Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Pekajangan Pekalongan.
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Mengesahkan,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Studi Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Pekajangan-Pekalongan
Pada tanggal :
...........................
Penguji I
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi penelitian ini tidak terdapat karya
Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian
hari diketahui adanya plagiasi, maka saya siap untuk mengganti topik penelitian yang
akan saya lakukan dan pengunduran pengambilan skripsi di tahun yang akan datang.
Peneliti,
iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan dan
segalanya.
Keluarga besar yang Laely sayangi, terima kasih banyak atas
dukungan dan semangatnya.
Untuk yang terkasih yang selalu mendengarkan curhatku di kala
sedih dan beri motivasi untuk selalu jangan putus asa.I love U so
much....
v
Teman-Temenku tercinta dan seperjuangan angkatan 2010”
Semoga kita Berhasil dan Sukses...!!!”Amien...
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
menyelesaikan skripsi dengan judul “perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal
pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program
Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini banyak hal yang penulis
hadapi, berkat bimbingan, dorongan dan kerja sama dari berbagai pihak serta usaha
dari penulis sendiri, maka semuanya dapat penulis hadapi sampai terselesaikannya
skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
1. Kepala rumah bersalin TANTRI yang telah memberikan ijin untuk mengadakan
penelitian.
2. Mokhammad Arifin, Skp. Mkep., selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
vii
3. Sugiharto. MAN selaku Kepala Program Studi S1 Keperawatan STIKES
skripsi.
5. Neti Mustikawati, Skep. Ns, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan
6. Dosen dan Staff, pegawai perpustakaan yang telah membantu dalam penyediaan
buku-buku.
7. Bapak dan ibuku yang telah memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
sempurna, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan selanjutnya. Dengan segala asa yang ada, semoga skripsi ini bermanfaat
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... iv
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi
ABSTRACK.................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Persalinan ...................................................................................... 11
ix
B. Persalinan Pervaginam................................................................... 15
C. Konsep Nyeri................................................................................. 19
E. Hypnobirthing ............................................................................... 28
F. Penelitian Terkait........................................................................... 36
A.Teoritikal/Konseptual Framework................................................. 37
D. Etika Penelitian.............................................................................. 44
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 51
B. Pembahasan.................................................................................... 56
A. Simpulan......................................................................................... 61
B. Saran................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel tentang perbedaan tingkat nyeri pada
persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang
dilakukan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada
nullipara di rumah bersalin TANTRI Cilacap tahun 2009 ........... 39
Tabel 5.1 Distribusi umur proses yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa
hypnobirthing pada nullipara di rumah bersalin Tantri Cilacap
Tahun 2009.................................................................................... 50
Tabel 5.4 Distribusi rata-rata tingkat nyeri yang dilakukan hypnobirthing dan
tanpa hypnobirthing pada nullipara di rumah bersalin TANTRI
Cilacap tahun 2009 ....................................................................... 53
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skala analog visual untuk menilai intensitas nyeri dengan
menggunakan skala numerik ............................................. 22
Gambar 3.1: Skema dan konsep penelitian perbedaan tingkat nyeri pada
persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang
dilakukan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada
nullipara. ............................................................................ 37
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Cilacap
xiii
Differences in Pain Scale in Normal Vaginal Childbirth Stage One Active Phase with
and withouth Hypnobirthing Method in Nullipara at TANTRI Maternity House
Cilacap in the year 2009
ABSTRACT
Pain in childbirth is a physiological process, but it may cause fear and anxiety. Pain
can be relieved either pharmacologically or non pharmacologically. In non
pharmacological ways, it uses hypnobirthing method. One maternity house using
hypnobirthing method is TANTRI Maternity House in Cilacap. The purpose of this
study was to determine differences in pain scale in a normal vaginal delivery at stage
one active phase with and without hypnobirthing method in nullipara.
This study used accidental sampling with pre-experimental approach static group
comparison. Research was conducted from October 23 to December 30, 2009. Data
collection was done through direct observation with 40 samples of respondents.The
analyses used univariate and bivariate with independent statistical sample T-test to
examine the average difference in the two groups.
The research found the average pain of hypnobirthing method 0.40, while the pain
without hypnobirthing was 4.50. In independent samples T-test values were obtained
ρ (0.000) < α (0.05) so that Ho was rejected. It could be concluded that there was a
significant difference in the level of pain between normal vaginal delivery stage one
active phase and the delivery with hypnobirthing method in nullipara.
Suggestion for health workers, especially midwives and nurse in order to inform their
clients on how to cope with labor pain at the delivery.
xiv
Perbedaan Skala Nyeri Pada Persalinan Normal Pervaginam Kala I Fase Aktif
Yang Dilakukan Hypnobirthing dan Tanpa Hypnobirthing Pada
Nullipara di Rumah Bersalin Tantri Cilacap Tahun 2009
ABSTRAK
Nyeri pada persalinan merupakan suatu proses yang fisiologis, tapi dapat
menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Nyeri dapat dihilangkan secara
farmakologis dan non farmakologis. Cara non farmakologis dengan menggunakan
metode hypnobirthing. Data rumah sakit atau rumah bersalin yang menggunakan
persalinan dengan metode hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing adalah rumah
bersalin TANTRI yang ada di Cilacap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan skala nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang
dilakukan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada nullipara.
Penelitian ini menggunakan accidental sampling bersifat pra-eksperimental dengan
pendekatan eksperimen statistik group comparison. Penelitian dilakukan pada
tanggal 23 Oktober-30 Desember 2009, pengumpulan datanya observasi langsung
dengan jumlah sampel 40 responden. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat
dengan uji statistik independent sample T-test yaitu untuk menguji perbedaan rata-
rata dua kelompok.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata nyeri yang dilakukan hypnobirthing adalah 0,40,
sedangkan nyeri tanpa hypnobirthing 4,50 pada independent sample T-test
didapatkan nilai ρ value : (0,000) < α (0,50) sehingga Ho ditolak, maka dapat
disimpulkan ada perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I
fase aktif yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada nullipara.
Saran bagi tenaga kesehatan terutama bidan dan perawat hendaknya memberi
informasi tentang cara mengatasi nyeri persalinan pada kehamilan menjelang
persalinan.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan
berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian
menjadi suatu masalah yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan
Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat
seperti; tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat, laju pernafasan
meningkat, dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa
khawatir, tegang, takut dan stres. Peningkatan konsumsi glukosa tubuh pada ibu
yang akhirnya menyebabkan cemas pada ibu, peningkatan nyeri dan stres
1
2
sekresi adrenalin. Salah satu efek adrenalin adalah kontraksi pembuluh darah
sehingga suplay oksigen pada janin berkurang, penurunan aliran darah juga
peningkatan kadar kortisol serum dan gula darah. Semua efek tersebut
berpotensi membahayakan ibu dan janin, oleh karena itu penanggulangan nyeri
Sensasi nyeri umumnya dirasakan sangat berat terutama oleh ibu yang
Hal ini diakibatkan calon ibu tidak mempunyai gambaran persalinan yang bisa
menjadi acuan tentang apa yang akan terjadi selama proses persalinan, ketidak-
pastian inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegugupan yang dirasakan
lain; anoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, otot rahim yang
3
pada saluran dan kandung kemih, rektum serta regangan otot-otot dasar panggul
Diakses tanggal 20 Maret 2009). Berbagai hambatan fisik dan psikologis pada
ibu saat persalinan juga dapat menambah rasa sakit. Saat yang paling
melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri adalah
kala I fase aktif , dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat
karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama,
menginduksi rasa kantuk hanya pada tahap awal persalinan. Analgesi adalah
hilangnya persepsi tentang nyeri, yang mungkin lokal, pada regional tertentu,
atau mungkin pada seluruh tubuh. Lokal dan regional anestesi biasanya
janin. Analgesi dapat juga didapat dengan cara hipnosis (sugesti), medikasi
dengan anestesi umum, namun pengertian ini tidak tepat karena hilangnya
Lebih lanjut lagi, pengosongan lambung menjadi lebih lambat selama kehamilan
dan bahkan menjadi sangat lambat selama persalinan terutama setelah diberikan
analgesia. Muntah dengan aspirasi cairan lambung adalah ancaman yang serius
kebidanan yaitu, mudah, aman bagi ibu, dan aman bagi fetus. Wanita yang
mendapat analgesi dalam bentuk apapun harus dimonitor secara ketat. Karena
resikonya bervariasi tergantung dari tipe analgesi yang dipilih. Monitor yang
menggunakan farmakologi lebih mahal dan mempunyai efek samping pada ibu
lain aman, efektif dan mempunyai angka kepuasan yang tinggi, efek samping
ibu minimal dan tidak menyebabkan gejala sisa pada ibu maupun bayi (Suhair,
unsri.org. Diakses tangal 21 Maret 2009). Menurut potter (2005: 1531) metode
persepsi nyeri, serta stimulasi kutaneus (masase, mandi air hangat, kompres
panas atau dingin, dan stimulasi saraf elektrik transkutan). Pengendalian nyeri
nonfarmakologi lebih murah, simpel, efektif, dan tanpa efek yang merugikan,
metode ini juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu
2009).
hamil tentang hal-hal yang akan terjadi pada suatu persalinan (Bobak, 2004,
2009).
menggunakan pola pernapasan lambat, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar
6
2009).
Selain itu hypnobirthing mampu melancarkan air susu ibu (ASI) bagi
ibu setelah melahirkan, menjaga agar tidak mengalami baby blues, memiliki
bayi yang sehat secara fisik dan psikologi, mengontrol emosi agar terhindar dari
stres, serta menjaga diri dari ketakutan dalam kehidupan sehari-hari agar
terhindar dari depresi. Semua itu didasari dengan pengendalian pikiran negatif
yang dapat membuat tubuh menjadi sakit serta lebih mengembangkan pikiran
dalam keadaan sadar dan terjaga, serta bebas dari rasa takut dan nyeri yang
sakit (nyeri). Kalau tanpa adanya rasa takut, otot-otot melemas dan melentur,
servik (leher rahim) dapat menipis serta membuka secara alami sewaktu tubuh
relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka sehingga ibu tidak
akan terlalu kelelahan saat melahirkan. Jadi dengan latihan relaksasi yang rutin,
ibu akan terbiasa pada kondisi ini dan akan sangat terbantu dalam proses
sakit karena tidak ada robekan pada jalan lahir maupun luka episiotomi,
sehingga ibu yang setelah melahirkan bisa langsung melakukan aktifitas seperti
biasa.
Menurut data pada bulan agustus 2008 di daerah Jawa Tengah terdapat
beberapa rumah sakit atau rumah bersalin yang menggunakan persalinan dengan
rumah sakit YAKKUM di Kebumen, dari data tersebut peneliti akan melakukan
membandingkan perbedaan tingkat nyeri pada persalinan kala I fase aktif yang
proses persalinan akan mengalami rasa nyeri. Salah satu tindakan untuk
B. Rumusan Masalah
“Adakah perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2009 ”.
9
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat nyeri pada persalinan kala I fase aktif yang
b. Untuk mengetahui tingkat nyeri pada persalinan kala I fase aktif tanpa
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
normal pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa
2. Bagi institusi
4. Bagi masyarakat
nullipara”.
1
BAB II
A. Persalinan
1. Definisi persalinan
turun kedalam jalan lahir. Persalinan dianggap normal jika proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2006: 100).
11
1
b. Sering buang air kecil karena disebabkan oleh tekanan kepala janin
dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka
terhadap rangsangan.
yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri,
Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena
cm.
lengkap
terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi
lima cm, disebut ketuban pecah dini. Kala I selesai apabila pembukaan
jam, sedangan primipara kira-kira tujuh jam (Hanifa, dkk, 2005: 182-186).
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira- kira 2
sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah
1
masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot
Wanita merasa pula tekanan kepada rektum dan hendak buang air besar.
membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih
berelaksasi, kepala janin sudah tidak masuk lagi di luar his. Dan kekuatan
sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi.
Pada nullipara kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada primipara
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di
sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
d. Persalinan kala IV
diukur dan nadinya dihitung. Kala III dan jam berikutnya lebih
hal-hal berikut:
perdarahan.
baik.
baik dan warna tonusnya normal (Oxorn & Forte, 2003: 124).
B. Persalinan Pervaginam
sangat hebat, rasa sakit itu di karenakan adanya aktifitas besar di dalam tubuh
kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubik menerima
tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi, ketika bergerak ke bawah saluran
Daerah yang mengalami nyeri primer antara lain pinggang, punggung, perut, dan
pangkal paha, sebagai efek kontraksi. Timbul juga nyeri sekunder seperti mual,
pusing, sakit kepala, muntah, tubuh gemetar, panas dingin, atau bergantian
keduanya, kram, pegal, dan nyeri otot (Danuatmadja & Melliasari, 2006: 3).
Selain sakit akibat kontraksi, sakit lainya terjadi saat kepala bayi mulai
sangat kencang akibat kepala bayi yang mendorong terbuka. Ibu merasakan sakit
cemas, tegang, takut dan stres pada waktu mau melahirkan (Danuatmadja &
a. Faktor fisik
bayi.
medis.
b. Faktor psikologis
7) Hilangnya rasa takut diri bahwa secara normal tidak dapat di atasi.
2002: 125-126).
a. Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat dengan baik.
b. Hematoma
terlihat dengan adanya pembengkakan vagina atau vulva atau nyeri yang
c. Retensi urin
d. Infeksi
robekan.
1
3) Vesiko vagina, vesiko serviks, atau fistula rekto vagina dapat terjadi
rektum.
C. Konsep Nyeri
1. Definisi nyeri
bersifat subjektif. The International Association for the Study of Pain (IASP),
aktual dan potensial (Setyohadi, dkk, 2007: 1166). Menurut Mahon (1994)
yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus
tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri
dapat berubah menjadi stimulus yang bersifat fisik atau mental, sedangkan
2
kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang
1. Fisiologi nyeri
yang paling baik untuk memahami pengalaman yang nyeri, akan untuk
perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari
beberapa rute syaraf dan akhirnya sampai di dalam masa berwarna abu-abu di
medula spinalis. Pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel syaraf inhibitor
mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mecapai otak atau ditransmisi tanpa
Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri (Uliyah & Hidayat, 2006: 130).
1. Arti nyeri
2
dan lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia,
2. Persepsi nyeri
3. Toleransi nyeri
Toleransi ini erat dihubungkan dengan adanya intensitas nyeri yang dapat
2) Klasifikasi nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum, antara lain (Setyohadi, dkk. 2007: 166):
a) Nyeri akut
Yaitu nyeri yang timbul segera setelah rangsangan dan hilang setelah
penyembuhan.
b) Nyeri kronik
Yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan walaupun proses
menggunakan penilaian yang lebih formal, seperti kuesioner nyeri Mc. Gillm
yang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai nyeri.
Kuesioner ini mengukur dimensi fisiologik dan psikologik nyeri yang dibagi
gambar tubuh menusia. Pada bagian kedua klien memilih 20 kata yang
menjelaskan kualitas sensorik, efektif, evakualitif, dan kualitas lain dari nyeri.
Pada bagian ketiga klien memilih kata seperti singkat, berirama atau menetap
keparahan nyeri klien adalah bentuk skala analog visual (SAV), yang terdiri
dari sebuah garis horizontal yang di bagi secara rata menjadi 10 segmen
dengan nomor 0 sampai 10. Klien diberi tahu bahwa 0 menyatakan “tidak ada
nyeri sama sekali” dan 10 menyatakan “nyeri paling parah yang mereka tidak
menurut mereka paling tepat dapat mejelaskan tingkat nyeri yang mereka
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak ada nyeri Nyeri sedang Nyeri hebat
2
Gambar 2.1 Skala analog visual untuk menilai intensitas nyeri dengan
menggunakan skala numerik.
skala wajah untuk mengkaji nyeri. Skala tersebut terdiri dari enam wajah
dengan rasa nyeri yang biasa terjadi pada tubuh saat sakit. Rasa nyeri tak
keras membuka mulut rahim agar bayi bergerak turun melewati jalan lahir.
segmen syaraf spinalis T11-12 dan syaraf-syaraf asesoris torakal bawah serta
saraf simpatik lumbal atas saraf-saraf ini berasal dari korpus dan serviks.
Rasa nyeri akibat perubahan serviks dan iskemia rahim ialah nyeri viseral.
2
Nyeri ini berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah
merasakan nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada
a. Metode farmakologi
opioid; obat narkotik yang digunakan untuk terapi secara legal, dengan
sampai tidak ada efek tehadap tekanan darah jika di berikan secara intra
2
infus intra vena (IV) yang akan berlangsung lama, obat tersebut
jantung, ginjal, atau hati yang aktif. tetapi kadang-kadang obat ini
b. Metode non-farmakologi
a. Distraksi
c. Hipnosis diri
e. Stimulasi kutaneus
masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin dan stimulasi
E. Hypnobirthing
1. Definisi Hypnobirthing
Hypnobirthing terdiri dari kata hypno (dari hipnosis) dan birthing yang
dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah
dan relaks. Saat kondisi tenang dan relaks, otomatis otak akan mengalirkan
hormon endorfin yang mengurangi rasa sakit. Namun, jika rasa panik, takut
atau stres saat persalinan makin menguat, otak akan mengalirkan zat yang
semakin luar biasa pula sakit yang akan dirasakan (Ririn, 2007. Melahirkan
2
2009).
2. Manfaat Hypnobirthing
a. Bagi ibu.
suami.
3
b. Bagi janin.
pelajari yaitu:
a. Pernapasan
merupakan cara bernapas yang akan anda gunakan selama fase penipisan
Breathing). Ini adalah teknik yang akan anda gunakan selama persalinan,
saat anda menghembuskan nafas, bayi anda akan turun melalui jalan lahir
utuk keluar selama fase kelahiran. Tidak seperti gaya bernpas lainya, anda
saatnya anda mengeluarkan bayi anda. Akan tetapi, hal ini akan dikaji
2007: 121).
b. Relaksasi
ujung kaki, diberi angka yang sesuai dengan ilustrasi berikut. Tariklah
total. Kami menyebut keadaan ini sebagai “Lucy Limp” (Loosey Limp),
membiarkan tubuh anda lemas secara total dari ubun-ubun hingga ujung
kaki. Biarkan kepala anda menggantung lemas dan condong kedepan dan
3
biarkan lengan dan tangan anda terkulai di sisi tubuh anda (Mongan,
2007: 135).
c. Visualisasi
d. Pendalaman
relaksasi ke suatu titik dimana tubuh sang ibu lemas secara total dan ia
Seorang ibu sering kali tetap berada dalam situasi mendalam ini selagi ia
muncul.
anda lemas, itu berarti anda siap untuk melangkah maju (Mongan, 2007:
153).
4. Melatih hypnobirthing
(2007: 74), Latihan relaksasi hypnobirthing dapat dimulai kapan saja oleh ibu
Namun akan sangat baik jika latihan dimulai sejak trimester pertama
pembimbing atau ahli hipnoterapi untuk bisa berlatih. Satu-satunya yang kita
Kontraksi adalah hal alami yang pasti terjadi selama persalinan. Namun,
hypnobirthing mampu membuat ibu tetap rileks dan tidak panik sehingga
tanpa terasa nyeri proses kelahiran berjalan lancar dan tiba-tiba saja tangis
pada ibu yaitu endorfin. Endorfin inilah yang nantinya akan menggantikan
a. Teknik relaksasi dan hipnosis diri untuk menghilangkan stres dan rasa
hypnobirthing.
lahir. Kemampuan ini bisa diperoleh lewat praktik dan latihan konsentrasi.
Latihan hypnobirthing dapat dilakukan satu atau dua hari sekali, selama
lebih kurang sepuluh menit. Salah satu pilihan waktu yang tersedia adalah
persalinan tersebut sebagai suatu proses alami yang indah dan berkesan,
Jangan pernah berfikir proses ini sebagai kerja keras. Yakinlah bahwa ibu
mampu menjalani proses tersebut dengan tangan terbuka, senyuman dan rasa
bahagia. Yakinlah bahwa bayi anda akan lahir dengan sehat, ibu tetap sehat
dan proses kelahiran itu berjalan dengan tenang, cepat, dan lancar.
tersebut adalah terprogram di dalam benak ibu sehingga jiwa ibu merasa
tenang. Ibu akan merasa damai, tidak mudah emosi, dan menjadi lebih
3
antusias menyambut kelahiran sang bayi. Sejalan dengan itu, otot-otot tubuh
jadi tidak begitu tegang saat persalinan belangsung sehingga ibu hanya
merasakan nyeri yang paling minimal atau bahkan tidak merasa sakit sama
sekali. Karena terprogramya pikiran ibu untuk tidak panik dan tidak tegang
keadaan normal dan siap beraktivitas, atau tidurlah jika ibu melakukan
latihan sebelum tidur. Dengan cara ini, setiap hari ibu akan merasa lebih
saat pembukaan leher rahim dan penarikan otot-otot dinding rahim terjadi,
dan saat kepala bayi mulai turun menuju jalan lahir, sebelum akhirnya
melihat dunia.
pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, ibu harus tetap sadar pada saat
melakukan semua itu. Tetapi yang ibu lakukan tidak terlalu dipikirkan
secara teratur untuk menyesuaikan diri dengan kontraksi. Nikmati proses ini
sehingga tenaga sang ibu tidak terbuang percuma dan ibu bisa tetap
F. Penelitian Terkait
wawancara, metode yang digunakan untuk analisa data yaitu metode Coalizzi.
Hasil penelitian tersebut adalah sebagian besar ibu yang mengalami persalinan
dengan cara metode hypnobirthing tidak merasakan sakit karena tidak ada robekan
pada jalan lahir maupun luka episiotomi, sehingga ibu yang setelah melahirkan
waktu penelitian. Penelitian kali ini dilakukan di Cilacap. Penelitian ini bersifat
3
BAB III
KERANGKA KERJA
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitin-penelitian yang akan
dilakukan (Notoatmodjo, 2002: 69). Pada penelitian ini terdiri dari tiga konsep.
Konsep yang diajukan dalam kerangka kerja penelitian, yaitu konsep persalinan
normal pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa
skala nyeri
tanpa
hypnobirthing
Gambar 3.1: Skema dan konsep penelitian perbedaan tingkat nyeri pada
persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang
dilakukan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada
nullipara.
37
3
5. Hipotesis Perbedaan
Sebagai pedoman kerja yang dijadikan arah dalam menetapkan
A. Definisi Operasional
dependent.
4
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel tentang perbedaan tingkat nyeri pada
persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan
hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada nullipara.
Definisi
No Variabel Cara ukur Hasil ukur Skala
Operasional
1. Persalinan Suatu metode, Menggunakan Skala tingkat Rasio
normal dimana ibu lembar nyeri yang
pervaginam pada observasi dilakukan
kala I fase persalinan tingkat nyeri tindakan
aktif yang normal berdasarkan hypnobirthing
dilakukan pervaginam Wong Beker 0 : tidak sakit
hypnobirthi kala I fase FALES Pain 1 : sedikit sakit
ng pada aktif di Rating Scale 2 : lebih sakit
nullipara. bimbing yang terdiri 3 : lebih sakit lagi
dengan teknik dari 6 ekspresi 4 : jauh lebih
relaksasi untuk wajah yang sakit
mengurangi mengandung 5 : benar-benar
rasa nyeri dan skala nyeri sakit
robekan pada 0-5.
perineum.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(X) yang diikuti dengan pengukuran kedua atau observasi (2). Hasil observasi ini
kontrol yang tidak menerima program atau intervensi (Notoatmodjo, 2002: 164-
165).
Perlakuan Postes
Kelompok eksperimen
X 02 (a)
02 (b)
Kelompok kontrol
4
Keterangan:
41
X : perlakuan
1. Waktu
Waktu
No. Kegiatan
Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nof Des Jan Feb Mar
1 Persiapan/
Perencanaan
2 Pembuatan
Proposal
3 Ujian
Proposal
4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Pengolahan/
Analisa Data
6 Ujian
Hasil
7 Penulisan
Hasil
2. Tempat
1. Populasi
2002: 79). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh persalinan normal
2. Sampel
populasi yang menjadi sasaran penelitian (Azwar, 2003: 75). Syarat pokok
tanpa hypnobirthing jadi total semua klien selama dua bulan ada 48 klienm
hypnobirthing.
hypnobirthing
3. Batasan Masalah
sampel untuk penelitian eksperiman adalah 10 sampai 20. Agar sampel dapat
eksklusi.
a. Kriteria inklusi
TANTRI Cilacap.
b. Kriteria eksklusi
D. Etika Penelitian
rumah bersalin TANTRI Cilacap selaku pimpinan dari rumah bersalin tersebut.
Prinsip etika dalam penelitian atau pengumpulan data secara umum dapat
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-
1. Prinsip manfaat
apapun.
a. Hak untuk ikut atau tidak ikut menjadi responden atau subjek penelitian
penelitian ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apa pun atau akan berakibat
full disclosure)
c. Informed consent
3. Prinsip keadilan
2. Setelah peneliti mendapatkan ijin dari kepala ruang rumah bersalin TANTRI,
maka peneliti mulai meneliti ibu yang menjalani persalinan sesuai dengan
kriteria inklusi.
menjadi responden.
5. Lembar observasi siap dicocokkan pada ibu yang menjalani persalinan untuk
6. Untuk mengukur skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif yang dilakukan
7. Untuk mengukur skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif tanpa
dianjurkan tiap kontraksi mulai ibu disuruh mengejan dilakukan terus pada
waktu kontraksi sampai akhirnya bayi lahir (pada pembukaan 9-10 ibu
F. Instrumen/Alat Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat untuk memperoleh data dari suatu
1. Lembar observasi
Lembar observasi berisi identitas responden yang meliputi nama, umur, GPA,
nyeri.
2. Lembar persetujuan
G. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
berbentuk angka atau bilangan. Hal ini mempermuda pada saat analisa
c. Processing
d. Cleaning
2. Analisa Data
a. Analisa univariat
Analisa ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. pada
b. Analisa bivariat
Analisa ini dilakukan untuk melihat dua variabel yang diduga ada
karakteristik data tersebut maka uji statistik menggunakan uji beda dua
Bentuk rumus dari korelasi uji T untuk varian yang sama adalah :
Keterangan :
Nilai α (alpha) yang sering di gunakan adalah 10%, 5%, atau 1%. Untuk
BAB V
A. Hasil Penelitian
Rumah bersalin TANTRI Cilacap adalah rumah bersalin yang terdiri dari 5
kamar dan tempat tidur sebanyak 9 tempat tidur. Penelitian ini dimulai tanggal
52
5
data distribusi responden berdasarkan umur antara lain yang mengalami proses
dan tanpa hypnobirthing pada nullipara paling banyak berumur 26 tahun dengan
Tabel 5.2 Statistik umur proses yang dilakukan hynobirthing dan tanpa
hynobirthing pada nullipara di rumah bersalin TANTRI Cilacap
tahun 2009.
responden dengan nilai 25,63, median dengan nilai 26,00 dengan standar deviasi
nilai 2,059. Nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 11. Dari hasil estimasi interval
dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata umur adalah dengan nilai
perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase aktif
1. Analisa Univariat
normal pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa
hypnobirthing
sedikit sakit.
5
0,00 dengan standar deviasi nilai 0,598. Nilai terendah 0 dan nilai
lebih sakit lagi, dan selebihnya (20,0%) merasakan jauh lebih sakit.
5
tanpa hypnobirthing dengan nilai 4,50, median dengan nilai 5,00 dengan
standar deviasi nilai 0,761. Nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 5. dari
-3,662.
2. Analisa Bivariat
nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan
standar deviasi 0,761. hasil uji stastitik didapatkan nilai P value: (0,000),
dapatkan nilai P value (0,000) < α (0,05) sehingga H nol ditolak. Maka
2009.
1. Keterbatasan penelitian
yang berisi nama, umur, alamat, dan penilaian derajat nyeri. Pengambilan
data tingkat nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang
berisi tentang skala nyeri (Wong Bakker FACES Paint Rating Scale) pada
dilakukan pada saat kala I fase aktif sampai persalinan selesai, dengan cara
kepada ibu pelaksanaan ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga
yaitu analog visual yang terdiri dari sebuah garis horizontal yang dibagi
2. Pembahasan penelitian
responden.
sebanyak 65.0%, sedikit sakit 30.0%, dan lebih sakit hanya 5.0%. hal ini
munculnya sugesti positif, perasaan tenang dan relaks. Saat kondisi tenang
dan relaks otomatis hormon endorphin yang mengurangi rasa sakit. Latihan
hypnobirthing dapat dimulai kapan saja oleh ibu hamil, umumnya latihan
dimulai pada bulan ketujuh pada masa kehamilan, namun akan sangat baik
5
kemantapan hati maka proses persalinan akan berjalan lancar, alami dan
tulang belakang, dan tulang pubik menerima tekanan kuat dari rahim selain
sakit akibat kontraksi, sakit lainya terjadi saat kepala bayi mulai muncul ke
karena ibu cemas, tegang, takut dan stress (Danuatmdja & Melliasari,
2006: 9).
waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus yang teratur, makin
lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran
darah lendir yang bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu
darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai
pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena
fase, yaitu:
sembilan cm.
lengkap
ostium uteri internum akan membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan
rektum, tulang belakang dan tulang pubik menerima tekanan kuat dari
rahm selain sakit akibat kontraksi, sakit lainya terjadi saat kepala bayi
6
perinium yang disebabkan karena ibu cemas, tegang, takut dan stress.
benar-benar sakit. Selain sakit akibat kontraksi sakit lainya terjadi saat
terentang sangat kencang akibat kepala bayi yang mendorong terbuka. Ibu
perinium karena cemas, tegang, takut, dan stress pada waktu melahirkan
dan faktor-faktor fisik dan psikologi juga bisa mempengaruhi rasa sakit.
sebesar 0,000 < α 0,05 dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rata-
I fase aktif yang dilakukan hypnobirthing tidak merasakan sakit, hal ini
perasaan tenang, dan relaks dengan kondisi tenang dan relaks otomatis otak
akan mengalirkan hormone endorphin dan pada saat bayi keluar tidak akan
BAB VI
Pada bab ini akan dijelaskan beberapa simpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian serta saran yang dapat dikemukakan yang mendukung tujuan penelitian.
A. Kesimpulan
fase aktif tanpa hypnobirthing pada nullipara tidak dapat mengatasi nyeri
B. Saran
skala nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase aktif yang dilakukan
dapat dilakukan untuk dapat mengatasi nyeri persalinan normal pervaginam kala
1. Bagi peneliti
2. Bagi institusi
hypnobirthing.
menerapkan tentang cara mengatasi nyeri pada ibu bersalin. Selain itu tenaga
4. Bagi masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Alinul H. Azis. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmah. Salemba:
Jakarta.
Andriana, E. 2007. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.
Danuatmadja, B & Meillasari, M. 2006. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Puspa
Swara: Jakarta.
Harry, O & William. 2003. Patologi dan Fisiologi Persalinan. Esentika Medical:
Jakarta.
Helen, V & Kriebs, M; & Carolyn, L. Buku Ajar Asuhan Kebidanan E/4, Volume 2.
EGC: Jakarta.
Mongan, F. 2007. Hypnobirthing. The Morgan Method. Buana Ilmu Popular: Jakarta.
6
Perry; & Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan
Praktik. Edisi 4. EGC: Jakarta.
Sabri, L & Hastono, S. 1999. Modul (MA 2600) Biostatistik & Statistik Kesehatan.
FKM: UI.
Panduan Hypnobirthing
1. Saat anda telah menjalani proses awal kontraksi, selalu ingat untuk berdoa
dan berniat. Serahkan semuanya pada Tuhan dan tenangkan pikiran anda.
waktu yang cukup lama, sekitar setiap 15-30 menit sekali. Namun, anda
ini untuk berelaksasi dan menenangkan pikiran. Siapkah mental dan fisik
tetapi kali ini ucapkan kalimat yang berbeda. Misalkan: “ sebentar lagi
Biarkan aku tersadar dan mengingat seluruh proses kelahiran ini… aku
tenang dan rileks selama proses kelahiran ini berlangsung…” Atau anda
4. Saat kontraksi makin kuat dan makin sering, gunakan teknik pernapasan
dan ucapkan kalimat lain. Misalkan, “ aku bisa melewati nyeri kontraksi
ini … sama seperti cara ibuku melahirkan aku kedunia… aku melewati
5. Jika anda dapat merasa rileks saat kontraksi, dan mungkin anda merasa
benak anda. Jika anda bisa tidur nyenyak, itu sangat bagus karena itu
6. Jika anda ingin tetap berada pada kondisi rileks yang mandalam disela-
sela kontraksi, pejamkan terus mata anda walaupun anda tetap sadar akan
keadaan sekeliling.
7. Posisikan ujung lidah anda dibalik gigi atas dan tempelkan ke langit-
langit mulut. Posisikan ini akan membuat rahang anda rileks sehingga
mulut juga tidak akan tegang, ingatlah bahwa rahang dan mulut yang
keinginan yang kuat untuk mengejan. Tahanlah karena jika anda paksakan
untuk mengejan, itu dapat merobek vagina anda. Tahanlah keinginan itu
afirmasi anda.
10. Saat anda telah disiapkan untuk proses kelahiran, ucapkan niat dan do’a
11. Bukalah mata anda. Jangan tutup mata saat hendak melahirkan. Menutup
12. Diiringi dengan nafas yang teratur, rasakan baik-baik saat kontraksi
13. Rasakan sensasi saat mengejan, yakni ketika puncak kepala bayi anda
mulai muncul diliang vagina tariklah nafas panjang saat kontraksi hilang
keluar, mulai bagian kepala, pundak, badan dan tangan, lalu kakinya.
kepala bayi sudah keluar, anda tidak perlu mengejan sekuat sebelumnya.
14. Hembuskan napas panjang saat anda merasa bayi anda sudah keluar
Nama :
Umur :
Alamat:
1. Berikan tanda pada skala nyeri wong baker FACES pain rating scale
Skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif yang dilakukan hypnobirthing.
2. Tingkat nyeri menurut skala intensitas nyeri Wong Baker FACES Pain rating
scale, penilaian derajat nyerinya adalah.
1. Berikan tanda pada skala nyeri wong baker FACES pain rating scale
2. Tingkat nyeri menurut skala intensitas nyeri Wong Baker FACES Pain rating
scale, penilaian derajat nyerinya adalah.
Tanpa hypnobirthing
Dilakukan hypnobirthing
Group Statistics
Std. Error
HYPNOBRT N Mean Std. Deviation Mean
NYERI yang
dilakukan 20 .40 .598 .134
hypnobirthing
tanpa
20 4.50 .761 .170
hypnobirthing
Lower Upper
NYERI Equal
variances 1.629 .210 -18.944 38 .000 -4.10 .216 -4.538 -3.662
assumed
Equal
variances
-18.944 35.996 .000 -4.10 .216 -4.539 -3.661
not
assumed
7
Statistics
UMUR
N Valid 40
Missing 0
Mean 25.63
Median 26.00
Mode 26
Std. Deviation 2.059
Skewness -.021
Std. Error of Skewness .374
Kurtosis -.297
Std. Error of Kurtosis .733
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 1 2.5 2.5 2.5
22 1 2.5 2.5 5.0
23 5 12.5 12.5 17.5
24 5 12.5 12.5 30.0
25 5 12.5 12.5 42.5
26 11 27.5 27.5 70.0
27 5 12.5 12.5 82.5
28 3 7.5 7.5 90.0
29 3 7.5 7.5 97.5
30 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
7
Dengan hormat,
Nim : 05.0023.S
“Perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal pervaginam kala I fase aktif
rumah bersalin TANTRI Cilacap” guna untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Untuk itu peneliti akan melihat ekspresi wajah responden yang mengalami nyeri,
dengan skala nyeri Wong Beker FALES Pain Rating Scale. Kesediaan ibu untuk
bagi peneliti.
Hormat kami,
peneliti
7
Nama :
Umum :
Setelah memahami isi penjelasan yang telah disampaikan, saya bersedia dan turut
Pekalongan yang bernama Laely Ria Adkhaini dengan judul “Perbedaan tingkat
TANTRI Cilacap”.
Saya memahami bahwa peneliti ini tidak akan merugikan saya, karena itu saya
Pekalongan, 2009.
Responden,
( )