Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Dewi Fajarwati Prihatiningsih
P.17420113009
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER :
STEMI (ST ELEVASI MIOKARD INFARK)
DI RUANG UNIT PELAYANAN JANTUNG RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
NAMA MAHASISWA
: DEWI FAJARWATI P
NIM
: P17420113009
Pembimbing Klinik,
A. DEFINISI STEMI
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung
secara permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif
maupun di pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada,
peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah
cermin dari pembuluh darah koroner tertentu yang tersumbat total sehingga aliran
darahnya benar-benar terhenti, otot jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisioksigen dan mati.
STEMI adalah rusaknya bagian otot jantung secara permanen akibat trombus
arteri koroner. Terjadinya trombus disebabkan oleh ruptor plak yang kemudian di ikuti
oleh pembentukan trombus oleh trombosit. STEMI umumnya terjadi jika aliran darah
koroner menurun secara mendadak.
Infark mokard akut dengan elevasi ST (ST elevation myiocardinal infrarction =
STEMI) merupakan bagian dari spektrum koroner akut (SKA) yang terdiri dari angina
pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST dan IMA dengan elevasi ST (ilmu penyakit
dalam, 2006).
B. TANDA DAN GEJALA
1. Nyeri dada menetap, nyeri dada bagian tengah dan epigastrium tidak hilang
dengan istirahat atau nitrat, nyeri menyebar secara luas : dapat menyebabkan
aritmia, hipotensi, shock, gagal jantung.
2. Banyak keringat, kulit lembab dengan muka pucat
3. Tekanan darah menurun
4. Dyspnea, kelemahan dan membuat pingsan
5. Nausea dan vomiting
6. Cemas dan gelisah
7. Takikardi atau bradikardi
8. Gejala yang jarang dikeluhkan kelelahan berat, abdominal distress atau epigastrik,
nafas pendek.
C. PATOFISIOLOGI
3
STEMI umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak
setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya. STEMI
terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri vascular. Pada
sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami fisur, rupture
atau ulserasi dan jika kondisi local atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga
terjadi thrombus mural pada lokasi rupture yang mengakibatkan oklusi arteri koroner.
Infark Miokard yang disebabkan trombus arteri koroner dapat mengenai
endokardium sampai epikardium,disebut infark transmural, namun bisa juga hanya
mengenai daerah subendokardial,disebut infark subendokardial. Setelah 20 menit
terjadinya sumbatan,infark sudah dapat terjadi pada subendokardium,dan bila
berlanjut terus rata-rata dalam 4 jam telah terjadi infark transmural. Kerusakan
miokard ini dari endokardium ke epikardium menjadi komplit dan ireversibel dalam
3-4 jam. Meskipun nekrosis miokard sudah komplit,proses remodeling miokard yang
mengalami injury terus berlanjut sampai beberapa minggu atau bulan karena daerah
infark meluas dan daerah non infark mengalami dilatasi.
D. ETIOLOGI
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa dan warna kulit
4. Genitik
Faktor yang dapat dimodifikasi:
1. Hipertensi
2. Hiperlipidemia
3. Merokok
4. Diabetes mellitus
5. Kegemukan
6. Kurang gerak dan kurang olahraga
7. Konsumsi kontrasepsi oral.
E. PATHWAY
F. PROSES KEPERAWATAN
I.
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
a. Nama:
b. Umur:
c. Alamat:
d. Perkerjaan:
e. Tanggal masuk:
f. Status:
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat masuk. Berapa jam sesak sebelum masuk RS; Onset 12 jam
b. Riwayat kesehatan saat ini keluhan pasien, seperti:
- Sesak
- Udema
- Nyeri dada
c. Riwayat kesehatan keluarga: tanyakan pada angota keluarganya adakah anggota
keluarganya yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien saat ini. Serta
riwayat penyakit lainnya seperti:
v Darah tinggi
v Diabetes
v Penyakit jantung
d. Riwayat kesehatan masa lalu: tanyakan pada pasien apakah pernah mengalami
penyakit yang sama dengan yang dialami saat ini atau penyakit lain seperti:
v Riwayat asma
v Diabetes
v Stroke
v Gastritis
v Alergi
3. Pemeriksaan fisik
v Keadaan umum:
v Kesadaran:
4. Pemeriksaan penunjang:
6
a. Pemeriksaan Laboratorium
v Hematologi: Terjadi peningkatan leukosit
v Cardiac enzyms: Terjadi peningkatan enzim
b. Elektrokardiografi:
a. Detak jantung ..
b. Ekokardiografi: Pergerakan dinding jantung dan struktur jantung.
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan iskemia dan infark jaringan miokard
b. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ
c. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan kondisi yang mempengaruhi masukan
nutrisi/peningkatan kebutuhan metabolik
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
e. Ansietas berhubungan dengan ancaman kehilangan/kematian
III. INTERVENSI
1.
Intervensi:
2.
Intervensi:
-
3.
Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan saat
penerimaan.
4.
Selama periode akut dari curah jantung menurun dan sesuai program,
dukung pasien dalam mempertahankan tirah baring
5.
Mempertahankan kepercayaan.
IV.
EVALUASI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
G. REFERENSI
1. Agustina. 2011. ST Elevasi Miokard Infark (STEMI)
2. Lily Ismudiati Rilantono,dkk.;Buku Ajar Kardiologi;Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia,2004,hal 173-181
3. http://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/11/04/laporan-pendahuluanstemi-st-elevasi-miokard-infark/
4. http://www.e-jurnal.com/2014/10/strategi-farmako-invasif-pada-stemiakut.html
5. http://dewisriwulandaricases.wordpress.com/2012/01/22/jurnal-kardiologi
H. LAMPIRAN
1. Gambar
10
11