You are on page 1of 10

Asam Basa

By :

LDea Risky
Monica Ayudhia

T e o r i As a m - B a s a
Ada beberapa teori asam-basa, yaitu:
Antoine Laurent Laoiser (1743-1794)
Asam mengandung unsur oksigen. Unsur itulah yang dianggap
bertanggung jawab atas sifat-sifat asam.

Sir Humphry Davy (1778-1829)


Asam hidrogen klorida tidak mengandung oksigen, justru unsur
hidrogenlah yang merupakan unsur dasar dari setiap asam.

Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850)


Asam adalah zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan
senyawa tersebut hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan
yang lain.

Svante August Arrhenius (1859-1927)


Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+ dan basa
adalah zat yang dalam air menghasilkan ion OH-.
Konsep inilah yang diterima hingga sekarang.

Brownsted-Lowry
Asam adalah zat yang dapat memberi proton, sedangkan
basa adalah zat yang dapat menerima proton.
Asam = donor proton
proton

basa = akseptor

Lewis
Asam dan basa berdasarkan serah terima elektron, yaitu :
Asam : akseptor pasangan elektron
Basa : donor pasangan elektron

Buffer
Berbagai penyangga kimiawi dan peran
utama mereka
Sistem penyangga

Fungsi utama

Sistem penyangga asam


karbonat:bikarbonat

Penyangga CES primer


terhadap perubahan asam
nonkarbonat
Penyangga CIS primer; juga
menyangga CES
Penyangga utama terhadap
perubahan asam karbonat
Penyangga sistem kemih
yang penting; juga
penyangga CIS

Sistem penyangga protein


Sistem penyangga
hemoglobin
Sistem penyangga fosfat

Sumber : Fisiologi Manusia Edisi2, Lauralee


Sherwood
hal: 524

Sistem Penyangga Protein


Sangat Penting di dalam Sel
Penyangga yang jumlahnya paling banyak di cairan
tubuh adalah protein,termasuk protein intrasel dan
protein plasma. Protein mengandung gugus-gugus asam
dan basa yang dapat memberi atau menyerap H+,
sehingga dapat berfungsi sebagai penyangga yang
baik. Secara kuantitatif, sistem protein sangat
penting dalam menyangga perubahan (H+) di CIS
karena banyaknya jumlah protein intrasel. Protein
plasma yang jumlahnya lebih terbatas memperkuat
sistem H2CO3:HCO3 dalam penyanggaan ekstrasel.
Sumber : Fisiologi Manusia ; Lauralee

Sistem Penyangga Hemoglobin


menyangga Ion Hidrogen yang
dihasilkan Asam Karbonat.
Hemoglobin (Hb) menyangga H+ yang dibentuk dari
Co2 hasil metabolisme yang singgah dalam
perjalanan antara jaringan dan paru.Di paru
reaksinya terbalik. Sewaktu Hb menyerap O2 yang
berdifusi dari alveolus ke dalam sel darah merah,
afinitas Hb untuk H+ menurun,sehingga H+
dilepaskan. Ion H+ yang dibebaskan tersebut
tersebut berikatan dengan HCO3- untuk
menghasilkan H2CO3, yang kemudian menghasilkan
CO2 untuk dikeluarkan melalui paru. Sementara itu,
hidrogen sudah digabungkan kembali menjadi
molekul H2O yang netral.

Apabila tidak terdapat Hb. Darah akan menjadi


terlalu asam setelah menyerap CO2 di jaringan.
Karena kapasitas menyangga sistem Hb yang
sangat besar, darah vena hanya sedikit lebih
asam daripada darah arteri walaupun terdapat
sejumlah besar CO2 penghasil H+ di darah vena.

Sumber : Fisiologi Manusia ; Lauralee

Ginjal berperan penting mengontrol


keseimbangan asam-basa dengan
mengontrol konsetrasi ion hidrogen
dan bikabonat dalam darah.
Ginjal adalah lini pertahanan ketiga terhadap

perubahan-perubahan (H+) dalam cairan tubuh; ginjal


memerlukan waktu beberapa jam sampai hari untuk
mengkompensasi perubahan pH cairan tubuh,
dibandingkan dengan respons sistem penyangga yang
segera dan respons sistem pernapasan yang
memerlukan waktu beberapa menit.Walaupun
demikian, ginjal merupakan mekanisme pengatur
asam-basa yang paling kuat; ginjal tidak saja dapat
mengubah-ubah pengeluaran H+,tetapi juga dapat
menahan atau mengeliminasi HCO3, bergantung pada
asam-basa tubuh.

ginjal berperan dalam potensi regulatorik asambasa ginjal adalah kemampuan ginjal untuk
memulihkan pH yang hampir tepat yang normal.
Apabila (H+) plasma meningkat di atas normal
selama asidosis, ginjal melakukan kompensasi
sebagai berikut:
1. Meningkatkan sekresi dan kemudian eksresi H+
dieliminasi dan (H+) di plasma menurun.
2. Mereabsorpsi semua HCO3- yang difiltrasi, disertai
penambahan HCO3- baru ke plasma, sehingga
(HCO3-) plasma meningkat.

Sumber : Fisiologi Manusia ; Lauralee


Sherood

Created by :Dea &

You might also like