Professional Documents
Culture Documents
A. Daftar Masalah:
Keluar cairan kuning berbau dari telinga kanan
Telinga terasa penuh dan sakit
Hidung buntu dan beringus
Suhu 380 C
B.
Gejala dan keluhan yang mendukung dan ada pada pasien yaitu : Keluhan baru muncul
pertama kali, muncul rasa sakit dan nyeri pada telinga disertai rasa penuh, terdapat otore
(secret berwarna kuning berbau) keluar dari telinga kanan. Dari data ini maka kita bisa
mediagnosis pada pasien ini terjadi Otitis Media Akut (OMA). Etiologinya kebanyakan
bakteri gram + seperti S.Pneumoniae,H. influenza, dan juga gram C.
D.
Tujuan Terapi :
Mengeradikasi kuman
Menghilangkan Rasa sakit (Nyeri) serta rasa penuh
Menurunkan suhu tubuh
Meredakan gejala hidung buntu dan beringus
Mengeradikasi kuman
Nama
Penisilin
Efficacy (Kemanjuran)
Safety (Keamanan)
Suitability (Kecocokan)
Sifat:
Bakterisidal E.S : reaksi alergi Kontraindikasi:
pada
(menghambat
sintesis karena
hipersensitasi, pasien
dinding sel).
urtikari bahkan reaksi
Terutama pada bakteri
anafilaksis yang fatal.
gram positif (beberapa
Gangguan GIT (diare,
pada
gram
mual, muntah) bahkan
negatif,gonokokus)
kolitis. Dosis sangat
Mekanisme:
tinggi
dapat
Menghindarkan
sintesa
menyebabkan
lengkap dari polimer
nefrotoksis
dan
untuk
membentuk
neurotoksis
jaringan
peptidoglikan
Wanita hamil dan
spesifik yang disebut
laktasi:
semua
murein. Bila sel tumbuh
dianggap
aman,
dan plasmanya bertambah
walaupun akan sedikit
atau menyerap air dengan
sekali yang masuk ke
jalan
osmosis,
maka
darah janin dan ASI.
dinding sel yang tak
dengan
riwayat
alergi penisilin.
Indikasi: diberikan pada
bakteri gram +, beberapa
pada
gram
-,
dan
untuk
pseudomonas
tahan
bagi
bakteri
penghasil beta-laktamase.
Sefalosporin
Spektrum
kerja
luas, E.S:
sama
dengan Secara
dan
gram-, namun
E.coli, reaksi
lebih
umum
Alergi, terapi
septikemia,
ringan, pneumonia,
meningitis,
anafilaksis infeksi
saluran
spasme peritonitis
dan
empedu,
infeksi
dalam fase pertumbuhan Gangguan GIT (diare, digunakan peroral pada ISK
kuman,
menghambat
sintesis ada
peptidoglikan
reaksi
yang seperti
diperlukan
beta-laktamase
rendah
saluran
daripada
coccigram+,
tidak
berdaya
terhadap
gonococci,
H.influenzae,
Bacteriodes,
dan
terjadi
pada terdapat
alergi
untuk
lebih derivat
penisilin.
Generasi I: aktif terhadap
H.influenzae,
Bacteriodes,serta kumanyang
resisten
infeksi
kuman
rash
alergi, ada
terhadap
beta-
laktamase
dan
efek
terhadap
gram
(Streptokokus
+
dan
penisilin. penisilin
Generasi II dan III:
Nefrotoksisitas
lebih
digunakan parenteral pada
sering pada generasi I,
infeksi serius yang resisten
khususnya sefaloridin,
terhadap amoksisilin dan
dan sefalotin dosis
generasi I, juga dikombinasi
tinggi. Beberapa obat
dengan
aminoglikosida
bisa
menimbulkan
(gentamisisn, tobramisin)
reaksi disulfiram bila
untuk memperluas dan
digunakan bersamaan
memperkuat aktivitasnya.
dengan alkohol, yaitu
Profilaksis bedah jantung,
sefamandol
dan
usus,
ginekologi,
dan
sefoperazon.
Kehamilan
dan lainnya. Sefoksitin dan
Laktasi:
melintasi
Sefokstitin
pada
stafilokokus)sama
Generasi III:Lebih kuat
terhadap
neonates
luas
gram-,
lebih
yang
seftriason
lagi
terhadap
Bacteriodes,
dan
Pesudomonas. Resistensi
kuat
terhadap
beta-
neonates
yang
hiperbilirubinemia
terhadap
gram+
lebih
(unconjugated),
ringan.
Tidak
aktif
hipoalbuminemia, asidosis.
terhadap
Methicilin
Resistant Staphylococcus
Epidermis dan MRSA
Generasi
IV: sangat
resisten
terhadap
Spektrum
kerja
bersifat
bacili
gram-, menyebabkan
antara
lain
E.coli,
H.influenzae,
Klebsiella,
mengatasi vestibulokoklearis
(Ototoksik).
gram + (Staphylococcus
Nefrotoksitas
aureus/epiermis).
Aktivitas:baktersidal,
reversibel
protein
diganggu.
Tidak hanya
terjadi
aerobic
banyak
Aktif
:kuman
pada
fase
yang
karena
blokade
neuromuskuler dengan
kelemahan
depresi
dosis,
dan
pernafasan.
Toksisitas
bukan
otot
di
atas,
bergantung
namun
pada
diberikan
sama
dg
ototoksik
Furosemide).
bersama-
diuretic
yang
(mis.
pertumbuhan
kuman, lamanya
pemakaian
dan
jenisnya
dan
tuli
pada
bayi.
Tidak
dianjurkan
selama
kehamilan.
digunakan
saat
pemberian ASI.
Tetrasiklin
Khasiat:bakteriostatik
dan
bakterisidal
lemah dapat
menyebabkan napas,
paru-paru,
kerjanya:
berdasarkan
sintesis
protein
kuman
yang
kulit
dan
ISK,
mata.
muntah,
disfagia,
esofagus.
Efek
lebih terhadap
akitvitas
lipase
penyerapannya Pada
bronkhitis
obat
kronis,
dijadikan
profilaksis
serta kebanyakan basili, pada janin anak-anak serangan akut. Efektif untuk
kecuali pseudomonas dan karies . Fotosensitasi, kuman anaerob oral (udah
proteus.
Aktif
terhadap
trachomatis,
Spirochaeta
sifilis
juga kulit
menjadi
terhadap gatal-gatal,
dan
frambusia, sebagainya.
leptospirae, Actinomyces,
dan
beberapa
protozoa
tahun.
Hipersensitivitas
terhadap
tetrasiklin,
dan
penyakit ginjal.
(Amoeba).
Sudah banyak terjadi
resistensi
Makrolida
Efek:
bakteriostatis, E.S:
bakteri
gram+,
spektrum
penisilin-G.
kerja
eritromisin
dari penisilin.
oleh paru-paru
dengan
Mycoplasma
dan
infeksi
Campylobacter
veteran),
pneumoniae,
usus
oleh
jejuni
endokarditis,
dan
dengan
granulositopenia,atau lansia,
sebaiknya digunakan yang
bersifat baktersidal, seperti
penisilin dan sefalosporin.
baik,
reaksi keluhan
tinggi, alergi.
Kehamilan
dan
Legionella, Mycoplasma
laktasi:
eritromisin
& Chlamydia. Sisanya di
aman, tapi tidak ada
luar sel. Metabolisme
data untuk derivatnya,
semua
makrolida
sedangkan rosirtromisin
diuraikan dalam hati,
aman diminum sambil
melalui sistem sitokrom Pmemberi
ASI.
450, menjadi metabolit
Klaritromisin ternyata
inaktif.
Kecuali,
mengganggu
metabolit-OH
dari
perkembangan
janin
klaritromisin.
Ekskresi
pada binatang coba,
berlangsung
melalui
jangan digunakan pada
empedu dan tinja serta
trimester
pertama
kemih, terutama dalam
kehamilan.
bentuk inaktif.
Kloramfenikol
intrasel
gangguan
luas. neuropati
GIT
lebih
diberikan,
yang
mampu
melawan
bakteri
AIDS,
Toxoplasma gondii
seperti
dan
Mycobacterium
avium
intercellare.
Kontraindikasi:
Alergi
GIT, Indikasi:
optis
nya
dan meningitis
infeksi
(khusus
tifus,
bagi
infeksi
terhadap
Strep.pneumoniae,
sumsum
Neiss.meningitides
H.influenzae,
thypi.
dan belakang,
Salmonela
tulang oleh
B.fragilis
yang
menimbulkan
dan
sianosis
hipotermia
neonatus
(grey
syndrome),
baby
melintasi
Efek:
termasuk penggunaan
pengobatan
lama endocarditis
dosis
tinggi, berat
dan
pada
infeksi
lainnya
yang
untuk metisilin (MRSA). juga neuropati perifer, disebabkan oleh kokus gram
Biasanya
terakhir,
sebagai
bila
lini reaksi
antibiotik menjadi
lainnya
sudah
mempan.
Kinetik:
resorpsi
dan
ialah
atau
Indikasi:
dengan oleh
aminoglikosida
meningkatkan
linkomisin,
klindamisin
dan
radang
saluran Laktasi:
belum
5-11
Ekskresi 80%
jam. namun
obat
saluran kemih.
Gagal
sebagai
terapeutis
cairan
sinovial,
Bisa
dalam
kulit positif.
baik.
alergi
ini pasien
pada
dengan
lansia,
riwayat
gangguan
pendengaran,mengkonsumsi
obat
aminoglikosida,
neuropati
Bisa
diberikan
oral,
ataupun injeksi
Kuinolon
Yang
baktersidal
pada
tanpa
pertumbuhan
kuman, sakit
berdasarkan
enzim
perut,
ISK
mual, komplikasi.
Namun
ISK
terdapat ruam,pruritus.
lebih
sehingga
tinggi, Yang
lain,
misalnya
itu,
florokuinolon
kuinolon
kuman-kuman
Jarang multiresisten,
Colitis
dengan
serius,
prostatitis
menghambat sintesis DNA neuropati dan perasaan jaringan lunak oleh gram-.
manusia. Hal yang sama kacau),
efek
psikis Juga
untuk
mengobati
antibiotika
laktam.
panik) dan konvulsi.
pilihan
pertama
pada
Spektrum Kerja: Asam Kehamilan
dan
Teavellers diarrhea.
nalidiksat
berkhasiat laktasi:
tidak Kontraindikasi: Senyawaterhadap
gram-
Proteus,
Klebsiella, hamil
dan
laktasi, jangan
kuinolon
diberikan
ini
pada
Pseudomonas.
menyebabkan
spektrumnya
kuman
semua
gram- termasuk
Ps.aeruoginosa
gonococci,
kebanyakan
gram+,
Campylobacter
dan
serta
kuman
termasuk
jejuni,
nalidiksat.
Bisa
Chlamydia,
Legionella,
Mycoplasma,
dan
terhadap
Streptococci,
Pneumococci dan kumankuman anaerob.
Sulfonamid dan Campuran
timetropim
sulfametoksazol
(Kotrimoksazol) trimetropim
E.S:
seperti ISK
sumsum Enterobacter),
bakterisidal.
tulang
dan
Kinetik: Resorpsi baik
agranulositosis,
dan cepat. Mendapai
neutropenia,
kadar puncak dalam darah
trombositopeni.
hingga 4 jam. Distribusi
Kerusakan hati seperti
sangat baik, pada semua
icterus dan nekrosis
jaringan, saliva, dan CSS.
hati,
sakit
kepala,
Trimetropim lebih lancar
konvulsi,
ataksia,
terkait sifat lipofiliknya.
tinitus
Plasma T1/2 hingga 10
jam.
Ekskresi
(E.coli
dan
prostatitis,
salmonellosis,
bronkhitis.
radang
pulmo
Pneumocystis
Pneumonia
penderita
Toksoplasmosis.
Kontraindikasi:
dari
AIDS,
Kelainan
melalui
20-25%
dan 50-60%.
Jadi berdasarkan informasi tersebut, pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
mengeradikasi kuman adalah:
Golongan Antibiotik Penisilin : Alasannya adalah :
Berdasarkan pedoman diagnosis dan penanganan otitis media akut di Nelson
Pediatric(2004) merekomendasikan untuk penggunaan golongan penisilin sebagai terapi
inisial.
Berdasarkan pedoman pemilihan antibiotic IONI 2008, untuk otitis media yang biasanya
disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan hemophilus influenza maka sebagai terapi
empiric itu merekomendasikan pemakaian golongan penisilin, atau alternatifnya
memakai golongan makrolida
Ditunjau dari etiologinya penyebab dari otitis media akut kebanyakan adalah bakteri gram +,
meskipun ada juga penyebabnya oleh gram -. Antibiotik golongan penisilin memiliki spectrum
luas, Bersifat bakterisidal (menghambat sintesis dinding sel). Terutama pada bakteri gram
Efficacy
Safety
Suitability
NSAID
Menghambat
enzim
siklooksigenase
sehingga konversi
asam
arakidonat
menjadi
PGG2
terganggu. Setiap
obat menghambat
siklooksigenase
dengan kekuatan
dan
selektivitas
yang berbeda.
Efek samping :
Iritasi saluran GI
Ulserasi
Perdarahan lambung.
Kortikosteroid Kortikosteroid
ES:
bekerja
dengan
mempengaruhi
kecepatan sintesis
protein.
Kortikosteroid
dapat
mempengaruhi
banyak
sistem,
mau efek yang
diinginkan untuk
terapi
serangan
akut
pada
penyakit
gout
adalah efek antiinflamasinya.
Obat
ini
menghambat
KI:
Karena pemberian
jangka panjang dan
dihentikan secara
tiba-tiba:
insufisiensi adrenal
akut dengan gejala
demam, mialgia,
atralgia,
dan
malaise.
ES
akibat
pengobatan jangka
panjang: gangguan
cairan
dan
elektrolit,
hiperglikemia,
glikosuria, mudah
terjadi
infeksi
Kontraindikasi relative
yaitu diabetes melitus,
tukak
peptic/duodenum,
infeksi berat, hipertensi
atau gangguan sistem
kardiovaskular.
fenomena
inflamasi
dini
yaitu
edema,
deposit
fibrin,
dilatasi kapiler,
migrasi leukosit
ke tempat radang
dan
aktivitas
fagositosis. Selain
itu juga dapat
menghambat
manifestasi
inflamasi
yang
telah lanjut yaitu
proliferasi kapiler
dan
fibroblast,
penumpukan
kolagen
dan
pembentukan
sikatrik.
Asetaminofen
terutama
TB,
perdarahan
atau
perforasi
pada
pasien
tukak
peptic,
osteoporosis,
miopati
yang
karekteristik,
psikosis,
habitus
pasien Cushing.
Efek
analgesik Indikasi:
Efek samping:
parasetamol yaitu
Analgesik
dan Reaksi
alergi
menghilangkan
antipiretik
(jarang
terjadi):
atau mengurangi
eritema,
nyeri
ringan Tidakmenyebabkan
urtikariam
iritasi lambung.
sampai
sedang,
demam, lesi pada
menurunkan suhu
mukosa.
dengan mekanisme
Hepatotoksisitas
efek sentral. Efek
terjadi
pada
anti inflamasinya
pemberian tunggal
sangat lemah.
10-15 gram (200250 mg/KgBB):
mual
muntah,
Parasetamol
sakit perut
diabsorbsi
cepat
dan
sempurna
Hepatotoksitas
melalui
saluran
bertambah
jika
cerna. Konsentrasi
diberikan
bersama
tertinggi
dalam
barbiturat.
plasma
dicapai
dalam waktu
jam dan masa
paruh
plasma
antara 1-3 jam.
Obat
ini
dimetabolisme oleh
enzim mikrosom
hati,
80%
dikonjugasi dengan
asam glukorunat
dan sisanya dengan
asam sulfat. Obat
ini juga mengalami
hidroksilasi. Obat
ini diekskresikan
melalui ginjal.
Jadi berdasarkan informasi tersebut, pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
Menghilangkan gejala nyeri dan demam pada pasien, Parasetamol sebenarnya cukup
aman untuk diberikan pada pasien ini. Meskipun parasetamol memiliki efek analgesik
dan anti piretik tetapai golongan ini tidak mampu menurunkan derajat inflamasi yang
terjadi pada pasien. Golongan kortikosteroid memiliki efek yang sangat kuat untuk
menurunkan proses inflamasi namun penggunaan pada anak-anak perlu diperhatikan lagi.
Pilihan obat yang dipilih untuk pasien ini adalah golongan NSAID karena memiliki efek
analgetik, antipiretik dan sekaligus anti inflamasi.
Golongan Obat untuk tujuan terapi Menghilangkan hidung buntu dan beringus
Golongan obat
Efficacy
Safety
Simpatomimetik/adrenergik -perangsangan
Efek samping :
pada
organ
Menimbulkan
perifer
vsokonstriksi
-Penghambatan
dan
organ perifer
meningkatkan
tekanan darah
-Perangsangan
Gelisah, nyeri
jantung
kepala, tremor ,
-Perangsangan
palpitasi
SSP
-Efek metabolic
-Efek endokrin
-Efek
prasinaptik
Suitability
Indikasi :
-realsi
hipersensitif
anafilaksis,
-hipersensitif
terhadap allergen
-syok kardiogenik,
syok hipovolemik,
syok
septik,
hipotensi,
hipertensi, aritmia
jantung,
dekongestan nasal.
-Vasokonstriktor
dan
bronkodilator
KI : wanita hamil,
Bayi
-bekerja secara
langsung pada
reseptor
adrenergic
di
membrane sel
efektor
Antimuskarinik
Jadi berdasarkan informasi tersebut, pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
Menghilangkan hidung buntu dan beringus adalah golongan simpatomimetik. .
alasannya adalah bedasarkan sumber BNF (british National Formulary) 56 untuk terapi
dekongestan pilihannya adalah golongan simpatomimetik dan antimuskarinik, tetapi
untuk antimuskarinik indikasi penggunaanya itu untuk dewasa dan anak diatas 12 tahun.
Untuk anak di bawah 12 tahun tidak terdapat preparatnya sehingga pilihan obat kita
adalah golongan simpatomimetik.
E.
GOLONGAN EFFICACY
SUITABILITY
SAFETY
OBAT
Golongan Penisilin
Ampisilin
Spektrum Indiksi
untuk Efek
:
kerja gram
infeksi ginekologik, samping
mual,
diare,
+ dan
intraabdominal, dan
yang tidak
kulit serta jaringan ruam, kadangpeka
lain pada dewasa kadang kolitis
terhadap
dan anak anak usia
penisilin G
lebih dari 12 tahun.
Di
indikasiakan
untuk
infeksi
campur aerobic dan
anaerobic.
Diindikasiakan
untuk
infeksi
salmonell
Kontra
indikasi
pada
:
Hipersensitivitas
Skor
90
85
70
Amoxicillin
Skor :
Spektrum kerja
gram + dan
yang tidak peka
terhadap
penisilin G
KI : hipersensitivitas
95
Cost (Harga)
Ampisilin caps
250 dan 500
mg
Serbuk injeksi
Dry syrup
Efek
samping
:
mual, diare,
ruam, kadangkadang kolitis
70
90
Penisilin
(Benzil
Penisilin)
G Penggunaan
Injeksi;
indikasi : infeksi
tenggorokan,
OM,
endokarditis,
meningitis,
pneumonia
Skor
Kontra
Indikasi
hipersensitivitas
Tidak
tahan
lambung
85
Penisilin
V Tahan
asam
(fenoksimetil
lambung,
penisilin)
diberikan
sebelum makan
: Efek
samping
:
reaksi alergi
asam berupa
urtikaria,
nyeri sendi,
syok
anafilaktik,
diare
70
Indikasi : Tonsilitis,
faringitis,
gingivitis,
infeksi
kulit,
OM,
demam
rematik,
profilaksis
demam
Aktif secara oral rematik
(diberikan
melalui mulut)
Kontra
Indikasi
:
hipersensitivitas
Skor
85
Efek
samping
:
reaksi alergi
berupa
urtikaria,
nyeri sendi,
syok
anafilaktik,
diare
70
Sediaan
:
Fenoksimetil
penisilin tab
250 mg dan
500 mg
Golongan Obat untuk tujuan terapi Menghilangkan Rasa sakit (Nyeri) serta rasa penuh dan
menurunkan suhu tubuh.
Golong
an
Obat
NSAID
Nama
obat
Efficacy
(Indikasi)
Safety
Suitability
(Efek
(Kontraindikas
Samping)
i)
Jarang
Hipersensitif
terjadi:
itas
ibuprofen.
Mual,
Penderita
muntah,
gangguan
ulkus
saluran
peptikum.
cerna.
Kehamilan
Pernah
trimester
dilaporka
pertama.
n adanya
ruam
kulit,
trombosit
openia
dan
limfopeni
a.
Penuruna
n
ketajaman
penglihata
n (sangat
jarang)
Nyeri
ringan
sampai
sedang
antara
lain nyeri
pada
penyakit
gigi atau
pencabuta
n
gigi,
nyeri pasa
bedah,
sakit
kepala.
Gejala
nyeri
ringan
sampai
sedang
pada
gejala
reumatik
tulang
sendi dan
non sendi,
terkilir.
Menurun
kan
demam
pada
anakanak.
90
80
SKOR
Asetosal
Nyeri
Biasanya
(Asam
ringan
ringan dan
asetilsalisil
sampai
tidak sering,
Ibuprofen
90
Anak
dan
remaja usia
di
bawah
Cost
TOTA
L
SKOR
Ibuprofen
tablet 200
mg Rp.
91,70/tablet;
dalam
sediaan
botol 100.
Ibuprofen
tablet 400
mg Rp.
184,39/table
t;
dalam
sediaan
kotak
10x10.
360
100
Asam
330
asetilsalisilat
tablet 100
at)
SKOR
sedang.
tetapi
kejadiannya
Demam
tinggi untuk
Sakit
terjadinya
kepala,
iritasi
nyeri
saluran cerna
muskulos
dengan
keletal
perdarahan
sementara
ringan yang
,
asimtomatis.
dismenor
Memanjangn
e.
ya bleeding
Makin
time.
banyak
Bronkospas
dipakai
me
karena
Reaksi kulit
kerja
antipada pasien
plateletn
hipersensitiv
ya.
itas.
70
Asam
Mefenama
t
80
Nyeri
ringan
sampai
sedang
Radang
pada
penyakit
reumath
oid dan
ganggua
n skelet
lainnya
SSP
:
mengantuk,
pusing,
cemas, sakit
kepala,
gangguan
penglihatan
insomnia
Kardiovask
ular
:
palpitasi
(jarang),
dispnea
Dermatolog
i : ruam
kulit,
urtikaria,
edema
fasial
Hematologi
:
anemia
hemolitik
usia
16
tahun.
Ibu
menyusui
dan hati-hati
pada
kehamilan.
Hipersensitiv
itas terhadap
asetosal dan
obat AINS
lainnya.
Riwayat
maupun
sedang
menderita
tukak saluran
cerna.
Hemophilia
Tidak untuk
pengobatan
gout.
mg
Rp.74,36/tab
let; dalam
sediaan
kotak
10x10.
Asam
asetilsalisilat
tablet 500
mg
Rp.124,53;
dalam
sediaan
kotak
10x10.
30
100
Ulserasi
saluran
pencernaan
Inflamasi
saluran
pencernaan
kronik
Hipersensitif
terhadap
asam
mefenamat
Riwayat
gangguan
saluran
kemih
Penyakit
kantung
empedu dan
penyakit
prostat
Asam
320
mefenamat
kapsul 250
mg @ 1
strip : Rp
950,00
Asam
mefenamat
tablet salut
selaput 250
mg @ 1
strip : Rp
1.649,00
autoimun
(jangka
panjang),
leucopenia,
eosinofilia,
trombositop
enia,
agranulosis,
pansitopeni
a,
hipoplasia
sumsum
tulang
Ginjal
:
disuria,
hematuria
Saluran
pencernaan
:
mual,
muntah,
kembung,
diare,
inflamasi
atau
perdarahan
usus,
toksisitas
hati ringan
Mata:
iritasi,
kehilangan
penglihatan
warna yang
reversibel
(jarang)
Lain-lain:
nyeri
telinga,
diaphoresis,
meningkatk
an
kebutuhan
insulin.
SKOR
70
70
Natrium
Digunakan
Efek
80
samping Tidak diberikan
100
Diklofena
k
untuk terapi
awal pada
akut rematik
(artritis
reumatoid,
osteoartritis,
spondilartriti
s,
dan
ankylosing
spondilitis),
sindroma
nyeri
dan
kolumna
vertebralis,
rematik nonartikular,
serangan
akut
daro
gout, nyeri
pascabedah
beragam, dan
kadang timbul
rasa
tidak
nyaman pada
saluran cerna,
mual,
diare,
dan perdarahan
serta
tukak.
Dispepsia bisa
ditekan dengan
memberikan
obat
ini
bersamaan
dengan
makanan. Bisa
terjadi reaksi
hipersensitivita
s
untuk
ibu
menyusui, untuk
pasien
hipertensi, gagal
jantung
kongestif,
perdarahan
saluran cerna,dll
Ketoprofe
n
Nyeri dan
radang pada
penyakit
reumatik
yang ringan
dan
gangguan
otot skelet
yang
lainnya, dan
stelah
pembedahan
ortopedik,
bisa
juga
diberikan
pada
gout
akut
dan
dismenore
Efek samping
beragam, dan
kadang timbul
rasa
tidak
nyaman pada
saluran cerna,
mual,
diare,
dan perdarahan
serta
tukak.
Dispepsia bisa
ditekan dengan
memberikan
obat
ini
bersamaan
dengan
makanan. Bisa
terjadi reaksi
hipersensitivita
s
Tidak diberikan
untuk
ibu
menyusui, untuk
pasien
hipertensi, gagal
jantung
kongestif,
perdarahan
saluran cerna,dll
Skor
Skor
Golongan Obat yang rasional untuk tujuan terapi menghilangkan hidung tersumbat dan
beringus
Efikasi
Safety
Suitability
Efedrin
Pemberian
sistemik
dapat
menyebabkan
takikardia, peningkatan
tekanan darah dan hatihati pemberian pada
laki-laki
terhadap
resiko terjadinya BPH.
Hindari
kombinasi
dengan
obat
penghambat MAO
Pemberian
oral
menyebabkan
efek
samping sentral. Hatihati pemberian topikal
jangka panjang karna
akan
menimbulkan
rebound congestion
Indikasi : sebagai
dekongestan nasal
pada pasien rinitis
alegika,
vasomotor
,
infeksi
saluran
nafas
dengan
rinitis akut
Pseudoefedrin
Efikasi
lebih Efek
samping
rendah
dari kardiovaskular
lebih
efedrin dalam rendah dari efedrin
hal onset kerja.
Indikasi : sebagai
dekongestan nasal
pada pasien rinitis
alegika,
vasomotor
,
infeksi
saluran
nafas
dengan
rinitis akut
Fenilpropanolamin
Mekanisme
Efek
samping Indikasi : sebagai
kerja
mirip kardiovaskular
lebih dekongestan nasal
pseudoefedrin
rendah dari efedrin
pada pasien rinitis
alegika,
vasomotor
,
infeksi
saluran
nafas
dengan
rinitis akut
P drug :
Amoksisilin dipilih karena obat-obatan ini masih efektif dalam membunuh
mikroorganisme penyebab rinosinusitis pada pasien. Jika dibandingkan dengan obat lain
dalam golongan beta lakta, amoksisilin masih lebih superior dalam hal efikasi, keamanan
dan baktrei yang resiisten terhadapnya lebih sedikit dibandingkan dengan penisilin.
-
terjangkau.
Dekongestan efedrin dipilih karena efikasinya lebih superior dibandingkan yang lain.
Alasan utama pemilihan efedrin karena onset kerjanya lebih cepat. Untuk menghindari
efek kardiovaskularnya, maka digunakan BSO yang topikal saja, namun perlu diingatkan
kepada pasien agar pengguanaan dekongestan topikal ini secukupnya saja karena apabila
digunakan terus menerus maka akan menyebabkan fenomena rebound therapy.
Praktek:
Jalan Mangga No. 4 Mataram
Telp. (0370) 6666666
Mataram, 21 Mei
2011
R / Syr .Amoksisilin 60 ml
s.t.d.d.Cth. I I.p.c.
R/ Syr. Pruris 60 ml
s.p.r.n.t.d.d.cth I.p.c.
R/ Ephedrin
S.pr.n.b.d.d. puff. II
Lag V
paraf
Lag. 1
paraf
Fl.1
paraf
Pro
: Jodi
Umur
: 5 tahun
Alamat