You are on page 1of 1

Krisis Hiperglikemik

Nafas bau keton,


pernafasan kussmaul,
hiperglikemia (>250
mg/dL), ketonemia dan
atau ketonuria dan
asidosis metabolik
(HCO3 <18) dengan
anion gap meningkat

KA
D

SH
H
Tatalaksana

Kurangnya asupan oral


yang terjadi dalam
berminggu2,
Hiperglikemia (dapat
>600 mg/dL),
hiperosmolalitas (>350
mOsm/L), azotemia
prerenal
Terapi insulin

Pemberian Cairan

Hipovolemi
a berat

Dehidrasi
ringan

NaCl 0,9%
(1L/hr)

Natrium
serum

Tinggi

0,1 U/kgbb/jam infus


insulin kontinu IV

Observasi
hemodinamik

Normal

NaCl 0,45% (250-500 mL/jam)


tergantung status hidrasi

0,1 U/kgbb bolus IV

Renjatan
kardiogenik

Jika GD tidak turun


50-75 mg/dL,
naikan drip insulin

Rendah

NaCl 0,9% (250500 mL/jam)

Jika glukosa serum mencapai 200 mg/dL (KAD),


atau 300 mg/dL (SHH), ganti cairan dextrosa 5%
menjadi NaCl 0,45% (150-200 mL/jam)

Kalium
Periksa fungsi ginjal
(urine output -50 mL/hr
kgbb)

KAD
GD mencapai 200 mg/dL
infus insulin reguler
0,05-0,1 U/kgbb/jam IV,
pertahankan GD antara
150-200 mg/dL
SHH
GD mencapai 200 mg/dL
infus insulin reguler
0,05-0,1 U/kgbb/jam IV,
pertahankan GD antara
200-300 mg/dL

Kalium < 3,0 mEq/L

Kalium 3,0-5,0 mEq/L

Kalium >5,0 mEq/L

- Jangan
memberikan insulin
terlebih dahulu
- kalium 20-30
mEq/L sampai
kalium >3,0

kalium 20-30 mEq/L


dalam setiap liter
cairan intravena
untuk menjaga kadar
kalium 4-5 mEq/L

Jangan berikan
kalium, periksa
kadar kalium setiap
2 jam.

Periksa labor
tiap 2-4 jam
(elektrolit,
kreatinin, GD)

Sumber : Panduan Praktik Klinis


Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Indonesia

You might also like