Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Konsep Dasar Kehamilan
1.1.1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi
dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya
sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Prawihardjo,
2008).
1.1.2. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
1)
menjadi
3)
Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus
luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.
4)
Payudara
Payudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin tampak, areola
payudara makin hiperpigmentasi (menghitam), putting susu makin
menonjol.
5)
Sirkulasi darah
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan
janin dalam rahim. Serum darah (volume darah) meningkat sebesar 25-30%
sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
6)
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu.
1.1.3. Perubahan Psikologis
1)
akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi
hari, lemah, lelah dan menyebabkan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak
sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada
awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk
lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya
pada orang lain atau dirahasiakannya (Ari Sulistyawati, 2009).
2)
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi
seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa
kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama
dan merasakan meningkatnya libido.
3)
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping
itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
1.2. Konsep Dasar Anemia
1.2.1. Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan
Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif
Mansjoer,dkk. 2001).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifudin, 2002).
Kehamilan memang rentan terhadap berbagai keluhan penyakit. Salah
satunya adalah anemia. Anemia yang diderita oleh ibu hamil atau disebut juga
anemia ibu hamil bisa menghambat serta mengganggu kesehatan ibu dan janin
yang tengah dikandung. Anemia ibu hamil memiliki keluhan yang cenderung
sama dengan anemia biasa, yang membedakan adalah waktu penyakit anemia itu
diderita.
1.2.2. Epidemiologi
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil,kehilangan darah
pada saat melahirkan ,bahkan kalaupun minimal,tidak ditoleransi dengan baik. Ia
beresiko membutuhkan transfusi darah.Sekitar 80% kasus anemia pada wanita
hamil merupakan anemia defisisiensi besi. Dan 20 % lainnya mencakup kasus
anemia herediter dan berbagai anemia didapattermesuk anemia asam folat, anemia
sel sabit, dan talasemia. Badan kesehatan duniaWHO (World Health Organitation)
melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi
sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambah usia
kehamilan. Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan
dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan
disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut.
1.2.3. Etiologi
1. Menurut Mochtar(1998) penyebab anemia pada umunya adalah:
1) Perdarahan.
2) Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin B 12 dan asam folat.
1.2.5. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut:
1. Anemia defisiensi besi (62,3%), dalam kehamilan yang paling sering dijumpai
ialah anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini dapat disebabkan
karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan
resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya besi ke luar
dari badan, misalnya pada pendarahan. Keperluan akan besi bertambah dalam
kehamilan,terutama pada trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak
bertambah dan kehamilan, maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebihlebih pada kehamilan kembar.
2. Anemia megaloblastik(29,0%), anemia megaloblastik dalam kehamilan
disebabkan karena defisiensi asam folat (pteroylglutamic acid), jarang sekali
karena difiesiensi vitamin B12(cynocobalamin).
3. Anemia Hipoblastik (8, 0%), anemia pada wanita hamil yang disebabkan
karena gangguan sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru,
dinamakan anemia hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan
gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi besi,
asam folat, atau vitamin B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan
hingga kini belum diketahui
sel
darah
merah
mata
berkunang-kunang,
malaise,
lidah
luka,
nafsu
makan
yaitu:
Anamnesa Pada anamnesa akan didapatkan keluhan seperti tanda dan gejala
2.
anemia.
Pemeriksaan Hb Pemeriksaan Hb dapat dilakukan dengan alat sahli
Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai berikut : Hb 11 gr % tidak
anemia. 9 10 gr % anemia ringan, 7 8 gr % anemia sedang, < 7 gr %
anemia berat. Pemeriksaan Hb dilakukan minimal 2x selama kehamilan yaitu
ferosus (3 X 1) tablet per hari, Pada kasus berat dan pengobatan per oral
hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
2) Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah
tua. Therapy parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara
intramusculus dapat disuntikan dextran besi (Imferon) atau sorbitol besi.
1.2.10. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai.
1. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
2.
3.
dan
ibu
10
menggunakan
batasan
24
dapat
cenderung
mungkin
cenderung
obesitas/diabetesgestasional.
penegetahuan Menentukan
kebutuhan
belajar
tingkat
metabolik
meningkatkan
berhubungan
dengan
menjadi
potensial
risiko
800
mg
zat
besi
ketiga,
kebutuhan
informasi
dengan
peningkatan
dirumah
kemudian
motivasi/sikap
umpan
balik
11
Pantau
kadar
(Hb)hematokrit (Ht).
potensial
penurunan
kapasitas
merusak
hasil
kemungkinan
hipovolemia
kehamilan,
menyebabkan
atau
hipoksia
uteroplasenta.
Lakukan pemeriksaan fisik CRT Keadaan capillary refill test yang
dengan menekan kuku pasien.
12
perubahan
pada
aktivitas
janin pada
penurunan
kadar
oksigen
Bila
tetap
deficit,
tidak
efektif
mempertahankan
Kehilangan
berlebihan
darah
ddalam
kehamilan.
ibu
menurunkan
secara
perfusi
plasenta.
Anjurkan tirah baring pada posisi Menghilangkan tekanan vena kava
miring kiri
Jelaskan
Intervensi
alasan perlunya
tirah Tindakan
Rasional
ini ditujukan
untuk
uterus.
Tirah
baring
dapat
Berikan
tindakan
seperti
gosokan
13
stimulus
dalam
ruangan
(mis.
Lampu redup).
Berikan latihan gerak pada pasien secara Aktivitas dan latihan sangat penting
bertahap (aktif dan pasif).
bagi
pasien
yang
mengalamiintoleransi
aktivitas
karena kurang
latihan
akan
aktivitas
sebanyak Meningkatkan
kesempatan
klien
relaksasi.
Berikan aktivitas pengalihan, seperti Membantu
klien
dalam
koping
tidak
oksigen
mendapatkan
untuk
cukup
kebutuhan
14
metabolisme
menghasilkan
Ajari
ibu
untuk
anaerob
asam
yang
laktat
yang
gerakan janin
Kaji
terhadap
nutrisi.
mual/muntah Memajankan perkembangan janin
berlebihan.
Diskusikan
efek
negatif
malformasi
ketiga
dapat
satu
tanda
bahwa
15
Rasional
Faktor-faktor seperti ansietas atau
kurang kesadaran tentang kebutuhan
terhadap
informasi
mempengaruhi
belajar.
kesiapan
Penyerapan
dapat
untuk
informasi
orang
terdekat
proses belajar-mengajar.
keteraturan
pemantauan
dan/atau
tindakan
Anjurkan periode istirahat reguler 2 Tingkatkan relaksasi dan kurangi
sampai 3 kali sehari pada posisi kelelahan. Bila klien bangun dan
miring kiri setelah pulang. Bila tirah bergerak, istirahat di kamar tidur
baring dilanjutkan, anjurkan klien dapat
memaksimalkan
istirahat.
banyak
nutrisi
16
dengan
benar
misalnya
vitamin
untuk
obat
karena
akan
Implementasi
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal.
Implementasi adalah pengolahan dari perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan.
1.3.5 Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dengan tenaga kesehatan
lainnya.