You are on page 1of 3

Dear PIO,

Saya ingin bertanya, setelah mendapat imunisasi anak saya panas dan pada lokasi suntikan
terjadi pembengkakan keras. Apa hal tersebut wajar? Tindakan apa yang harus saya lakukan
karena saya sangat khawatir terhadap kondisi kesehatan anak saya? Terima kasih atas jawaban
yang diberikan. Semoga PIO semakin jaya.
Ibu Sukamti, Klaten
Terima kasih atas pertanyaan yang diberikan Ibu Sukamti

Pekan Imunisasi Nasional


Pada umumnya, setelah imunisasi terjadi reaksi-reaksi umum. Tidak semua imunisasi
menimbulkan reaksi yang berlebihan. Reaksi umum ini biasanya bersifat ringan, terjadi tidak
lama dan hanya berlangsung sebentar. Reaksi umum ini biasanya tidak membutuhkan perawatan.
Reaksi-reaksi umum ini dapat berupa:
** Demam ringan bisa muncul dari semua suntikan. Suntikan apapun dapat menyebabkan rasa
sakit, kemerahan, rasa gatal, pembengkakan dan nyeri pada bekas suntikan selama satu sampai
dua hari.
** Benjolan kecil dan keras selama beberapa minggu atau bulan.
Hal yang perlu dilakukan ketika terjadi reaksi umum yaitu:
- Taruhlah kain basah dan dingin pada bekas suntikan.
- Beri lebih banyak minuman.
- Bila badan si anak panas, jangan kenakan pakaian berlebihan.
- Parasetamol dapat digunakan untuk meringankan rasa tidak enak badan, dan demam tinggi
(harap baca label untuk pemakaian yang tepat)

Sedangkan untuk reaksi berat, dapat berupa peradangan dan pembengkakkan anggota badan,
kejang-kejang, muka pucat, rasa gatal pada kulit, kesulitan bernafas, diare, muntah-muntah, rasa
loyo, serta kehilangan konsentrasi. Apabila hal tersebut terjadi, harap segera menghubungi dokter
untuk memperoleh penanganan medis. Reaksi ini dapat muncul 15 menit setelah penyuntikan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap tinggal di klinik setelah imunisasi dan tidak perlu
malu untuk bertanya pada petugas imunisasi. [Dhaniar, Sumber:
www.health.vic.gov.au/immunisation]

Tampilan umum

Kondisi yang jelas tertangkap ketika pasien masuk ke ruangan konsultasi dan
berkomunikasi dengan dokter. (misalnya: pasien terlihat pincang atau pasien mengalami
ketulian sehingga sulit berkomunikasi)
JACCOL, sebuah jembatan keledai, untuk tanda kekuningan (Jaudience), kemungkinan
tanda pucat pada kulit atau konjungtiva (Anaemia), tanda kebiruan pada bibir atau
anggota gerak (Cyanosis), kelainan bentuk pada kuku jari (Clubbing), pembengkakan
(Oedema atau Edema), dan, pemeriksaan pada nodus limfatikus (Lymph nodes) pada
leher, ketiak, dan lipatan paha.

[sunting] Sistem organ

Sistem kardiovaskular
o Tekanan darah, denyut nadi, irama jantung
o

Tekanan vena jugularis atau Jugular veins preassure (JVP), edema perifer, dan
bukti edema pulmonaris atau edema paru.

Pemeriksaan jantung

Paru-paru
o

Kecepatan pernapasan, auskultasi paru-paru

Dada dan payudara

Abdomen
o

Pemeriksaan abdomen misalnya pendeteksian adanya pembesaran organ


(contohnya aneurisma aorta)

Pemeriksaan rektum

Sistem reproduksi

Sistem otot dan gerak

Sistem saraf, termasuk pemeriksaan jiwa

Pemeriksaan kepala, leher, hidung, tenggorokkan, telinga (THT)

Kulit
o

Pemeriksaan pada pertumbuhan rambut

Peneriksaan tanda klinis pada kulit

You might also like