You are on page 1of 4

.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan
khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan mengandung kehidupan
ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang
pada mulanya normal secara tiba- tiba dapat beresiko tinggi (Syafrudin, 2011).
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 capaian
cakupan antenatal, persalian oleh tenaga kesehatan dan cakupan pelayanan
neonatus adalah dari 66%, 46% dan 43,9% menjadi 95,7%, 83,1%, dan 48%.
Selain itu, data menunjukan bahwa kematian ibu dari 228 per 100.000 kelahiran
hidup menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup dan bayi 34 per 1000 kelahiran
hidup 32 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013).
Di Provinsi Sumatera Utara, angka kematian ibu masih tinggi yaitu 106 per
100.000 kelahiran hidup. Data ini berdasarkan laporan profil kabupaten dan kota
di Sumatera Utara tahun 2012. Sedangkan, berdasarkan data sensus penduduk,
angka kematian ibu di provinsi Sumatera Utara jauh lebih tinggi, yaitu sebesar
328 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes provsu, 2013).
Kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu kematian
ibu yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
( hipertensi pada kehamilan 32%, komplikasi puerpurium 31%, perdarahan post
partum 20%, lain-lain 7%, abortus 4%, perdarahan antepartum 3%, kelainan
amnion 2% dan partus lama 1%). Penyebab tidak langsung yaitu kematian ibu
yang disebabkan oleh penyakit dan bukan karena kehamilan dan persalinan.
Penyakit tuberkulosis, anemia, malaria, sifilis, HIV, AIDS dan lain- lain yang
dapat mempererat kehamilan dan meningkatkan risiko terjadinya kesakitan dan
kematian (Kemenkes RI, 2015).
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2014 belum
mencapai target Rencana Strategis (Renstra). Karena Kementerian Kesehatan di
tahun yang sama, yakni sebesar 95%. Meski demikian, terdapat dua provinsi
yang telah mencapai target tersebut. Kedua provinsi tersebut yaitu Sulawesi
Utara dan DKI Jakarta. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Cakupan secara nasional
1

pada tahun 2014 yaitu sebesar 88,68% dimana angka ini belum dapat memenuhi
target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2014 yakni sebesar 90% (Kemenkes,
2015).
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindarkan
kehamilan tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu disaat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Pinem, 2014).
Upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak salah
satunya adalah melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau continuity of care.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus ibu
hamil pada Ny. Y sebagai bahan pembuatan laporan studi kasus dengan judul
Asuhan kebidanan Ny. Y umur tahun GIIPIA0 dengan anemia ringan di BPM
M.Ginting Jln Tangki Lorong XX Parluasan Pematangsiantar.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka asuhan kebidanan yang berkelanjutan
(continuity of care) perlu dilakukan pada ibu hamil Trimester ke I, II, dan III yang
fisiologis dengan melakukan minimal 3 kali kunjungan, menolong persalinan,
memantau masa nifas, melakukan perawatan pada neonatus sampai pupus tali
pusat, dan menjadikan ibu akseptor KB.
1.3 Tujuan Penyusunan LTA
1.3.1. Tujuan Umum
Mahasiswa memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana sesuai dengan
standar asuhan dan menggunakan pendokumentasian dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB
2. Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas pada ibu hamil, bersalin,
nifas, neonatus dan KB

3. Merencanakan asuhan kebidanan secara kontinyu pada ibu hamil, bersalin, nifas,
neonatus dan KB
4. Melaksanakan asuhan kebidanan secara kontinyu pada ibu hamil, bersalin, nifas,
neonatus dan KB
5. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB
6. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB
1.4 Ruang Lingkup
1. Sasaran
Asuhan kebidanan ini di berikan dan dilakukan kepada ibu hamil, bersalin dan
nifas, neonatus dan pemakaian alat kontrasepsi pada Ny. Y.
2. Tempat
Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan mengambil tempat di
Laboratorium ANC Prodi Kebidanan Pematangsiantar, Rumah Pasien tepatnya di
Jl. Tangki lorong 20 , Klinik Bidan M. Ginting Jl. Lorong 20.
3. Waktu
Asuhan kebidanan pada Ny. Y dilakukan di klinik bidan mandiri M. Ginting
dilakukan mulai dari Januari sampai Mei 2016

1.5.1

1.5 Manfaat
Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam
penerapan asuhan kebidanan dalam batas continuity of care,terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi.Sebagai bahan

perbandingan untuk laporan studi kasus selanjutnya.


1.5.2 Manfaat Praktis
Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), khususnya dalam memberikan informasi tentang
perubahan fisiologis dan psikologis dan asuhan yang diberikan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi dalam batasan continuity
of care.

You might also like