You are on page 1of 9

Kamar Operasi (OK)

Definisi
Kamar bedah adalah suatu unit khusus di RS yang melakukan tindakan pembedahan baik elektif maupun
akut
Kategori Pembedahan
A; Menurut Tujuannya ;
1; Bersifat diagnostik ; untuk memperkirakan diagnosa (exp. Biopsy)
2; Bersifat eksplorasi ; untuk menentukan luasnya penyakit dan untuk memastikan diagnosa (exp.
Laparatomi)
3; Bersifat kuratif
a; Ablaho ; mengangkat organ yang sakit
b; Rekonstruksi ; mengembalikan sebagian atau keseluruhan organ atau jaringan yang rusak
kepada bentuk dan fungsinya semula (exp. Operasi plastik setelah tersiram air keras)
c; Konstruksi ; memperbaiki kelainan kongenital organ dan memperbaiki fungsi penampilannya
(exp. Palatoplasty)
4; Bersifat palatif ; memperbaiki gejala tapi tidak menyembuhkan penyakit (exp. Bypass ca coli)
B; Menurut Urgensinya
Klasifikasi

Indikasi bedah

1; Kedaruratan; pasien butuh Tanpa dibuka


perhatian segera,
gangguan menganjam jiwa
2; Urgen; pasien butuh
perhatian segera

Dalam 24-30 jam

Contoh
Perdarahan hebat, obstruksi
kandung kemih/usus, fraktur
tulang tengkorak, luka tembak
rusuk, luka bakar luas.
Infeksi kandung kemih akut
atau ginjal/uretra

3; Perlukan; pasien harus


menjalani pembedahan

Hiperplasi prostate tanpa


Direncanakan dalam beberapa osbstruksi kandung kemih,
minggu/bulan
gangguan tiroid, katarak

4; Elektif; pasien harus


dioperasi ketika
diperlukan

Perbaikan esker, hernia


Tidak dilakukan pembedahan, sederhana, perbaikan vaginal
tidak terlalu membahayakan,
pilihan pribadi

5; Pilihan; keputusan pada


pasien

Pilihan pribadi

C;

Bedah kosmetik

D; Menurut luas dan beratnya


1; Operasi besar/mayor
a; Operasi luas, waktu lama
b; Menyebabkan kehilangan darah banyak
c; Mungkin perlu mengangkat organ vital
d; Risiko tinggi untuk komplikasi
Exp. Neek desection
2; Operasi minor/kecil
a; Umumnya tidak perlu waktu lama
b; Sedikit kemungkinan komplekasi
c; Tidak atau kurang beresiko
Exp. Eksisi dan biopsy
Pembagian Kamar Bedah
1; Area bebas (unrestricted area)
Tidak perlu pakaian khusus. Exp. Ruang tunggu, kantor TV, anti pakaian dan ruang konfrensi
2; Area semi ketat (semi restricted area)
Pada area ini memakai pakaian khusus (piyama, rokok, alas kaki, topi, masker).
Exp. Ruang persiapan, koridor kamar bedah, ruang induksi, ruang cuci tangan
3; Area ketat (restricted area)
Diwajibkan menggunakan pakaian kamar operasi lengkap dengan prsedur aseptic
Kelengkapan Umum Kamar Bedah
1; Operating room table (meja operasi)
Harus dapat diubah berbagai posisi yang diinginkan sesuai operasi yang ditentukan
2; Mayo stand (meja instrument)
Untuk menempatkan instrument yang steril, berada dekat petugas
3; Ring stand (standar Waskom)
Tempat Waskom steril untuk tempat sikat, air, dll
4; Spot light (lampu operasi)
Sebaiknya dapat diubah-ubah posisinya, sebaiknya mempunyai handle/pegangan yang ditutup steril
5; Back table (meja instrument)
Tempat alat operasi steril yang lainnya
6; Meja linen (tempat linen steril)
7; Lift stand (bangku pendek)
8; Suction pump (penghisap cairan tubuh)
9; X-Ray untuk menempatkan roentgen, foto saat operasi
10; Elektrocoutary (bonc, diatermi)
11; Alat-alat anestesi
12; Ekstra supplay lemari untuk persiapan yang steril
13; Tempat sampah
Faktor Risiko Dari Pembedahan
1;
2;
3;
4;
5;
6;

Usia
Obesitas
Imobilitas
Malnutrisi
Keadaan emergency yang memerlukan pembedahan
Keadaan yang berhubungandengan endokrin

Syarat-Syarat Kamar Bedah


1; Lokasi berdekatan dengan UGD, ICU dan radiology
2; Pintu keluar masuk pasien harus berbeda
3; Ada batas tegas antara area bebas, area semi ketat, area berat
4; Ada ruang persiapan serah terima pasien
5; Dindig, langit-langit, lantai terbuat dari bahan keras, rata, kedap air, mudah dibersihkan
6; Sudut lantai dingin dan langit-langit tidak tajam, warna tidak mencolok
7; Ventilasi diatur dengan alat control dan memakai filter penyaring udara
8; Pipa oksigen dan N2O tidak boleh bocor dilengkapi system penghisap udara mencegah penimbunan
9; Menggunakan sentralisasi AC, N2O dan O2 dilengkapi dengan pemadam kebakaran
10; Suhu antara 19-22 derajat celcius, kelembaban 55%
11; Setiap alat elektrik dilengkapi manual/SOP
12; Penerangan menyeluruh dengan lampu pijar putih ditambah lampu pembedahan
13; Jumlah ruang bedah yang tersedia disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi penggunaan
kamar bedah yang berlebihan untuk mencegah kontaminasi
14; Semua peralatan yang digunakan sebaiknya mudah dibersihkan untuk mengurangi kontaminasi
15; Perlistrikan harus berbalut rapat, sehingga tiudak terjadi kontrak listrik
Keperawatan Peri Operatif
Adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase pengalaman pembedahan pra operartif, intra
operatif, dan pasca operatif.
1; Fase Pra Operatif
Peran keperawatan perioperatif dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir
ketika pasien dikirim ke meja operasi. Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu tersebut dapat
mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik atau rumah, menjalani wawancara
praoperatif, dan menyiapkan pasien untuk anestesi yang diberikan dan pembedahan.
Pengkajian praoperatif di klinik/pertelepon
; Melakukan pengkajian perioperatif awal
; Merencanakan metode penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
; Melibatkan keluarga dalam wawancara
; Memastikan kelengkapan pemeriksaan praoperatif
; Mengkaji kebutuhan pasien terhadap transportasi dan perawatan pasca operatif
; Pengkajian ke pasien
Data subjektif ;
1; Pengkajian fisik
2; Riwayat kesehatan
a; Kaji pengetahuan pasien tentang pembedahan dan keluhan pasien
b; Pasien wanita ; menstruasi dan riwayat kehamilan
c; Riwayat kesehatan keluarga
d; Sistem review; cardiovaskuler, respiratory, nervous, renal, hepatic, musculoskeletal,
nutritional, endocrine, infection, dan medication
Data objektif ;
Pemeriksaan fisik;
1) Dari hasil interview dan pemeriksaan fisik dokter anastesi
2) Pemeriksaan laboratorium

Informed Consent
Adalah ijin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela dari pasien diperlukan sebelum suatu
pembedahan dilakukan.
Fungsinya untuk melindungi pasien terhadap pembedahan yang lalai dan melindungi ahli bedah terhadap
tuntutan dari suatu lembaga hokum
Tanggung jawab perawat adalah memastikan bahwa inform consent telah didapat secara sukarela dari
pasien oleh dokter
Yang harus dijelaskan ahli bedah sebelum sebelum menandatangani formulir inform consent:
1; Apa yang diperlukan dalam pembedahan
2; Alternatif-alternatif yang ada
3; Kemungkinan risiko
4; Komplikasi
5; Perubahan bentuk tubuh
6; menimbulkan kecacatan, ketidakmampuan, dan pengangkatan bagian tubuh
7; Apa yang akan terjadi pada periode pascaoperatif awal dan lanjut
Persetujuan tindak medik diperlukan ketika:
1; Prosedur tindakan adalah invasive, spt: insisi bedah, biopsy, sistoskopi atau parasentesis
2; Menggunakan anestesi
3; Prosedur non bedah yang dilakukan dimana risikonya pada pasien lebih dari sekedar risiko ringan
spt: arteriogram
4; Prosedur yang dilakukan yang mencakup terapi radiasi atau kobalt
Informed consent, dinyatakan valid jika;
; Adekuat
; Dimengerti
; Voluntary
Unit Bedah
; Melengkapi pengkajian praoperatif
; Mengkoordinasi penyuluhan pasien dengan staf keperawatan lain
; Menjelaskan fase-fase dalam periode perioperatif
; Membuat rencana asuhan
Ruang Operatif;
; Mengkaji tingkat kesdaran pasien
; Menelaah lembar observasi pasien
; Mengidentifikasi pasien
; Memastikan daerah pembedahan
Perencanaan
; Menentukan rencana asuhan
; Mengkoordinasi pelayanan dan sumber-sumber yang sesuai
Dukungan psikologis
; Menceritakan pada pasien apa yang sedang terjadi
; Menentukan status psikologis
; Memberikan peringatan akan stimulasi nyeri
; Mengkomunikasikan status emosional pasien pada anggota tim kesehatan lain yang berkaitan

Tujuan Perawatan Preoperatif


; Menurunkan ketakutan dan kecemasan
; Meningkatan sedasi dan amnesia
; Mengurangi rasa nyeri
; Mencegah mual dan muntah
; Mengurangi rasa nyeri
; Menurunkan sekresi pernapasan dan GI
Obat-Obatan Pre Medikal
;
;
;
;
;
;

Benzodiazepine dan barbiturate ; sedasi amnesia dan menurunkan kecemasan


Anticholinergik ; mengurangi sekresi
Narkotik ; mengurangi ketidak nyamanan selama prosedur pre-op
Antimotik ; menurunkan muntah, nausea
Antisida ; meningkatkan PH lambung
Antibiotic ; heparin, exedrap

2; Fase Intra Operatif


Keperawatan intraoperatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke bagian atau departemen
bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas
keperawatan dapat meliputi: memasang infuse (IV), memberikan medikasi intravena, melakukan
pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien.
Pemeliharaan keselamatan
; Atur posisi pasien
; Memasang alat grounding ke pasien
; Memberikan dukungan fisik
; Memastikan bahwa jumlah spongs, jarum, dan instrument tepat
Pemantauan fisiologis
; Memperhitungkan efek dari hilangnya atau masuknya cairan secara berlebihan pada pasien
; Membedakan data kardiopulmonal yang normal dengan yang abnormal
; Melaporkan perubahan-perubahan pada nadi, pernapasan, suhu tubuh, tekanan daerah pasien
Dukungan psikologis (sebelum induksi dan jika pasien sadar)
; Memberikan dukungan emosional pada pasien
; Berdiri dekat dan menyentuh pasien selama prosedur dan induksi
; Terus mengkaji status emosional pasien
; Mengkomunikasikan status emosional pasien ke anggota tim perawatan kesehatan lain yang
sesuai
Penatalaksanaan keperawatan
; Memberikan keselamatan untuk pasien
; Mempertahankan lingkungan aseptik dan terkontrol
; Secara efektif mengelola sumber daya manusia
Tim pembedahan
; Ahli bedah
; Dokter dan perawat anastesi
; Perawat sirkulasi
; Perawat alat
; Asisten

Anastesi
Adalah suatu keadaan hilangnya sebagian/seluruh sensasi, terjadi dengan/tanpa kehilangan kesadaran
Tujuan
1; Relaksasi otot
2; Memblok rangsangan syaraf
3; Menekan reflek
4; Menghilangkan kebingungan
Tipe Anastesi
1; General ; IV, inhalasi dan rectal
2; Regional ; topical, local infiltration, field bock, nerve block, IV, spinal dan epidural
Pemberian tipe anastesi tergantung pada;
; Mmur dan kondisi fisik klien
; Tipe, lokasi dan lamanya pembedahan
; Tingkat kesulitan pembedahan
; Riwayat anestesi sebelumnya
; Keputusan professional dari ahli anastesi
Asuhan Keperawatan Selama Pembedahan
1; Perhatikan amosi pasien
2; Membantu posisi klien
; Dorsal recumbent ; hernia repair, mastektomi, bowel resection
; Trendelenburg ; surgery of the lower abdomen or perlvis
; Lithotomy ; perineal dan rectal area, vaginal repair, dilatation dan curettage, rectal surgery
; Laminectomy ; spine surgeries
; Lateral ; kidney, chest, hip surgery
3; Mempertahankan surgical asepsis
4; Mencegah klien kehilangan panas
5; Monitor malignant hyperthermia
6; Membantu penutupan luka pembedahan
7; Mengkaji drainase
8; Transportasi klien ke PACU atau ICU
Posisi Pasien di Meja Operasi
Posisi pasien dimeja operasi tergantung pada prosedur operasi yang akan dilakukan juga pada kondisi
fisik pasien. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
a; Pasien harus dalam posisi senyaman mungkin, apakah ia tertidur atau sadar
b; Area operatif harus terpajan secara adekuat
c; Pasokan vaskuler tidak boleh terbendung akibat posisi yang salah atau tekanan yang
tidak tepat pada bagian
d; Pernafasan pasien bebas dari gangguan tekanan lengan pada dada atau konstriksi pada
leher dan dada yang disebabkan oleh baju
e; Saraf harus dilindungi dari tekanan yang tidak perlu
f; Tindak kewaspadaan untuk keselamatan pasien harus diobservasi, terutama pada
pasien kurus, lansia, atau obesitas
g; Pasien membutuhkan restrain tidak keras sebelum induksi, untuk berjaga-jaga bila
pasien melawan

Posisi Dorsal Recumbent


Posisi lazim untuk pembedahan adalah terlentang datar; satu lengan disisi tubuh, dengan telapak
tangan tertelungkup; tangan satunya diposisikan diatas sebuah papan lengan untuk infus. Digunakan
untuk bedah abdomen kecuali bedah kandung empedu dan pelvis
Posisi Trendelenberg
Digunakan untuk pembedahan abdomen bawah dan pelvis.
Posisi Litotomi
Digunakan untuk hampir semua prosedur bedah perineal, rectal dan vaginal.
Posisi untuk Bedah Dada dan Abdominotorakik
Posisi yang dibutuhkan beragam sesuai dengan pembedahan yang akan dilakukan. Ahli bedah dan
ahli anastesi membaringkan pasien dalam posisi yang diinginkan.

Posisi Pembedahan pada Leher


Bedah leher , cth tiroid dilakukan dengan posisi terlentang, leher ekstensi dengan menggunakan
bantal yang diletakkan dibawah bahu, dan kepala serta dada ditinggikan untuk mengurangi aliran
balik vena.
Posisi Pembedahan pada Tulang Tengkorak dan Otak
Membutuhkan posisi dan peralatan khusus, biasanya diatur oleh ahli bedah.
3; Fase Pasca Operatif
Dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut
pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup keperawatan mencakup rentang aktivitas yang luas selama
periode ini. Fokus mengkaji efek dari agen anesthesia, dan memantau fungsi vital serta mencegah
komplikasi, pada peningkatan penyembuhan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan,
perawatan tindak lanjut, serta rujukan yang penting untuk penyembuhan yang berhasil dan rehabilitasi
diikuti dengan pemulangan.
Komunikasi dari informasi intraoperatif
a; Menyebutkan nama pasien
b; Menyebutkan jenis pembedahan
c; Menggambarkan factor-faktor intraoperatif (yakni pemasangan drain/kateter, kekambuhan
peristiwa yang tidak diperkirakan)
d; Menggambarkan keterbatasam fisik
e; Melaporkan tingkat kesdaran praoperatif pasien
f; Mengkomunikasikan alat-alat yang diperlukan
Pengkajian pascaoperatif di ruang pemulihan
; menentukan respon langsung pasien terhadap intervensi pembedahan
Unit bedah
; Mengevaluasi efektivitas dari asuhan keperawatan di ruang operasi
; Menentukan tingkat kepuasan pasien dengan asuhan yang diberikan selama periode perioperatif
; Mengevaluasi produk-produk yang digunakan pada pasien diruang operasi
; Menentukan status psikologis pasien
; Membantu dalam perencanaan pemulangan
Post Operatif Nursing, dibagi dalam dua fase ;

1; Immediate post anastesia


2; Post operatif periode
Post Operatif in PACU. Critical time (observasi ketat) ;
1; Kaji kepatenan jalan napas
2; Berikan oksigen
3; Catat tanda vital
4; Kaji tingkat kesadaran
5; Observasi infus, balutan drain dan special equipment
6; Tetap berada disamping klien observasi ketat kondisi klien
Perawat PACU menerima laporan
1; Prosedur operasi yang dilakukan
2; Tanda vital selama pembedahan
3; Jumlah darah, cairan dan urine yang dikeluarkan serta jumlah transfusi yang diberikan
4; Kondisi umum klien
5; Diagnosa medis
6; Tipe anastesi dan obat-obatan yang diberikan
7; Komplikasi yang terjadi, apa yang sudah dilakukan dan bagaimana hasilnya
8; Pathologi disorder
9; Gejala/komplikasi yang perlu diobservasi
10; Order dokter
Prinsip Asepsis Perioperatif
Prioritas utama bagi semua tenaga adalah pencegahan komplikasi pasien, termasuk melindungi pasien
dari infeksi.
Protokol yang menguraikan bagaimana prinsip asepsis dijalankan dalam praktek:
1. Praoperatif
- Semua material bedah, segala instrumen, jarum, suture, pakaian, sarung tangan, penutup
dan larutan yang mungkin dapat kontag dengan luka bedah dan jaringan yang terpajan
harus disterilkan sebelum digunakan dalam pembedahan
- Ahli bedah dan asisten bedah dan perawat harus mempersiapkan diri dengan scrub tangan
dan lengan mereka menggunakan sabun dan air , mengenakan gaun lengan panjang serta
sarung tangan steril. Kepala dan rambut ditutup dengan penutup kepala, masker dipakai
untuk menutupi mulut dan hidung meminimalkan kemungkinan bakteri dari saluran nafas
atas memasuki luka.
- Pada area yang akan dibedah dibersihkan dengan menggunakan agen antiseptik. Bagian
tubuh yang lain ditutup dengan kain steril
2. Intraoperatif
- Selama pembedahan, personel yang telah melakukan scrub dan mengenakan pakaian
operasi hanya menyentuh benda-benda yang telah disteril
- Personel yang tidak melakukankan scrub dilarang menyentuh atau mengkontaminasi apa
saja yang steril
3. Pasca operatif

Memasang balutan steril untuk melindungi luka dari kemungkinan kontaminasi


Luka dibersihkan dengan normal salin dan menggunakan antiseptik saat memebersihkan
dan mengganti balutan luka
Perawatan tertentu dilakukan untuk melindungi luka yang belum sembuh agar tidak
kontak dengan segala yang tidak steril
Bila infeksi sudah terjadi maka resepka anti mikroba spesifik untuk memusnahkan
mikroorganisme penyerang.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (edisi 8). Jakarta : EGC.

You might also like