Professional Documents
Culture Documents
1.
Garam Litium
Farmakologi
Litium karbonat adalah jenis garam litium yang paling sering digunakan
untuk mengatasi gangguan bipolar, menyusul kemudian litium sitrat. Sejak
disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 1970 untuk
mengatasi mania akut, litium masih efektif dalam menstabilkan mood
pasien dengan gangguan bipolar. Meski demikian, efek samping yang
dilaporkan pada penggunaan litium cukup serius. Efek yang ditimbulkan
hampir serupa dengan efek mengonsumsi banyak garam, yakni tekanan
darah tinggi, retensi air, dan konstipasi. Oleh karena itu, selama penggunan
obat ini harus dilakukan tes darah secara teratur untuk menentukan kadar
litium. Apalagi mengingat dosis terapeutik litium berdekatan dengan dosis
toksik
Bagaimana kerja litium sebenarnya dalam mengatasi mania belum
diketahui secara detail. Namun diduga ion litium menimbulkan efek
menstabilkan mood dengan menghambat
inositol monophosphatase
(IMPase), dengan subsitusi satu dari dua ion magnesium pada sisi aktif
IMPase. IMPase merupakan enzim yang diyakinin sebagai penyebab
beberapa gangguan bipolar. Enzim ini bertugas memecah inositol
Indikasi
Dosis
setiap
dua
bulan.
Pasien
yang
supersensitif
biasanya
memperlihatkan tanda toksik pada kadar litium serum dibawah 1,0 mEq/l.
Insiden dan keparahan efek samping tergantung pada kadar litium dalam
serum. Adapun efek yang mungkin dijumapai pada awal terapi, misalnya
tremor ringan pada tangan, poliuria, nausea, dan rasa haus. Efek ini
Interaksi
Peringatan
bersamaan dengan beberapa obat lain seperti NSAID dan ACE inhibitor.
Litium sebakinya tidak diberikan pada pasien jantung dan ginjal parah. Tapi
jika kondisi psikiatri pasien mengancam jiwa dan pasien tak bererspon
dengan obat lain, maka litium bisa diberikan dengan pengawasan yang
sangat ketat. Pemeriksaan kadar litium serum dilakukan tiap hari dan
kemudian dilakukan pengaturan dosis.
Litium sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena diduga bisa
mendatangkan efek merugikan bagi janin. Larangan serupa juga ditujukan
pada ibu menyusui. Pasalnya, studi memperlihatkan litium disekresikan
melalui air susu ibu.
Penggunaan litium pada anak usia 12 tahun sebaiknya tidak dilakukan
mengingat data keamanan dan keefektifan dari obat ini pada populasi ini
belum ada.
Pemberian litium pada orang tua harus dilakukan perngaturan dosis.
Eskalith, Lithotab. Lithonate
2.
Quetiapine
Farmakologi
Indikasi
diberikan pertama 100 mg, dua kali sehari. Dosis terus ditingkatkan hingga
400 mg per hari pada hari keempat, dengan kenaikan 100 mg per hari.
Dosis diatur hingga 800 mg, dengan peningkatan tak lebih dari 200 mg per
hari. Data menunjukkan rata-rata pasien berespon dengan dosis antara 400-
Efek Samping
Interaksi
Nama dagang
3.
Olanzapin-Fluoxetine HCl
Farmakologi
merupakan
psikotropik
yang
tergolong
dalam
kelas
Pemberian
terlihat antara rentang dosis 6-12 mg untuk olanzapin dan 25-50 mg untuk
Kontraindikasi
Efek Samping
fluoxetine.
Hipersensitif
Efek yang mungkin timbul adalah astenia, mengantuk, peningkatan berat
Interaksi