lebih lebar
dan lebih dalam daripada sayuran air.
Bedeng-bedeng kecil dapat Anda
buat untuk untuk menanam sayuran.
Paritnya juga saling berdekatan,
berjarak sekitar 3-5 meter untuk
masing-masingnya.
Air mengalir dari parit ke parit dengan menggunakan pipa atau hanya parit sederhana yang
dibatasi
batuan. Tanah antar tiap parit akan tetap basah dan ideal untuk menanam sayuran dan
tanaman buahbuahan.
Tanaman merambat dapat ditanam di bedeng parit, sekaligus berfungsi sebagai naungan.
Chinampa pada Lahan Datar

Chinampa yang dibuat pada lahan datar berukuran lebih besar daripada yang di lahan miring.
Namun, sesuaikan ukurannya dengan kebutuban Anda. Chinampa sangat baik untuk
mengubah
lahan datar yang selalu basah, seperti rawa, menjadi lahan yang sangat produktif. Air
mengalir
melalui parit-parit, yang bisa juga ditanami kangkung.
Pada lahan datar chinampa tidak harus
mengikuti kontur (karena tidak ada
kontur tanah, tanahnya datar) dan tidak
memerlukan pipa untuk mengalirkan air.
Parit-paritnya bisa saling berhubungan atau
dapat menggunakan saluran buangan.
chinampa pada
lahan miring
chinampa pada
lahan datar
Mengeringkan dan Menyimpan Ikan
Saat panen, sering tersedia ikan dalam jumlah yang banyak, yang tidak habis dikonsumsi
atau dijual. Untuk mengurangi ikan yang terbuang, penting untuk mengetahui cara-cara
mengawetkan ikan dan menyimpannya agar bisa dipakai dalam waktu yang lama.
Sebuah alat pengering dengan tenaga matahari
merupakan cara yang baik dan murah untuk
mengeringkan ikan, sekaligus melindunginya dari
serangga dan hewan. (Untuk informasi lebih lanjut
tentang menggunakan pengering dengan tenaga
matahari, bacalah Modul 12 - Teknologi Tepat
Guna). Tempatkan ikan yang telah kering pada
tempat yang sejuk, kering, dan terlindungi.
Sistem akuakultur terbaik yang dapat Anda ciptakan adalah sistem yang sesuai dengan
kebutuban Anda sendiri.
Setiap sistem akuakultur akan berbeda karena lahannya berbeda, manusianya berbeda,
dan kebutuhannya juga akan berbeda. Gunakan teknik dan gagasan yang Anda sukai dan
kembangkan sesuai dengan improvisasi Anda sendiri.

You might also like