You are on page 1of 14

MATI BATANG OTAK

Pembimbing:
dr. Usman G. Rangkuti, Sp. S
Rinda Yanuarisa
Putri Erlinda K.
Tri Aji Pujo S.

Definisi
Mati

batang otak adalah kehilangan menetap

kemampuan untuk sadar bersama-sama


dengan kehilangan menetap fungsi batang
otak termasuk kemampuan untuk bernafas.
Brain

death (menurut American Academy of

Neurology) adalah hilangnya seluruh fungsi


otak dan batang otak secara ireversibel, tanpa
diikuti dengan hilangnya fungsi sirkulasi
jantung.

Etiologi
Penyebab

utama

Trauma
Perdarahan
Stroke

iskemik

Penyebab

intrakranial

Anoksia

sekunder

Diagnosis
Koma

atau tidak ada respon

Refleks
Apneu

batang otak negatif:

Koma
Tidak terdapatnya respon,
walaupun diberikan rangsang:

penekanan pada ujung kuku

penekanan pada daerah

sternum

penekanan pada daerah supra

orbita

Refleks Batang Otak


Reflek

pupil (-)
Pergerakan bola mata (-)
Facila sensation dan respon motorik (-)
Refleks faring (muntah) dan refleks trakea
(batuk) (-)

Pergerakan bola
mata
dolls eye movement
(-)
Tes kalori (-)

Facial sensation dan respon


motorik
Refleks
Jaw

Kornea

Refleks

Penilaian

gerakan otot wajah saat

dirangsang nyeri

Penilaian Apneu Test


Syarat:

T > 36,5 C
Tekanan sistolik > 90 mm Hg
Normal Electrolytes
Normal PCO2
Normal PO2

Penilaian Apneu Test


a. Pasang pulse-oxymeter dan putuskan hubungan
ventilator
b. Berikan oksigen 100%, 6 L/menit ke dalam trakea
(tempatkan kanul setinggi carina)
c. Amati dengan seksama adanya gerakan
pernafasan (gerakan dinding dada atau abdomen
yang menghasilkan volume tidal adekuat)
d. Ukur PaO2 , PaCO2 , dan pH setelah kira-kira 8
menit, kemudian ventilator disambungkan kembali

e. Apabila tidak terdapat gerakan pernafasan,


dan PaCO2 60 mmHg (atau peningkatan
PaCO2 lebih atau sama dengan nilai dasar
normal), hasil tes apnea dinyatakan positif
(mendukung kemungkinan klinis kematian
batang otak)
f. Apabila terdapat gerakan pernafasan, tes
apnea dinyatakan negatif (tidak mendukung
kemungkinan klinis kematian batang otak)

g. Hubungkan ventilator selama tes apnea


apabila

tekanan

darah

sistolik

turun

sampai < 90 mmHg (atau lebih rendah


dari batas nilai normal sesuai usia pada
pasien < 18 tahun), atau pulse-oxymeter
mengindikasikan

adanya

desaturasi

oksigen yang bermakna, atau terjadi


aritmia kardial.

Tes Konfirmasi
Cerebral

angiography

EEG
Cerebral

scintigraphy

Di Indonesia tidak memerlukan


tes konfirmasi

TERIMA KASIH

You might also like