Professional Documents
Culture Documents
N G1P00000 USIA
KEHAMILAN 12 MINGGU DENGAN ABORTUS IMMINENS
DI PUSKESMAS MAESAN
Oleh :
Uswatun Hasanah
Nim :15301.07.15041
Disusun Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM : 15301.07.15041
Bidan Pembimbing
Dosen Pembimbing
AT HIDAYATI, S.ST
NIP. 19690620 199001 2 002
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny. N G1P00000 Usia
Kehamilan
12 Minggu Dengan Abortus Imminens Telah Disetujui Untuk Dipertahankan
Pada Seminar Praktek Klinik Kebidanan
Tanggal 26 Juni 2016
Disusun Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM : 15301.07.15041
Penguji I
Penguji II
AT HIDAYATI, S.ST
NIP. 19690620 199001 2 002
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Asuhan kebidananNy. NDengan Abortus Imminens.
Adapun Asuhan kebidanan ini telah penulis usahakan dapat disusun sebaik
mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan
Asuhan kebidanan ini dapat diselesaikan secara tepat waktu.
Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima kasih
kepada :
1. K.H. Hasan Mutawakkil Alallah, SH. MM. selaku Ketua Yayasan Hafshawati
Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
2. Iin Aini Isnawati, S.Kep. Ns, M.Kes selaku Ketua Stikes Hafshawati Zainul
Hasan Genggong Probolinggo.
3. Widya Sofa Ilmiah, S.ST. M.Kes., selaku Penguji I.
4. Tutik Hidayati,S.ST selaku Penguji II yang telah memberikan bimbingan dan
motivasi
5. Kepala Puskesmas Maesan, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan praktek menejemen kebidanan
Penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kepada penulis agar penulis
dapat memperbaiki kualitas Asuhan kebidanan initetapdiharapkan.
Penulis berharap semoga Asuhan kebidananNy N Dengan Abortus
Imminens ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam Asuhan
kebidanan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.
Bondowoso, 13 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HalamanSampul .. i
LembarPersetujuan . ii
LembarPengesahan . iii
Kata pengantar............................................................................................... iv
Daftar isi...................................................................................................
v
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang . 1
1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Manfaat 3
1.4 SistematikaPenulisan .. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Kehamilan ................................................
2.2 KonsepAbortus Iminens...
2.2 KonsepAbortus ...
5
4
4
26
28
30
30
BAB 1
PENDAHULUAN
terjadi pada usia lebih dari 35 tahun disebabkan berkurangnya fungsi alat
reproduksi, kelainan pada kromosom dan penyakit kronis (Manuaba, 1998).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
menulis Asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Ny. N umur 18 tahunG1P00000Dengan Abortus Imminens di
Puskesmas Maesan Kabupaten Bondowoso.
Adapun upaya yang dilakukan Puskemas Maesan untuk mencegah abortus
imminens dilakukan melalui kegiatan promotif dan preventif.Kesiapan
petugas pemberi pelayanan ditingkatkan melalui pelatihan PPGDON,
menejemen polindes, serta pelatihan kelas ibu hamil. Dengan pelatihan
tersebut
diharapkan
dapat
meningkatkan
wawasan,khasanah,
serta
dengan abortus
imminens
Melakukan pengkajian data Obyektif pada Ny N
1.2.2.2.
1.2.2.3.
dengan abortus
1.2.2.5.
Melakukan
pendokumentasian
pada
asuhan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pertama
kehamilan,
11
progesteron
dan
somatomammotropin.
Estrogen
minggu.
Perubahan Psikologi Wanita Hamil
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi
selama masa kehamilan :
a. Perubahan Pada Trimester Pertama.
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia
merasa syok dan menyangkal walaupun
kehamilan tersebut
tentang
kehamilan
dalam
pikiran-pikirannya
pertama
kali,
pengalaman
tersebut
menandakan
semangat
ketidaknyamanan
dan
depresi,
bertambah.
13
ketika
Sekitar
janin
dua
membesar
minggu
dan
sebelum
14
untuk
memastikan
penyakit
secara
umum,
kebidanan
dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
15
melakukan
16
2.2.6
17
untuk
mengakhiri
kehamilan
tersebut
(Saifuddin,
janin
masih
hidup
maka
kehamilan
dapat
muda
dimana
berada
terjadi
sebelum
usiagestasi 10
18
dapat
menimbulkan
septicemia,
sepsis
atau
2.3.2 Etiologi
Insiden, 15% sampai 25% dari kehamilan yang dikenali secara klinis,
mungkin
mendekati
50%
dari
semua
konsepsi.
(Graber,
2)
3)
poliploidi)
Embrio dengan kelainan lokal
Abnormalitas pembentukan plasenta (hiplopasi trofoblas)
(Cunningham, 2005:952)
Produk
konsepsi
yang
abnormal
menjadi
penyebab
Virus
20
mencukupi
atau
pada
penyakit
disfungsi
9)
a.
b.
10) Faktor
psikosomatik pengaruh
dari
faktor
ini
masih
21
22
d. Faktor Resiko
1) Usia
Usia dibawah 20 tahun dan di atas 18 tahun merupakan usia
resiko untuk hamil dan melahirkan (Mulyati, 2003). Menurut
Manuaba (1998) kurun waktu reproduksi sehat adalah 20-30
tahun dan keguguran dapat terjadi pada usia yang masih
muda, karena pada saat remaja alat reproduksi belum matang
dan belum siap untuk hamil.
2) Paritas ibu
Semakin banyaknya jumlah kelahiran yang dialami seorang
ibu semakin tinggi resikonya untuk mengalami komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas (Mulyati, 2003). Sejalan
dengan pendapat Cuningham (2005) bahwa resiko abortus
spontan semakin meningkat dengan bertambahnya paritas.
3) Riwayat abortus sebelumnya
Setelah satu kali abortus spontan, memiliki resiko 15% untuk
mengalami keguguran lagi, sedangkan bila pernah 2 kali,
resiko meningkatnya 25%. Beberapa studi meramalkan resiko
setelah 3 abortus berurutan 30-45% (Prawirohardjo, 2008).
4) Pemeriksaan antenatal
Pemeriksaan antenatal yang baik adalah minimal 1 kali pada
trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada
trimester
ketiga.
Keuntungan
yang
diperoleh
dengan
23
dilaporkan
menyebabkan
peningkatan
risiko
untuk mengeluarkan
atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum), janin
lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus,
maserasi atau fetus papiraseus (Wiknjosastro, 2007:303-305). Janin
biasanya sudah dikeluarkan dan diikuti dengan keluarnya plasenta
beberapa saat kemudian. Kadang-kadang plasenta masih tertinggal
dalam uterus sehingga menyebabkan gangguan kontraksi uterus dan
terjadi perdarahan pervaginam yang banyak. Perdarahan umumnya
tidak terlalu banyak namun rasa nyeri lebih menonjol (Widjanarko,
2009).
2.3.4
Gejala Klinis
a.
b.
2.3.5
a.
Pemeriksaan Penunjang
Hasil USG menunjukkan:
1) Buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan janin.
2) Meragukan
3) Buah kehamilan tidak baik, janin mati. (Kusmiyati, 2009:150)
4) Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila
5)
masih hidup
6) pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion
b. Data laboratorium:
1)
2)
3)
4)
Tes urine
hemoglobin dan hematokrit
menghitung trombosit
kultur darah dan urine
c. Pemeriksaan ginekologi :
1)
Inspeksi Vulva: perdarahan pervaginam ada atau tidak
jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
25
2)
3)
ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
Colok vagina: porsio masih terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus
sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat
porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum
douglas tidak menonjol dan tidak nyeri. (Ratihrochmat, 2009)
2.3.6
a.
b.
c.
d.
Komplikasi
Perdarahan
Perforasi
Infeksi
Syok
1) Perdarahan yang banyak disebut syok hemoragik
2) Infeksi berat atau sepsis disebut syok septic atau endoseptik
(Wiknjosastro, 2007:311-312)
2.3.7
Diagnosa
Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil
terjadi melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau
tidak sama sekali, uterus membesar sebesar tuannya kehamilan,
serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa
wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid yang
semestinya datang jika tidak terjadi pembuahan. Hal ini disebabkan
oleh penembusan vili koriales ke dalam desidua, pada saat
implantasi
ovum.
Perdarahan
implantasi
biasannya
sedikit,
Penanganan
Istirahatbaring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran
b.
26
c.
d.
e.
f.
Dosis pemeliharaan
Ditrogesteron
mg per oral
10 mg setiap 8 jam
Alilesterenol
mg per oral
5 mg setiap 8 jam
Hidroksiprogestero
n
kaproag
250 mg setiap 12
jam, bila adaperbaika
n, lanjutkan dengan
250 mg
perhari
hingga
7
hari
setelahperdarahan
berhenti.
Asam mefenamat
Digunakan sebagai anti prostaglandin dan penghilang nyeri tetapi
efektifitasnya dalam mengatasi ancaman abortus, belum dapat
dikatakan memuaskan.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Definisi SOAP
Adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran
penatalaksaan
kebidanan.
Dipakai
untuk
perkembangan
pasien.
27
Seorang
bidan
hendaknya
Pembagian SOAP
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran
penatalaksanaan
kebidanan.
Dipakai
untuk
nama,
umur, tempat
tinggal,
pekerjaan,
status
28
2.4.4
29
BAB 3
TIJAUAN KASUS
Tanggal masuk
: 13 Juni 2016
Pukul
: 09.00 WIB
Tempat Pengkajian
: Puskesmas Maesan
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subjektif
1.
2.
Identitas
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku/bangsa
: Ny. N
: 18 tahun
: Islam
: SD
: buruh tani
:Madura/Indonesia
Tn. S
20 Tahun
Islam
SD
Buruh tani
Madura/Indonesia
No Jamkesmas
: 00007478590001
0000747680001
Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu menyatakan keluarnya flek-flek dari pukul 23.0005.00 WIB
(12/6/2016) kemudian keluar darah segar menggumpal dan merasakan
mules
b. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini perkawinannya yang pertama, menikah sejak umur 14
tahun, lama pernikahan 4 tahun, status sah secara agama dan negara
c. Riwayat menstruasi
-
Menarche
:Umur13 th
30
Siklus
Banyaknya
Lamanya
Dismenorrhoe
:28 hari
:4 kali ganti pembalut dalam sehari
:6-7 hari
:Tidak ada riwayat
d. Riwayat Obstetri
No
Tahun
Penolong
persalina
n
Jenis
persalina
n
Tempat
J
K
P
B
BB
Lahi
r
Komplikas
i
1 Hamil
ini
1)
e. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, penyakit menurun seperti DM, asma, dan penyakit kronis seperti
jantung.
2)
3)
f.
Jenis
: 7-8 gelas/hari
Jenis
Eliminasi
BAB
konsistensi padat
31
ket
3)
Keluhan
tidak ada
BAK
4-5x/hari
Keluhan
: tidak ada
Aktivitas
Ibu mengatakan sebagai ibu rumah tangga aktivitas sehari harinya yaitu
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak,
mencuci, dan lain lain.
4)
Istirahat
Siang
: 1 jam
Pola seksual
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dalam hubungan seksual
6)
7)
Personal hygiene
Mandi
: 2x/hari
Gosok gigi
: 2x/hari
Keramas
:3x/minggu
Ganti baju
:2x/hari
Potong kuku
:1x/minggu
Data psikososial
Ibu mengatakan khawatir dengan kehamilan saat ini, seteleh flek-flek
kemudian diikuti keluarnya darah segar dari vagina disertai rasa mules
di area pusat.
: cukup
Kesadaran
: CM
Vital Sign
BB
: 48,5 kg
BB Sebelum Hamil
: 45kg
TB
: 150
32
LILA
2.
: 24 cm
Pemeriksaan fisik
Muka
Mata
Mulut
Payudara
Abdomen
Genetalia
Ekstremitas
3.
a.
1)
a)
b)
Pemeriksaan Khusus
Obstetrik
Abdoment
Inspeksi : taa
Palpasi :
L1 : (+)
LII : ballotement (+)
LIII : ballotement (+),
LIV : ballotement (+)
nyeri tekan atas sympisis (+)
c)
b.
Auskultasi :Gynekologi
1) Kongenital
(a) Inspeksi : fluksus (+), darah (+), Lendir (-), Warna
coklat kehitaman
(b) Inspekulo : vagina tak terkaji, porsio tidak ada
pembukaan
(c) VT : tidak ada pembukaan, portio tegang, tidak ada
4.
33
3.1.3
5. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda resiko abortus dan ibu harus segera
pergi ke petugas untuk periksa ( nyeri perut yang hebat, keluar darah dari
kemaluan)
R: ibu mengerti dan bersedia mengikuti saran
34
Tgl. 15 Juni 2016 jam 09.00 WIB ibu dirujuk ke RSU untuk pemeriksaan
USG
1. Ibu mengerti dan segera ke pelayanan kesehatan jika terdapat tandatanda tersebut
2. Ibumengatakan akan berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk
memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi atau secepatnya jika ada
keluhan
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Data Subyektif
Berdasarkan
pengkajian
G1P000 usia
35
merah segar disertai mules pada perut. Selain itu Ibu juga mengatakan ini
kehamilannya yang ke1 setelah menikah selama 4 tahun dan hamil pada usia
18 tahun. Sebagai istri petani ibu juga bekerja sebagai buruh tani dengan
kondisi ekonomi yang pas-pasan dan mengatakan belum tahu apa yang harus
dilakukan terhadap kehamilannya.
Langkah ini dilakukan dengan melakukan pengkajian melalui proses
pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien
secara lengkap seperti riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhan, peninjauan catatan terbaru atau catatan sebelumnya, data
laboratorium dan membandingkannya dengan hasil yang ada. Semua data
dikumpulkan dari semua sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien.
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara
lengkap, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Riwayat kesehatan
pemeriksaan fisik pada kesehatan
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Pada laporan Asuhan Kebidanan ini didapatkan data keluhan dan alasan
: cukup, Kesadaran
: cm,
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar
yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
36
37
4.4 Penatalaksanaan
Tujuan jangka pendek pada laporan asuhan kebidanan ini adalah setelah
dilakukan asuhan kebidanan selama kurang lebih 1 jam diharapkan ibu
menerima keadaannya, dengan kriteria hasil; K adalah Ibu mengerti dan dapat
mengulang kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan, A
adalah ibu dapat menerima keadaannya dan mau bekerja sama untuk
dilakukan pengobatan, P adalah ibu bekerja sama untuk dilakukan rujukan, P
adalah ibu sampai pada pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan
dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan
tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau
mempertahankan kesehatannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu,
tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam
kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.
Pada laporan asuhan kebidanan ini dilakukan pendekatan pada ibu, dengan
cara: memberikan informasi ibu tentanghasil pemeriksaan, menganjurkan ibu
bedrest total , memberikan terapi obat dan cara mengkonsumsinya yang
benar, mengingatkan ibu tentang tanda-tanda penyulit kehamilan dan
menyarankan ibu untuk mengikuti anjuran bidan yang merawat agar tidak
terjadi abortus yang lebih parah serta diingatkan untuk segera berkonsultasi
apabila ada keluhan.
38
39
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pendokumentasian secara SOAP laporan asuhan kebidanan ini
mendapat kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1
: cukup, Kesadaran
: cm,
40
5.2.4
Bagi Pasien
Dapat lebih kooperatif dengan bantuan pendekatan dari para CI.
41
DAFTAR PUSTAKA
Bari.2007.Pelayanan
Kesehatan
Maternal
dan
Neonatal.
42