Professional Documents
Culture Documents
1. PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
Kepala Keluarga
1. Nama KK : Bapak “KK”
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur : 27 tahun
4. Agama : Hindu
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Dusun Tengah Kangin, Desa Kerambitan,
Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan
8. Komposisi Keluarga
Ket.
No Nama JK Hub Umur Pendidikan Polio DPT HB
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. RW L Mertua 60 thn - Hidup
2. KK L KK 27 thn SD Hidup
3. LS P Istri 25 thn SD Ibu
hamil
4. LA L Anak 3 thn - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
5. SJ P Anak 1 thn - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
1
Genogram
36
27 25
3 1
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: ibu hamil
: identifikasi keluarga
2
Tipe Keluarga
Keluarga bapak “KK” merupakan tipe keluarga besar yang
anggota keluarganya terdiri dari kakek, suami, istri dan 2 orang anak
kandung.
Suku Bangsa
Bapak “KK” mengatakan keluarganya adalah asli suku Bali
yang berkebangsaan Indonesia serta tidak ada kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan.
Agama
Bapak “KK” mengatakan seluruh anggota keluarganya
beragama Hindu dan tidak menganut aliran atau kepercayaan lain yang
bertentangan dengan kesehatan, keluarga biasa mengikuti kegiatan
keagamaan seperti sembahyang pada hari-hari tertentu ataupun pada
hari-hari besar agama Hindu.
3
Keluarga Bapak “KK” saat ini sudah memenuhi tugas
perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan keluarga saat ini.
Pengkajian Lingkungan
Karakteristik Rumah
Luas rumah + 2 are, tipe rumah permanen, dimana terdapat 3
kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi
dan mempunyai 1 kamar tidur untuk bapak “RW”. Dimana ventilasi dari
tiap ruangan dimanfaatkan setiap hari, sehingga cahaya dapat masuk ke
ruangan pada siang hari. Penerangan rumah dengan menggunakan lampu
listrik, lantai rumah menggunakan keramik, sedangkan lantai dapur
memakai tanah. Kondisi rumah secara keseruhan cukup bersih, status
rumah milik sendiri, mempunyai kamar mandi dan WC. Bapak “KK”
mengatakan mandi di kamar mandi. Sumber air minum keluarga adalah
air PDAM desa.
Denah Rumah :
4
6 5 4 3
Keterangan :
1 : ruang tamu
2 : Dapur
3 : kamar tidur bapak “RW”
4 : kamar tidur bapak KK dan ibu LS
5 : kamar tidur LA dan SJ
6 : WC
Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Bapak “KK” mengatakan bahwa hubungan seluruh anggota
keluarga dengan masyarakat lainnya cukup harmonis, dalam melakukan
suatu kegiatan dilakukan dengan gotong royong, jarak rumah dengan
tetangga cukup dekat, disini tidak ada budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
5
Bapak “KK” mengatakan seluruh anggota keluarga dalam
keadaan sehat, istri bapak “KK” sedang hamil. Fasilitas kesehatan yang
ada di wilayahnya berupa Posyandu dimana Posyandu biasanya
diadakan di banjar.
Struktur Keluarga
Pola komunikasi Keluarga
Bapak “KK” mengatakan bahwa anggota keluarga
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Bali. Komunikasi
berlangsung dengan baik dan keluarga menyelesaikan masalah dengan
membicarakan terlebih dahulu dengan angota keluarga dan pengambilan
keputusan oleh kepala keluarga yang sudah dimusyawarahkan
sebelumnya.
Struktur Peran
Bapak “KK” mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai
pencari nafkah dan ikut membantu mengasuh anak, ibu “LS” sebagai ibu
rumah tangga, mengasuh anak dan juga ikut mencari nafkah serta
sebagai anggota masyarakat.
Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka
saling membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan dukungan
satu sama lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan
dalam rumah tangganya dan setiap malam selalu menyempatkan waktu
untuk berkumpul dengan anggota keluarga.
6
Fungsi Sosialisasi
Bapak “KK” mengatakan bahwa hubungan semua anggota
keluarga baik, norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di masyarakat.
7
Kondisi rumah keluarga cukup bersih, membuang limbah rumah
tangga di kebun belakang rumahnya.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat
Keluarga mengatakan jika salah satu dari anggota keluarga yang
sakit selalu dibawa ke fasilitas kesehatan, yang dapat dijangkau oleh
keluarga seperti bidan desa atau puskesmas.
Fungsi Reproduksi
Bapak “KK” mempunyai dua orang anak yaitu perempuan yang
terdiri dari anak pertama berumur 3 tahun dan anak kedua berumur 1
tahun. Ibu “LS” menggunakan KB pil setelah anaknya lahir tetapi ibu
sering lupa minum pil apalagi kalau sedang sibuk menerima pesanan
jahitan.
Fungsi Ekonomi
Bapak “KK” mengatakan dari penghasilan setiap bulan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang,
pangan dan papan. Keluarga bapak “KK” memiliki tabungan atau
simpanan uang tapi kadang-kadang simpanan tersebut bisa habis
digunakan untuk keperluan mendadak seperti : apabila ada anggota
keluarga yang sakit jadi diperlukan biaya untuk membawanya ke
pelayanan kesehatan. Dimana bapak “KK” bekerja sebagai petani
disawah kalau sedang panen dan bapak “KK” bekerja sebagai buruh
bangunan kalau tidak sedang panen disawah.
8
Strategi Koping yang Digunakan
Bapak “KK” mengatakan bahwa keluarga tidak pernah
melakukan hal-hal yang menyimpang dalam menghadapi segala masalah
yang ada seperti menyelesaikan masalah dengan menggunakan
kekerasan dengan bersama-sama dan selalu menyelesaikan masalah
secara kekeluargaan.
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik pada Bapak ”RW”
• Keadaan umum : baik, TTV : TD: 140/90 mmHg, N: 72x/menit,
R:20x/menit, S: 36,5ºc, BB: 65kg.
2. Pemeriksaan Fisik pada Bapak ”KK”
• Keadaan umum : baik, TTV : TD: 120/70 mmHg, N : 80x/menit, R:
20x/menit, S: 36,5ºc, BB : 64 kg.
3. Pemeriksaan Fisik pada Ibu ”LS”
• Keadaan umum : baik, postur: normal, TTV : TD: 100/70 mmHg,
N : 80x/menit, R: 18x/menit, S: 36,5º c, BB : 60 kg, LILA: 25 cm TB : 160
cm.
• Wajah: tidak ada edema, tidak pucat.
• Mata: konjungtiva pucat, sklera putih.
• Mulut dan gigi : bibir lembab, tidak ada karies pada gigi.
• Leher: tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada
pelebaran vena jugularis.
• Payudara dan aksila: bentuk simetris, puting susu menonol, bersih,
tidak ada retraksi, terdapat pengeluaran kolostrom, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe di aksila.
• Abdomen: tidak ada bekas luka operasi, arah pembesaran perut
membujur searah sumbu perut ibu. TFU: setengah pusat px. DJJ :11-12-11.
• Anogenital: ibu tidak bersedia diperiksa.
9
• Ekstremitas: tidak ada edema di tangan dan kaki, warna kuku
kemerahan, tidak ada varises pada kaki, reflek patella +/+.
• Pemeriksaan penunjang: Hb : 10 gr%.
4. Pemeriksaan Fisik pada ”LA”
• Keadaan umum : baik, S: 36,2ºC, BB: 14 kg, TB : 80 cm.
5. Pemeriksaan Fisik pada ”SJ”
• Keadaan umum : baik, S: 36,5ºc, BB: 8 kg, BB seharusnya : 9 kg,
BB lahir 3000 gram, TB : 70 cm.
Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan senang bila ada petugas kesehatan yang
melakukan kunjungan rumah, keluarga sangat berharap masalah yang
berhubungan dengan kesehatan yang dialami keluarga dapat teratasi dengan
diberikannya informasi yang dibutuhkan oleh keluarganya serta keluarga juga
berharap agar ibu “LS” bisa melahirkan dengan selamat.
10
2. ANALISA DATA
No. Data Subyektif Data Obyektif Etiologi Masalah
1. - Ibu mengeluh cepat - Score Puji Rochyati: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
lelah. 6 keluarga dalam penyulit pada saat
- Ibu mengatakan ini - Ibu hamil : 2 mengenal persalinan
kehamilan yang ketiga. - Jarak kehamilan masalah
- HPHT : 3-8- 2009 terlalu dekat : 4 kesehatan pada
- TP : 10-5-2010 - KRT (kehamilan ibu hamil resiko
- Ibu mengatakan selama resiko tinggi) tinggi.
hamil pernah periksa
ANC di bidan sebanyak
4x.
- Imunisasi TT booster
tanggal 10-9-2009.
- Ibu menggunakan
metode kontrasepsi pil
KB, namun terkadang
ibu lupa meminum pil
KB secara teratur.
- Ibu mengatakan
kehamilan ini tidak
direncanakan namun
diterima.
11
- Ibu mengatakan tangan dan kaki agak kesehatan yang
bekerja sebagai pucat. dialami ibu.
penjahit selama 8 jam, - Hb = 10 gr%
kegiatan lain ialah
mengurus rumah
tangga dan mengurus 2
orang anak sehingga
hal tersebut membuat
ibu capek.
3. PERUMUSAN MASALAH
1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan
2. Kurangnya pemenuhan gizi yang adekuat.
3. Anemia ringan pada kehamilan
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu
hamil resiko tinggi.
2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada
balita )
3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.
12
3 Potensi masalah 3 1 Apabila ibu rajin minum pil
x1
3
untuk dicegah : KB, maka kemungkinan
tinggi kehamilan bisa dicegah
4 Menonjolnya 1 1/2 Ibu hamil dengan jarak
x1
2
masalah : ada kehamilan kurang dari 1
masalah tapi tidak tahun
perlu ditangani
SKORING TOTAL 3
13
1 Sifat masalah : 2 2/3 Masalah sudah terjadi dan
x1
3
Ancaman apabila tidak segera ditangani
kesehatan akan menimbulkan
komplikasi pada kehamilan
dan persalinan.
2 Kemungkinan 1 1 Keluarga memiliki keinginan
x2
2
masalah dapat untuk mengatasi hal tersebut
diubah : sebagian tetapi tidak tahu cara
mengubah hal tersebut.
3 Potensi masalah 2 2 Apabila ibu lebih mengontrol
x1
3 3
untuk dicegah : kesehatannya, maka masalah
cukup tidak akan terjadi
4 Menonjolnya 1 1/2 Ibu sudah biasa merasakan
x1
2
masalah : ada hal seperti ini dan ibu hanya
masalah tapi tidak menganggap ini sebagai
perlu ditangani akibat dari kehamilannya.
Prioritas Masalah
1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu
hamil resiko tinggi.
2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada
balita )
3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.
14
5. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
1 Resiko terjadinya penyulit selama Setelah diberikan Setelah diberikan Kognitif Keluarga mampu 1. Gali pengetahuan keluarga
persalinan berhubungan dengan asuhan keperawatan asuhan selama 30 mengenal tentang kehamilan resiko
ketidakmampuan keluarga dalam selama 2 minggu menit diharapkan : pengertian, tanda tinggi.
mengenal masalah kesehatan pada diharapkan keluarga 1. keluarga bahaya, gejala dan 2. Jelaskan pada keluarga tentang
ibu hamil resiko tinggi. dapat mencegah mengenal faktor faktor yang dapat pengertian, tanda bahaya,
terjadinya penyulit resiko kehamilan mempengaruhi gejala dan faktor-faktor yang
pada saat persalinan resiko tinggi kehamilan resiko mempengaruhi kehamilan
tinggi resiko tinggi.
3. Jelaskan kembali hal-hal yang
belum dimengerti
1
istrinya.
3. Keluarga mampu Afektif Keluarga dapat 1. Sarankan kepada KK untuk
merawat ibu memberikan memberikan perhatian yang
hamil yang perawatan ibu lebih kepada ibu.
beresiko hamil resiko tinggi 2. Beri HE kepada ibu untuk
tenang dalam menghadapi
masalah.
3. Anjurkan ibu untuk
mengurangi aktivitas yang
berlebihan.
4. Motivasi keluarga untuk
datang ke tempat pelayanan
kesehatan bila ibu mengalami
keluhan
2. Resiko terjadi gangguan tumbuh Setelah diberikan Setelah diberikan Kognitif Keluarga mampu 1. Gali pengetahuan keluarga
kembang pada anak berhubungan asuhan keperawatan asuhan selama 30 mengenal tentang gizi kurang.
dengan Ketidakmampuan keluarga selama 2 minggu menit diharapkan : pengertian, tanda 2. Jelaskan tentang penyebab,
dalam merawat anaknya yang diharapkan 1. Keluarga mampu bahaya, gejala dan gejala dan dampak yang dapat
masih memerlukan perhatian. pemenuhan nutrisi mengenal faktor faktor yang dapat ditimbulkan dari gizi buruk
pada anak dapat penyebab mempengaruhi gizi pada anak.
2
dipantau secara terjadinya gizi kurang pada anak. 3. Jelaskan kembali hal-hal yang
optimal. kurang pada belum jelas.
anak.
2. Keluarga dapat Afektif Keluarga dapat 1. Sarankan KK untuk selalu
mengambil mengambil memantau tumbuh kembang
keputusan keputusan yang anaknya di pelayanan
terhadap tepat. kesehatan terdekat.
perawatan
anaknya yang
mengalami gizi
kurang.
3. Keluarga dapat Afektif Keluarga dapat 1. Sarankan kepada KK dan ibu
merawat anaknya merawat anaknya untuk memberi perhatian
yang mengalami yang mengalami kepada anak-anaknya dan lebih
gizi kurang gizi kurang. bisa membagi waktu antara
dengan lebih pekerjaan dan keluarga.
baik. 2. Sarankan ibu untuk lebih
memperhatikan nutrisi yang
diberikan bagi keluarganya dan
menambah pengetahuan dalam
3
hal pengolahan makanan agar
anak lebih tertarik untuk
makan
3. Anjurkan KK untuk
memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada.
3. Resiko terjadi penyulit selama Setelah diberikan Setelah diberikan Kognitif Keluarga mampu 1. Gali pengetahuan keluarga
kehamilan dan persalinan asuhan keperawatan asuhan selama 30 mengenal faktor tentang anemia ringan yang
berhubungan dengan selama 2 minggu menit diharapkan : penyebab, gejala dialami ibu.
Ketidakmampuan keluarga dalam diharapkan keluarga 1. keluarga dan dampak dari 2. Jelaskan pada keluarga tentang
merawat masalah kesehatan yang dapat mencegah mengenal faktor anemia pada ibu pengertian, gejala dan dampak
dialami ibu. terjadinya penyulit penyebab, gejala hamil. buruk akibat anemia ringan
pada saat kehamilan dan dampak dari pada ibu.
dan persalinan anemia pada ibu 3. Jelaskan kembali hal-hal yang
hamil. belum dimengerti
2. keluarga dapat Afektif Keluarga dapat 1. Sarankan KK untuk tetap
mengambil mengambil memeriksakan kehamilan
keputusan yang keputusan yang istrinya dengan teratur ke
tepat untuk tepat. tempat pelayanan kesehatan.
perawatan
4
kehamilan
istrinya.
3. Keluarga mampu Afektif Keluarga mampu 1. Sarankan pada KK untuk
merawat ibu merawat dan memberii perhatian yang lebih
hamil dengan memperbaiki pada ibu.
anemia ringan. kondisi ibu hamil 2. Anjurkan ibu untuk
dengan anemia mengurangi aktivitas yang
ringan. berlebihan.
3. Anjurkan ibu untuk makan
makanan yang sehat dan
bergizi.
4. Anjurkan ibu untuk selalu
memeriksakan kehamilannya
dan memeriksakan kadar
hemoglobin darahnya di
pelayanan kesehatan.