Professional Documents
Culture Documents
Sand Filter Tech Reverse Osmosis water able to produce several products Aquadest one of
which is often used for laboratory purposes . This study aims to examine the content of
suspended solids (Total Suspensed Solid ) and dissolved solids (Total Disolved Solid ) using
methods Gravimetry. Results of analysis that has been carried out , with a variable time to 0
minute , 15th minute , 35th minute and 55th minute to Tools sand filter with Reverse Osmosis
technology is affecting the decrease in Total Total Disolved Suspensed Solid and Solid . For
Analysis Total Suspensed Solid , from minute 0 to minute 55 , each getting the results of 9000
mg / L , 3000 mg / L , 1000 mg / L , 0 mg / L . whereas for the Analysis of Total Disolved Soli of
minutes to 0 up to the 55th minute , respectively endapatkan yield was 27000 mg / L , 18000 mg
/ L , 4000 mg / L , 1000mg / L . With an efficiency tool in lowering Total Suspensed Solid 100 %
and 96.26 % Total Disolved solid.
Keyword : Sand Filter, Total Disolved Solid, Total Suspensed Solid, Distilled Water, Gravimetric
Method.
1. Pendahuluan
Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi secara kualitas maupun kuantitasnya agar
manusia dapat mampu hidup dan manjalankan segala kegiatan dalam hidupnya. Ditinjau dari
segi kualitas atau mutu air, saat ini sumber air yang memenuhi jumlahnya semakin sedikit
akibat ulah manusia sendiri baik sengaja atau tidak sengaja telah mencemari lingkungan.
Pencemaran air berpengaruh terhadap kualitas atau mutu air.
Dalam laboratorium, rumus kimia air adalah H2O namun kenyataannya di alam rumus tersebut
menjadi H2O + X, dimana X adalah karakteristik biological atau non biological. Karena faktor X
yang membuat air menjadi kurang memnuhi syarat untuk kebutuhan tertentu, dimana air
menjadi keruh sebagai dampak dari tercemarnya air tersebut. Kekeruhan adalah sifat air yang
dapat diukur melalui efek cahaya. Keruhnya air dapat disebabkan oleh tanah liat, lumpur, zat
organic dan non organic yang yang terlarut, serta jasad retnik. (Rohmah, 2012) Standar yang
ditetapkan oleh U.S Public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah memiliki batas
maksimal 10 ppm dengan skala silikat. Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih
diambil dari permukaan danau, sungai, sumur dan lain sebagainya. Salah satu langkah penting
pengolahan untuk mendapat air bersih adalah menghilangkan kekeruhn dari air baku tersebut.
Dalam industry, kekeruhan akibat pengotor ini dapat olah dengan bermacam-macam cara
diantaranya adalah dengan menggunakan proses pengolahan Filtrasi. (Rohmah,2012)
Pengolahan dengan melalui proses filtrasi ini menggunakan media filter yaitu pasir atau disebut
juga dengan sand filter. Proses pengolahannya dengan menggunakan kombinasi dari teknologi
Reverse Osmosis atau RO dan mixed bed. Karena produk yang akan di hasilkan adalah
aquadest maka setelah air di proses melalui RO kemudian di murnikan kembali dengan alat
mixed bed resin.
Proses reverse osmosis dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada air yang akan dialirkan
melalui membran semi permeable dimana akan terjadi proses pemisahan ion. Sehingga
molekul air membentuk barrier yang memungkinkan molekul air untuk menembus membran dan
Rangkaian Alat Sand Filter dengan teknologi Reverse Osmosi ditujukan pada gambar
2.1:
Gambar 2.1. Serangkaian Alat Sand Filter dengan Teknologi Reverse Osmosis
3. Hasil dan Pembahasan
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan
NO
WAKTU
KADAR
KADAR
ORGANOLEPTIK
(menit)
TSS
TDS
(mg/L)
9000
(mg/L)
27000
Bening
15
3000
18000
Bening
35
1000
4000
Bening
55
1000
Bening
Produk air aquadest dari bahan baku air sumur akan dianalisa kadar dari TSS dan TDS
untuk mengetahui kelayakan dari air aquadest.
Dalam
praktikum
ini,
menggunakan
sampel
air
aquadest
yang
telah
diproses
menggunakan sand filter dan mesin reverse osmosis dengan variabel waktu proses 0 menit, 15
menit, 35 menit dan 55 menit. Masing-masing diambil 10 ml dari tiap variabel waktu.
Alat sand filter berteknologi Reverse osmosis yang digunakan dapat menurunkan kadar
TSS dan TDS pada produk air aquadest sebagai air sampel. Analisa TSS dan TDS
menggunakan metode Gravimetri. Adapun hasil analisa TSS yang di dapat, dari menit ke 0
hingga menit ke 55. Pada menit ke 0, 15, 35, 55 jumlah TSS yang terkandung masing-masing
sebesar 9000 mg/L, 3000 mg/L, 1000 mg/L, 0 mg/L. Sedangkan hasil analisa yang di dapatkan,
dari menit ke 0 hingga 55, kadar TDS menurun hingga 1000 mg/L pada menit 55 dan kondisi
awal pada menit ke 0 sebesar 27000mg/L.
20000
TDS
15000
Linear (TDS)
10000
5000
0
0
20
40
60
Waktu (Menit)
3.1
Pengaruh
Alat
4000
2000
0
0 204060
waktu
3.2
Pengaruh
Alat
Qadafi, M., et.al. (2015). ANALISIS KELAYAKGUNAAN AIR TANAH DALAM DITINJAU DARI
ASPEK KUALITAS DAN GEOLOGI LINGKUNGAN DI KOTA TEMBILAHAN INDRAGIRI
HILI. Ilmu Lingkungan, 3-17.
Rohmah, A. (2012). Pengenalan Alat Analisa Tingkat Kekeruhan Air Dengan Turbidimeter. Kimia
Fisik Kekeruhan Air, 1-3.
Sari, D. P. (2015). Pengukuran Kadar Total Disolved Solid (TDS) dan Kadar Total Suspensed
Solid (TSS) Pada Air Laut Teluk Lampung. Science Chemistry, 5-20.
Suryanta. (2012). Pengolahan Air Sumur Untuk Bahan BAku Air Minum. Water treatment, 1-12.
Santosa, B. A., et.al. "Characteristics of extrudate from four varieties of corn with aquadest
addition." Indonesian Journal of Agriculture 1.2 (2008): 85-94.
Wenten, G. (2015). Teknologi Membran Dalama Pengolahan Air Limbah. Paper, 4-12.
Yoo, J. Y. (2015). Development of an activated carbon filter to remove NO2 and HONO in indoor
air. Hazardous Material, 184-189.
Yudhiyarto, B. (2015). Siklus Hidrologi. Jurnal Geologi, 4-27.