You are on page 1of 33

Pada tutorial photoshop kali ini, akan saya gunakan untuk membahas cara membuat efek kartun.

Seperti yang pernah saya janjikan pada akhir tutorial Photoshop membuat efek komik. Dan
seperti yang saya utarakan di halaman awal, bahwa efek ini lumayan rumit pembuatannya. Untuk
dapat membuat efek ini, sebelumnya harus lebih dulu memahami penggunaan palet layer,
pembuatan garis dan shape dengan Pen tools, dan pemilihan warna. Selain itu, jika mempunyai
pengetahuan tentang anatomi wajah / tubuh manusia, akan merupakan sebuah ketrampilan
tambahan yang berguna.

Pada efek kartun kali ini, kita akan membuat banyak bentuk-bentuk secara manual menggunakan
Pen Tools. Tehnik seperti ini ada juga yang menyebut sebagai tracing, vektor. Sebenarnya,
tehnik seperti ini akan lebih cocok bila dijalankan pada Adobe Illustrator. Namun karena pokok
bahasan kita adalah Photoshop, maka sekarang kita coba menggunakan Photoshop saja,
walaupun tentunya cara pembuatannya akan lebih rumit.

Jika ingin melihat contoh lain dari gambar trace/vektor ini, beberapa hari yang lalu pernah saya
buatkan. Bisa dilihat di Galeri halaman 2.

Langkah pembuatan trace pada foto

Langkah 1
Bukalah sebuah foto dengan Photoshop. Pada contoh tutorial ini, saya menggunakan foto Mas
Wasidi aka Si Kecil.
Langkah 2
Karena kondisi foto ini terlalu gelap, maka agar lebih nampak perbedaan antara daerah gelap dan
terangnya, maka saya atur dulu pewarnaannya menggunakan Image > Adjustment > Shadow
Highlights.

Kalau di Photoshop yang anda gunakan tidak ada menu Shadow&Highlight berarti photoshop
anda versi lama. Tidak perlu kuatir, karena langkah ini bukan langkah pokok. Bisa digantikan
dengan langkah lainnya, coba dipahami maksud dari langkah ke-2 ini. Seandainya tidak
dilakukan langkah ke-2 pun, juga tidak apa-apa.

Langkah 3
Duplikat layer background ini, agar kita mempunyai cadangan foto yang aslinya. Untuk jaga-
jaga, siapa tahu nanti membutuhkan gambar aslinya. Dan memang akhirnya kita juga butuh foto
aslinya, untuk membuat bentuk-bentuk yang agak rumit, misalnya mata dan bibir.
Cara untuk menduplikat ini bisa dengan Ctrl + J, atau dengan menarik nama layer ke arah icon
Create New Layer.

Langkah 4
Pilih menu Image > Adjustment > Posterize. Isikan nilai yang kecil. Misalnya 4.
Tujuan langkah ini adalah untuk mengurangi jumlah warna yang digunakan.

Langkah 5
Duplikat lagi layer foto yang sudah diposterize ini. Ubah blending option menjadi Darken.

Pilih menu Filter > Blur > Gaussian Blur. Atur nilai Radius secukupnya, sambil melihat
gambar aslinya (jangan melihat gambar preview pada kotak dialog Gaussian Blur). Tujuan
langkah ini adalah untuk membuat agar muncul perbatasan yang lebih tegas pada tiap warna
yang ada.
Langkah 6
Sekarang kita mulai langkah pembuatan layer untuk melakukan trace.
Buatlah sebuah layer baru, dengan cara melakukan klik pada icon Create a new layer (di
gambar dibawah ini saya tandai dengan lingkaran merah) . Kemudian ubahlah nilai opacity pada
layer ini hingga 0% (saya tandai dengan lingkaran biru).

Langkah 7
Pilih Pen tools pada tool box photoshop (lingkaran merah pada gambar tutorial photoshop di
bawah ini).
Kemudian lakukan pengaturan pada option bar. Pilihlah icon Shape layers (gambar lingkaran
biru). Klik icon segitiga geometri option (gambar lingkaran hijau), kemudian beri tanda cek pada
pilihan Rubber Band.

Di sebelah kanan dari pengaturan tersebut, terdapat beberapa icon lagi (gambar lingkaran ungu).
Tentunya sudah Anda pelajari pada tutorial photoshop sebelum ini. Jika belum, silahkan dibaca
dulu pada Cara Pembuatan Shape.

Sedangkan tentang penggunaan pen tool bisa dibaca pada Tutorial Photoshop yang judulnya
Membuat Seleksi Dengan Path.

Langkah 8
Buatlah bentuk shape menggunakan Pen tool. Buatlah mengikuti bentuk wajah pada foto.

Buatlah garis path ini melingkar hingga menyambung dari titik awal sampai akhir, sehingga
terjadi sebuah bentuk bangun.
Langkah 9
Ulangi langkah ke-6 dan ke-7, namun kali ini buatlah bentuk shape pada area warna yang lain.
Setiap bentuk shape dibuat pada sebuah layer baru.
Jumlah bentuk shape yang dibuat kita batasi antara 2 sampai 4 warna saja.

Langkah 10

Ubahlah nilai opacity pada layer-layer shape yang sudah kita buat tadi. Opacity kita buat hingga
100%. Sehingga nampak foto tertutupi oleh warna-warna.

Untuk mengubah warna pada setiap layer shape, lakukan dengan cara melakukan klik 2 kali pada
thumbnail layer-nya. Kemudian pilih salah satu warna.

Sebagai panduan dalam memilih warna-warna kulit, berikut ini saya sertakan beberapa warna
yang bisa Anda gunakan.
Silahkan disave gambar contoh warna kulit ini. Walaupun tidak saya sertakan kode warnanya,
tentunya Anda bisa menentukan sendiri dengan Eyedropper tool.

Ubahlah setiap warna pada semua bagian wajah tersebut.

Saat membuat bentuk shape pada area warna yang lain, jika ada layer yang menutupi sehingga
kita kesulitan untuk menentukan bentuk shape, maka untuk sementara icon mata pada layer yang
menutupi bisa dimatikan dulu atau di kurangi dulu opacity-nya.
Kemudian ulangilah lagi membuat bentuk shape pada semua bagian tubuh, hingga keseluruhan
foto tertutup oleh bentuk-bentuk shape.

Pada bagian mata dan bibir, karena bagian ini termasuk bagian pokok dalam mengenali wajah
seseorang, kita perlu mematikan dulu beberapa icon mata pada palet layer. Sehingga kita bisa
membuat trace dengan melihat bentuk aslinya yang belum ter-posterize.

Untuk bagian jenggot, saya menggunakan Brush tool berukuran kecil yang disapukan pada
gambar dengan pengaturan Brush preset Scattering.

Langkah 11
Untuk membuat latar belakang pada foto, buatlah sebuah layer baru yang diletakkan pada urutan
sebelah bawah dari bentuk-bentuk shape tersebut. Layer baru ini bisa diisi warna sesuka Anda,
dengan memilih menu Edit > Fill.
Warna tidak harus putih, Anda bisa juga menggunakan warna-warna lain, misalnya dengan
Gradient Tools seperti berikut ini.
---

Jika semua gambar akan dijadikan satu, bisa dilakukan dengan memilih menu Layer > Flatten
Image.

Selamat mencoba tutorial membuat kartun dengan Photoshop ini.


Pada tutorial Photoshop kali ini akan saya bahas tentang
cara menggabung gambar. Penggabungan gambar yang dimaksud di sini adalah gambar yang
nampak melebur satu sama lain di salah satu sisinya.

Ada beberapa cara / tehnik dalam Photoshop yang bisa digunakan untuk membuat efek
penggabungan seperti ini. Misalnya seperti saat menggunakan photomerge, atau feather. Yang
akan saya bahas dalam tutorial ini adalah yang menggunakan layer mask.

Langkah penggabungan gambar dengan layer mask

Langkah 1
Bukalah sebuah gambar dengan Photoshop (File > Open).

Langkah 2
Pastikan bahwa merupakan sebuah layer yang tidak terkunci (bukan layer Background).
Misalnya seperti pada gambar dibawah ini.

Lihat pada palet layer, jika di sebelah kanan dari nama layer nampak gambar gembok / kunci,
berarti layer itu dalam kondisi terkunci (biasanya selalu ada pada layer background).
Untuk menghilangkan gambar kunci tersebut, caranya dengan melakukan klik 2 kali pada nama
layernya. Kemudian klik OK pada kotak dialog yang muncul. Secara default, nama layernya
akan berubah menjadi layer 0 (bisa juga namanya Anda ganti sendiri).

Langkah 3
Kita akan membuat penggabungan gambar, maka pastikan dalam file yang sedang Anda
kerjakan ada dua buah layer gambar. Jika baru ada satu gambar? Ya buka dulu gambar lain,
kemudian masukkan ke file yang kita kerjakan dengan move tool.

Langkah 4
Pilih layer yang posisinya di atas, kemudian klik icon Add Layer Mask ( letaknya di sebelah
bawah pada palet layer).

Langkah 5
Pilih Gradient tool di toolbox Photoshop. Kemudian di Option bar, pilih warna gradasi hitam
putih.
Langkah 6
Klik dan geser pointer gradient tool tadi pada gambar Anda. Jika hasilnya kurang sesuai, ulangi
lagi langkah klik dan gesernya. Tidak perlu di-undo dulu, karena langkah pembuatan warna
gradasi ini akan langsung menimpa langkah sebelumnya.

Mudah kan. Variasikan juga dengan arah gradasi yang berlawanan. Jika tadi membuat gradasi
dari kiri ke kanan, coba sekarang dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah bentuk transparan yang
berbeda. Kenapa bisa begitu? Coba baca prinsip penggunaan layer mask pada artikel tutorial
yang ini.

Pada option bar, selain gradasi mode Linear, ada juga bentuk
Radial, Angle, Reflected, dan Diamond. Bentuk-bentuk ini bisa digunakan untuk membuat
variasi gradasi yang lainnya.
tidak saya rekomendasikan adalah menggunakan Lasso.

Langkah mengganti background foto dengan Photoshop

Langkah 1
Bukalah foto yang akan diedit dengan Photoshop

Langkah 2
Buat seleksi pada model fotonya.

Langkah 3
Pilih menu Edit > Copy. Kemudian pilih menu Edit > Paste. Hasilnya akan terjadi layer
tambahan, bisa Anda lihat di palet layer (palet ini letaknya di kanan bawah)
Langkah 4
Buka file lain yang akan digunakan sebagai background foto. Setelah file ini dibuka, kemudian
pilih Move tool. Dengan tool ini, geserlah gambar dari file yang akan digunakan sebagai latar
belakang ke arah file yang sudah dicopy dan paste tadi.

Langkah 5
Ubahlah urutan layernya. Buatlah agar urutan layernya seperti gambar dibawah ini.
Untuk memindah urutannya, bisa dilakukan dengan menggeser nama layernya naik atau turun,
diarahkan ke perbatasan tiap nama layer.
Gambar sudah terganti backgroundnya.

Caranya mudah, namun membuat seleksi yang detil memang agak rumit, dan diperlukan jam
terbang menggunakan Photoshop. Jadi harus sabar dan rajin berlatih.
BAB I – MENGENAL ADOBE PHOTOSHOP

1.1. Apa itu Adobe Photoshop?

Adobe Photoshop adalah software pengolah gambar yang sangat powerfull dengan segala
fasilitasnya. Hasil gambar olah dengan Adobe Photoshop ini banyak dilihat di berbagai website,
brosur, koran, majalah, dan media lainnya. Untuk download Adobe Photoshop klik di sini.

1.2. Mengenal Area Kerja

Jalankan Adobe Photoshop kemudian pilih menu File -> Open. Kemudian pilih buka gambar apa
saja. Sebagai contoh di buka gambar zhaow.jpg yang ada pada CD Tutorial bagian BAB I (lihat
gambar 1.1).

Seringkali letak tool-tool (palette) Adobe Photoshop sudah berubah dimodifikasi oleh pengguna
sebelumnya. Untuk mengembalikan letak palette ini gunakan menu Windows -> Workspace ->
Reset Palette Location.

Area kerja Adobe Photoshop dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu:

A : Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran gambar, filter
dan lain-lain.
B : Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush, maka
ukuran/diameter brush ada di sini.

C : Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.

D : Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer Comps. Juga
dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.

E : Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.

F : Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan untuk
dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.

1.3. Praktek Bab 1

1.3.1. Membuka dokumen dan membuat duplikat dokumen

Untuk membuka gambar gunakan menu File -> Open, sedangkan untuk membuat duplikat
gambar gunakan menu Image -> Duplicate.

1.3.2. Mengubah ukuran gambar dan kanvas

Jika ukuran gambar diubah, maka gambar akan membesar atau mengecil, lakukan dengan menu
Image -> Image Size. Jika ukuran kanvas diubah, maka ukuran gambar tetap, akan ada kertas
putih di sekeliling gambar, lakukan dengan menu Image -> Canvas Size.

1.3.3. Mencoba ToolBox

Cobalah tool-tool pada ToolBox, satu persatu akan dibahas pada bab berikutnya. Coba klik
kanan pada tool yang memiliki segitiga di bagian kanan bawah untuk memilih tool yang
tersembunyi.

1.3.4. Mencerminkan dan Memutar Gambar

Cobalah menu Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Vertikal, Image -> Rotate Canvas -> Flip
Canvas Horisontal. Untuk memutar gambar, pilih menu Image -> Rotate Canvas -> pilih sudut
yang dikehendaki.

1.3.5. Undo

Undo digunakan untuk membatalkan perintah terakhir, tekan Alt+Ctrl+Z, atau gunakan pallete
history.

1.3.6. Memindahkan gambar ke dokumen lain

Untuk memindahkan gambar gunakan Move Tool.


1.3.7. Save for web

Gunakan menu File -> Save for Web untuk menghasilkan gambar dengan ukuran kecil yang
biasa digunakan pada web site.

BAB II – SELECTION & TOOL

2.1. Menyeleksi Gambar

Menyeleksi berarti memilih bagian tertentu dari gambar. Dengan seleksi kita dapat mengcopy,
mengubah, menggeser, atau menambahkan efek kepada bagian yang terseleksi tanpa
mempengaruhi bagian lain.

Ada tiga cara menyeleksi yaitu:

1. Marquee Tool, yaitu menyeleksi dalam bentuk kotak, elips, row, dan kolom
2. Lasso Tool, untuk menyeleksi dalam bentuk bebas, poligonal atau kekontrasan gambar
(Magnetic Lasso Tool).
3. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan persamaan warna.

Tipe seleksi ada dua (dapat dipilih pada Option Bar), yaitu:

1. Normal, memiliki pinggiran yang tajam.


2. Feather, memiliki pinggiran yang halus atau kabur.

2.2. Tool-tool yang lain


2.3. Praktek Bab II

2.3.1. Rectangular Marquee Tool

Gunakan rectangular marquee tool untuk memotong gambar dalam bentuk kotak. Gunakan menu
Select -> Transform Selection untuk mengubah seleksi dan menu Select -> Feather untuk
mengatur ketajaman pinggiran potongan.

2.3.2. Elliptical Marquee Tool

Digunakan untuk membuat seleksi elips atau lingkaran. Anda dapat menggunakan Select ->
Transform Selection (atau klik kanan) untuk mengubah bidang yang mau diseleksi. Gunakan
menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman tepi gambar. Gunakan Select -> Inverse untuk
membalik seleksi.

2.3.3. Lasso Tool

Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi bentuk bebas dengan mouse.


2.3.4. Polygonal Lasso Tool

Polygonal Lasso Tool digunakan untuk menyeleksi gambar yang memiliki tepi garis lurus,
misalnya piramida pada gambar 2.5. Jika tombol Alt ditekan maka Polygonal Lasso Tool akan
berfungsi seperti Lasso Tool biasa. Contoh gambar hasil seleksi piramida diperkecil dan
diletakkan pada sudut kanan bawah.

2.3.5. Magnetic Lasso Tool

Magnetic Lasso Tool penggunaanya cukup mudah, karena dengan tool ini seleksi gambar akan
secara otomatis membuat garis seleksi pada gambar yang berwarna kontras.

2.3.6. Magic Wand Tool

Magic wand tool akan menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.

2.3.3. Crop Tool

Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh penggunaanya di
sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.

2.3.3. Healing Brush Tool

Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki gambar pada bagian tertentu. Aktifkan tool
ini, kemudian tekan Alt + Klik pada objek pada bagian yang tidak berkeriput, kemudian klik
pada bagian yang keriputnya ingin dihilangkan.

2.3.4. Spot Healing Brush Tool


Spot Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki kerusakan gambar. Di sini Anda tidak
perlu menentukan area yang akan digunakan sebagai patokan, karena akan secara otomatis
terpilih dari area di sekitarnya. Misalnya digunakan untuk menghilangkan keretakan pada patung
seperti pada gambar 2.10.

Tool ini merupakan tool baru pada Adobe Photoshop CS2 yang tidak ada pada versi sebelumnya.

2.3.5. Patch Tool

Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara membuat
selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk menghasilkan bentuk
poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan patokan perbaikan.

2.3.6. Red Eye Tool

Red Eye Tool digunakan untuk memperbaiki warna merah pada mata.

2.3.7. Clone Stamp Tool

Clone Stamp Tool digunakan untuk membuat duplikat area pada gambar, atau yang disebut
cloning. Tekan ALT pada objek yang akan dikloning, kemudian gunakan mouse pada area
tempat objek baru mau diletakkan.
2.3.8. Background Eraser Tool

Tool ini digunakan untuk menghapus background yang memiliki kemiripan warna. Misalnya
digunakan untuk menghapus background langit pada gambar kupu-kupu.

2.3.9. Magic Eraser Tool

Seperti Background Eraser Tool, tool ini akan menghapus area dengan warna sama, namun
efeknya adalah ke seluruh gambar, bukan hanya area yang diklik.

2.3.10. Color Replacement Tool

Color Replacement Tool akan mengubah warna gambar tanpa mengubah bentuk dari gambar
tersebut. Tool ini akan secara otomatis hanya mengubah area dengan warna sama menjadi warna
lain yang dikehendaki.

2.3.11. Blur, Sharpen, dan Smugde Tool

Blur Tool digunakan untuk mengaburkan area. Misalnya digunakan untuk menghilangkan bintik-
bintik pada wajah. Sharpen Tool merupakan kebalikan dari Blur Tool. Dengan Sharpen Tool,
gambar akan menjadi lebih tajam. Smugde Tool digunakan untuk mengubah bentuk gambar
dengan cara drag mouse.

2.3.12. Dogde, Burn, dan Sponge Tool

Dogde Tool digunakan untuk membuat area menjadi lebih terang. Burn Tool digunakan untuk
mempergelap area. Spong Tool digunakan untuk mencerahkan (saturate) atau mengurangi warna
(desaturate).

BAB III – PERMAINAN WARNA

3.1. Sekilas mengenai warna

Warna apapun dapat dinyatakan dalam tiga warna dasar (RGB) yaitu merah, hijau, dan biru.
Cara menyatakan warna yang lain adalah dengan mode HSL yaitu Hue, Saturation, dan
Lightness. Mode lain adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).

Pada bab ini akan dibahas mengenai permainan warna, mulai dari mengatur latar belakang
gambar, membuat gradient, mengatur brightness & contrast, dan masih banyak lagi tool-tool
yang menarik. Pada subbab selanjutnya Anda dapat langsung praktek dengan didampingi
instruktur.
3.2. Paint Bucket Tool

Paint Bucket Tool digunakan untuk mengganti background yang memiliki warna sama atau
mirip. Background dapat diganti dengan pattern.

3.3. Gradient Tool

Gradient tool digunakan untuk menghasilkan warna gradasi. Jangan lupa lakukan seleksi terlebih
dahulu bagian mana yang akan diisi warna gradasi. Jika tidak, maka seluruh kanvas terisi dengan
gradasi.

3.4. Brush Tool

Brush Tool digunakan sebagai kuas dalam mengambar dengan mouse. Atur besar kecilnya brush,
hardness, opacity, dan flow. Bush Tool dapat juga bekerja pada mode Air Brush.

3.5. Brightness/Contrast

Brightness digunakan untuk mengatur kecerahan gambar. Contrast digunakan untuk mengatur
ketajaman gambar. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.

3.6. Level

Level berfungsi mirip dengan Brightness/Contrast namun lebih fleksible karena warna dapat
diatur warna gelap, warna menengah, dan warna terang. Level dapat bekerja pada selection atau
seluruh kanvas. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Level.

3.7. Curves

Curves bekerja seperti level, namun Anda mengatur warna RGB dalam bentuk curva. Gunakan
menu Image -> Adjustment -> Curves. Curva dapat diatur otomatis, mode RGB atau diatur
sendiri-sendiri untuk tiap-tiap warna.

3.8. Color Balance

Melalui menu Image -> Adjustment -> Color Balance kita dapat mengatur keseimbangan warna.

3.9. Photo Filter

Photo filter digunakan untuk memberikan filter pada gambar. Mirip seperti filter yang diletakkan
di depan lensa kamera. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Photofilter.

3.10. Replace Color


Replace Color digunakan untuk mengganti warna tertentu dalam gambar, sedangkan warna yang
lain tidak ikut berubah. Misalnya untuk mengganti warna apel dengan tanpa mengubah warna
background. Gunakan menu Image -> Adjusments -> Replace Color.

3.11. Hue/Saturation

Hue/Saturation digunakan untuk mengganti warna pada keseluruhan gambar/seleksi. Hue adalah
warna, sedangkan Saturation adalah tebal/tipisnya warna. Gunakan tool ini melalui Image ->
Adjustment -> Hue/Saturation. Perubahan warna dapat diatur pada chanel master, atau tiap-tiap
warna.

3.12. Match Color

Match Color akan menyamakan warna gambar source kepada gambar yang akan diubah.
Misalnya di sini akan diubah gambar danau3.jpg, menjadi suasana matahati terbit seperti gambar
acuan. Gunakan tool ini melalui menu Image -> Adjustment -> Match Color.
BAB IV – TEKS DAN VEKTOR

4.1. Horisontal Type Tool

Horisontal Type Tool digunakan untuk membuat teks secar horisontal. Hasil teks dapat
dipindahkan dengan Move Tool.

4.2. Horisontal Type Mask Tool

Horisontal Type Mask Tool digunakan untuk menyeleksi dalam bentuk teks.

4.3. Pen Tool

Peen Tool digunakan untuk membuat garis lurus dan garis lengkung dalam bentuk vektor. Klik
sekali untuk membuat anchor point, kemudian jika kurva telah terbentuk, drag anchor point
untuk membuat direction point. Path yang dibuat oleh Pen Tool dapat diubah menjadi selection.

4.4. Rectangle, Ellipse, Poligon, dan Custom Shape Tool

Tool ini berguna untuk menghasilkan bentuk kotak (rectangle), ellips, poligon, dan berbagai
macam bentuk lain yang telah disediakan oleh Adobne Photoshop. Bentuk-bentuk tersebut
misalnya hati, lampu, not balok, dan lain sebagainya.

BAB V – LAYER, MASK, DAN STYLE


5.1. Memahami Layer

Layer adalah lapisan tembus pandang. Bagian yang tidak bergambar pada sebuah layer bersifat
transparan. Layer dapat ditumpuk dan diatur susunannya. Dengan menggunakan layer, efek-efek
akan berlaku dalam layer tertentu saja, tanpa mengganggu layer yang lain.

5.2. Quick Mask Mode

Quick Mask Mode digunakan untuk menyeleksi dengan menggunakan Brush Tool. Aktifkan tool
ini dengan menekan tombol Q pada keyboard atau memilih tool Quick Mask Mode.

Pada contoh ini, gambar beruang di seleksi dengan menggunakan Brush Tool pada mode quick
mask. Setelah gambar beruang terseleksi, kembalikan ke mode normal untuk menghasilkan
seleksi gambar beruang.

5.3. Layer Mask

Layer Mask digunakan untuk menyembunyikan bagian tertentu pada layer. Gunakan warna
hitam untuk menyembunyikan gambar dan warna putih untuk menampilkan gambar.
5.4. Layer Style

Layer Style merupakan teknik memberikan efek tertentu pada suatu layer. Pilih tool Add Layer
Style yang ada pada sudut kanan bawah pallete.
BAB VI – EFEK KHUSUS PHOTOSHOP

6.1. Filter Liquify

Filter Liquify dapat mengubah gambar secara langsung dengan menggunakan mouse. Misalnya
memperbesar/memperkecil mata, menggeser alis, dan sebagainya. Filter ini dapat digunakan
melalui menu Filter -> Liquify.
6.2. Filter Vanishing Point

Filter Vanishing Point digunakan untuk meng-klone gambar dalam bentuk perspektif. Filter ini
dapat digunakan melalui menu Filter -> Vanishing Point. Area sumber kloning ditentukan
dengan menekan Alt + Click. Fitur merupakan fitur baru dalam Adobe Photoshop CS2.

6.3. Filter Blur

Filter Blur digunakan untuk mengaburkan gambar. Yang menarik dalam filter ini adalah
mengaburnya gambar dapat dibuat secara radial. Gunakan filter ini melalui menu Filter -> Blur.

You might also like