You are on page 1of 11

TESTICULAR TESTIS

CREATED BY : PETRUS TEDDY SAPUTRA


DEFINISI
Kanker Testis adalah pertumbuhan
sel-sel ganas di dalam testis (buah
zakar), yang bisa menyebabkan
testis membesar atau menyebabkan
adanya benjolan di dalam skrotum
(kantung zakar).
ETIOLOGI
Penyebab dari testicular cancer masih
belum diketahui. Chemical carcinogens,
trauma dan orchitis telah dikaitkan dengan
perubahan-perubahan malignant. Penyebab-
penyebab congenital yang juga dikaitkan
dengan testicular cancer adalah
predisposisi dalam keluarga, gonadal
dysgenesis (development abnormality, dan
cryptorchidism.
PATOFISIOLOGI
Tumor testis pada mulanya berupa lesi
intratestikuler yang akhinya mengenai seluruh
parenkim testis. Sel-sel tumor kemudian
menyebar ke rete testis, epididimis, funikulus
spermatikus, atau bahkan ke kulit scrotum.
Tunika albugenia merupakan barrier yang
sangat kuat bagi penjalaran tumor testis ke
organ sekitarnya, sehingga kerusakan tunika
albugenia oleh invasi tumor membuka peluang
sel-sel tumor untuk menyebar keluar testis.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala berupa :
1. Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti
biasanya)
2. Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau
kedua testis
3. Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah
4. Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau
skrotum terasa berat.
TEST DIAGNOSTIK
USG skrotum
Pemeriksaan darah untuk petanda tumor AFP (alfa
fetoprotein), HCG (human chorionic
gonadotrophin) dan LDH (lactic dehydrogenase).
Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran
kanker ke paru-paru)
CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran
kanker ke organ perut)
Biopsi jaringan
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan: pengangkatan testis (orkiektomi)
dan pengangkatan kelenjar getah bening
(limfadenektomi).
2. Terapi penyinaran: menggunakan sinar X dosis
tinggi atau sinar energi tinggi lainnya, seringkali
dilakukan setelah limfadenektomi pada tumor
non-seminoma. Juga digunakan sebagai
pengobatan utama pada seminoma, terutama
pada stadium awal.
Lanjutan.. .
3. Kemoterapi: digunakan obat-obatan (misalnya
cisplastin, bleomycin dan etoposid) untuk
membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi telah
meningkatkan angka harapan hidup penderita
tumor non-seminoma.
4. Pencangkokan sumsum tulang: dilakukan jika
kemoterapi telah menyebabkan kerusakan pada
sumsum tulang penderita.
HEALTH EDUCATION
Karena pasien mungkin mengalami kesulitan dalam
menerima kondisi ini, isu-isu yang berhubungan
dengan citra tubuh dan seksualitas harus
diungkapkan. Pasien memerlukan dorongan untuk
mempertahankan sikap yang positif selama
perjalanan terapi. Pasien juga harus mengetahui
bahwa terapi radiasi tidak harus selalu
menghambat pasien untuk menjadi seorang ayah,
dan eksisi tumor unilateral tidak harus menurunkan
virilitas.
Te-ri-ma ka-sih.. .

You might also like