You are on page 1of 3

Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan
lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan
diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah: si penanggung harus
dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan
yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
3. Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian
yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara
aktif dari sumber yang baru dan independen.
4. Indemnity Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
5. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar.
6. Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang samasama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity.

Mekanisme Kerja Investasi Syariah


a. Peserta dapat terdiri dari perorangan, perusahaan,
lembaga/yayasan/badan hukum, atau yang lainnya.
b. Perjanjian kerjasama antara perusahaan asuransi dan peserta asuransi
syariah umum dilakukan berdasarkan prinsip mudhorobah.
c. Besarnya nominal premi tergantung dari jenis asuransi yang dipilih.
Setoran premi dilakukan sekaligus pada awal kontrak dibuat. Jangka
waktu pertanggungan adalah satu tahun, dan harus diperbarui jika
kontrak hendak diperpanjang untuk tahun berikutnya.
d. Premi asuransi dikumpulkan dalam satu kumpulan dana yang
kemudian dinvestasikan dalam proyek atau pembiayaan lainnya sejalan
dengan syariah.
e. Keuntungan dari investasi akan dikreditkan ke dalam kumpulan dana
peserta.
f. Jika terjadi musibah atas harta benda peserta yang diasuransikan,
maka perusahaan asuransi membayarkan ganti rugi kepada peserta
tersebut dengan dana yang diambil dari kumpulan dana peserta asuransi
syariah umum.
g. Biaya-biaya yang diperlukan oleh perusahaan asuransi diambil dari
kumpulan dana peserta. Jika masih terdapat terdapat kelebihan dana
akan dibayarkan kepada peserta dan perusahaan asuransi menurut
prinsip mudhorobah (bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di
mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal

Manfaat Auransi Syariah :


1. Tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa sepenanggungan di antara
anggota.
2. Implementasi dari anjuran Rasulullah SAW agar umat Islam salimg
tolong menolong.
3. Jauh dari bentuk-bentuk muamalat yang dilarang syariat.
4. Secara umum dapat memberikan perlindungan-perlindungan dari
resiko kerugian yang diderita satu pihak.
5. Juga meningkatkan efesiensi, karena tidak perlu secara khusus
mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.
6. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya
yang jumlahnya tertentu, dan tidak perlu mengganti/ membayar sendiri
kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tertentu dan tidak pasti.
7. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar pada pihak asuransi
akan dikembalikan saat terjadi peristiwa atau berhentinya akad.
8. Menutup Loss of corning power seseorang atau badan usaha pada
saat ia tidak dapat berfungsi (bekerja).

You might also like