Professional Documents
Culture Documents
e. Whaleback Dunes
adalah Gumuk pasir longitudinal yang sangat besar, puncaknya datar dan di
atasnya dapat berbentuk Barchan dan Seif kecil-kecil.
Salah satu contoh Gumuk Pasir yang terdapat di Indonesia adalah Gumuk Pasir
yang terdapat di Parangtritis. Wisata alam berupa pemandangan alam pantai dengan
gelombang besar dan latar belakang perbukitan batugamping dan gumuk pasir. Gumuk
pasir yang banyak dijumpai di Parangtritis, dekat muara Kali Opak ini merupakan satu-
satunya fenomena di Indonesia bahkan di daerah tropis basah (humid).
Proses terjadinya gumuk-gumuk pasir yang terdapat di Parangtritis ini terjadi dari
dengan proses, yaitu :
1. Pasir yang terbawa ke laut oleh Kali Opak dari material vulkanik hasil letusan
Gunungapi Merapi.
2. Pasir tersebut terendapkan di muka muara sungai terutama pada saat musim hujan.
3. Dengan bantuan arus laut sepanjang pantai (longshore current) pasir ini tersebarkan
di sepanjang pantai dan membentuk gisik (beach).
4. Pasir yang sudah berada di gisik ini dengan bantuan angin yang pada musim kemarau
dimana angin datang dari arah tenggara bergerak ke arah darat dan akhirnya
membentuk gumuk pasir.
Gumuk pasir yang terbentuk ini meluas ke arah barat daya sepanjang pantai selatan
Yogyakarta hingga di wilayah kepesisiran Kulonprogo yang material hasil aktivitas
volkannya dibawa oleh aliran Sungai Progo dan Bogowonto.
Seperti disebutkan di atas bahwa vegetasi juga mempengaruhi terhadap
pembentukan gumuk pasir. Ini terbukti apabila tiupan angin pembawa pasir ini terhalang
oleh vegetasi kecil maka akan terjadi pengendapan butir pasir dibagian teduh angin. Ini
mengakibatkan akan terbentuknya gumuk pasir yang disebut dengan Gumuk lidah.
Tetapi apabila vegetasi tidak menghalangi tiupan angin yang membawa material
penyusun tersebut maka akan terbentuk gumuk yang disebut dengan Gumuk Pasir Sabit
(Barchan). Barchan biasanya hanya terbentuk di daerah gurun (arid) dan ternyata hanya
satu-satunya di daerah tropis dapat terbentuk gumuk pasir barchan yaitu di Parangtritis.
3. Volcanic Coast
Tipologi pantai Volcanic Coast merupakan pesisir yang terbentuk sebagai akibat
proses volkanik. Tipe pantai seperti ini biasanya platform-nya landai dan memungkinkan
tumbuhnya karang, sehingga lautnya cukup jernih seperti dijumpai di Pantai Pasir Putih,
Situbondo. Air laut relatif tenang dengan ketersedian airtanah yang cukup baik dan tidak
asin.
ABSTRAK
Pada bagian abstrak, penulis telah memaparkan secara jelas dan detail dari isi
jurnal tersebut sehingga pembaca dapat memahami isi jurnal tersebut secara garis besar.
PENGANTAR
Dalam bagian pengantar, penulis menjelaskan tentang latar belakang penelitian
tersebut beserta tujuan dan harapan dari penelitian tersebut sehingga dapat dirasakan
manfaat penelitian tersebut nantinya baik mahasiswa, penulis, instansi yang terkait,
pemerintah ataupun universitas itu sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bagian ini, penulis telah mendeskripsikan secara jelas baik secara geologi
maupun geomorfologis Pantai Parangtritis sehingga nantinya dapat dikaji untuk
pengembangan lingkungan fisik. Tetapi tinjauan pustaka yang ditulis penulis kurang
lengkap sehingga masih diperlukan referensi-referensi lainnya mengenai penelitian
tersebut. Sehingga pembaca dapat mengetahui tentang dasar penelitian yang terdapat di
jurnal tersebut sehingga nantinya dalam pembahasan ataupun hasil penelitian di jurnal
tersebut dapat dengan mudah dimengerti.
HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini telah sesuai dengan permasalahan
yang diangkat dalam judul penelitian dalam jurnal ini.
CARA PENELITIAN
Cara penelitian dalam jurnal tersebut telah dideskripsikan dengan jelas hingga
analisis penelitian juga telah lengkap dijabarkan secara terperinci.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang telah ditulis oleh tiga penulis tersebut telah menjawab dan
menjelaskan tentang permasalahan yang diteliti dalam penelitian tersebut baik secara
kondisi geologis dan geomorfologis serta pengembagan wilayah/lokasi penelitian
tersebut.
Dalam penelitian juga telah memberikan hasil penelitian tentang kondisi geologis
dan geomorfologis tentang bentang alam maupun bentuk lahan Pantai Parangtritis serta
pengembangan Pantai Parangtritis tersebut.
Selain itu juga telah dijelaskan tentang ciri-ciri/karakteristik subbentang alam
geologi Pantai Parangtritis, dasar klasifikasi dan penamaan karakteristik geomorfologi
wilayah pantai sekitar Pantai Parangtritis, Yogyakarta, profil Pantai Parangtritis meliputi
arus gelombang pantai dan litologi pantai, serta manajemen pantai yang dibahas secara
mendetail sesuai dengan kondisi geologi Pantai Parangtritis. Dari itulah semua, maka
permasalahan yang diangkat peneliti yaitu tentang permasalahan lingkungan fisik di
sekitar wilayah Pantai Parangtritis dapat diketahui solusi atau alternatif penanganan dari
berbagai macam permasalahan yang timbul. Sehingga nantinya dapat dijadikan
rekomendasi untuk pengembangan wilayah daerah tersebut baik untuk pemerintah
maupun instansi yang terkait dengan hak tersebut.
KESIMPULAN
Dengan adanya kesimpulan maka dapat diketahui secara jelas mulai dari awal
hingga akhir penelitian tersebut sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami
dan mengetahui hasil akhir dari penelitian ini.
KEPUSTAKAAN
Daftar pustaka yang diambil untuk mendukung dalam penulisan penelitian
tentang jurnal tersebut sangatlah lengkap sehingga dapat membantu dengan mudah,
cepat, dan lengkap secara detail. Dengan adanya daftar pustaka trsebut nantinya dapat
dijadikan salah satu pilihan referensi untuk berbagai macam penulisan yang berkaitan
dengan bidang ini.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam jurnal yang berjudul “Kondisi Geologi Untuk Penanganan Permasalahan
Lingkungan Fisik Pantai Parangtritis, Yogyakarta” yang ditulis dengan
4. Agus Hendratno, Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi –
Pascasarjana UGM
5. Sukandarrumidi, Guru Besar Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik
UGM
6. Dwikorita Karnawati, Staf Pengajar Jurusan Teknik Geologi, Fakultas
Teknik UGM
Pembaca dapat mengetahui dengan lengkap, kronologis, komunikatif tentang
pembahasan dalam penelitian tersebut. Pembaca juga dapat menambah pengetahuan
tentang bentang alam maupun bentuklahan dalam Pantai Parangtritis, Yogyakarta serta
pengembangan fisik Pantai Parangtritis tersebut. Dari penelitian tersebut, banyak manfaat
yang dapat diperoleh untuk berbagai pihak khususnya dalam pengembangan fisik Pantai
Parangtritis.