You are on page 1of 8

Role of Steroids in the

Treatment of Bacterial
Keratitis
Sumber: Clinical Opthalmology 2016: 10 179-186
Stanley Timotius
112015164
Ilmu Penyakit Mata RSUD Ciawi
FK Ukrida
Pembimbing: dr. Saptoyo Argo Morosidi, SpM

Latar Belakang
Penggunaan steroid merupakan bahan perdebatan, karena steroid
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengunaannya. Penulis
ingin mengetahui peran dan manfaat sebenarnya dari penggunaan
steroid terhadap penyakit keratitis bakteri.
Tujuan
Mengetahui Peran dan manfaat steroid dalam pengobatan keratitis
bakteri
Metode
4 studi dengan studi prospektif dan randomized controlled trials
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Inklusi: Pasien dengan keratitis bakteri yang uji mikrobiologinya
baik, uji kultur positif dengan diketahui spesies patogen
Eksklusi: Pasien dengan keratitis bakteri yang kontraindikasi
dengan pemberian steroid (infeksi jamur), pasien dengan visus
yang tidak bisa dikoreksi.

Penilaian studi
Hasil terakhir dari penelitian yang akan dinilai:
Visus terbaik setelah koreksi
Kecepatan penyembuhan ulkus kornea dilihat dari
berkurangnya derajat gejala penyakit
Kecepatan re-epitelisasi
Efek samping pemberian kortikosteroid

Hasil Studi
Studi 1
Carmichael et al, Afrika Selatan, tahun 1990
Cefazolin 32 g/L and gentamicin 14 g/L hourly for 24 hours before the
initiation of dexamethasone 0.1% four times a day or placebo
Patogen terdiri dari Streptococcus spp. and Staphylococcus spp
Studi 2
Blair et al, Canada, 2011
Gatifloxacin 0.5% hourly for 48 hours prior randomization to either
dexamethasone 0.1% four times a day or placebo
Patogen terdiri dari Staphylococcus sp (60%) dan Pseudomonas
aeruginosa (17%)
Pada kedua studi tidak didapatkan manfaat steroid yang signifikan

Hasil Studi
Studi 3
Srinivasan et al, India, 2009
Moxifloxacin 0.5% hourly (while awake) for 48 hours
before the initiation of either topical corticosteroid
(prednisolone sodium phosphate 1%) or placebo four
times a day
Patogen penyebab terdiri dari Streptococcus sp (50%)
dan Pseudomonas spp (20%)
Tidak ada perbedaan signifikan pada pemberian
antibiotik dan steroid dibandingkan dengan antibiotik
tunggal

Hasil Studi
Studi 4
Srinivasan et al, India, 2012
Moxiflocain 0.5% tiap jam untuk 48 jam, selanjutnya tiap 2 jam,
dengan predinsolon phosphate 1% atau plasebo.
Plasebo meningkatkan TIO (25-28 mmHg)
Follow up 3 bulan:
- Peningkatan visus 2 tingkat untuk ulkus sentral didepan pupil
- Peningkatan visus 1.5 tingkat pada pasien dengan visus buruk
- Peningkatan visus 1.5 tingkat pada ulkus yang dalam dan besar
- Peningkatan visus 3 tingkat pada ulkus etiologi Pseudomonas
- Perburukan visus pada infeksi Nocardia

Kesimpulan
Pemberian kortikosteroid secara umum tidak terlalu
mempengaruhi proses penyembuhan dari keratitis bakteri,
dan tidak meningkatkan resiko terjadinya komplikasi seperti
perforasi atau endoftalmitis
Dalam beberapa kasus, pemberian kortikosteroid memberikan
efek positif:
Keratitis berat yang menyebabkan ulkus kornea sentral atau ulkus
yang dalam
Keratitis dengan ulkus non nocardia, dengan pemberian awal (2-3
hari) saat terjadinya infeksi
Keratitis bakteri infeksi Pseudomonas

Kortikosteroid juga dapat memberikan efek negatif:


Infeksi jamur, acanthamoeba, nocardia

You might also like