Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
Noise
Kanal komunikasi
sumber pemancar penerima tujuan
(media transmisi )
Penerima melakukan proses pada sinyal keluaran dari kanal untuk memperoleh
kembali sinyal pesan/informasi. Karena adanya pengaruh noise, distorsi dan interferensi,
sinyal yang diperoleh kembali tidak persis sama dengan aslinya. Operasi yang dilakukan
pada penerima antara lain penguatan, demodulasi dan decoding untuk membalikkan
proses yang dilakukan pada pemancar dengan kesalahan sekecil mungkin. Filtering juga
salah satu fungsi penting yang dilakukan oleh penerima.
Tanpa memandang teknologi yang dipergunakan, ada dua hal yang secara
mendasar membatasi transmisi informasi, yaitu bandwith dan noise.
1.2 Bandwidth
Konsep bandwidth berlaku baik pada sinyal maupun sistem sebagai ukuran
kecepatan. Jika sinyal berubah dengan cepat terhadap waktu, kandungan frekuensi
(spektrum) dari sinyal tersebut melebar, dan disebut bahwa sinyal tersebut mempunyai
bandwidth yang besar. Dalam sistem, kemampuan suatu sistem untuk mengikuti variasi
sinyal mengacu pada respons frekuensi atau bandwidth transmisinya. Setiap sistem
komunikasi mempunyai bandwidth yang terbatas yang membatasi kecepatan variasi
sinyal.
Untuk komunikasi real-time diperlukan bandwidth transmisi yang cukup untuk
mengakomodasi spektrum sinyal. Distorsi akan terjadi jika bandwidth yang diperlukan
tidak mencukupi. Sebagai contoh, beberapa megahertz bandwidth diperlukan untuk
transmisi video sinyal televisi, sedangkan untuk suara manusia bandwidth sebesar 4 KHz
Teknik Sistem Komunikasi 1
sudah memadai. Untuk sinyal digital dengan kecepatan r simbol perdetik memerlukan
bandwitdh minimal sebesar r/2.
Untuk transmisi informasi yang tidak real-time, bandwidth yang tersedia
menentukan kecepatan maksimal transmisi sinyal. Waktu yang diperlukan untuk
mengirim sinyal informasi berbanding terbalik dengan ketersediaan bandwidth. Jadi
semakin besar bandwith yang tersedia, semakin cepat waktu transmisi yang diperlukan.
1.3 Noise
Noise mengacu pada sinyal listrik acak yang tidak bisa diprediksi, yang
dihasilkan oleh sumber alam, baik internal maupun eksternal (dari luar sistem). Ada satu
macam noise yang selalu hadir dalam setiap sistem komunikasi, yaitu thermal noise.
Thermal noise selalu hadir dengan alasan bahwa pada suatu temperatur di atas nol
absolut (0 °K), energi termal/panas menyebabkan partikel bergerak secara acak (random
motion). Gerakan acak dari partikel bermuatan, seperti elektron, pada suatu konduktor
menghasilkan arus atau tegangan acak yang menghasilkan thermal noise.
Dalam sistem komunikasi, sinyal selalu mengalami degradasi (penurunan) mutu.
Degradasi ini, selain diakibatkan oleh noise, juga berasal dari distorsi dan interferensi
yang bisa mengubah bentuk sinyal. Walaupun kontaminasi sinyal bisa terjadi pada tiap
elemen komunikasi, tapi konvensi standar menyatakan bahwa secara keseluruhan
penyebab itu ditimpakan pada kanal. Distorsi adalah gangguan pada bentuk gelombang
karena sistem memberi respon yang tidak tepat terhadap sinyal itu sendiri. Distorsi linear
bisa diperbaiki dengan menggunakan filter khusus yang disebut equalizer. Interferensi
adalah kontaminasi oleh sinyal lain yang berasal dari pemancar lain, power lines,
switching circuit dsb. Interferensi paling sering terjadi dalam sistem radio. Radio
Frequency Interference (RFI) juga muncul dalam media kabel jika kabel transmisi
tersebut atau rangkaian penerima menangkap sinyal yang diradiasikan dari suatu sumber
yang dekat.
1.4 Modulasi
Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh
transmisi yang efisien dan handal. Modulasi melibatkan dua buah sinyal, yaitu sinyal
Teknik Sistem Komunikasi 1
pemodulasi, yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan carrier (gelombang
pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan.
Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier
secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal
informasi mem-variasi amplitudo suatu gelombang carrier sinus, maka akan terbentuk
sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude Modulation). Variasi juga bisa diberikan
pada frekuensi atau phase sinyal carrier, yang menghasilkan sinyal termodulasi
frekuensi (FM) atau termodulasi phase (PM). Semua metode untuk modulasi carrier
sinusoidal dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave
modulation).
(a)
t
(b)
(c)
Metode modulasi lain, yang disebut modulasi pulsa, mempunyai deretan pulsa-
pulsa periodik sebagai carrier. Gambar 1.3. menunjukkan suatu bentuk gelombang
PAM (Pulse Amplitude Modulation). Gelombang PAM ini terdiri dari deretan sample
(cuplikan) dari sinyal analog diatasnya. Proses pengambilan sample dari sinyal analog
disebut dengan proses sampling. Dengan sampling yang tepat, keseluruhan sinyal bisa
direkonstruksi dari sample-nya.
Tujuan utama dari proses modulasi dalam sistem komunikasi adalah untuk
memperoleh sinyal termodulasi yang sesuai dengan karakteristik kanal komunikasi.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari proses modulasi antara lain :
1. Efisiensi transmisi
Transmisi jarak jauh yang menggunakan media udara sebagai kanal komunikasi
memerlukan antena dengan dimensi dalam orde sekitar 1/10 panjang gelombang.
Dengan adanya properti pergeseran frekuensi pada modulasi, sinyal informasi
frekuensi rendah bisa dibawa ke suatu frekuensi carrier yang lebih tinggi sehingga
dimensi antena yang diperlukan menjadi lebih kecil.
Teknik Sistem Komunikasi 1
Berdasarkan tipe modulasi yang digunakan dan sifat dari sinyal informasi, sistem
komunikasi bisa dibedakan menjadi tiga katagori :
a. Sistem komunikasi analog. Mentransmisikan sinyal informasi analog dengan
menggunakan metode modulasi analog.
b. Sistem komunikasi digital. Mentransmisikan sinyal informasi digital dengan
modulasi digital.
c. Sistem hibrid. Menggunakan modulasi digital untuk mentransmisikan sinyal
analog yang telah di-sampling dan dikuantisasi.