You are on page 1of 50

1.

Pendahuluan
Transportasi yang aman..
Usaha mengurangi PLH ..
- Lesson learned
- Memahami faktor-faktor penyebab
- Safety recommendations
- Safety actions
- Supervisi
- Safety culture

mardjono s. PKT- KA KNKT

1. Pendahuluan (lanjutan)
Rekomendasi /saran utk meningkatkan keselamatan
(safety recommendations) telah banyak yang ditindaklanjuti (safety actions).
Dilaporkan bahwa hasilnya positif, terjadinya kecelakaan
menurun.
Paparan ini merupakan cuplikan hasil-hasil penyelidikan
KNKT dan Lab ITB. Tujuan paparan ini adalah untuk
belajar dari kejadian (lesson learned) agar kejadian
serupa tidak terjadi kembali.

mardjono s. PKT- KA KNKT

1. Pendahuluan (lanjutan)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam PLH
Faktor Operasi:
- Peraturan / reglemen
- Jadwal, dst
Faktor Engineering:
- Prasarana
- Sarana, dst
Faktor Manusia:
- Kualitas kerja
- Kedisiplinan, dst
mardjono s. PKT- KA KNKT

2. Faktor Engineering
Kegagalan / Kerusakan pada:
- Prasarana
- Sarana

Modus Kegagalan:
Deformasi elastis yang berlebihan: contoh skilu
Deformasi plastis / permanen
Patah statik akibat overload (akibat kecelakaan)
Aus
Patah fatigue akibat beban berubah-ubah
mardjono s. PKT- KA KNKT

3. Peristiwa Patah Lelah


As dan komponen lainnya dirancang dan dibuat agar
dapat beroperasi selamanya (tanpa batas umur pakai),
tanpa retak dan tidak patah lelah (fatigue).
Keberhasilan perancangan ini adalah berkat jasa Whler
pada pertengahan abad 19. Pada masa itu banyak as
kereta api yang patah setelah beroperasi beberapa tahun.
Patahnya as setelah dipakai beberapa waktu dinamai
peristiwa patah lelah. Material logam dianggap seperti
manusia yang bisa capek.

mardjono s. PKT- KA KNKT

Peristiwa Patah Lelah


Diagram Whler (1860) atau S-N Diagram:

mardjono s. PKT- KA KNKT

Peristiwa Patah Lelah


Dari diagram S-N:
Bila tegangan operasi lebih kecil daripada fatigue limit,
maka umur komponen akan tak berhingga.
Tegangan operasi dihitung dari beban-beban operasi yang
Normal / wajar, termasuk adanya benturan-benturan thd
sambungan rel / wesel.

mardjono s. PKT- KA KNKT

Peristiwa Patah Lelah


Dengan penerapan temuan itu dan perbaikan design
serta serta perbaikan pada pembuatan baja, peristiwa
patah fatigue telah berhasil dikurangi.
Namun demikian masih saja dijumpai berbagai patah
fatigue pada as yang menyebabkan PLH.
Faktor penyebabnya pastilah adanya hal-hal yang tidak
wajar yang melampaui kondisi operasi normal.

mardjono s. PKT- KA KNKT

4. Kasus As Patah
Penyebab as patah yg pernah dialami antara lain:
1).
Kesalahan design yang tidak memperhitungkan
beban nyata>>>>> patah fatigue.
2).
Cacat bawaan pada as: a.l. kesalahan proses
pembubutan di manufacturer>>>>> patah fatigue.
3).
As menjadi panas: a.l. akibat kegagalan
pelumasan, bearing cacat, grease terkontaminasi,
grease berkurang: kualitas & jumlah >>> patah fatigue.
4).
Beban tambahan yang berlebihan: a.l. beban
impact akibat roda benjol >>>> patah fatigue.
5).
Leher as terpuntir dan meleleh: akibat bearing
macet dan diameter leher as terlampau kecil.
mardjono s. PKT- KA KNKT

10

4.1. As Patah Akibat Salah Design


Sekitar 30 tahun yl, berbagai lok diesel hidrolik (di
Sumatera Barat) mengalami patah as. Patahan itu
selalu terjadi pada as nomor 1 atau 4. Modus
kegagalannya patah fatigue.
Faktor penyebab: gaya arah (richtkraft) yang bekerja
lebih besar daripada yang dirancang. Hal ini akibat
adanya beberapa lengkung lintas yang lebih kecil dari
150m.

mardjono s. PKT- KA KNKT

11

4.2. Tengah as patah akibat cacat bawaan


(kasus KA kertajaya)

mardjono s. PKT- KA KNKT

12

As patah (kasus KA Kertajaya) disebabkan perambatan


retak mikro dari permukaan as akibat kesalahan proses
pembubutan di manufacturer
retak

inklus
i

mardjono s. PKT- KA KNKT

13

4.3. Leher As Patah Fatigue


didahului oleh as panas
Urutan peristiwa:
Kegagalan pelumasan: kualitas & kuantitas grease?
Kontaminasi? bearing seal / seal cap? kondisi bearing?
Timbul panas
Suhu bearing berikut leher as naik
Leher as menjadi lemah
Bagian fillet leher as mengalami premature fatigue

mardjono s. PKT- KA KNKT

14

As Patah Didahului Oleh As Panas


(a.l. akibat cacat pada bearing)

mardjono s. PKT- KA KNKT

15

As Patah Didahului Oleh As Panas


(a.l. akibat cacat pada bearing: spot)

mardjono s. PKT- KA KNKT

16

As Patah Didahului Oleh As Panas


(a.l. akibat cacat pada bearing)

Cacat bintik (spots) pada roller terjadi akibat loncatan


bunga api (arcing).
Arcing pada bearing terjadi pada saat pengelasan pada
bagian kereta, namun dengan kabel massa menempel
pada rel.
Arus balik (stray current) akan mencari jalan lewat
bearing
Cacat tersebut akan menaikkan suhu bearing dan grease
Pelumasan akan gagal; Temperatur bearing naik.
Demikian juga leher as ..
mardjono s. PKT- KA KNKT

17

As Patah Didahului Oleh As Panas


(kejadian berikut ini bukan kasus fatigue)

Leher as yang panas menjadi lemah; Kekuatan material


turun, termasuk fatigue limitnya
Pada permukaan leher as dekat radius belokan mulai
terjadi awal retak mikro
Dengan adanya tegangan yang berbolak-balik (akibat
beban momen lentur dan putaran as), retak fatigue
menjalar dari tepi ke arah dalam
Bila penjalaran retak cukup jauh ke arah dalam, terjadilah
as patah,.. PLH
(Jadi bagian tengah permukaan patah itu adalah bagian
patah akhir)
mardjono s. PKT- KA KNKT

18

4.4. Leher As Terpuntir dan Meleleh:


akibat inner race berputar thd leher as (diameter leher
terlalu kecil) sehingga bearing macet

mardjono s. PKT- KA KNKT

19

Leher As Terpuntir dan Meleleh:


akibat inner race berputar thd leher as (diameter leher
terlalu kecil) sehingga bearing macet

mardjono s. PKT- KA KNKT

20

Kasus Leher As Terpuntir dan Meleleh:


kondisi bearing dan axle box housing (ada retak fatigue)

mardjono s. PKT- KA KNKT

21

4.5.Leher As Patah Fatigue


akibat roda benjol
Kasus di Bango-dua:
Sebelumnya roda mengalami benjol (flat spot) akibat roda
meluncur. (Bukti: roda pernah dibubut 9mm)
Terjadi beban-beban impak yg besar
Pada leher as terjadi retak lelah prematur yg berawal
pada satu titik / posisi

mardjono s. PKT- KA KNKT

22

Leher As Patah Fatigue Akibat Roda Benjol


retak lelah berawal dari satu lokasi, beach-marks
merambat hingga 45% diameter

mardjono s. PKT- KA KNKT

23

4.6. As Lok CC Retak

mardjono s. PKT- KA KNKT

24

4.7. As Lok CC 201 Patah (2010)


(akibat gagal pelumasan pada journal bearing
penggantung tm)

mardjono s. PKT- KA KNKT

25

Journal Bearing
penggantung tm

mardjono s. PKT- KA KNKT

26

Traksi Motor
journal bearing penggantung pada as

mardjono s. PKT- KA KNKT

27

Wick Assy
pelumas tersedot, mengalir ke journal bearing

mardjono s. PKT- KA KNKT

28

Gear Box
seal harus rapat agar oli-nya tidak mengotori wick
assy

mardjono s. PKT- KA KNKT

29

5. Kasus Kegagalan Roda


Roda pecah yang pernah dialami antara lain
5.1. Roda pecah akibat roda benjol
5.2. Roda pecah akibat thermal fatigue (kasus
2003)
5.3. Roda pecah akibat thermal fatigue (kasus
2010)
5.4. Tapak roda teriris oleh blok rem
5.5. Retak pada tapak roda

mardjono s. PKT- KA KNKT

30

5.1. Kasus Roda Pecah


Penyebab pecahnya keping roda antara lain sbb:
1).
Roda benjol (flat spot); timbul beban impak
2).
Gaya pengepresan (press-fit) terlalu besar
3).
Adanya beban impak akibat pegas patah
4). Blok rem besi cor yang terlalu keras; permukaan
roda tergores cukup dalam (teriris)
5).
Blok rem besi cor yang pada saat pengecoran
terikut (katutan) baut baja atau roller bearing;
6).
Blok rem komposit dengan koefisien gesek terlalu
tinggi; terjadi pemanasan luar biasa; terjadi tegangan
termal
mardjono s. PKT- KA KNKT

31

5.1.1. Roda Pecah Akibat Roda Benjol


(kasus krl di serpong)

mardjono s. PKT- KA KNKT

32

Roda Pecah Akibat Roda Benjol


(kasus krl di serpong)

mardjono s. PKT- KA KNKT

33

Roda Pecah akibat Roda Benjol


(kasus KRL di Serpong)

mardjono s. PKT- KA KNKT

34

Roda Pecah akibat Roda Benjol


(kasus KRL di Serpong)

mardjono s. PKT- KA KNKT

35

Roda Pecah Akibat Roda Benjol


(kasus krl di serpong)
Flat spot pada roda KRL dapat disebabkan oleh:
a).
Sistem kelistrikan pada kereta rusak, sehingga rem
dinamik listrik tidak berfungsi, dan rem mekanik langsung
bekerja
b).
Emergency brake diaktifkan, dan rem mekanik
langsung bekerja
Flat spot menimbulkan beban impact
Pada kasus ini panjangnya spot sekitar 14cm dan
dalamnya 5mm

mardjono s. PKT- KA KNKT

36

5.2.Kasus Blok Rem Metal Mengiris Tapak Roda


terlalu keras & benda keras terikut dlm blok rem

mardjono s. PKT- KA KNKT

37

Kasus Blok Rem Metal


benda keras (ball bearing) ikut ter-cor dlm blok rem

mardjono s. PKT- KA KNKT

38

5.3.Roda Pecah Akibat Retak Termal


Kasus KA Kamandanu (2003)
(blok rem komposit dg koefisien gesek terlampau
tinggi)

mardjono s. PKT- KA KNKT

39

Roda Pecah Akibat Retak Termal


Kasus KA Kamandanu
(blok rem komposit dg koefisien gesek terlampau
tinggi)

mardjono s. PKT- KA KNKT

40

Retak Termal Pada Tapak Roda


(blok rem komposit dg koefisien gesek terlampau
tinggi)

mardjono s. PKT- KA KNKT

41

Retak Termal Pada Tapak Roda


(blok rem komposit dg koefisien gesek terlampau
tinggi)
Blok rem komposit memiliki banyak keunggulan: ringan,
tidak bising, roda lebih awet, tidak mudah aus, tersedia
dalam beberapa angka koefisien gesek
Penggantian blok rem cast iron menjadi komposit adalah
hal yang baik, asalkan memakai blok rem komposit
yang berkoefisien gesek setara dengan yang cast iron
(direct replacement)
Bila keliru pilih dengan yang koefisien geseknya 2x atau 3x,
maka terjadilah thermal stress yang berlebihan pada roda,
dan bisa berakhir fatal: thermal fatigue
mardjono s. PKT- KA KNKT

42

5.4. Tapak Roda Retak dan Gompal


(arah retak sejajar dengan arah as = termal fatigue
crack, akibat terlalu tingginya koefisien gesek)

mardjono s. PKT- KA KNKT

43

6.Kasus Fatigue Komponen Sarana Lain


1). Baut penahan gear box lok CC 201 (2003)
2). Axle box housing (2004)

mardjono s. PKT- KA KNKT

44

6.1. PLH Akibat Jatuhnya Rumah Gear Box


(2003)
Rumah gear box (= gear case) lok CC 201 jatuh
Rumah gear box jatuh dan pelatnya membelit roda
Disebabkan oleh patahnya baut penahan yang kualitasnya
dibawah standar
Baut penahan seharusnya high strength bolt

mardjono s. PKT- KA KNKT

45

6.2. Patahnya Axle Box Housing


sekitar th 2004 lebih dari 100 patahan
[saran perbaikan: tambahkan strip & dilas]

mardjono s. PKT- KA KNKT

46

7. Kasus Patah Fatigue Pada Prasarana


lock box pada wesel pecah akibat terungkit karena
adanya kecrotan

Gambar 3. Permukaan patahan yang masih relatif segar, terlihat lokasi


awal retak fatigue dan arah perambatannya

mardjono s. PKT- KA KNKT

47

Gambar 3. Permukaan patahan yang masih relatif segar, terlihat lokasi


awal retak fatigue dan arah perambatannya

mardjono s. PKT- KA KNKT

48

8. Kesimpulan
Usaha menghindari / mengurang patah fatigue:
1). Preventif: Laksanakan SOP
part / komponen standard / sesuai spesifikasi
maintenance / inspeksi
2). Deteksi retak
bantuan metode NDT
3). Personil yang kompeten + workmanship
4). Safety Culture

mardjono s. PKT- KA KNKT

49

TERIMA KASIH
atas perhatian yang diberikan
Semoga sukses dalam meningkatkan

KESELAMATAN TRANSPORTASI

mardjono s. PKT- KA KNKT

50

You might also like