Professional Documents
Culture Documents
Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,
pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara
positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
Faktor eksternal
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
1. Keluarga
2. Teman sebaya
3. Pengalaman hidup
4. Kesehatan
5. Lingkungan tempat tinggal
68
tahun
Pertumbuhan
Tinggi
Berat
Badan
Badan
120130 2127
cm
kg
910
tahun
131145
cm
2833
kg
1112 145152
tahun cm
3339
kg
Motorik
Mampu meloncati
tali setinggi 25
cm, belajar naik
sepeda.
Perkembangan
Kognitif
Menggambar
dengan
bentuk
proporsional,
memakai dan mengancingkan
baju, menulis, lancar
membaca, tangkas dalam berhitung,
belajar bahasa asing, belajar memainkan
alat musik.
Pandai menyanyi, mampu membuat
sebuah karangan, Menyerap
pelajaran dengan optimal, mulai belajar
berdiskusi dan mengemukakan
pendapat.
Melakukan olah
raga permainan
seperti
bulutangkis,
sepak bola,
tangkas
bersepeda.
Melompat
tali Konsentrasi belajar meningkat, mulai
sampai di atas 50 belajar bertanggung jawab, senang
cm,
meloncat berpetualang dan mempunyai rasa ingin
sejauh lebih dari tahu yang besar.
1 meter,
terampil dalam
menggunakan
peralatan.
2. Keterampilan menolong orang lain (social-help), yaitu keterampilan yang berkaitan dengan
membantu orang lain agar dapat diterima dilingkungan keluarga, tetangga ataupun sekolah.
Keterampilan itu meliputi membersihkan tempat tidur, mengerjakan pekerjaan rumah atau
pekerjaan sekolah, dan lain-lain.
3. Keterampilan sekolah, meliputi keterampilan menulis, membaca , melukis, menari dan lainlain.
4. Keterampilan bermain, untuk dapat menikmati kegiatan bersama-sama teman sebayanya
seorang anak belajar berbagai keterampilan seperti keterampilan bermain bola, menendang
dan menangkap bola, dan lain-lain.
Perkembangan emosi
Ungkapan emosional pada usia ini merupakan ungkapan yang menyenangkan. Anak-anak tertawa,
berguling-guling dan ungkapan emosional lain yang dianggap oleh orang dewasa sebagai
ungakapan emosional yang kurang matang. Tetapi ungkapan emosional seperti ini menunjukkan
kebahagiaan dan penyesuaian diri yang baik. Selain emosi yang menyenangkan, ada juga ungkapan
emosi lain yang terjadi karena ledakan kemarahan atau perasaan kecewa. Pada anak perempuan,
ungakapan emosi ini ditunjukkan menangis atau dengan ungakapan lain seperti pada prilaku
prasekolah, sedangkan pada anak laki-laki lebih mengungkapkannya dengan cemberut atau
merajuk. Umumnya, masa usia sekolah merupakan periode yang relatif tenang karena pada masa ini
peranan anak sudah terumus dan anak sudah tahu bagaimana melaksanakannya. Tetapi, ada kalanya
emosi seorang anak dapat meninggi. Hal itu dapat disebabkan karena keadaan fisik dan lingkungan
seperti anak yang sakit atau lelah cenderung mudah marah, rewel dan sulit dihadapi
Perkembangan sosial
Pada usia ini, anak tidak merasa cukup dengan dua atau tiga teman saja. Sejak anak masuk sekolah
sampai masa puber, ada keinginan untuk diterima dalam suatu kelompok dan tidak akan puas bila
tidak bersama teman-temannya. Karena itu, usia ini disebut juga usia berkelompok atau usia gang.
Adapun ciri khas geng pada masa ini yaitu
1. Geng anak-anak merupakan kelompok bermain. Aktivitas mereka meliputi semua bentuk
permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu dan lainnya.
2. Anggota geng terdiri dari jenis kelamin yang sama.
3. Geng memiliki tempat pertemuan rahasia yang jauh dari pengawasan orang tua.
4. Geng anak-anak memiliki tanda keanggotaan atau tanda pengenal seperti topi dan pakaian
yang sama untuk mengenali anggotanya.
5. Pemimpin geng adalah orang yang lebih unggul dan menjadi wakil bagi kelompoknya.
6. Untuk menjadi anggota geng harus diajak dan terkadang ada upacara perpeloncoan untuk
menguji keterampilan dan ketahanan fisik calon anggota.
7. Memiliki isyarat dan kode sendiri untuk menjaga kerahasiaan mereka.
Perkembangan bicara
Pada periode ini anak mulai menyadari bahwa bentuk komunikasi seperti tangisan atau isyarat
sudah tidak diterima lagi secara sosial. Untuk itu, ada dorongan dalam diri anak untuk memperbaiki
kemampuan bicaranya. Kemampuan bicara berguna agar anak tersebut dapat mengetahui apa yang
dikatakan orang lain, jika anak tidak dapat mengerti apa yang dikatakan orang lain, kemungkinan
anak akan ditolak dari kelompok permainannya karena anak cenderung mengatakan hal-hal yang
tidak berhubungan dengan pembicaraan teman-temannya. Bantuan memperbaiki pembicaraan pada
anank-anak usia sekolah dapat berasal dari empat sumber. Pertama, orang tua yang menganggap
berbicara adalah hal yang penting akan memacu anaknya untu berbicara lebih baik, memperbaiki
ucapan dan tata bahasa yang salah serta mengikutsertakan anak dalam pembicaraan yang bersifat
umum. Kedua, radio dan televisi mendorong anak untuk mendengarkan secara seksama sehingga
kemampuan anak untuk mengerti apa yang dibicarakan oleh orang lain akan meningkat. Ketiga,
anak yang sudah dapat membaca akan mendapatkan tambahan kosakata dan terbiasa dengan bentuk
kalimat yang benar. Dan keempat, setelah anak masuk sekolah, biasanya guru akan memperbaiki
ucapan-ucapan yang salah.
Perkembangan kreativitas
Pada usia 5-6 tahun, kreativitas seorang anak dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan sekolahnya.
Jika tata tertib yang diberikan kepada anak tersebut terlalu mengekang, maka kreativitas anak
tersebut tidak akan berkembang. Pada usia 8-10 tahun, kreativitas anak bergantung kepada
kelompok ia bermain. Karena keinginan untuk diterima sebagai anggota kelompok teman sebaya
merupakan ciri dari periode ini. Untuk itu, jika ingin diterima sebagai bagian dari kelompok
tersebut, sikap mereka haruslah sedekat mungkin dengan pola yang sudah terbentuk di kelompok
tersebut.
Perkembangan bermain
Selama masa usia sekolah, anak laki-laki maupun perempuan sangat sadar dengan kesesuaian jenis
permainan dengan jenis kelaminnya. Adapun beberapa jenis permainan yang umum selama masa
usia sekolah yaitu:
1. Bermain konstruktif
Bermain konstruktif merupakan bentuk permainan anak-anak menggunakan bahan untuk membuat
sesuatu yang bukan untuk tujuan bermanfaat melainkan hanya untuk kegembiraan saja. Anak lakilaki lebih tertarik membuat sesuatu menggunakan kayu dan alat. Sedangkan anak perempuan
menyukai konstruksi yang lebih halus seperti menjahit, menggambar, melukis, membentuk tanah
liat dan membentuk perhiasan.
a. Menjelajah
Pada masa ini lingkungan yang dijelajahi anak lebih jauh dari lingkungan rumah dan
tetangga. Anak cenderung ingin menjelajah daerah-daerah baru seperti, rumah tua yang tidak
terpakai atau rumah yang sedang dibangun.
b. Mengumpulkan
Pada masa ini, anak akan lebih selektif mengumpulkan barang dan memusatkan kepada
barang yang bagus atau berbeda dengan teman-teman sebayaya. Selain itu, anak juga
menyimpan barang yang ia kumpulkan secara sistematis seperti menaruhnya di kotak yang
telah diberikan nama sehingga lebih mudah ditunjukkan kepada teman-temannya.
c. Permainan dan olahraga
Pada usia 8 sampai 10 tahun, anak lebih menginginkan permainan tim yang terorganisasi
dan mempunyai peraturan seperti bola basket, sepak bola, baseball, dan hoki. Permainan
yang anak lakukan ini lebih bersifat persaingan dengan pusat perhatian pada keterampilan
dan keunggulan serta tidak semata-mata pada kegembiraan. Selain itu, ada juga jenis
permainan dalam ruang, yaitu anak bermain di dalam rumah jika cuaca sedang buruk untuk
dapat bermain di luar rumah, sakit ataupun merasa lelah. Contoh permainan ini antara lain
main kartu, permainan tebakan dan teka teki.
2. Hiburan
Hiburan merupakan bentuk permainan pasif karena dalam hiburan anak akan bermain sendiri.
Adapun hiburan yang paling popular dalam usia ini yaitu :
a. Buku komik
Pada masa ini, anak menyukai komik pahlawan yang didentifikasikan dengan dirinya.
Selain itu mereka juga menyukai petualangan, misteri dan ketegangan. Buku komik dapat
menarik anak karena menyenangkan, menggairahkan, mudah dibaca dan merangsang
imajinasi anak.
b. Radio dan televisi
Televisi lebih popular dibandingkan dengan radio meskipun anak menyukai mendengarkan
musik atau berita olahraga lain yang tidak disiarkan di televisi. Anak-anak menyukai kartun
atau acara lain yang diperuntukkan bagi anak-anak seusianya. Dengan menonton televisi,
anak tidak hanya mendapatkan hiburan tetapi juga menjadi sarana sosialisasi yang penting.
c. Film
Menonton film biasanya dilakukan bersama teman kelompok walau tidak jarang ada anak
yang pergi ke bioskop sendirian atau bersama anggota keluarga. Anak senang menonton film
kartun, kisah petualangan atau film-film tentang binatang.
d. Melamun atau berkhayal
Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk anak yang kesepian dan mempunyai sedikit teman
bermain sehingga menghibur diri sendiri dengan melamun. Anak sering membayangkan
dirinya sebagai seorang pahlawan dalam dunia impiannya kemudian mengimbangi
kurangnya teman yang ia peroleh dalam kehidupan sehari-hari.