Professional Documents
Culture Documents
KASUS PSIKOTIK
Oleh:
Ardiani Okky Novitasari
Arif Agung Wibowo
Asih Rahmawati
Ave Marya Pamilih
01.208.5608
01.208.5612
01.208. 5614
01.208.5615
Pembimbing:
Dr. Damasus Widiantoro, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RSJD PROF DR SOEROYO MAGELANG
PERIODE 25 Februari 23 Maret 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
Lembar Pengesahan
Kasus Psikotik
Telah Diterima dan Disetujui
Pada Maret 2013
Oleh Pembimbing Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Prof. DR.
Soerojo, Magelang
Mengetahui
Magelang, Maret 2013
: 4146
: 15 Maret 2013
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Usia
: 27 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
:DS Growong kec tempuran magelang
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status Pernikahan
: Tidak menikah
Tanggal Masuk RS :14 januari 2013
No. CM
: 4146
II.
Pasie datang ke IGD RSJS Magelang dengan keluhan mengamuk hingga merusak pintu
dapur tanpa sebab yang diketahui.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSJS Magelang diantar oleh keluarga pasien (paman pasien ),
dengan keluhan mengamuk hingga merusak pintu dapur dirumah pamannya. Pasien baru
saja keluar dari RSJ Magelang sekitar satu bulan yang lalu. Sebelumnya pasien sudah
berulang kali keluar masuk rumah sakit jiwa dengan keluhan yang sama.
Pada satu bulan yang lalu pasien saat pasien keluar dari rumah sakit kondisinya
sudah lebih baik dan pasien mulai bisa diajak komunikasi dengan baik. Namun, beberapa
hari kemudian pasien mulai menunjukkan lagi perilaku yang aneh yaitu suka marahmarah tanpa sebab. Jika pasien sedang marah pasien sering merusak barang- barang yang
ada di sekitarnya hingga pernah mencoba untuk melukai orang lain. Saat pasien sedang
sendirian pasien seringkali berbicara sendiri hingga tertawa sendiri. Menut pengakuan
paman pasien, akhir akhir ini pasien sering bertindak sesuka hati hingga pernah
membenturkan kepalanya ke batu. Pasien mulai sering keluyuran keliling kampung,
kegiatan di waktu luang hanya bermalas-malasan di rumah. Pasien hanya mandi jika
disuruh oleh kakeknya. Pasien juga sering sekali tidak bisa memulai tidur, kalaupun bisa
tidur pasien pasti akan bangun di tengah malam dan mulai gelisah hingga pagi hari. Hal
ini timbul diperkirakan karena pasien tidak minum obat secara teratur karena tidak ada
yang bisa mengawasi minum obat dirumah , mengingat pasien tinggal dengan kakeknya
dan pamannya yang tinggal tak jauh dari rumah kakeknya juga harus pergi bekerja.
Pada tahun 2004 pasien pertama kali mondok di RSJS dengan keluhan yang sama.
Keluhan pertama kali muncul pada saat pasien bekerja di Batam. Pada saat itu pasien
merasa syok karena pasien tertipu oleh seorang agen jasa pekerjaan yang membawanya
ke Batam. Selama 6 bulan bekerja di Batam, pasien dipekerjakan sebagai pembantu dan
tidak mendapatkan gaji.
mengetahui pacarnya yang bernama Bowo telah selingkuh. Sejak saat itu pasien merasa
telah gagal. Pasien merasa ada orang- orang yang sangat tidak suka kepadanya dan ingin
menghancurkan masa depannya. Dengan banyaknya masalah yang menimpa pasien saat
itu, pasien mulai putus asa dan tidak punya lagi nafsu makan. Pasien mulai sakit dan
mengalami panas tinggi hingga mengalami kejang. Setelah kondisi tubuhnya tidak stabil
pasien mulai memperlihatkan tingkah laku yang tidak wajar. Keadaan pasien mulai
3
bertambah parah dan pasien diantar oleh orang batam menuju jakarta ditempat saudara
dan ibu pasien tinggal. Pada saat di jakarta pasien telah dibawa ke dua orang psikiater
namun belum menunjukan perbaikan. Melihat keadaan seperti itu akhirnya pasien dibawa
oleh keluarga pulang ke magelang. Sesampainya di magelang pasien jadi orang yang
sangat mudah sekali tersinggung, pasien akan marah jika ada sesuatu yang tidak berkenan
dengan dirinya. Jika pasien marah semua barang barang yang ada didekatnya bisa
dirusak. Pasien merasa dirinya sangat kesulitan untuk mengendalikan dirinya sendiri
ketika sedang marah. Pasien juga sangat sulit diajak berkomunikasi, pasien lebih sering
tertawa dan berbicara sendiri. Waktu luang pasien hanya digunakan untuk melamun.
Pasien sudah mulai tidak memperhatikan perawatan dirinya. Pasien mulai sulit tidur dan
gelisah. Sejak keluhan pasien tak kunjung hilang di tahun 2004 pasien mulai mondok
untuk yang pertama kali di RSJ magelang.
Saat ditanya perasaan pasien saat ini, pasien merasa sangat menyesal karena tidak
bisa seperti teman-temannya yang sekolah sampai S2. Pasien mengaku sadar dirinya
dibawa ke RSJS. Pasien mengaku dibawa ke RSJS untuk berobat karena pasien merasa
jika dirinya sering dikendalikan oleh orang lain, dikendalikan untuk marah marah dan
merusak semua barang. Pasien juga merasa pikirannya dimasuki pikiran orang lain agar
dirinya bunuh diri. Selain itu pasien sering sekali mendengar suara - suara yang pasien
tidak bisa menunjukan sumber suara tersebut. Pasien juga mengaku melihat bayangan
bayangan yang hanya pasien yang mampu melihatnya. Dengan kondisi pasien saat ini
pasien mengaku yakin jika dirinya sering dibicarakan oleh orang disekitar rumahnya.
Saat
pasien ditanya apakah mendengar secara langsung atau tidak, pasien hanya
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
------ : tinggal serumah
III.
STATUS MENTAL
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 15 Maret 2013 di RSJS Magelang.
1. Gambaran Umum
a. Penampilan
Tampak seorang perempuan, sesuai umur, rawat diri baik, berpakaian bersih
b. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
c. Tingkah laku
normoaktif
2. Mood dan Afek
a. Mood
eutimik
b. Afek
Luas
c. Kesesuaian
Inappropriate
d. Emosi lain
3. Bicara
a. Kualitas dan kuantitas
: meningkat
b. Gagguan bicara
:4. Gangguan persepsi
a. Ilusi
:b. Halusinasi
: auditorik , visual
c. Depersonalisasi
: + ada
d. Derealisasi
:5. Proses pikir
a. Bentuk pikir
: Non Realistik
b. Arus pikir
: talk active, banyak ide
c. Isi pikir:
7
a. Thought insertion: +
b. Waham curiga +, delusion of control, delusion of
influence
6. Sensorium dan Kognisi
a. Kesadaran neurologis
: Composmentis (GCS 15)
psikiatri
: Jernih
b. Orientasi Waktu
: baik
Tempat: baik
Situasional
: baik
c. Daya ingat Segera
: baik
Jangka pendek: baik
Jangka panjang:baik
d. Konsentrasi
: baik
e. Perhatian
: mudah ditarik, mudah dicantum
f. Kemampuan baca tulis : baik
g. Kemampuan visuospasial : tidak dilakukan pemeriksaan
h. Pikiran abstrak
: baik
7. Pengendalian impuls
: baik
8. Tilikan
: true insight
9. Reliabilitas: Alloanamnesis : dapat dipercaya
Autoanamnesis : dapat dpercaya.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Kesadaan umum : Kesan gizi cukup
2. Kesadaran
: composmentis (GCS 15)
3. Tanda vital
:
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Suhu
:36.7C
1. Kepala ( mata dan THT )
Kepala
: Normocephali
Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/Telinga
: Normotia/normotia, sekret -/Mulut
: Sianosis (-)
Tenggorokan
: Faring hiperemis (-)
Leher
: Pembesaran KGB (-)
Hidung
: Kavum nasi lapang/lapang, sekret -/2. Thorax
a. Jantung
Inspeksi
: Iktus kordis tidak teraba
Palpasi
: Iktus kordis teraba di ICS 5-6
Perkusi
: Batas jantung normal
8
Auskultasi
b. Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
3. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
4. Urogenital
5. Ekstremitas :
Oedem
Sianosis
Akral
Cappilary refill test
Deformitas
Superior
-/-/hangat/ hangat
<2detik
-/-
B. Status Neurologis
1. GCS: E4V5M6=15
2. Kaku kuduk: (-)
3. Nn.craniales: tidak ada kelainan
4. Pemeriksaan motorik:
Superior
Kekuatan
5/5
Gerakan
bebas/bebas
Tonus
N/N
Trofi
eu/eu
Refleks Fisiologis
+/+
Refleks Patologis
-/5. Pemeriksaan Sensibilitas
+/+
Inferior
-/-/hangat/hangat
<2 detik
-/-
Inferior
5/5
bebas/bebas
N/N
eu/eu
+/+
-/+/+
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
: tidak dilakukan pemeriksaan
b. Foto Thoraks
: tidak dilakukan pemeriksaan
VI. RESUME
Onset
: 1 bulan SMRS
Gejala
: Mengamuk tanpa sebab, mudah tersinggung, sulit tidur, dan sering bicara sendiri
Hendaya
: Penderita tidak bisa bersosialisasi dengan tetangga sekitar, menjadi malas
bekerja susah tidur dan susah untuk makan
9
Onset
Gejala
: 1 hari SMRS
: pasien mengamuk, sering bicara sendiri, tertawa sendiri, melempar barang-
Hendaya
VII.
: true insight
DIAGNOSIS BANDING
F 20.0Skizofrenia paranoid
Pedoman diagnostik menurut PPDGJ III
Pada pasien ini
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Terpenuhi
Sebagai tambahan:
Terpenuhi
- Halusinasi dan/atau waham harus menonjol:
a) suarasuara halusinasi yang mengancam pasien atau
memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa
bentuk
verbal
berupa
bunyi
pluit
(whistling),
seksual,
atau
lain-lain
perasaan
tubuh;
kehendak
dan
berulang.
Kesadaran yang jernih tidak berkabut
Tidak ada penurunan fungsi intelek
bermakna
Tidak ada gangguan afektif yang menonjol
Tidak jelas adanya waham
Terpenuhi
Tidak terpenuhi
yang
Tidak terpenuhi
Tidak terpenuhi
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS I
: F20.0 Skizofrenia paranoid
AKSIS II
: Tidak ada diagnosis (none)
AKSIS III
:
J00-J99 Penyakit sistem pernapasan (asma)
G00- G99 Penyakit susunan saraf
AKSIS IV
: Masalah pekerjaan ( ditipu oleh agen jasa pekerjaan di batam)
AKSIS V
:GAF 70-61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
IX.
TERAPI
11
A.
Non Farmakologis
Rawat inap
Terapi Suportif
Terapi suportif diberikan oleh terapis dengan tujuan agar pasien mempunyai kepercayaan
diri dan mau meningkatkan kemampuan untuk menjalani kehidupannya, mendapat
dukungan untuk sembuh serta bersemangat dalam menghadapi tantangan kehidupan di
waktu-waktu yang akan datang. Kepada pasien juga disarankan untuk melakukan
kegiatan yang dapat menenangkan atau membuat santai, misalnya mengembangkan hobi
pasien. Diperlukan adanya motivasi dari diri pasien sendiri untuk bisa sembuh, minimal
sembuh sosial dan adanya kemampuan pasien untuk dapat bekerja sama secara aktif
dengan dokter sehinggan tercapai tujuan terapeutik. Tetapi berorientasi terhadap masalah
sekarang dan pemecahannya.Ditekankan pengertian pada pasien bahwa terapi ini juga
menghadapi masalah.
Menerangkan tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat cara berpikir yang salah,
Haloperidol
Clorpromazine
Anti kolinergic :
12
triheksilphenidil
X.
PROGNOSIS
Faktor Resiko
Prognosis
Ad Vitam
Ad Fungsionum
Ad Sanationam
XI.
Buruk
Buruk
Buruk
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
: Dubia ad bonam
: Dubia Ad malam
: Ad malam
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadock. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku dan Psikiatri Klinis.
Edisi Ketujuh.Jakarta: Binarupa Aksara.1997. h: 685-729.
2. Maslim R. Panduan Praktis, Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Cetakan III. PT Nuh.
Jakarta.2007. h:14-22.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Jakarta.2003. h: 46-9
LAMPIRAN FOTO
13
14
15