Professional Documents
Culture Documents
B. TIPE LAYOUT
Ada 6 (enam) pendekatan layout , yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan
tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan
variasi tinggi disebut juga job shop
3. Layout perkantoran, bagaimana menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor,
dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan
bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk, pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam
produksi yang kontinyu atau berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa
hal diantaranya adalah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda
3
1. Cross Docking
Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalam gudang
dengan cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan
untuk menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan stock/
penyimpanan dan pemilihan pesanan sehingga terjadi penghematan biaya.
Cross Docking yang baik membutuhkan :
- penjadwalan yang ketat.
- pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat dengan
kode garis.
2. Random Stocking
Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat
lokasi yang terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perlu
dikhususkan untuk barang-barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan
dengan lebih baik.
Sistim ini jika terkomputerisasi maka akan meliputi tugas-tugas:
- Membuat daftar lokasi yang terbuka
- Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.
- Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan
waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan.
- Memadukan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan
- Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu pada wilayah
gudang yang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat
dimimalkan.
11
3. Customizing
Merupakan
penggunaan
gudang
untuk
menambahkan nilai produk melalui modifikasi,
perbaikan, pelabelan dan pengepakan.
Cara ini biasanya berguna untuk menghasilkan
keunggulan bersaing dalam pasar dimana
terdapat perubahan produk yang sangat cepat.
Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan
dengan misalkan penyediaan label pada usaha
eceran
sehingga
barang
dapat
langsung
dipajang.
12
16
Contoh:
Sebuah perusahaan mempunyai 6 departemen yang masingmasing ditempatkan pada ukuran ruang yang sama dengan luas
gedung sebesar (24 x 12) meter persegi sehingga ukuran ruang
masing-masing (8 x 6) meter persegi. Gunakan konsep minimize
cost untuk layout berorientasi proses apabila martriks aliran
prosesnya adalah sebagai berikut:
Depart Dept.A Dept.B Dept.C Dept.D Dept.E Dept.F
emen
Dept.A
Dept.B
Dept.C
Dept.D
Dept.E
50
100
20
30
50
10
20
100
50
0
0
Dept.F
Layout :
Apabila layout adalah sebagai berikut :
Ruang 1
Ruang 2
Ruang 3
Dept A
Dept B
Dept C
Dept D
Dept E
Dept F
Ruang 4
Ruang 5
Ruang 6
18
19
20
1.
2.
3.
3.
Contoh:
Data dari sebuah lini perakitan adalah sebagai berikut:
Tugas Waktu (menit) Tugas yang harus mengikut tugas berikut
A 10 B 11 A
C 5
B
D 4
B
E 12 A
F 3
C,D
G 7
F
H 11 E
I 3
G,H
Total waktu = 66 menit
waktu produktif sehari 8 jam = 480 menit untuk menghasilkan 40 unit
produk.
480 menit
Waktu Siklus = ----------------- = 12 menit / unit
40 unit
66
Jumlah stasiun kerja minimal = --------- = 5,5 atau 6 stasiun kerja
12
25