Professional Documents
Culture Documents
KASUS OVERDOSIS
Kelompok 1
SYARIF MUHAMMAD FURKAN
12613044
EPRI HARIYANTO
12613063
FEBRI ARIYANTO
12613079
SELVI ULANDARI
12613080
12613094
12613126
HASANOR RISQI
12613148
12613319
13613005
13613017
KASUS
Ditemukan seorang pria paruh baya meninggal dunia di kamar kostnya. Korban meninggal
dengan ciri-ciri overdosis narkoba. Di dalam kamar ditemukan narkoba yang dicurigai sebagai
amfetamin, rokok ganja, dan LSD.
Pertanyaan:
Sebutkan dan jelaskan jenis bukti fisik apa yang menurut Anda berpotensi sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
Bukti Fisik
Bukti fisik yang diketemukan di TKP dapat dikelompokkan menjadi 4 (Sampurna 2000), yaitu:
a) Bukti transient. Bukti ini sesuai dengan sifatnya hanya sementara dan akan dengan mudah
hilang atau berubah. Sebagai contoh adalah: buah-buahan, suhu, imprints dan indentation (tandatanda yang ditimbulkan akibat tekanan, seperti tanda jejak sepatu, atau tapak ban mobil pada
kasus kecelakaan bermotor), tanda-tanda seperti lembam mayat, jejak bibir di puntung rokok,
bercak darah di pakaian yang akan dicuci, dll. Bukti seperti ini diketemukan oleh penyidik di
TKP, dan harus segera dicatat dan didokumentasikan(1).
b) Bukti pola, seperti percikan bercak darah, pola pecahan kaca/gelas, pola kebakaran, pola
posisi furnitur, trayektori proyektil, dan posisi mayat, dll(1).
c) Bukti kondisional, seperti derajat kekakuan mayat, distribusi lembam mayat, apakah pintu
terkunci, apakah lampu menyala, ketebalan dan arah geraknya asap(1).
d) Bukti yang dipindahkan (transfer), yang merupakan bukti fisik yang paling klasik. Bukti
transfer terjadi karena kontak antara orang-orang atau benda-benda, atau antar orang dengan
benda(1).
Tumbuhan ini memiliki kandungan zat narkotik yang memabukkan. Semua bagian dari tanaman
ini mengandung kanabioid psikoaktif delta-9-tetra hydrocannabinol atau Delta 9 THC. Kadar
THC yang tertinggi terdapat pada pucuk tumbuhan betina yang sedang berbunga. Tumbuhan ini
diolah dengan cara mengeringkan daun/batang/bijinya. Cannabis kering biasanya terdiri atas
campuran daun (sekitar 50%), ranting (sekitar 40%) dan bijinya (sekitar 10%)(2).
Tanaman ini biasanya dipotong, dikeringkan kemudian digulung menyerupai rokok. Pemakaian
ganja sebagian besar dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya atau dengan cara dicampur
dengan rokok, walaupun ada juga yang diseduh seperti teh dan diminum. Masyarakat Aceh,
Medan, dan Padang terkenal menggunakan sedikit ganja untuk bumbu tambahan pada masakan
khas mereka. Walaupun penyalahgunaan ganja tidak menyebabkan ketagihan secara signifikan
akan tetapi ganja merupakan pintu gerbang menuju pemakaian narkoba lain yang jauh lebih
berbahaya(2).
Efek ganja pada dosis rendah terjadi 2-3 jam setelah pemakaian :
1.
2.
3.
4.
5.
Sering berfantasi
6.
Aktif berkomunikasi
7.
8.
9.
10.
11.
1.
Radang paru-paru
2.
3.
4.
Daya karsinogenik (zat penyebab kanker) cannabis yang lebih tinggi daripada tembakau
5.
Menekan produksi lekosit sehingga menurunkan daya kekebalan tubuh sehingga mudah
terserang penyakit
6.
Menurunkan kadar hormon pertumbuhan, tiroksin (hormon kelenjar gondok) dan hormon
kelamin baik pada laki-laki maupun perempuan(2).
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Amphetamine
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut sistem saraf pusat
(SSP) stimulants.stimulan. Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat secara sintetis
dan kini terkenal di wilayah Asia Tenggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning,
maupun coklat, atau bubuk putih kristal kecil.
Senyawa ini memiliki nama kimia methylphenethylamine merupakan suatu senyawa yang
telah digunakan secara terapetik untuk mengatasi obesitas, attention-deficit hyperactivity
disorder (ADHD), dan narkolepsi. Amfetamin meningkatkan pelepasan katekolamin yang
mengakibatkan jumlah neurotransmiter golongan monoamine (dopamin, norepinefrin, dan
serotonin) dari saraf pra-sinapsis meningkat. Amfetamin memiliki banyak efek stimulan
diantaranya
meningkatkan
aktivitas
dan
gairah
hidup,
menurunkan
rasa
lelah,
disebabkan oleh stimulator-stimulator tersebut mengaktivasi reserve powers yang ada di dalam
tubuh manusia dan ketika efek yang ditimbulkan oleh amfetamin melemah, tubuh memberikan
signal bahwa tubuh membutuhkan senyawa-senyawa itu lagi. Berdasarkan ICD-10 (The
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems), kelainan
mental dan tingkah laku yang disebabkan oleh amfetamin diklasifikasikan ke dalam golongan
F15 (Amfetamin yang menyebabkan ketergantungan psikologis).
Cara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui tabung. Zat
tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: ATS, SS, ubas, ice,Shabu, Speed, Glass,
Quartz, Hirropon dan lain sebagainya. Amfetamin terdiri dari dua senyawa yang berbeda:
dextroamphetamine murni and pure levoamphetamine.dan levoamphetamine murni. Since
dextroamphetamine is more potent than levoamphetamine, pure Karena dextroamphetamine
lebih kuat daripada levoamphetamine, dextroamphetamine juga lebih kuat daripada campuran
amfetamin.
Amfetamin dapat membuat seseorang merasa energik. Efek amfetamin termasuk rasa
kesejahteraan, dan membuat seseorang merasa lebih percaya diri. Perasaan ini bisa bertahan
sampai 12 jam, dan beberapa orang terus menggunakan untuk menghindari efek sakaw yaitu
berupa kelelahan
Obat-obat yang termasuk ke dalam golongan amfetamin adalah:
1. Amfetamin
2. Metamfetamin
3. Metilendioksimetamfetamin (MDMA, ecstasy atau Adam).
LSD (lysergic acid diethylamide)
Asam
lisergat
keluarga
suatu
narkotika
ergolina.Diperkenalkan
oleh
halusinogen.
Sandoz
Obat
ini
Laboratories
(kini norvatis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan
psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera menjadi agen terapi yang nampak menimbulkan harapan
besar.
LSD bersifat adiktif (ketergantungan) dan toksik (keracunan) dan banyak dikenal atas efek
psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian
ego dan pergeseran kognitif yang dalam, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun 1960.
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 g. Jumlah tersebut hampir
setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan: konstraksi
rahim, hipotermia, demam, kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma, peningkatan curah
jantung, cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur dan lendir,
suhad (rasa tak dapat tidur), hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD
dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis
antidepresan tertentu seperti garam litium dan trisiklik.
JAWABAN KASUS
1. Sebutkan dan jelaskan jenis bukti fisik apa yang menurut Anda berpotensi sebagai
barang bukti pada kasus ini?
Jawaban :
- Narkoba yang dicurigai Amfetamin Diperiksa untuk memastikan jenis narkoba
-
tersebut
Rokok Ganja
LSD (lysergic acid diethylamide)
2. Tuliskan dan jelaskan jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui jenis narkoba
yang ditemukan di kamar korban!
Jawaban :
1. Observasi
Diamati dahulu bentuknya (bentuk kristalnya).
2. Screening Test
- Duquenois-Levine test
o Reagent A: 2% vanillin & 1% acetaldehyde in ethanol
o Reagent B: concentrated hydrochloric acid
o Reagent C: chloroform
in
10%
concentrated
Mikrokristalin test
Digunakan untuk memeriksa jenis narkoba berdasarkan bentuk kristalnya karena tiap
obat memiliki bentuk Kristal yang berbeda sehingga dapat dibedakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Csdsd
2.