You are on page 1of 23

POSR BLOK 17

Jodi, umur 5 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan keluar


cairan kuning berbau dari telinga kanan sejak kemarin. Keluhan ini baru
pertama kali dirasakan. Telinga terasa penuh dan sakit. Keluhan lainnya
hidung buntu dan beringus, demam sudah hilang. Hasil pemeriksaan fisik,
otore (+) pada telinga kanan, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit,
suhu 38 C. Dokter kemudian meresepkan antibiotic, dekongestan dan
antipiretik.

A. Daftar Masalah:
Keluar cairan kuning berbau dari telinga kanan
Telinga terasa penuh dan sakit
Hidung buntu dan beringus
Suhu 380 C
B.

Diagnosis: otitis media akut stadium perforata


Alasan :

Gejala dan keluhan yang mendukung dan ada pada pasien yaitu : Keluhan baru muncul
pertama kali, muncul rasa sakit dan nyeri pada telinga disertai rasa penuh, terdapat otore
(secret berwarna kuning berbau) keluar dari telinga kanan. Dari data ini maka kita bisa
mediagnosis pada pasien ini terjadi Otitis Media Akut (OMA). Etiologinya kebanyakan
bakteri gram + seperti S.Pneumoniae,H. influenza, dan juga gram C.

D.

Tujuan Terapi :
Mengeradikasi kuman
Menghilangkan Rasa sakit (Nyeri) serta rasa penuh
Menurunkan suhu tubuh
Meredakan gejala hidung buntu dan beringus

Golongan Obat untuk Tujuan Terapi

Mengeradikasi kuman

Nama
Penisilin

Efficacy (Kemanjuran)
Safety (Keamanan)
Suitability (Kecocokan)
Sifat:
Bakterisidal E.S : reaksi alergi Kontraindikasi:
pada
(menghambat

sintesis karena

hipersensitasi, pasien

dinding sel).
urtikari bahkan reaksi
Terutama pada bakteri
anafilaksis yang fatal.
gram positif (beberapa
Gangguan GIT (diare,
pada
gram
mual, muntah) bahkan
negatif,gonokokus)
kolitis. Dosis sangat
Mekanisme:
tinggi
dapat
Menghindarkan
sintesa
menyebabkan
lengkap dari polimer
nefrotoksis
dan
untuk
membentuk
neurotoksis
jaringan
peptidoglikan
Wanita hamil dan
spesifik yang disebut
laktasi:
semua
murein. Bila sel tumbuh
dianggap
aman,
dan plasmanya bertambah
walaupun akan sedikit
atau menyerap air dengan
sekali yang masuk ke
jalan
osmosis,
maka
darah janin dan ASI.
dinding sel yang tak

dengan

riwayat

alergi penisilin.
Indikasi: diberikan pada
bakteri gram +, beberapa
pada

gram

-,

dan

untuk

pseudomonas

sempurna itu akan pecah


dan bakteri musnah.
Beberapa obat, memiliki
kemampuan
laktamase

tahan
bagi

bakteri

penghasil beta-laktamase.
Sefalosporin

Spektrum

kerja

luas, E.S:

sama

dengan Secara

meliputi banyak kuman penisilin,


gram+,
termasuk

dan

gram-, namun
E.coli, reaksi

Klebsiella, dan Proteus. disertai


Bersifat

lebih

umum

Alergi, terapi

septikemia,

ringan, pneumonia,

meningitis,

anafilaksis infeksi

saluran

spasme peritonitis

dan

empedu,
infeksi

baktersidal bronkus dan urtikaria. saluran kemih. Generasi I:

dalam fase pertumbuhan Gangguan GIT (diare, digunakan peroral pada ISK
kuman,

dengan mual, muntah). Jarang ringan dan pilihan kedua

menghambat

sintesis ada

peptidoglikan

reaksi

yang seperti

diperlukan
beta-laktamase
rendah

saluran

dan pernapasan dan kuit yang

daripada

coccigram+,

tidak

berdaya

terhadap

gonococci,

H.influenzae,

Bacteriodes,

dan

Pesudomonas, tidak tahan


terhadap beta-laktamase.
Generasi II: lebih aktif
terhadap gram-, termasuk
gonococci,

terjadi

pada terdapat

alergi

untuk

lebih derivat

penisilin.
Generasi I: aktif terhadap

H.influenzae,

Bacteriodes,serta kumanyang

resisten

dengan amoksisilin. Agak


kuat

infeksi

kuman. urtikaria. Alergi silang tidak begitu serius, dan bila

Kepekaannya terhadap dapat

kuman

rash

alergi, ada

terhadap

beta-

laktamase

dan

efek

terhadap

gram

(Streptokokus

+
dan

penisilin. penisilin
Generasi II dan III:
Nefrotoksisitas
lebih
digunakan parenteral pada
sering pada generasi I,
infeksi serius yang resisten
khususnya sefaloridin,
terhadap amoksisilin dan
dan sefalotin dosis
generasi I, juga dikombinasi
tinggi. Beberapa obat
dengan
aminoglikosida
bisa
menimbulkan
(gentamisisn, tobramisin)
reaksi disulfiram bila
untuk memperluas dan
digunakan bersamaan
memperkuat aktivitasnya.
dengan alkohol, yaitu
Profilaksis bedah jantung,
sefamandol
dan
usus,
ginekologi,
dan
sefoperazon.
Kehamilan
dan lainnya. Sefoksitin dan
Laktasi:

mudah sefuroksim (gen.II) dipakai

melintasi

plasenta, pada gonore.


Generasi III: Seftriakson
tetapi kadarnya rendah
dan
sefotaksim
sering
dalam
darah
janin
dianggap
sebagai
obat
daripada darah ibunya.
pilihan
pertama
untuk
gonore.

Sefokstitin

pada

stafilokokus)sama
Generasi III:Lebih kuat

infeksi Bacteriodes fragilis.


Kontraindikasi : Pada

terhadap

neonates

luas

gram-,

lebih

yang

seftriason

lagi

terhadap

dapat menggeser bilirubin

Bacteriodes,

dan

dari plasma albunin, jadi

Pesudomonas. Resistensi

jangan pakai seftriason pada

kuat

terhadap

beta-

neonates

yang

laktamase, namun khasiat

hiperbilirubinemia

terhadap

gram+

lebih

(unconjugated),

ringan.

Tidak

aktif

hipoalbuminemia, asidosis.

terhadap

Methicilin

Resistant Staphylococcus
Epidermis dan MRSA
Generasi
IV: sangat
resisten

terhadap

laktamase dan aktif sekali


terhadap pesudomonas.
Aminoglikosida

Spektrum

kerja

bersifat

luas, E.S : yang digunakan Indikasi

bacili

gram-, menyebabkan

antara

lain

E.coli,

H.influenzae,

Klebsiella,

resisten terhadap antibiotic

kerusakan pada organ lain. Kontraindikasi : bila


pendegaran

dan ada riwayat alergi pada

Proteus dan Enterbacter, keseimbangan,

akibat aminoglikosida. Pada lansia

Salmonrlla dan Shigella. rusaknya


juga

saraf dan gangguan ginjal , pada

mengatasi vestibulokoklearis

gonokokus, dan sejumlah (N.VIII)

(Ototoksik).

gram + (Staphylococcus

Nefrotoksitas

aureus/epiermis).
Aktivitas:baktersidal,

reversibel

dengan penetrasi dinding


bakteri dan mengikat diri
pada ribosom di dalam sel.
Proses translasi (RNA dan
DNA) diganggu, sehingga
biosintesa

protein

diganggu.

Tidak hanya

terjadi

aerobic

bakterisidal, secara parenteral dapat gram negative yang telah

banyak

Aktif

:kuman

pada

fase

yang
karena

ditimbun dalam sel-sel


tubuler ginjal. Jarang
terjadi

blokade

neuromuskuler dengan
kelemahan
depresi

dosis,

dan

pernafasan.

Toksisitas
bukan

otot
di

atas,

bergantung
namun

pada

pasien miaestenia gravis.


Perhatian :
Sebaiknya
tidak

diberikan

sama

dg

ototoksik
Furosemide).

bersama-

diuretic

yang
(mis.

pertumbuhan

kuman, lamanya

namun juga termasuk saat obat

pemakaian

dan

jenisnya

kuman membelah diri.


(Netilmisin
efeknya
Memiliki
efek
sisa
lebih kurang untuk
setelah
selesai
menimbulkan
penggunaan obat, efek
ototoksisitas).
antibiotisnya masih ada
Sebaiknya ditakarkan
walaun kadarnya dalam
1-2x
sehari.
Pada
darah, berangsur-angsur
penggunaan oral dapat
turun.
terjadi nausea, muntah,
diare, khususnya pada
dosis tinggi.
Kehamilan

dan

laktasi: dapat melintasi


plasenta, merusak ginjal
dan

tuli

pada

bayi.

Tidak

dianjurkan

selama

kehamilan.

Sedikit mencapai ASI,


bia

digunakan

saat

pemberian ASI.
Tetrasiklin

Khasiat:bakteriostatik
dan

bakterisidal

E.S: Penggunaan oral Indikasi: Infeksi saluran

lemah dapat

menyebabkan napas,

paru-paru,

bila diinjeksikan secara gangguan GIT (mual, infeksi


intravena.
Mekanisme

kerjanya:

berdasarkan

sintesis

protein

kuman

yang

diganggu. Spektrum kerja


luas dan meliputi banyak
cocci gram+ dan gram-,

kulit

dan

ISK,
mata.

muntah,

diare), Penggunaan pada acne, ,

disfagia,

iritasi karena adanya daya hambat

esofagus.

Efek

lebih terhadap

akitvitas

lipase

sering dan serius adalah untuk Propionibacter acnes.


sifat

penyerapannya Pada

bronkhitis

dalam tulang dan gigi adakalanya


yang sedang tumbuh sebagai

obat

kronis,
dijadikan

profilaksis

serta kebanyakan basili, pada janin anak-anak serangan akut. Efektif untuk
kecuali pseudomonas dan karies . Fotosensitasi, kuman anaerob oral (udah
proteus.

Aktif

terhadap
trachomatis,

peka banyak resistensi),


Kontraindikasi:
Chlamydia cahaya,
menjadi Tidak boleh diberikan pada
Rickettsiae, kemerah-merahan,
ibu hamil dan menyusui,

Spirochaeta
sifilis

juga kulit

menjadi

terhadap gatal-gatal,

dan

dan anak berusia dibawah 12

frambusia, sebagainya.

leptospirae, Actinomyces,
dan

beberapa

protozoa

tahun.

Hipersensitivitas

terhadap

tetrasiklin,

dan

penyakit ginjal.

(Amoeba).
Sudah banyak terjadi
resistensi
Makrolida

Efek:

bakteriostatis, E.S:

bakteri

gram+,

spektrum
penisilin-G.

kerja

Gangguan GIT Indikasi:

eritromisin

dan (Mual, muntah, diare), merupakan pilihan sebagai


mirip yang terutama nampak alternative

dari penisilin.

Mekanisme pada eritromisin akibat pilihan utama pada infeksi

kerja, melalui pengikatan penguraiannya

oleh paru-paru

dengan

reversibel pada ribosom asam lambung. Lebih Legionellapneumophilia


kuman, sehingga sintesis jarang nyeri kepala dan (penyakit
proteinnya dirintangi.
reaksi kulit. Eritromisin
Waktu paruh singkat,
dosis
tinggi
dapat
hingga perlu ditakarkan
menimbulkan ketulian
sampai 4x.
reversibel,
mungkin
Kinetik:
tergantung
akibat
pengaruhnya
formulasi, bentuk garam
terhadap SSP. Semua
atau
ester.
Makanan
makrolida
dapat
memperburuk
absorbsi,
mengganggu
fungsi
sebaiknya diminum saat
hati,
yang
tampak
perut kosong, kecuali
sebagai
peningkatan
diritromisin
tidak
nilai-nilai fungsi hati,
dipengaruhi
oleh
nyeri kepala, pusing
makanan.
Kemampuan

Mycoplasma
dan

infeksi

Campylobacter

veteran),
pneumoniae,
usus

oleh

jejuni

eritromisin aktif terhadap


klamidia dan mikoplasma.
Pada indikasi lain, seperti
sepsis,
pasien

endokarditis,

dan

dengan

granulositopenia,atau lansia,
sebaiknya digunakan yang
bersifat baktersidal, seperti
penisilin dan sefalosporin.

penetrasi ke jaringan dan dapat


organ

baik,

terjadi. Untuk derivatnya yang lebih

kadar Eritromisin dan

dapat tahan asam lambung dan

interseluler tinggi. Efek mengakibatkan


kuman

reaksi keluhan

tinggi, alergi.
Kehamilan
dan
Legionella, Mycoplasma
laktasi:
eritromisin
& Chlamydia. Sisanya di
aman, tapi tidak ada
luar sel. Metabolisme
data untuk derivatnya,
semua
makrolida
sedangkan rosirtromisin
diuraikan dalam hati,
aman diminum sambil
melalui sistem sitokrom Pmemberi
ASI.
450, menjadi metabolit
Klaritromisin ternyata
inaktif.
Kecuali,
mengganggu
metabolit-OH
dari
perkembangan
janin
klaritromisin.
Ekskresi
pada binatang coba,
berlangsung
melalui
jangan digunakan pada
empedu dan tinja serta
trimester
pertama
kemih, terutama dalam
kehamilan.
bentuk inaktif.
Kloramfenikol

intrasel

Efek: Bakteriostatis dan E.S:


berspektrum
Bekerja

gangguan

luas. neuropati

GIT

lebih

ringan, seperti azitromisin


dapat

diberikan,

yang

mampu

melawan

bakteri

gram-, seperti Haemophilus


influenzae, infeksi saluran
napas. Untuk klaritromisin
dan azitromisin efektif juga
mengatasi kuman penyerta
pada

AIDS,

Toxoplasma gondii

seperti
dan

Mycobacterium

avium

intercellare.
Kontraindikasi:

Alergi

eritromisin, saat hamil tidak


boleh diberikan

GIT, Indikasi:

optis

nya

dan meningitis

infeksi
(khusus

bakterisidal perifer, radang lingua, H.influenzae),

tifus,
bagi
infeksi

terhadap

mukosa mulut, depresi anaerob (contoh abses otak

Strep.pneumoniae,

sumsum

Neiss.meningitides
H.influenzae,
thypi.

dan belakang,

Salmonela

tulang oleh

B.fragilis

yang

anemia semuanya digunakan secara

aplastic, neuritis perifer. oral.


Kontraindikasi:
Kehamilan
dan
Penderita anemia aplastik,
laktasi:
tidak
ibu hamil dan laktasi, .
dianjurkan, khususnya
Penderita
neuropati.
selama minggu-minggu
Penderita dengan kelainan
terakhir dari kehamilan,
darah lainnya.
karena
dapat

menimbulkan
dan

sianosis

hipotermia

neonatus

(grey

syndrome),

baby

melintasi

plasenta, ASI, begitu


pula untuk tiamfenikol
Vankomisin

Efek:

bakterisidal E.S: Gangguan fungsi Indikasi Untuk profilaksis

kuman gram+ aerob dan ginjal, terutama pada dan


anaerob,

termasuk penggunaan

stafilokokus yang resisten dengan

pengobatan

lama endocarditis

dosis

tinggi, berat

dan

pada
infeksi

lainnya

yang

untuk metisilin (MRSA). juga neuropati perifer, disebabkan oleh kokus gram
Biasanya
terakhir,

sebagai
bila

lini reaksi

antibiotik menjadi

lainnya

sudah

mempan.
Kinetik:

resorpsi

pada enteritis resorpsinya


Kadar

kemerahan pengganti bagi pasien yang


penisilin

dan

ialah

atau

Indikasi:

demam, dan lainnya. kolitis akibat terapi seperti


Kombinasi

dengan oleh

aminoglikosida
meningkatkan

linkomisin,

klindamisin

dan

radang

resiko pada mukosa usus oleh

nefro dan ototoksisitas. Stafilokokus.


pleura, Kehamilan
dan Kontraindikasi:

saluran Laktasi:

belum

5-11

Ekskresi 80%

jam. namun

obat

melalui mencapai ASI.

saluran kemih.

Gagal

ada ginjal, alergi vankomisin,

kemih tercapai. Plasma data yang menjelaskan, Perhatian


T1/2

sebagai

terapeutis

cairan

sinovial,

Bisa

man syndrome, mual, sefalosporin.


dari

usus yang sakit, seperti

dalam

kulit positif.

tidak yang disebut the red alergi

usus buruk, namun pada

baik.

alergi

ini pasien

pada
dengan

lansia,
riwayat

gangguan
pendengaran,mengkonsumsi
obat

aminoglikosida,

neuropati
Bisa
diberikan

oral,

ataupun injeksi
Kuinolon

Efek: berkhasiat sebagai E.S:

Yang

sering Indikasi: kuinolon hanya

baktersidal

pada

fase gangguan GIT, seperti untuk

tanpa

pertumbuhan

kuman, sakit

berdasarkan

inhibisi muntah, anoreksia, dan florokuinolon, lebih luas

enzim

perut,

ISK

mual, komplikasi.

Namun

DNA-girase diare, dyspepsia, sakit indikasinya,

ISK

bakteriil. Karena enzim kepala, gangguan tidur, komplikasi


tersebut hanya

terdapat ruam,pruritus.

pada kuman dan tidak timbul

pada sel dari organisme pseudomembranosis.


yang

lebih

sehingga

tinggi, Yang

lain,

misalnya

melibatkan jaringan ginjal.


Selain

itu,

florokuinolon

eritema, juga untuk infeksi saluran

kuinolon- urtikaria, efek neurologi napas

kuinolon

kuman-kuman

Jarang multiresisten,
Colitis

dengan

serius,

prostatitis

tidak (sakit kepala, pusing, kronis, infeksi kulit dan

menghambat sintesis DNA neuropati dan perasaan jaringan lunak oleh gram-.
manusia. Hal yang sama kacau),

efek

psikis Juga

untuk

mengobati

berlaku bagi sulfonamida hebat (eksitasi, takut, salmonella, baik pembawa


dan

antibiotika

beta- gelisah, dan perasaan kronis maupun yang dimata.

laktam.
panik) dan konvulsi.
pilihan
pertama
pada
Spektrum Kerja: Asam Kehamilan
dan
Teavellers diarrhea.
nalidiksat
berkhasiat laktasi:
tidak Kontraindikasi: Senyawaterhadap

gram-

Proteus,

seperti dianjurkan pada wanita senyawa

Klebsiella, hamil

Enterobacter. Begitu pula seperti


pipemidinat

dan

laktasi, jangan

kuinolon
diberikan

ini
pada

siprofloksasin anak-anak dibawah usia

terhadap dan asam nalidiksat.

16 tahun, karena dapat

Pseudomonas.

menyebabkan

Florokuinolon lebih luas

penyimpangan pada tulang

spektrumnya

rawan terutama oleh asam

kuman

semua

gram- termasuk

Ps.aeruoginosa
gonococci,
kebanyakan
gram+,
Campylobacter

dan
serta
kuman
termasuk
jejuni,

nalidiksat.

Bisa

menyebabkan artropati pada


sendi penahan berat badan.

Chlamydia,

Legionella,

Mycoplasma,

dan

Mycobacter tbc. Kurang


aktif

terhadap

Streptococci,
Pneumococci dan kumankuman anaerob.
Sulfonamid dan Campuran
timetropim

sulfametoksazol

(Kotrimoksazol) trimetropim

E.S:

sindrom stevens Indikasi: Infeksi Proteus

dan jhonson dan diskrasi dan Klamidia. Juga pada


dalam darah,

perbandingan 5:1 bersifat penekanan

seperti ISK

sumsum Enterobacter),

bakterisidal.
tulang
dan
Kinetik: Resorpsi baik
agranulositosis,
dan cepat. Mendapai
neutropenia,
kadar puncak dalam darah
trombositopeni.
hingga 4 jam. Distribusi
Kerusakan hati seperti
sangat baik, pada semua
icterus dan nekrosis
jaringan, saliva, dan CSS.
hati,
sakit
kepala,
Trimetropim lebih lancar
konvulsi,
ataksia,
terkait sifat lipofiliknya.
tinitus
Plasma T1/2 hingga 10
jam.

Ekskresi

(E.coli

dan
prostatitis,

salmonellosis,

bronkhitis.

Juga untuk mengobati dan


mencegah
karena
carinii-

radang

pulmo

Pneumocystis
Pneumonia

penderita
Toksoplasmosis.
Kontraindikasi:

dari
AIDS,

Kelainan

darah, alergi sulfa.

melalui

ginjal sebagai zat aktif


masing-masing

20-25%

dan 50-60%.
Jadi berdasarkan informasi tersebut, pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
mengeradikasi kuman adalah:
Golongan Antibiotik Penisilin : Alasannya adalah :
Berdasarkan pedoman diagnosis dan penanganan otitis media akut di Nelson
Pediatric(2004) merekomendasikan untuk penggunaan golongan penisilin sebagai terapi
inisial.

Berdasarkan pedoman pemilihan antibiotic IONI 2008, untuk otitis media yang biasanya
disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan hemophilus influenza maka sebagai terapi
empiric itu merekomendasikan pemakaian golongan penisilin, atau alternatifnya
memakai golongan makrolida
Ditunjau dari etiologinya penyebab dari otitis media akut kebanyakan adalah bakteri gram +,
meskipun ada juga penyebabnya oleh gram -. Antibiotik golongan penisilin memiliki spectrum
luas, Bersifat bakterisidal (menghambat sintesis dinding sel). Terutama pada bakteri gram

positif dan beberapa pada gram negatif,gonokokus.


Golongan Obat untuk tujuan terapi Menghilangkan Rasa sakit (Nyeri) serta rasa penuh dan
menurunkan suhu tubuh.
Golongan obat

Efficacy

Safety

Suitability

NSAID

Menghambat
enzim
siklooksigenase
sehingga konversi
asam
arakidonat
menjadi
PGG2
terganggu. Setiap
obat menghambat
siklooksigenase
dengan kekuatan
dan
selektivitas
yang berbeda.

Efek samping :

Pasien dengan riwayat


gastritis
tidak
dianjurkan menerima
obat
ini,
atau
menerima antasida bila
minum NSAID.

Iritasi saluran GI
Ulserasi
Perdarahan lambung.

Kortikosteroid Kortikosteroid
ES:
bekerja
dengan
mempengaruhi
kecepatan sintesis
protein.
Kortikosteroid
dapat
mempengaruhi
banyak
sistem,
mau efek yang
diinginkan untuk
terapi
serangan
akut
pada
penyakit
gout
adalah efek antiinflamasinya.
Obat
ini
menghambat

KI:
Karena pemberian
jangka panjang dan
dihentikan secara
tiba-tiba:
insufisiensi adrenal
akut dengan gejala
demam, mialgia,
atralgia,
dan
malaise.
ES
akibat
pengobatan jangka
panjang: gangguan
cairan
dan
elektrolit,
hiperglikemia,
glikosuria, mudah
terjadi
infeksi

Kontraindikasi relative
yaitu diabetes melitus,
tukak
peptic/duodenum,
infeksi berat, hipertensi
atau gangguan sistem
kardiovaskular.

fenomena
inflamasi
dini
yaitu
edema,
deposit
fibrin,
dilatasi kapiler,
migrasi leukosit
ke tempat radang
dan
aktivitas
fagositosis. Selain
itu juga dapat
menghambat
manifestasi
inflamasi
yang
telah lanjut yaitu
proliferasi kapiler
dan
fibroblast,
penumpukan
kolagen
dan
pembentukan
sikatrik.
Asetaminofen

terutama
TB,
perdarahan
atau
perforasi
pada
pasien
tukak
peptic,
osteoporosis,
miopati
yang
karekteristik,
psikosis,
habitus
pasien Cushing.

Efek
analgesik Indikasi:
Efek samping:
parasetamol yaitu
Analgesik
dan Reaksi
alergi
menghilangkan
antipiretik
(jarang
terjadi):
atau mengurangi
eritema,
nyeri
ringan Tidakmenyebabkan
urtikariam
iritasi lambung.
sampai
sedang,
demam, lesi pada
menurunkan suhu
mukosa.
dengan mekanisme

Hepatotoksisitas
efek sentral. Efek
terjadi
pada
anti inflamasinya
pemberian tunggal
sangat lemah.
10-15 gram (200250 mg/KgBB):
mual
muntah,
Parasetamol
sakit perut
diabsorbsi
cepat
dan
sempurna
Hepatotoksitas
melalui
saluran
bertambah
jika
cerna. Konsentrasi
diberikan
bersama
tertinggi
dalam
barbiturat.
plasma
dicapai
dalam waktu
jam dan masa
paruh
plasma
antara 1-3 jam.
Obat
ini

dimetabolisme oleh
enzim mikrosom
hati,
80%
dikonjugasi dengan
asam glukorunat
dan sisanya dengan
asam sulfat. Obat
ini juga mengalami
hidroksilasi. Obat
ini diekskresikan
melalui ginjal.

Jadi berdasarkan informasi tersebut, pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
Menghilangkan gejala nyeri dan demam pada pasien, Parasetamol sebenarnya cukup
aman untuk diberikan pada pasien ini. Meskipun parasetamol memiliki efek analgesik
dan anti piretik tetapai golongan ini tidak mampu menurunkan derajat inflamasi yang
terjadi pada pasien. Golongan kortikosteroid memiliki efek yang sangat kuat untuk
menurunkan proses inflamasi namun penggunaan pada anak-anak perlu diperhatikan lagi.
Pilihan obat yang dipilih untuk pasien ini adalah golongan NSAID karena memiliki efek
analgetik, antipiretik dan sekaligus anti inflamasi.

Golongan Obat untuk tujuan terapi Menghilangkan hidung buntu dan beringus

Golongan obat

Efficacy

Safety

Simpatomimetik/adrenergik -perangsangan
Efek samping :
pada
organ
Menimbulkan
perifer
vsokonstriksi
-Penghambatan
dan
organ perifer
meningkatkan
tekanan darah
-Perangsangan
Gelisah, nyeri
jantung
kepala, tremor ,
-Perangsangan
palpitasi
SSP
-Efek metabolic
-Efek endokrin
-Efek
prasinaptik

Suitability
Indikasi :
-realsi
hipersensitif
anafilaksis,

-hipersensitif
terhadap allergen
-syok kardiogenik,
syok hipovolemik,
syok
septik,
hipotensi,
hipertensi, aritmia
jantung,
dekongestan nasal.

-Vasokonstriktor
dan
bronkodilator

KI : wanita hamil,
Bayi

-bekerja secara
langsung pada
reseptor
adrenergic
di
membrane sel
efektor
Antimuskarinik

Bekerja pada ES: mulut kering, Indikasi


efektor
ggn.
Miksi,
- Untuk
muskarinik
meteorisme,
dewasa dan
retensi urine,
anak di atas
12 tahun.
: menghambat
motilitas lambung
pada
ulkus
peptikum, colitis,
mengurangi sekresi
lendir
hidung
saluran
nafas
misalnya
pada
rhinitis akut, coriza
dan hay fever, iritis,
idosiklitis,keratitis,
mabuk perjalanan.
KI:

Jadi berdasarkan informasi tersebut, pilihan golongan obat yang dipilih untuk tujuan
Menghilangkan hidung buntu dan beringus adalah golongan simpatomimetik. .
alasannya adalah bedasarkan sumber BNF (british National Formulary) 56 untuk terapi
dekongestan pilihannya adalah golongan simpatomimetik dan antimuskarinik, tetapi
untuk antimuskarinik indikasi penggunaanya itu untuk dewasa dan anak diatas 12 tahun.
Untuk anak di bawah 12 tahun tidak terdapat preparatnya sehingga pilihan obat kita
adalah golongan simpatomimetik.

E.

Golongan Obat yang paling rasional untuk tujuan terapi :


Mengeradikasi kuman

GOLONGAN EFFICACY
SUITABILITY
SAFETY
OBAT
Golongan Penisilin
Ampisilin

Spektrum Indiksi
untuk Efek
:
kerja gram
infeksi ginekologik, samping
mual,
diare,
+ dan
intraabdominal, dan
yang tidak
kulit serta jaringan ruam, kadangpeka
lain pada dewasa kadang kolitis
terhadap
dan anak anak usia
penisilin G
lebih dari 12 tahun.
Di
indikasiakan
untuk
infeksi
campur aerobic dan
anaerobic.
Diindikasiakan
untuk
infeksi
salmonell
Kontra
indikasi
pada
:
Hipersensitivitas
Skor
90
85
70
Amoxicillin

Skor :

Spektrum kerja
gram + dan
yang tidak peka
terhadap
penisilin G

Indikasi : ISK, OM,


Sinusitis, bronkitis
kronis, gonore,
Indikasi digunakan
untuk
infeksi
saluran pernapsan
Absorpsi lebih
atas
yang
cepat,
disebabkan oleh S.
penggunaan
pyrogenes,
S.
pada bronkitis
pneumonia, dan H.
dan ISK
influenza.
Infeksi
saluran
urine.
Meningitis.
Infeksi salmonella
90

KI : hipersensitivitas
95

Cost (Harga)
Ampisilin caps
250 dan 500
mg

Serbuk injeksi

Dry syrup

Efek
samping
:
mual, diare,
ruam, kadangkadang kolitis

70

90

Penisilin
(Benzil
Penisilin)

G Penggunaan
Injeksi;
indikasi : infeksi
tenggorokan,
OM,
endokarditis,
meningitis,
pneumonia

Skor

Kontra
Indikasi
hipersensitivitas
Tidak
tahan
lambung

85

Penisilin
V Tahan
asam
(fenoksimetil
lambung,
penisilin)
diberikan
sebelum makan

: Efek
samping
:
reaksi alergi
asam berupa
urtikaria,
nyeri sendi,
syok
anafilaktik,
diare
70

Indikasi : Tonsilitis,
faringitis,
gingivitis,
infeksi
kulit,
OM,
demam
rematik,
profilaksis
demam
Aktif secara oral rematik
(diberikan
melalui mulut)
Kontra
Indikasi
:
hipersensitivitas

Skor

85

Efek
samping
:
reaksi alergi
berupa
urtikaria,
nyeri sendi,
syok
anafilaktik,
diare
70

Sediaan
:
Fenoksimetil
penisilin tab
250 mg dan
500 mg

Golongan Obat untuk tujuan terapi Menghilangkan Rasa sakit (Nyeri) serta rasa penuh dan
menurunkan suhu tubuh.

Golong
an
Obat
NSAID

Nama
obat

Efficacy
(Indikasi)

Safety
Suitability
(Efek
(Kontraindikas
Samping)
i)
Jarang
Hipersensitif
terjadi:
itas
ibuprofen.
Mual,
Penderita
muntah,
gangguan
ulkus
saluran
peptikum.
cerna.
Kehamilan
Pernah
trimester
dilaporka
pertama.
n adanya
ruam
kulit,
trombosit
openia
dan
limfopeni
a.
Penuruna
n
ketajaman
penglihata
n (sangat
jarang)

Nyeri
ringan
sampai
sedang
antara
lain nyeri
pada
penyakit
gigi atau
pencabuta
n
gigi,
nyeri pasa
bedah,
sakit
kepala.
Gejala
nyeri
ringan
sampai
sedang
pada
gejala
reumatik
tulang
sendi dan
non sendi,
terkilir.
Menurun
kan
demam
pada
anakanak.
90
80
SKOR
Asetosal
Nyeri
Biasanya
(Asam
ringan
ringan dan
asetilsalisil
sampai
tidak sering,
Ibuprofen

90
Anak
dan
remaja usia
di
bawah

Cost

TOTA
L
SKOR

Ibuprofen
tablet 200
mg Rp.
91,70/tablet;
dalam
sediaan
botol 100.
Ibuprofen
tablet 400
mg Rp.
184,39/table
t;
dalam
sediaan
kotak
10x10.
360

100
Asam
330
asetilsalisilat
tablet 100

at)

SKOR

sedang.
tetapi
kejadiannya
Demam
tinggi untuk
Sakit
terjadinya
kepala,
iritasi
nyeri
saluran cerna
muskulos
dengan
keletal
perdarahan
sementara
ringan yang
,
asimtomatis.
dismenor
Memanjangn
e.
ya bleeding
Makin
time.
banyak
Bronkospas
dipakai
me
karena

Reaksi kulit
kerja
antipada pasien
plateletn
hipersensitiv
ya.
itas.

70

Asam

Mefenama
t

80
Nyeri
ringan
sampai
sedang
Radang
pada
penyakit
reumath
oid dan
ganggua
n skelet
lainnya

SSP
:
mengantuk,
pusing,
cemas, sakit
kepala,
gangguan
penglihatan
insomnia
Kardiovask
ular
:
palpitasi
(jarang),
dispnea
Dermatolog
i : ruam
kulit,
urtikaria,
edema
fasial
Hematologi
:
anemia
hemolitik

usia
16
tahun.
Ibu
menyusui
dan hati-hati
pada
kehamilan.
Hipersensitiv
itas terhadap
asetosal dan
obat AINS
lainnya.
Riwayat
maupun
sedang
menderita
tukak saluran
cerna.
Hemophilia
Tidak untuk
pengobatan
gout.

mg

Rp.74,36/tab
let; dalam
sediaan
kotak
10x10.
Asam
asetilsalisilat
tablet 500
mg

Rp.124,53;
dalam
sediaan
kotak
10x10.

30

100

Ulserasi
saluran
pencernaan
Inflamasi
saluran
pencernaan
kronik
Hipersensitif
terhadap
asam
mefenamat
Riwayat
gangguan
saluran
kemih
Penyakit
kantung
empedu dan
penyakit
prostat

Asam
320
mefenamat
kapsul 250
mg @ 1
strip : Rp
950,00
Asam
mefenamat
tablet salut
selaput 250
mg @ 1
strip : Rp
1.649,00

autoimun
(jangka
panjang),
leucopenia,
eosinofilia,
trombositop
enia,
agranulosis,
pansitopeni
a,
hipoplasia
sumsum
tulang
Ginjal
:
disuria,
hematuria
Saluran
pencernaan
:
mual,
muntah,
kembung,
diare,
inflamasi
atau
perdarahan
usus,
toksisitas
hati ringan
Mata:
iritasi,
kehilangan
penglihatan
warna yang
reversibel
(jarang)
Lain-lain:
nyeri
telinga,
diaphoresis,
meningkatk
an
kebutuhan
insulin.

SKOR

70

70

Natrium

Digunakan

Efek

80
samping Tidak diberikan

100

Diklofena
k

untuk terapi
awal pada
akut rematik
(artritis
reumatoid,
osteoartritis,
spondilartriti
s,
dan
ankylosing
spondilitis),
sindroma
nyeri
dan
kolumna
vertebralis,
rematik nonartikular,
serangan
akut
daro
gout, nyeri
pascabedah

beragam, dan
kadang timbul
rasa
tidak
nyaman pada
saluran cerna,
mual,
diare,
dan perdarahan
serta
tukak.
Dispepsia bisa
ditekan dengan
memberikan
obat
ini
bersamaan
dengan
makanan. Bisa
terjadi reaksi
hipersensitivita
s

untuk
ibu
menyusui, untuk
pasien
hipertensi, gagal
jantung
kongestif,
perdarahan
saluran cerna,dll

Ketoprofe
n

Nyeri dan
radang pada
penyakit
reumatik
yang ringan
dan
gangguan
otot skelet
yang
lainnya, dan
stelah
pembedahan
ortopedik,
bisa
juga
diberikan
pada
gout
akut
dan
dismenore

Efek samping
beragam, dan
kadang timbul
rasa
tidak
nyaman pada
saluran cerna,
mual,
diare,
dan perdarahan
serta
tukak.
Dispepsia bisa
ditekan dengan
memberikan
obat
ini
bersamaan
dengan
makanan. Bisa
terjadi reaksi
hipersensitivita
s

Tidak diberikan
untuk
ibu
menyusui, untuk
pasien
hipertensi, gagal
jantung
kongestif,
perdarahan
saluran cerna,dll

Skor

Skor

Golongan Obat yang rasional untuk tujuan terapi menghilangkan hidung tersumbat dan
beringus

Efikasi

Safety

Suitability

Efedrin

Efek kerja lebih


cepat dari pada
obat yang lain
Mekanisme
kerja
:menyebabkan
vasokonstriksi
pada arteriol

Pemberian
sistemik
dapat
menyebabkan
takikardia, peningkatan
tekanan darah dan hatihati pemberian pada
laki-laki
terhadap
resiko terjadinya BPH.
Hindari
kombinasi
dengan
obat
penghambat MAO
Pemberian
oral
menyebabkan
efek
samping sentral. Hatihati pemberian topikal
jangka panjang karna
akan
menimbulkan
rebound congestion

Indikasi : sebagai
dekongestan nasal
pada pasien rinitis
alegika,
vasomotor
,
infeksi
saluran
nafas
dengan
rinitis akut

Pseudoefedrin

Efikasi
lebih Efek
samping
rendah
dari kardiovaskular
lebih
efedrin dalam rendah dari efedrin
hal onset kerja.

Indikasi : sebagai
dekongestan nasal
pada pasien rinitis
alegika,
vasomotor
,
infeksi
saluran
nafas
dengan
rinitis akut

Fenilpropanolamin

Mekanisme
Efek
samping Indikasi : sebagai
kerja
mirip kardiovaskular
lebih dekongestan nasal
pseudoefedrin
rendah dari efedrin
pada pasien rinitis
alegika,
vasomotor
,
infeksi
saluran
nafas
dengan
rinitis akut

P drug :
Amoksisilin dipilih karena obat-obatan ini masih efektif dalam membunuh
mikroorganisme penyebab rinosinusitis pada pasien. Jika dibandingkan dengan obat lain

dalam golongan beta lakta, amoksisilin masih lebih superior dalam hal efikasi, keamanan
dan baktrei yang resiisten terhadapnya lebih sedikit dibandingkan dengan penisilin.
-

Harganya terjangkau dan dapat diminum 3 kali sehari.


Ibuprofen dipilih karena efektifitasnya sebagai anti inflamasi, analgetik dan antipiretik.
Tidak ditemukan adanya kontraindikasi pada pasien di kasus ini. Dapat diminum setelah
makan untuk menghindari efek iritasi mukosa lambung. Ibuprofen harganya murah dan

terjangkau.
Dekongestan efedrin dipilih karena efikasinya lebih superior dibandingkan yang lain.
Alasan utama pemilihan efedrin karena onset kerjanya lebih cepat. Untuk menghindari
efek kardiovaskularnya, maka digunakan BSO yang topikal saja, namun perlu diingatkan
kepada pasien agar pengguanaan dekongestan topikal ini secukupnya saja karena apabila
digunakan terus menerus maka akan menyebabkan fenomena rebound therapy.

Dosis dan BSO


Bentuk sediaan obat
dosis maksimal anak usia 5 th ( amoksisilin )
= 5/17 x 3000
= 882 mg
dosis maksimal sekali minum = 882/ 3 =294 mg
dr. Nurrury
1 Cth ( 5ml ) = 125 mg boleh dikasih
2 Cth ( 250 mg )
SIP No: 252/123/UP/DINKES

Praktek:
Jalan Mangga No. 4 Mataram
Telp. (0370) 6666666
Mataram, 21 Mei
2011
R / Syr .Amoksisilin 60 ml
s.t.d.d.Cth. I I.p.c.
R/ Syr. Pruris 60 ml
s.p.r.n.t.d.d.cth I.p.c.
R/ Ephedrin
S.pr.n.b.d.d. puff. II

Lag V
paraf
Lag. 1
paraf
Fl.1
paraf

Pro

: Jodi

Umur

: 5 tahun

Alamat

: Jl. Ampenan Selatan No. 24 Mataram

You might also like