Professional Documents
Culture Documents
Oleh
135040101111067
Mitra Kerja
kegiatan
bisnis
terkadang
badan
usaha
kurang
mampu
mengurangi persaingan
dll
2.
Akuisisi
Akuisisi adalah upaya untuk memperbesar badan usaha dengan cara
memiliki badan usaha lain atau memindahkan kepemilikan asal badan usaha lain,
misalnya apabila terjadi pembelian saham di atas 50% oleh pihak lain. Tindakan
mengakuisisi dapat dilakukan oleh suatu badan usaha atau perorangan untuk
mengambil alih, baik seluruh atau sebagaian besar saham badan usaha lain
sehingga pengendalian terhadap perusahaan tersebut dapat beralih.
Proses akuisisi umurnya tidak membentuk badan usaha / perusahaan baru.
Kendali perusahaan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan atau seseorang yang
mengambil alih suatu perusahaan. Perusahaan yang diakuisisi atau diambil alih
biasanya menjadi salah satu divisi dalam perusahaan yang dimiliki pengambil
alih.
Akuisisi bertujuan untuk membentuk kekuatan bersama yang lebih
tangguh dan mencapai manajemen perusahaan yang lebih efisien dengan saling
mengisi dan saling mengoreksi. Selain itu, akuisisi juga bertujuan mengurangi
risiko kerugian yang akan ditanggung sendiri, mencoba memasuki segmen pasar
yang baru dengan kekuatan bersama, menyatukan operasi yang terintegrasi bagi
perusahaan yang tidak homogen (bersifat hulu dan hilir) dan melakukan usaha
bersama untuk mengurangi persaingan pasar.
3. Konsolidasi
Antara konsolidasi dan merger sering kali dipersamakan sehingga dalam
praktik kedua istilah ini sering di pertukarkan dan dianggap sama artinya, namun
sebenarnya terdapat perbedaan pengertian antara konsolidasi dan merger.
Dalam merger penggabungan antara dua atau lebih badan usaha tidak
membuat badan usaha yang bergabung menjadi lenyap, sedangkan konsolidasi
adalah penggabungan antara dua atau lebih badan usaha yang menggabungkan
diri saling melebur menjadi satu dan membentuk satu badan usaha yang baru, oleh
kerena itu, konsolidasi ini sering kali di sebut dengan peleburan.
4. Trust
Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha
yang sejenis maupun berlainan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan
kuat sehingga secara hukum maupun ekonomis badan usaha yang tergabung tidak
berdiri sendiri lagi.
Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi
adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi
berurutan (kolom/lajur perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan
badan usaha-badan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun
berlainan. Pada umumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu
tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli,
sehingga akan mempengaruhi harga. Harga dalam pasar monopoli tidak terjadi
atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan namun ditentukan produsen
sesuai dengan kemauan mereka sendiri.
5. Kartel
Kartel adalah suatu kerja sama atau penggabungan atas dasar sukarela dan
beberapa badan usah sejenis untuk memproduksi atau menjual barang hasil
produksinya. Secara hukum maupun ekonomis, masing-masing badan usaha yang
bergabung masih berdiri dan mempunyai kebebasan untuk bertindak, kecuali
halhal yang disetujui dalam perjanjian. Tujuan kartel adalah untuk mengurangi
menyeragamkan
syarat
pemnyerahan,
syarat
pembayaran,
syarat
9. Investment Trust
Investment trust adalah suatu badan usaha yang menanamkanmodalnya di
beberapa badan usaha lain dengan cara membeli sero-seronya. Investment trust
bertujuan untuk membagi-membagi risiko. Apabila salah satu badan usaha yang
seronya dibeli mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dapat ditutup dari
keuntungan bdan usaha lain yang seronya diberli.
10. Corner dan Ring
Corner dan ring adalah seseorang atau beberapa orang yang melakukan
spekualsi dengan jalan membeli atau menahan sebagian besar persediaan barang
tertentu, yang akan berakibat pad anaiknya harga barang tersebut di pasar. Setelah
harga di pasar mengalami kenaikan, barang yang ditahan atau disimpan tersebut
dijual, sehingga akan diperoleh keuntungan yang besar. Corner adalah tindakan
spekulasi yang dilakukan oleh satu orang saja, sedangkan ring adalah tindakan
spekualsi yang dilakukan oleh beberapa orang.
11. Kontrak Karya
Kontrak karya tidak merupakan kerja sama dalam menangani suatu badan
usaha dan perusahaan. Pihak pemerintah memberikan konsesi kepada pihak
swasta untuk mengelola suatu perusahaan dengan diikat oleh suatu perjanjian
tertentu. Pemerintah tidak ikut serta dalam permodalan perusahaan. Perjanjian
kontrak karya biasanya memuat hal-hal berikut ini
a.
b.
Jangka waktu
c.
d.
e.
dengan Bank sebagai penyalur modal awal. Dan CV Condido Agro, dalam mitra
Profil Perusahaan
Visi
Misi
:
1. Menggunakan teknik pembibitan kultur jaringan yang sesuai
2. menggunakan bibit unggul dalam teknik kultur jaringan
3. menentukan SOP saat pembibitan dengan teknik kultur jaringan
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE AUDIT
DEWAN
KOMISARIS
Mahrus
Anggoro Putra
AUDIT
INTERNAL
DIREKTUR
UTAMA
Eva Sulistyana
A.N. Alhafid
Manajer Lapang
Manajer Keuangan
Manajer Pemasaran
Iqbalul M
Dita Atasa
Indriyanti B
Kepala bagian di masing-masing divisi untuk membantu pelaksanaan dan kerja Manajer
10
JOB DESCRIPTION
1
Dewan Komisaris
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
a
Direktur utama bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham melalui Dewan
Komisaris.
2
Direktur Utama
Berfungsi untuk mengambil keputusan dan penanggung jawab utama atas jalannya
Pelaksanaan Operasional Perusahaan Secara teratur, terarah dan terpadu.
Tugas dan Wewenang Direktur Utama :
a
Dewan Komite
a
11
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan
Pengawasan Intern (SPI) maupun ouditor eksternal
Memastikan teah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi
yang dikeluarkan perusahaan
Audit Internal
a
12
Menyusun standar fisik dibidang teknik yang meliputi kapasitas pabrik, kebutuhan
tenaga kerja pemeliharaan mesin dan instalasi pabrik, untuk seluruh alpukat
Menyusun norma pemakaian bahan/barang untuk seluruh jenis kendaraan, alat berat
dan pabrik
d
6
Manajer Lapang
Manajer Lapang harus bisa mengelola sumberdaya yang ada di lapang dengan maksimal,
ada beberapa tugas dari manajer lapangan :
a
Dapat mengatur semua pekerjaan yang ada di lapang dan memaksimalkan sumberdaya
yang ada dengan baik
Mencari lahan untuk penanaman alpukat milik pabrik, memelihara sampai panen dan
siap panen.
13
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala Bagian Tanaman dibantu oleh, beberapa Asisten
Kepala Bagian Wilayah dan Asisten Kepala Bagian Tebang Angkut.
7
Manajer Keuangan
Manajer Keuangan khusus mengelola bagian keuangan perusahaan.
Tugas dan wewenang Manajer Keuangan :
a
Mengelola Administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan dan perkantoran
serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan itu.
Manajer Pemasaran
Berfungsi untuk menyelenggarakan pendistribusian terhadap produk yang di telah diproduksi
perusahaan.
Tugas dari Manajer Pemasaran
a Menyusun perencanaan pemasaran
b Mencari mitra kerja untuk perkembangan perusahaan
c Mengelola dan melaksanakan pemasaran dengan penuh tanggung jawab
14
Jadwal Produksi
Jadwal Produksi Benih Bunga Krisan
KEGIATAN
1
5
2
5
BULAN
5
1020
1020
100
perbanyakan
Pengakaran
10200
Aklimatisasi
Keterangan:
10 tanaman krisan akan menghasilkan 20 tanaman yang akan di kultur aseptic
Pada kultur aseptic terdapat 3 cara meliputi penyiapan eksplan, sterilisasi, dan
kultur eksplan dan membutuhkan waktu kurang lebih 5 minggu. Serta
menghasilkan 200 tanaman yang nantinya akan Di perbanyak
Dari proses perbanyakan akan menghasilkan 2040 benih yang kemudian di
aklimitisasi
Hasilnya pada proses akhir menghasilkan 1020 tanaman benih
Autoclave (2 buah)
Shaker (1 buah)
Transferpette (1 buah)
Timbangan (1 buah)
pH meter (1 buah)
MnSO4
16,90mg
Na2MOO4
0,25mg
ZnSO4
8,60mg
CuSO4
0,25mg
CoCl2
0,25mg
c Larutan Stok III (Vitamin)
Mio
100mg
Nicotin B3
0,5mg
Pyidoxin
0,5mg
Thiamin
0,10mg
Glycine
2mg
d Larutan Stok IV (Zat Besi)
FeSO4
27,8mg
NaEDTA
37,3mg
- Media Padat (Media Agar)
Gula
30g/liter
Agar-agar
8,5g/liter
Hormon :
a Sito F (FAP) 0,5ppm/liter
b Sito B (BA) 1,5ppm/liter
Proses inokulasi dan multiplikasi
a Masker
b Sarung tangan karet
c Bayclin
d Air aquadest
e Alkohol
f Spritus
Proses aklimatisasi (perbandingan 1:3)
a Arang sekam
b Cocopeat
17
Proses pembuatan larutan stok makro I (A) dengan kepekatan larutan adalah 50x,
volume = 500ml. Langkah-langkahnya :
1
Proses pembuatan larutan stok mikro II dengan kepekatan larutan adalah 500x, volume
500ml
1
Timbanglah semua bahan larutan stok mikro dan masing-masing bahan dikalikan 500
karena kepekatannya 500x.
Larutkan satu per satu bahan kedalam erlenmeyer agar tidak menggumpal kemudian
aduk dengan magnetic stirrer hingga larut.
Media Padat
Pembuatan media (s) untuk takaran 4I dengan kompisisi gula 30g/liter, agar-agar
8,5g/liter, hormon (FAP sitokinin 0,5ppm/liter dan BA 1,5ppm/liter), larutan stok A-E,
larutan 1-3
Cara membuat media padat (s) :
1
Masukkan larutan stok A-E ke dalam erlemeyer dan ukur dengan menggunakan gelas
ukur.
Aduk dengan menggunakan magnet stirrer dan tambahkan aquadest sampai tanda tertera
(1000ml).
Setelah tercampur rata masukkan ke dalam panci dan tambahkan aquadest sebanyak
4liter.
Ukur pH media (pH 6) menggunakan pH meter dengan cara mengaduk secara perlahan
jika pH terlalu tinggi (6,10) tetesi dengan HCL 1N dan jika rendah (5,7) tetesi NaOH
1N.
Menimbang gula dan agar-agar sesuai komposisi dan masukkan ke dalam panci sedikit
demi sedikit dengan diaduk hingga rata dan tercampur.
Rebus di atas api dan aduk hingga mendidih. Kemudian tuang media ke dalam gelas
ukur dengan ukuran 1000 ml.
Untuk 1000 ml digunakan pada 80 botol kultur. Tiap 1 botol kultur berisi 25 ml.
Cara mensterilkan media padat sebelum digunakan sebagi media untuk bibit krisan :
19
Setelah mendidih botol berisi media dimasukkan pada autoclave dan ditutup rapat.
Biarkan klep autoclave dalam posisi terbuka hitung 5 menit dan tutup klepnya. (uap
pertama keluar).
Setelah autoclave mencapai suhu 125 C, autoclave dihitung 15 menit. Setelah 15 menit
dibuka agar semua uap keluar hingga tekanan autoclave menjadi 0 C.
Buka tutup autoclave, angkat media, beri label yang berisi jenis media dan tanggal
pembuatan.
Letakkan media di ruang inkubasi media. Media siap digunakan setelah 3 hari
(diketahui steril atau tidak).
Inokulasi
Inokulasi adalah kegiatan penanam eksplant dalam botol kultur secara aseptik. Prinsip
sterilisasi yaitu mensterilkan eksplant dari berbagai mikroorganisme tetapi eksplantnya tidak
ikut mati. Tahap-tahap inokulasi (tk kesulitan ringan):
1
Dipilih sumber eksplant (krisan) dari tanaman yang baik dan sehat (masih muda).
20
Pemotongan eksplant (krisan) diusahakan tidak terlalu dekat dengan mata tunas atau
pucuk.
Pembuatan desinfektan
-
Sebelum memasuki LAF pakai jas lab,sarung tangan, dan masker steril.
Hidupkan LAF dengan blower. (sinari LAF dengan sinar UV selama 30 menit sebelum
menggunakan LAF tersebut).
Inokulasi eksplant
-
Letakkan eksplant (krisan) di atas kertas steril di dalam LAF dan buang tangkai daun
yang tersisa dengan menggunakan pinset dan scalpel.
Masukkan eksplant (krisan) ke dalam desinfektan bayclin 1%, kocok selama 3 menit.
21
Bakar mulut botol media pada api Bunsen dan tanam eksplant kedalam botol tersebut.
Pelabelan berisi minggu dan hari, jenis varietas eksplant (krisan) dan nama
multiplikator.
Setelah semua eksplant (krisan) ditanam pada botol kultur, eksplant diletakkan pada
ruang gelap selama 1 minggu dengan diamati.
Pengamatan eksplant
-
Setelah 1 minggu di dalam ruang gelap eksplant (krisan) dipindah ketempat yang lebih
terang dengan sinar lampu (growing room).
Jika terjadi kontaminasi browning, akibat jamur, akibat bakteri dan vitrifikasi
(transparan / bening).
Multiplikasi
Multiplikasi (Sub Kultur) adalah
menanam eksplant pada media. Tahap tahap multiplikasi (di dalam LAF) :
1
2
3
4
5
6
7
Ambil beberapa bibit krisan (berbentuk gerombol) steril dan beberapa media .
Sterilkan semua alat yang akan digunakan dengan dibakar.
Semprot semua botol modal dan media dengan alcohol sebelum digunakan.
Tangan harus disemprot alcohol terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam meja kerja LAF.
Keluarkan 2 kertas dan letakkan di atas kaca yang berada didalam meja kerja steril.
Ambil bibit krisan dan keluarkan eksplant (krisan) dari botol media tersebut .
Pisahkan bagian-bagian yang busuk dari yang masih segar.
22
8
9
10
11
12
sebelum ditanami
Tanam eksplant (krisan) pada botol dan tutup dalam kondisi steril
Kemudian pelabelan di setiap botol yang telah ditanami :
minggu dikerjakan.
Jenis tanaman.
Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplant keluar dari ruangan aseptic ke
bedengan atau polibag. Tahap tahap aklimatisasi krisan :
1
Cuci planlet krisan hingga akar bersi dari sisa media (AGAR ).
Analisis Ekonomi
A Biaya Tetap
Alat
Autoclave
Magnetic
Stirer
LAFC
Hot Plate
Shaker
Transferpette
Gelas Ukur
Erlemeyer
Gunting
Jumla
h
Harga Beli
15000000
2
1
1
1
5
10
10
10
200000
8000000
5000000
4000000
20000
10000
20000
4000
Umur
Biaya
Ekonom
Penyusutan
is
1000000
20
700000
Harga
Jual
10000
300000
200000
150000
1000
500
500
200
10
20
10
10
5
5
5
5
39000
385000
480000
385000
19800
19900
39900
7960
23
Skalpel
Pinset
Api Bunsen
Botol Kultur
Timbangan
pH meter
Total
10
10
10
120
1
1
2000
5000
20000
3000
500000
300000
33084000
100
100
1000
200
10000
20000
5
5
5
5
10
10
3980
9980
39800
71960
49000
28000
2279280
B Biaya Variabel
Bahan
Krisan
KNO3
NH4NO3
MgSO4
CaCl2
Kh2PO4
MnSO4
Kl
H3BO3
MnSO4
ZnSO4
Na2MOO4
CuSO4
CoCl2
Mio
Nicotin B3
Pyidoxin
Thiamin
Glycine
FeSO4
NaEDTA
Gula
Agar-agar
Sito B
Sito F
Masker
Sarung Tangan
Bayclin
Total
Harga
50000
20000
30000
40000
20000
5000
6000
30000
2000
3000
5000
8000
2000
10000
10000
9000
6000
4000
7000
5000
10000
5000
7000
4000
2000
20000
20000
4000
344000
24
Total biaya yang digunakan adalah sebesar Rp 35.707.280,- yang diperoleh dari
jumlah keseluruhan biaya tetap dengan biaya variabel yang dikeluarkan dalam produksi bibit
krisan melalui kultur jaringan.
b
Harga jual bibit krisan berkisar Rp 20.000, dengan jumlah bibit yang dihasilkan dari
kultur jaringan 10 tanaman induk krisan yaitu 10000 dengan asumsi bahwa tingkat kegagalan
2% sehingga jumlah keseluruhan 10200 bibit baru. Apabila keseluruhan bibit hasil kultur
jaringan dapat hidup maka biaya penerimaannya yaitu sebesar Rp 204.000.000,c
Keuntungan
Keuntungan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang
25
Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan keseluruhan bibit krisan sebanyak
10200 bibit adalah Rp 168.292.720,-
Dari hasil perhitungan BEP atau titik impas/nilai impas dimana keadaan usaha tidak
mengalami keuntungan maupun kerugian diperoleh bahwa BEP unit atau jumlah penjualan
dimana mengalami impas yaitu ketika penjualan 1771 bibit krisan dengan jumlah
penerimaan yang diperoleh CV Dinoyo Jaya Abadi yaitu sebesar Rp 35.423.013,Jika CV Dinoyo Jaya Abadi menjual bibit krisan dibawah 1771 bibit dan penerimaan
yang diperoleh juga dibawah Rp 35.423.013,- maka akan mengalami kerugian, namun
apabila CV Dinoyo Jaya Abadi menjual bibit krisan diatas 1771 bibit dan penerimaan yang
diperoleh diatas Rp 35.423.013,- maka akan mengalami keuntungan.
e
R/C Ratio
26
R/C ratio menunjukkan nilai 5,71 memiliki arti bahwa usahatani perbanyakan bibit
dengan kultur jaringan tanaman krisan yang dilakukan dinyatakan layak . Karena nilai R/C
ratio lebih besar dari 1. Hal tersebut bermakna bahwa setiap biaya yang dikeluarkan sebesar
1 rupiah, akan menghasilkan pendapatan/penerimaan sebesar 5,71 rupiah.
27
DAFTAR PUSTAKA
Stasiun Karantina Tumbuhan Soekarno Hatta. 2003. Laporan Tahunan Tahun
2003. Stasiun Karantina Tumbuhan Soekarno Hatta, Jakarta.
234 hlm.
Balai Penelitian Tanaman Hias. 2000. Deskripsi Klon-Klon Unggul Krisan Tipe
Spray dan Standar. Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. 30
hlm.
28