Professional Documents
Culture Documents
PERINEUM, PERAWATAN
LUKA PERINEUM, SERTA
MANAJEMEN LAKTASI
Oleh :
Adriyan Sikumalay 1110312056
Preseptor :
dr. Pom Harry Satria, Sp.OG (K)
dr. Syahrial Syukur, Sp.OG
MENYIAPKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN
lahirnya bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu
depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas
dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
lahirnya badan dan tungkai
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan atas menelusuri
punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang
tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua mata
kaki janin)
PENANGANAN BBL
25. Melakukan penilaian selintas :
a. Apakah bayi menangiS kuat dan atau bernapas tanpa
kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
(JIKA bayi tdk menangis, tdk bernapas/megap2, lakukan
lgkah resusitasi (lanjt k lgkah resusitasi pd asfiksia BBL)
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas perut ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada
lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar
uterus berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kirakira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan. Pegang
tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. ikat tapus dg benang
DTT/steril pd satu sisi keudian melngkarkn kmbali benang tsb dan
mengikatnya dg simpul kunci pd sisi lainnya, lepaskan klem dan
masukkan dlm wadah yg tlh disediakan.
32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi ( letakkan bayi
tengkurap di dada ibu. luruskn bahu bayi, usahakan kepala bayi berada
di antara payudara ibu dg posisi lbh rendah dr puting payudara ibu.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal
plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan
selaput ketuban sudah lahir lengkap dan
utuh, dan masukan kedalam kantong
plastik/tempat khusus yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada
vagina dan perineum. Melakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan. bila
ada robekan yg menimbulkan perdarahan
aktif, segera lakukan penjahitan.
evaluasi
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam. (jika uterus tdk berkontrasi dg baik,
lakukan asuhan penatalaksanaan atonia uteri)
47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus
dan menilai kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap
15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap
30 menit selama jam kedua pasca persalinan. (periksa suhu
ibu sekali tiap jam selama 2 jam pertama pascapersalinan)
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 x/menit)serta suhu tubuh normal
(36,5-37,5).
Prosedur:
Jelaskan pada ibu apa yang akan anda lakukan dan bantu ibu merasa
santai.
Ambil 10 ml larutan lidokain 1% ke dalam alat suntik sekali pakai ukuran
10 ml (tabung suntik yang lebih besar boleh digunakan jika diperlukan).
Jika lidokain 1% tidak tersedia, larutkan 1 bagian 2% dengan 1 bagian
normal salin atau air steril yang sudah disuling dengan perbandingan
1:1.
Tusukkan jarum ke ujung atau pojok laserasi atau sayatan lalu tarik jarum
sepanjang tepi luka (ke arah bawah ke arah mukosa dan kulit perineum).
MANAJEMEN LAKTASI
Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang
dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan
dalam menyusui bayinya.
dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yaitu
pada masa kehamilan (antenatal),
sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah
sakit (perinatal),
pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur
2 tahun (postnatal)
Bayi akan tampak puas setelah menyusu dan sering kali tertidur pada saat
menyusu, terutama pada payudara yang kedua.
Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi > 6 kali/hari.
Frekuensi buang air besar (BAB) > 4kali/hari dengan volume paling tidak 1
sendok makan
Feses berwarna kekuningan dengan butiran-butiran berwarna putih susu
diantaranya (seedy milk)
Puting payudara akan terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui.
Bila sakit bertambah dan menetap setelah 5-7 hari, dan bila disertai lecet ini
merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat dengan baik saat menyusu. Bila
tidak hal ini tidak dibenarkan posisinya maka akan menurunkan produksi ASI.
Berat badan (BB) bayi tidak turun lebih dari 10 % dibanding berat lahir.
Bayi yang menderita galaktosemia. Pada keadaan ini, bayi tidak memiliki enzim
galaktase, sehingga galaktosa tidak dapat dipecah. Bayi juga tidak boleh minum
susu formula.
Ibu dengan HIV/AIDS yang dapat memberikan PASI (Pengganti ASI)/Susu formula
yang memenuhi syarat AFASS (Acceptable, Feasable, Affordable, Sustainable, and
Save).
Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal jantung.
Ibu yang memerlukan terapi dengan obat-obat tertentu (antikanker).
Ibu yang memerlukan pemeriksaan dengan obat-obat radioaktif perlu
menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama 5x waktu paruh obat.
Setelah itu, bayi boleh menyusu lagi. Sementara itu, ASI teteap diperah dan
dibuang agar tidak mengurangi produksi (McKenna JJ. Mosko SS.,Richard CA.1997).
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NAD
No. MR : 140139
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jorong Tabek Pamatang, Sikabau, Dharmasraya
Agama : Islam
Suku : Minang
Status Menikah : Menikah
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2016
Jam Masuk RS : 14.30 WIB
ANAMNESIS
Seorang pasien wanita umur 14 tahun datang ke IGD
RSUD Sungai Dareh Dharmasraya tanggal 13 Juni 2016
pukul 14.30 WIB, rujukan dari Bidan dengan
Keluhan Utama
Tekanan darah 150/90 mmHg
Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelumnya pasien pergi ke bidan dan didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg.
Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 2 hari yang lalu,
hilang timbul, makin lama makin meningkat.
Keluar air-air dari kemaluan sejak 1 hari yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis kooperatif
Vital Sign
TD
: 150/90 mmHg
HR
: 92 x/menit
RR
: 20 x/menit
T : 36,7 oC
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 158 cm
Status Generalisata
Kepala : normocepal
Rambut
Leher
Thorax
Paru
I : paru simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan dinamis
Pa: fremitus kiri = kanan
Per: sonor
Au : vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : iktus kordis tidak terlihat
Pa : iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Per : batas jantung atas: RIC II, kanan: LSD, kiri: 1 jari medial
LMCS RIC V
Au : irama teratur, bising (-), murmur (-)
Aksila
: tidak ada pembesaran KGB
Abdomen
: Status Obsetrikus
Genitalia
: Status Obsetrikus
Anus : tenang
Inguinal
: tidak ada pembesaran KGB
Ekstremitas : akral hangat, CRT<2 detik, udem (-/-),
varises (-/-),
refleks patella (+/+), refleks patologis
(-/-)
Status Obstetri
Abdomen :
Inspeksi: perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan, strie
gravidarum (+)
Palpasi
L1: FUT 2 jari di bawah procesus xypoideus,
teraba masa besar, lunak, noduler.
L2: Teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, dan teraba bagian
kecil sebelah kanan.
L3: Teraba masa bulat terfiksir.
L4: konvergen. HI-II
Auskultasi
DJJ : 140-141x/menit
TFU : 29cm
HIS : (+) 0-1/10/S
Genitalia
Inspeksi
VT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb
: 10,9 g/dl
Trombosit :
168.000/mm
GDS
: 100mg/dl
Protein urin: (+)
USG
DIAGNOSA KERJA
G1P0A0H0 parturian aterm 37-38 minggu kala I fase laten
+ PEB
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 500cc + amp oksitosin
IVFD RL + MgSO4 8gr 28tpm
Dopamet 3x500mg
Inj dexametason 10mg
Inj cefotaxim 2x1gr
Folley catt
Ikuti persalinan