You are on page 1of 26

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

z DENGAN Dm
Diruang Tanjung RSUD ULIN Banjarmasin

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny Z
Umur : 67 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl.Veteran Komp A. Yani I
No. Rmk : 890806
Tgl. Masuk : 20 Juli 2010
Diagnosa medis : Dm type II

b. Identitas penanggung Jawab :


Nama : Tn D
Umur : 45 tahun
Alamat : Jl. Veteran komp. A Yani I
Hubungan dengan klien : Anak

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami kurang
nafsu makan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa sebelum masuk RSUD.
ULIN Banjarmasin tanggal 20 Juli 2010 klien mengalami sesak nafas
yang mendadak, dan mengalami kurang nafsu makan juga, kemudian
karena keluarga klien merasa khawatir dengan penyakit klien pada saat
itu lalu keluarga klien langsung membawa klien ke RS ULIN
Banjarmasin, dan setelah sampai Di RSUD ULIN Banjarmasin klien
langsung dirujuk untuk rawat inap di ruang Tanjung (PDW) untuk
mendapatkan perawatan yang baik.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya pernah masuk
Rumah Sakit tepatnya di Rumah Sakit Sari Mulia pada 6 bulan yang
lalu selama ± 5 hari karena penyakit jantung yang dideritanya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya ada yang menderita
penyakit Diabetes melitus yaitu Ibu klien sendiri.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran klien composmentis, dan Nilai GCS : 4,5,6
Keterangan : 4 ( Respon membuka mata spontan)
5 ( Respon verbal baik & sesuai )
6 ( Respon motorik mengikuti perintah )
TTV klien : TD = 140/80 R = 22x/m
N = 80 x/m T = 36,6oC
Data Antropometik : TB = 150 cm
BB = 45 kg
BBI : (TB-100) ± 10% (TB-100)
= ( 150-100) ± 10% (150-100)
= 50 – 5 = 45
= 50 + 5 = 55
BBI = 45-55 kg
b. Kulit
Warna kulit sawo matang, keadaan kulit klien tampak bersih, terdapat
edema dibagian ekstremitas bawah yaitu kaki kanan dan kiri, turgor
kulit klien tidak dapat kembali dalam 2 detik karena faktor usia, kulit
klien tampak keriput , dan kulit klien terasa hangat dengan suhu
o
36,6 C, kedua kaki klien mengalami bengkak, kedua kaki klien
tampak bengkak, tidak terdapat ulkus pada kaki klien.
c. Kepala dan leher
Struktur kepala simetris, tidak ada lesi ataupun trauma dikepala klien,
dan dapat menggerakkkan kepalanya dengan bebas.
Struktur leher simetris, tidak ada pembesaran tyroid serta tidak ada
kesulitan dalam menelan, mengunyah makanan, dan tidak ada
keterbatasan gerak pada fungsi pergerakan leher.
d. Mata dan Penglihatan
Pergerakan bola mata kanan dan kiri baik, klien dapat menggerakkan
bola matanya kesegala arah, konjungtiva klien tampak anemis, tidak
ada kelainan pada mata klien .
Fungsi penglihatan baik, klien dapat membaca papan nama mahasiswa
dari jarak ± 1 meter, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan
seperti kacamata.
e. Penciuman dan hidung
Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan antara bau
kapas alkohol dan bau kapas yang tidak beralkohol.
Struktur hidung klien simetris, kebersihan hidung terjaga, tidak ada
perdarahan, peradangan ataupun nyeri pada hidung.
f. Pendengaran dan Telinga
Fungsi pendengaran klien baik, klien dapat mendengarkan serta
menjawab pertanyaan perawat dengan baik, klien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
Struktur telinga klien tampak simetris antara kanan dan kiri, tidak
ada sekret/ cairan dan penyumbatan dari telinga klien, dan tidak ada
perdarahan/inflamasi pada telinga klien.
g. Mulut da Gigi
Kebersihan mulut cukup bersih, mukosa bibir klien cukup lembab (
tidak kering), fungsi mengunyah dan menelan cukup baik, tidak ada
inflamasi atau nyeri pada mulut.
Kebersihan gigi cukup bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, klien
tidak mengunakan gigi palsu.
h. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Struktur, bentuk dan pergerakan rongga dada simetris, kebersihan dada
klien cukup bersih tidak ada kelainan pada dada klien.
Pola pernafasan klien eupnea (irama dan kecepatan pernafasan normal),
frekuensi nafas 22 x/m
Tekanan darah klien 110/80 mmHg
i. Abdomen
Struktur abdomen tampak simetris, abdomen klien terlihat cukup
bersih, tidak ada nyeri pada abdomen klien, saat diauskultasi bising
usus terdengar 4 x/detik, dan pada saat diperkusi terdapat bunyi
tympani pada abdomen klien.
j. Genitalia dan Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, dan klien sudah bersuami dan
memiliki anak .
Klien mengatakan tidak ada kelainan pada bentuk dan fungsi alat
kelaminnya, tidak ada keluhan saat BAK.
k. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas dan bawah simetris, klien mampu melawan gravitasi
penuh, tampak terpasang infus RL 10/tpm dibagian ekstremitas atas
kanan, skala kekuatan otot klien :
5555 5555 (keterangan : 5 (mampu melawan gravitasi penuh)
5555 5555
4. Pengkajian Kebutuhan Biopskisosial Spiritual
a. Aktivitas istrahat dan tidur
• Dirumah : Klien adalah seorang ibu rumah tangga klien
mengatakan pada siang hari ± 7-8 jam, klien tidak
mengalami gangguan pola tidur pada saat dirumah.
• DiRumah Sakit : Klien mengatakan selama di Rumah Sakit pola
tidur klien berkurang karena batuk yang di deritanya,
tidur siang klien ± 1 jam dan pada malam hari 3- 4
jam saja, klien tampak gelisah tidurnya, dalam
beraktivitas klien dibantu oleh keluarganya, dengan
skala aktivitas 0-4 :2 (memerlukan bantuan dan
pengawasan orang lain)

b. Nutrisi
• Dirumah : Klien mengatakan selama dirumah klien
makan 3 x sehari dengan porsi satu piring, tidak ada
pantangan makanan, klien juga mengkonsumsi air
minum setiap harinya
• DiRS : Klien mengatakan selama di rumah sakit
nafsu makan klien berkurang, dari porsi yang
disediakan di Rumah Sakit klien hanya dapat
menghabiskan 2 sendok makan saja, klien tampak tidak
menghabiskan makanan yang disediakan di Rumah
Sakit. Klien mengatakan mau muntah ketika makan.

c. Eliminasi
• Dirumah : Klien mengatakan selama dirumah BABnya 1
x sehari, dan BAK nya tidak menentu, klien tidak ada
mengalami kesulitan BAB dan BAK , dan pada saat
BAB dan BAK, klien tidak dibantu oleh keluarganya.
• Di RS : Klien mengatakan selama di rumah sakit
BABnya 1 x sehari, dan BAKnya tidak menentu, klien
tidak mengalami kesulitan BAB dan Bak ,pada saat
BAB dan BAK, klien dibantu oleh kelurganya.
d. Personal Hygiene
• Dirumah : Klien mengatakan selama dirumah mandi
klien teratur 2 x sehari. Gosok gigi 2 kali sehari dan
potong kuku bila panjang.
• Di RS : Klien mengatakan selama dirumah sakit klien
hanya diseka oleh keluarganya, gosok gigi 2 kali sehari
dan potong kuku bila panjang.
e. Psikososial
Klien dapat beradaptasi dengan baik dilingkungan rumah sakit, dan
klien dapat diajak kerjasama dalam proses pelaksanaan perawatan dan
pengobatan.
f. Spiritual
Klien beragama Islam, klien hanya dapat berdoa kepada Allah S.W.T
untuk kesembuhannya, dan keluarga klien juga turut mendoakan
klien untuk kesembuhannya.
g. Seksual
Klien sudah mempunyai suami dan mempunyai anak juga, dan pada
reproduksi klien berjenis kelamin perempuan.

5. Data Penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Metode
Rujukan
Kimi gula darah 269 * < 200 Mg/dl GOO-PAP
Glukosa darah sewaktu
Faal Lemah dan Jantung
LDH 317 * 103-227 u/l Optimised (OC)
CK-mg 9 0-24 u/l Optimised (OC)

Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Metode


Rujukan
Hematologi 12,2 12,0-16,0 g/dl
Hemoglobin 6,4 4,0-10,5 ribu/ul
Lekosit 4,42 3,90-5,50 Juta/ul
Eritosit 37 35-45 Vol %
Hematoksit 239 150-450 Ribu/ul
Trombosit 14,7 11,5-14,7 %
RDW-CV
Mcv-MCH-MCHC
Mcv 83,3 80,0-97,0 Fl
MCH 27,6 27,0-32,0 Pg
MCHC 33,2 32,0-38,0 %

Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Metode


Rujukan
Hitungan jenis
Basofil % 0,5 0,0-1,0 %
Eosinofil % 0,2 1,0-3,0 %
Neutrofil % 66,8 50,0-70,0 %
Limposit % 23,6 25,0-40,0 %
Monosit % 8,9 3,0-9,0 %
Basofil # 0,03 <0,1 Ribu/ul
Eosinofil # 0,01 <0,3 Ribu/ul
Neutrofil # 4,28 2,5-7,00 Ribu/ul
Limposit # 1,51 1,25-4,00 Ribu/ul
Monosit # 0,57 0,30-1,00 Ribu/ul

Kimia
Faal lemah dan Jantung
Chelestrol total 17-4 131-250 Mg/dl CHOD-PAP
Triyliserida 93 0 -220 Mg/dl GPO-PAP
Hati
SGOT 42 * 16-40 u/l IFcc
SGPT 33 8 -45 u/l IFcc
Ginjal
Ureum 41 10-45 mg/dl Modif-Berthelot
Creatimin 1,5 * 0,4-1,4 mg/dl jaffe
Elektrolit
Natrium 135 135-146 mmol/l
Kalium 4,3 3,4-5,4 mmol/l
Clorida 99 95-100 mmol/l

b. Infd Rl 10 tpm
Inj.newrobat 1 x 1 amp
Inj ranitidin 2 x 1 amp
Metformin 1 x 1 tab
Inj. ISDN 3 5 mg
Aspilet 1 x 1 tab
Lasix 1/2 -0-0 tab
Neorodex

6. Data fokus
a. Data Subjective (Ds)
Klien mengatakan kurang nafsu makan
Klien mengatakan bahwa kedua kakinya mengalami pembengkakan
Klien mengatakan mau muntah ketika makan
Klien mengatkan pola tidur berkurang selama berada dirumah sakit
karena batuk
Klien mengatakan tidak ada ulkus pada kaki klien
b.Data Objective (Do)
Klien tampak tidak menghabiskan makanan yang ada di rumah sakit
Klien tampak menghabiskan 2 sendok makan saja
Kedua kaki klien tampak ada edema
Klien tampak gelisah tidurnya
Klien hanya dapat tidur pada malam hari ± 3-4 jam dan siang hari ± 1
jam
Tampak tidak ada ulkus pada kaki klien.
 Palpasi
Kulit klien teraba hangat dengan suhu 36,6oC
Denyut nadi klien 80 x/m
 Perkusi
Terdapat bunyi tympani pada adbomen klien

 Auskultasi
Bising usus terdengar 4 x/deetik
Tekanan darah klien 140/80 mmHg

7. Analisa Data
No Hari Data Penunjang Problem Esiologi
Tanggal
1. Selasa Faktor Resiko : Resiko Edema,
20Juli 2010
- Klien mangatakan bahwa tinggi penurun
kedua kakinya mengalami terhadap an
pembengkakan kerusakan perfusi
- Klien mengatakan tidak integritas jaringan
ada, ulkus pada kaki klien. kulit
- Kedua kaki klien tampak
membengkak.
- Tampak tidak ada ulkus
pada kaki klien.

Faktor Resiko :
- Klien mengatakan
kurang nafsu makan.
- Klien mengatakan mau
muntah ketika makan.
- Klien tampak tidak
menghabiskan makanan di
Rumah Sakit
- Klien tampak
menghabiskan 2 sendok
makan saja.
BB = 45 kg TB = 150 cm
BBI : (TB-100) ± 10% (TB-100)
= ( 150-100) ± 10% (150-100)
= 50 – 5 = 45
= 50 + 5 = 55
BBI = 45-55 kg

Ds : - Klien mengatakan pola


tidur klien berkurang
selama berada di rumah
sakit
Do : - klien tampak gelisah
tidurnya
- Klien hanya dapat tidur
pada malam hari ± 3-4
jam dan siang hari ± 1 jam

Prioritas masalah keperawatan


1. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas berhubungan dengan edema,
penurunan perfusi jaringan
2. Resiko tinggi terhadap nutrisi, perubahan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan masukan, pembatasan diet.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan statis Sekresi.
8. Intervensi
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Resiko tinggi Resiko tinggi terhadap 1. I 1. kulit
terhadap kerusakan integritas nspeksi biasanya
kerusakan kulit terasa dalam 3 seluruh area rusak karena
integritas kulit hari perawatan dengan kulit, perubahan
berhubungan kriteria evaluasi : adanya sirkulasi
dengan edema, kemerahan, perifer.
penurunan pembengka
perfusi jaringan. kan . 2. Kulit yang
Faktor Resiko : - Klien bersisik dan
- Klien mengatakan 2. B kering
mengatakan bahwa kedua ersihkan mengalami
bahwa kedua kakinya tidak dan kerusakan.
kakinya mengalami keringkan
mengalami pembengkakan kulit
pembengkak khususnya
an daerah
- Klien - Klien dengan 3. mengurangi /
mengatakan mengatakan tidak kelembaban mencegah
tidak ada, ada, ulkus pada tinggi. adanya iritasi
ulkus pada kaki klien. 3. J pada kulit.
kaki klien. agalah alat
tenun tetap
- Kedua kering dan 4. Meningkatka
kaki klien - Kedua kaki bebas dari n nutrisi
tampak klien tampak tidak kotoran. sel/oksigen sel
membengkak membengkak. dan unit
. 4. A meningkatkan
- Tampak - Tampak tidak njurkan px kesehatan
tidak ada ada ulkus pada untuk terus jaringan.
ulkus pada kaki klien. melakukan
kaki klien. program
latihan.

2. Resiko tinggi Resiko tinggi terhadap 1. Kaji 1. Mengata


terhadap nutrisi, nutrisi, klien teratasi status nutrisi si penyebab
perubahan dalam 3 hari klien. pemasukan
:Kurang dari perawatan dengan yang
kebutuhan tubuh kriteria evaluasi berkurang.
berhubungan Faktor Resiko : 2. mengont
dengan - Klien bernafsu 2. buat rol
penurunan makan. pilihan menu lingkungan
masukan, - Klien tidak yang sesuai lebih suka
pembatasan diet muntah ketika dengan diet menyediakan
Faktor Resiko : makan. pasien makanan
- Klien - Klien tampak untuk makan.
mengatakan menghabiskan 3. makanan
kurang nafsu makanan di RS yang
makan. - BB tidak 3. kaji diberikan
- Klien mengalami pola diet penting untuk
mengatakan penurunan nutrisi klien. penyembuhan
mau muntah .
ketika 4. untuk
makan. meningkatka
- Klien n masukan
tampak tidak diet.
menghabiska 4. Anjurka
n makanan di n keluarga 5. Agar
Rumah Sakit klien untuk mau makan
- Klien mengatur 6. memenu
tampak makanan hi pemenuhan
menghabiska klien. nutrisi.
n 2 sendok 5. Beri
makan saja. motivasi
BB = 45 kg untuk terus
TB = 150 cm makan.
BBI : (TB-100) ± 6. Anjurka
10% (TB-100) n klien
= ( 150-100) makan
± 10%
sedikit tapi
(150- 100)
sering
= 50 – 5
= 45
= 50 + 5
= 55
BBI = 45-55 kg

3. Ganguan Pola Pola tidur klien 1. Kaji 1. untuk


tidur terpenuhi dalam3 hari penyebab menentukan
berhubungan perawatan dengan gangguan intervensi
dengan statis kriteria evaluasi : pola tidur berikutnya.
sekresi. - Pola tidur klien klien. 2. Agar
Ds: terpenuhi selama 2. Ciptaka dapat istirahat
- klien di Rumah sakit. n lingkungan denganbaik.
mengatakan - Klien tamnpak yang tenang. 3. Memulih
pola tidur tidak gelisah 3. Jelaskan kan stamina
klien tidurnya tentang tubuh.
berkurang - Kebutuhan akan pentingnya 4. untuk
selama istirahat terpenuhi. tidur. mengetahui
berada 4. Observa keadaan
dirumah si TTV umum klien.
sakit. 5. Anjurka 5. Memuda
Do : - klien klien untuk hkan klien
tampak tidak tidur.
gelisah memikirkan 6. Untuk
tidurnya masalah mengurangi
- Klien lain. terlalu banyak
hanya dapat 6. Batasi komunikasi.
tidur pada tamu yang
malam hari berkunjung.
± 3-4 jam
dan siang
hari ± 1
jam

9. Implementasi
No Hari No.Dx. Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal
Tindakan
1. Selasa 1. Insfeksi seluruh 1. Kedua kaki
20 Juli 2010
area kulit adanya klien mengalami
kemerahan atau pembengkakan.
pembengkakan. 2. Kulit klien
tampak bersih
2. Bersihkan dan dan kering.
keringkan kulit
khususnya daerah
dengan
kelembaban 3. Klien tampak
tinggi. nyaman setelah
3. Menjaga alat digantikan alat
tenun tetap tenunnya.
kering dan bebas 4. Klien
dari kuman. tampak
mematuhi apa
yang
4. Anjurkan untuk disampaikan
terus melakukan oleh perawat.
program latihan.
2. 1. Kaji 1.Dengan
status nutrisi mengamati
klien keadaan menu
klien.
2.Klien
2. Buat mangatakan
pilihan menu kalau saat ini
yang sesuai tidak mau
makan apa-apa.
3.Dengan
memberikan
makanan yang
3. Kaji pola teratur.
diet nutrisi klien.
4.Keluarga
klien mengerti
tentang
4. Anjurkan mengatur
keluarga klien makanan.
untuk mengatur 5.Klien tampak
makanan klien. semangat
setelah diberi
5. beri motivasi untuk
motivasi untuk terus makan.
terus makan.

6.Keluarga
klien
mengatakan
belum bisa
6. Anjurkan makan
klien makan
sedikit tapi
sering.

3. 1. Kaji penyebab 1. Klien susah


gangguan pola tidur tidur karena
klien. klien sering
batuk.
2. Ciptakan 2. klien tidak
lingkungan yang terganggu
tenang. dengan
lingkungan
disekitar.
3. Jelaskan tentang 3. Klien tampak
pentingnya tidur. memahami apa
yang
disampaikan
oleh perawat.
4. TD =140/80
R = 22 x/m
N = 80 x/m
4. Observasi TTV
T = 36.6oC

5. Klien tampak
memahami apa
5. Anjurkan klien
yang
untuk tidak
disampaikan
memikirkan
oleh perawat.
masalah lain.
6. Tamu
6. Batasi tamu yang
berkunjung
berkunjung.
mulai
berkurang.
1. Rabu 1.Insfeksi seluruh 1. Kedua kaki
21 Juli 2010
area kulit adanya klien
kemerahan atau mengalami
pembengkakan. pembengkakan.
2. Menjaga alat 2. Klien tampak
senam tetap kering nyaman setelah
dan bebas dari digantikan alat
kuman. senamnya.

3.Anjurkan untuk 3. Klien tampak


terus melakukan mematuhi apa
program latihan. yang
disampaikan
oleh perawat
2. 1. Kaji status 1. Dengan
nutrisi klien mengamati
keadaan menu
klien.
2. Buat pilihan 2. Klien
menu yang sesuai mengatakan
kalau saat ini
tidak mau
makan apa-apa.
3. Kaji pola diet 3. Dengan
nutrisi klien. memberikan
makanan yang
teratur.
4. Beri motivasi 4. Klien
untuk terus tampak
makan. semangat setelah
diberi motivasi
untuk terus
makan.
5. Anjurkan
klien makan 5. Keluarga
sedikit tapi sering. klien
mengatakan
belum bisa
makan
3. 1. Kaji 1. Klien susah
penyebab gangguan tidur karena
pola tidur klien. klien sering
batuk.
2. Jelaskan 2. Klien tampak
tentang pentingnya memahami apa
tidur. yang
disampaikan
oleh perawat.
3. TD =140/80
3. Observasi R = 22 x/m
N = 80 x/m
TTV
T = 36.6oC

4. Tamu
berkunjung
4. Batasi tamu
mulai
yang berkunjung.
berkurang.
1. Kamis 1.Insfeksi seluruh area 1.Kedua kaki klien
22 Juli 2010
kulit adanya mengalami
kemerahan atau pembengkakan
pembengkakan.
3.Menjaga alat tenun 3.Klien tampak
tetap kering dan nyaman setelah
bebas dari kuman. digantikan alat
tenunnya.

4.Anjurkan untuk 4.Klien tampak


terus melakukan mematuhi apa
program latihan. yang
disampaikan oleh
perawat.
2. 1.Kaji status nutrisi 1. Dengan
klien mengamati
keadaan menu
klien.
2.Buat pilihan menu 2.Klien
yang sesuai mengatakan udah
ada makan tetapi
hanya separo
3.Kaji pola diet 3.Dengan
nutrisi klien. memberikan
makanan yang
teratur.

6.Anjurkan klien 6.Keluarga klien


makan sedikit tapi mengatakan
sering. klien makan
dengan porsi
kecil tapi sering
3. 1. Kaji penyebab pola 1. Klien susah tidur
tidur klien. karena klien sering
4.Observasi TTV batuk.
4. TD =140/80
R = 22 x/m
N = 80 x/m
T = 36.6oC
6.Batasi tamu yang
berkunjung. 6. Tamu berkunjung mulai
berkurang.

10. Evaluasi
No Hari No.Dx Evaluasi Akhir
Tanggal
1. Selasa Faktor Resiko :
20Juli 2010
- Klien mangatakan bahwa kedua
kakinya mengalami pembengkakan
- Klien mengatakan tidak ada, ulkus
pada kaki klien.
- Kedua kaki klien tampak
membengkak.
- Tampak tidak ada ulkus pada kaki
klien.
A. : Masalah resiko tinggi terhadap
intergritas kulit belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan
1. Insfeksi seluruh area kulit
adanya kemerahan atau
pembengkakan.
2. Bersihkan dan keringkan kulit
khususnya daerah dengan kelembaban
tinggi.
3. Menjaga alat tenun tetap kering
dan bebas dari kuman.
4. Anjurkan untuk terus
melakukan program latihan.

Faktor Resiko :
- Klien mengatakan kurang nafsu
makan.
- Klien mengatakan mau muntah
ketika makan.
- Klien tampak tidak menghabiskan
makanan di Rumah Sakit
- Klien tampak menghabiskan 2
sendok makan saja.
BB = 45 kg TB = 150 cm
BBI : (TB-100) ± 10% (TB-100)
= ( 150-100) ± 10% (150-100)
= 50 – 5 = 45
= 50 + 5 = 55
BBI = 45-55 kg
A : Masalah resiko tinggi terhadap nutrisi
belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji status nutrisi klien.
2. buat pilihan menu yang sesuai
dengan diet pasien
3. kaji pola diet nutrisi klien.
4. Anjurkan keluarga klien untuk
mengatur makanan klien.
5. Beri motivasi untuk terus makan.
6. Anjurkan klien makan sedikit tapi
sering

S : -Klien mengatakan pola tidur klien


berkurang selama berada di Rumah
Sakit
O : -Klien tampak gelisah tidurnya
Klien hanya dapat tidur pada malam
hari ± 3— 4 jam dan siang hari ± 1
jam
A : Masalah pola tidur belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji penyebab gangguan pola tidur
klien.
2. Ciptakan lingkungan yang tenang.
3. Jelaskan tentang pentingnya tidur.
4. Observasi TTV
5. Anjurka klien untuk tidak
memikirkan masalah lain.
6. Batasi tamu yang berkunjung

2. Rabu Faktor Resiko :


21Juli 2010
- Klien mangatakan bahwa kedua
kakinya mengalami pembengkakan
- Klien mengatakan tidak ada, ulkus
pada kaki klien.
- Kedua kaki klien tampak
membengkak.
- Tampak tidak ada ilkus pada kaki
klien.
A: Masalah resiko tinggi terhadap
intergritas kulit teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan
1. Insfeksi seluruh area kulit adanya
kemerahan atau pembengkakan.
3. Menjaga alat tenun tetap kering dan
bebas dari kuman.
4. Anjurkan untuk terus melakukan
program latihan.

Faktor Resiko :
- Klien mengatakan kurang nafsu
makan.
- Klien mengatakan mau muntah
ketika makan.
- Klien tampak tidak menghabiskan
makanan di Rumah Sakit
- Klien tampak menghabiskan 2
sendok makan saja.
BB = 45 kg TB = 150 cm
BBI : (TB-100) ± 10% (TB-100)
= ( 150-100) ± 10% (150-100)
= 50 – 5 = 45
= 50 + 5 = 55
BBI = 45-55 kg
A : Masalah resiko tinggi terhadap nutrisi
teratasi sebagian .
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji status nutrisi klien.
2. buat pilihan menu yang sesuai
3. kaji pola diet nutrisi klien.
5. Beri motivasi untuk terus makan.
7. Anjurkan klien makan sedikit tapi
sering

S : -Klien mengatakan pola tidur klien


berkurang selama berada di Rumah
Sakit
O : -Klien tampak gelisah tidurnya
Klien hanya dapat tidur pada malam
hari ± 3— 4 jam dan siang hari ± 1
jam
A : Masalah pola tidur teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji penyebab gangguan pola tidur
klien.
3. Jelaskan tentang pentingnya tidur.
4. Observasi TTV
6. Batasi tamu yang berkunjung

2. Kamis Faktor Resiko :


22Juli 2010
- Klien mangatakan bahwa kedua
kakinya mengalami pembengkakan
- Klien mengatakan tidak ada, ulkus
pada kaki
- Kedua kaki klien tampak
membengkak.
- Tampak tidak ada ilkus pada kaki
klien.
A: Masalah teratasi sebagian .
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat
ruangan

Faktor Resiko :
- Klien mengatakan kurang nafsu
makan.
- Klien mengatakan mau muntah
ketika makan.
- Klien tampak tidak menghabiskan
makanan di Rumah Sakit
- Klien tampak menghabiskan 2
sendok makan saja.
BB = 45 kg TB = 150 cm
BBI : (TB-100) ± 10% (TB-100)
= ( 150-100) ± 10% (150-100)
= 50 – 5 = 45
= 50 + 5 = 55
BBI = 45-55 kg
A : Masalah resiko tinggi terhadap nutrisi
teratasi sebagian .
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat
ruangan

S : -Klien mengatakan pola tidur klien


berkurang selama berada di Rumah
Sakit
O : -Klien tampak gelisah tidurnya
Klien hanya dapat tidur pada malam
hari ± 3— 4 jam dan siang hari ± 1
jam
A : Masalah pola tidur teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat
ruangan

You might also like