You are on page 1of 2

Penyakit autoimun yang menyerang ssp:

1. Ensefalomielitis diseminata akuta


Penyakit ini timbul setelah mengidap penyakit infeksi virus atau setelah mendapatkan
imunisasi, sehingga secara klinis dapat disebut juga para-ensefalomielitis. Penyakitpenyakit yang mendahuluinya antara lain influenza, tampek, rubella, parotitis epidemika,
cacar air, herpes zoster, pertusis, tetanus dan mononucleosis infeksiosa. Gejala-gejala
ensefalomielitis terdiri dari meningismus, fotofobia, sakit kepala, paraparesis atau
monoparesis, diplopia, gangguan miksi, demam dengan manifestasi organic brain
syndrome.
2. Sklerosis multipleks
Penyakit ini mempunyai kaitan dengan penyakit infeksi yang ditinjau dari segi
geografisnya. Lesi yang ditemukan di seluruh susunan saraf pusat dan perifer terdiri dari
plaque sklerotique yaitu daerah kecil yang merupakan jaringan parut yang berkembang
setelah terjadi demielinisasi. Ciri khas dari penyakit ini yaitu adanya perbaikan dan
kemunduran pada perjalanan penyakit yang senantiasa mundur secara progresif.
3. Sindrom Guillain-Barre-Strohl
Gejala awal yang dirasakan adalah parestesi pada kaki dan tangan dengn kelemahan yang
progresif dari tungkai dahulu dan kemudian disusul dengan kelemahan dari tangan.
Paralisis dari tungkai dan lengan memperlihatkan tanda LMN.
4. Neuropatia karsinomatosis
Neuropati pada penyakit ini sudah muncul lebih dahulu dari karsinoma. Defisit sensorik
dan motorik merupakan gejala neuropati, dapat ringan sekali bahkan bisa sampai berat.
Ataksia merupakan manifestasi dari penyakit ganas ini.
5. Miastenia gravis
Gejala tunggal utamanya adalah kelemahan otot setelah mengeluarkan tenaga yang
sembuh kembali setelah istirahat. Saraf otak cranial yang sering terkena adalah wajah dan
otot-otot penelan.
6. Polimiositis
Polimiositis adalah istilah yang diberikan kepada kelompok penyakit infeksi otot dengan
gejala-gejala yang terdiri dari kelemahan dan nyeri otot. Keluhan awal pada penyakit ini
adalah sukar memanjat tangga atau sukar untuk bangun dari sikap duduk atau jongkok.
Gejala utamanya adalah kelemahan otot eksremitas bagian proksimal. Otot-otot yang
terkena semuanya terasa nyeri, pegal, atau sengal juga otot-otot larings ikut terkena
sehingga diagnosis laryngitis dapat dibuat. Eritema dan eksantema dapat melengkapi
gambaran penyakit tersebut.

Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis dasar. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat;


2010. P.345-9.

You might also like