Professional Documents
Culture Documents
MOTOR AC
Siemens Technical Education Program
Menggambar torsi awal, torsi percepatan, torsi breakdown, dan torsi beban
penuh pada kurva torsi NEMA.
Pengetahuan ini akan membantu Anda mengenal lebih baik aplikasi pelanggan.
Sebagai tambahan, Anda akan lebih mampu menjelaskan produk pada
pelanggan dan menentukan perbedaan penting antar produk. Anda harus
menyelesaikan Dasar-dasar Kelistrikan sebelum mencoba Dasar-dasar Motor
AC. Pemahaman banyak konsep yang tercakup dalam Dasar-dasar Kelistrikan
dibutuhkan dalam Dasar-dasar Motor AC.
Siemens adalah merek dagang dari Siemens AG. Nama produk yang disebutkan
bisa merupakan merek dagang atau merek dagang terdaftar dari perusahaan
terkait. Spesifikasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.
NEMA® adalah merek dagang terdaftar dan merek layanan National Electrical
Manufacturers Association, Rosslyn, VA 22209.
Sebuah motor AC bisa merupakan bagian dari suatu pompa atau kipas atau
terhubung dengan suatu bentuk lain peralatan mekanis seperti winder, conveyor,
atau mixer. Siemens membuat banyak jenis motor AC. Selain menyediakan
informasi mendasar tentang motor AC secara umum, kursus ini juga memuat
tinjauan tentang motor-motor AC Siemens.
Motor NEMA
Selain membuat motor NEMA, Siemens juga membuat motor yang lebih besar
dari ukuran bingkai NEMA paling besar. Motor-motor ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan aplikasi tertentu dan biasa disebut sebagai motor NEMA atas.
Motor IEC
Gaya
Dalam istilah sederhana, gaya adalah dorongan atau tarikan. Gaya mungkin
disebabkan oleh elektromagnetisme, gravitasi, atau beberapa cara fisika.
Gaya Total
Gaya total adalah jumlah vektor seluruh gaya yang bekerja pada suatu objek,
termasuk gaya gesek dan gravitasi. Jika diterapkan dalam arah yang sama,
gaya-gaya dijumlahkan. Sebagai contoh, jika dua gaya 10 pound diterapkan
dalam arah yang sama, gaya total akan sebesar 20 pound.
Jika gaya 10 pound diterapkan dalam suatu arah dan gaya 5 pound diterapkan
dalam arah yang berlawanan, gaya total akan sebesar 5 pound dan objek akan
bergerak dalam arah gaya yang lebih besar.
Jika gaya 10 pound diterapkan dengan sama dalam kedua arah yang
berlawanan, gaya total akan sebesar nol dan objek tidak akan bergerak.
Torsi
Torsi adalah gaya pelintir atau putar yang menyebabkan objek berotasi. Sebagai
contoh, gaya yang diterapkan pada ujung suatu tuas akan menyebabkan efek
berputar atau torsi pada titik tumpu.
Torsi (τ) adalah hasil kali gaya dan radius (jarak tuas).
τ = Gaya x Radius
Dalam sistem pengukuran Inggris, torsi diukur dalam pound-feet (lb-ft) atau
pound-inches (lb-in). Sebagai contoh, jika gaya 10 lbs diterapkan pada tuas
sepanjang 1 foot, torsi hasilnya adalah 10 lb-ft.
Objek bergerak memerlukan waktu untuk menempuh suatu jarak. Laju adalah
perbandingan jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut.
Jarak
Laju
Waktu
Laju Lurus
Laju lurus adalah laju yang digunakan suatu benda untuk menjalani jarak
tertentu. Laju linear dinyatakan dalam satuan jarak dibagi satuan waktu.
Misalnya mil per jam atau meter per detik (m/s). Karena itu, jika diperlukan waktu
2 detik untuk menempuh 40 meter, maka lajunya adalah 20 m/s.
Laju sudut suatu benda menentukan seberapa jauh yang dibutuhkan suatu
benda untuk berputar pada jarak sudut tertentu. Laju sudut seringkali dinyatakan
dalam putaran per menit (RPM, revolution per minute). Sebagai contoh, suatu
benda yang melakukan sepuluh putaran penuh dalam satu menit memiliki laju 10
RPM.
Gerak Putar
Percepatan
Kelembaman
Sebagai contoh, perhatikan suatu mesin yang membuka suatu gulungan kertas
yang besar. Jika gulungan tidak bergerak, diperlukan gaya untuk mengatasi
kelembaman dan mulai menggerakan gulungan. Begitu bergerak, diperlukan
gaya untuk membalikkan arah untuk memberhentikan gulungan.
Gesekan
Gesekan terjadi ketika benda-benda bersentuhan satu sama lain. Seperti kita
semua ketahui, ketika kita mencoba menggerakkan benda pada permukaan
benda lain, gesekan meningkatkan gaya yang harus kita terapkan. Gesekan
merupakan salah satu penyebab utama hilangnya energi dalam mesin.
Usaha
Daya
Besaran lain yang sering digunakan adalah daya. Daya adalah tingkat
melakukan usaha atau jumlah usaha yang dilakukan dalam suatu jangka waktu.
Gaya Jarak
Daya
Waktu
Usaha
Daya
Waktu
Tenaga Kuda
Daya dapat dinyatakan dalam foot-pounds per detik, tetapi sering dinyatakan
dalam tenaga kuda. Satuan ini didefinisikan pada abad ke-18 oleh James Watt.
Watt menjual mesin uap dan ditanya berapa banyak kuda yang akan digantikan
oleh satu mesin uap. Ia mengatur agar kuda berjalan mengelilingi roda yang
mengangkat suatu beban. Ia menemukan bahwa rata-rata kuda melakukan
usaha 550 foot-pounds per detik. Karenanya, satu tenaga kuda sama dengan
550 foot-pounds per detik atau 33 000 foot-pound per menit.
Ketika menerapkan konsep tenaga kuda pada motor, adalah bermanfaat untuk
menentukan jumlah tenaga kuda untuk jumlah torsi dan laju yang diberikan. Jika
torsi dinyatakan dalam lb-ft dan laju dinyatakan dalam RPM, rumus berikut dapat
digunakan untuk menghitung tenaga kuda (HP, horse power). Perhatikan bahwa
peningkatan torsi, laju, atau keduanya meningkatkan tenaga kuda.
Ulangan 1
1. Jika gaya 20 pound diterapakan dalam satu arah dan gaya 5 pound
diterapkan dalam arah berlawanan, gaya totalnya adalah ___ pounds.
5. _________ sama dengan jarak yang ditempuh dibagi waktu yang dilalui.
Inti Stator
Stator adalah bagian diam dari sirkuit elektromagnetis motor. Inti stator terbuat
dari banyak lembaran logam tipis, yang disebut laminasi. Laminasi digunakan
untuk mengurangi kehilangan energi yang akan terjadi jika inti padat digunakan.
Laminasi Stator
Gulungan Stator
Rotor adalah bagian berputar dari sirkuit elektromagnetis motor. Jenis rotor yang
paling umum digunakan dalam motor induksi tiga fase adalah rotor sangkar
tupai. Jenis konstruksi rotor lain dibahas kemudian dalam kursus ini. Rotor
sangkar tupai disebut seperti ini karena konstruksinya menyerupai roda latih
berputar yang biasa ditemukan dalam sangkar binatang peliharaan.
Rotor
Inti rotor sangkar tupai dibuat dengan menumpuk laminasi baja tipis yang
membentuk tabung.
Laminasi Rotor
Selubung
Selubung terdiri dari bingkai (atau gandar) dan dua tutup ujung (atau rumah
bearing). Stator didudukkan di dalam bingkai. Rotor dipasang dalam stator di
ruang yang tepat untuknya dengan sedikit celah udara memisahkannya dari
stator. Tidak ada sambungan fisik langsung antara rotor dan stator.
Selubung melindungi bagian dalam motor dari air dan unsur lingkungan lainnya.
Tingkat perlindungan tergantung pada jenis selubung. Jenis selubung dibahas
belakangan dalam kursus ini.
A. _________
B. _________
C. _________
4. Rotor _________ adalah jenis rotor yang paling umum digunakan dalam
motor AC tiga fase.
5. _________ melindungi bagian dalam motor dari air dan unsur lingkungan
lain.
Magnetisme
Prinsip magnetisme memainkan peran penting dalam operasi motor AC.
Karenanya, untuk memahami motor, Anda harus memahami magnet.
Untuk mengawali, semua magnet memiliki dua ciri. Ia menarik benda berbahan
besi dan baja, dan ia berinteraksi dengan magnet lain. Fakta yang disebut
terakhir dijelaskan dengan cara jarum kompas mensejajarkan dirinya dengan
medan magnet Bumi.
Gaya yang menarik objek besi atau baja memiliki garis medan magnet yang
kontinu, disebut garis flux, yang berjalan melalui magnet, keluar dari kutub
utara, dan kembali ke melalui kutub selatan. Meskipun garis-garis flux ini tidak
terlihat, pengaruh medan magnet dapat dibuat terlihat. Sebagai contoh, jika
selembar kertas ditempatkan di atas magnet dan bubuk besi disebarkan di atas
kertas, bubuk besi menempatkan dirinya sendiri sepanjang garis flux yang tak
tampak tersebut.
Kutub-kutub Tak Sejenis Saling Menarik
Akan tetapi, jika kutub sejenis dari dua magnet didekatkan satu sama lain, garis
flux mendorong magnet-magnet tersebut saling menjauh. Ringkasnya, kutub-
kutub tak sejenis saling menarik dan kutub-kutub sejenis saling menolak.
Aksi tarik-menarik dan tolak-menolak medan magnet merupakan hal penting
dalam operasi motor AC, tetapi motor AC menggunakan elektromagnetisme.
Elektromagnetisme
Ketika arus mengalir melalui konduktor, dihasilkan medan magnet di sekeliling
konduktor. Kekuatan medan magnet sebanding dengan besarnya arus.
Elektromagnet
Besi menghantarkan flux magnet lebih mudah daripada udara. Jika konduktur
terinsulasi digulung di sekeliling inti besi, medan magnet yang lebih kuat
dihasilkan untuk arus bertingkat sama.
Banyaknya Putaran
Medan magnet dari suatu elektromagnet memiliki ciri yang sama dengan magnet
alam, termasuk kutub utara dan selatan. Akan tetapi, ketika arah aliran arus
melalui elektromagnet berubah, polaritas elektromagnet juga berubah.
Pada saat 1, tidak ada aliran arus, dan tidak ada medan magnet yang dihasilkan.
Pada saat 2, arus mengalir dalam arah positif, dan medan magnet membesar di
sekeliling elektromagnet. Perhatikan bahwa kutub selatan ada di atas dan kutub
utara di bawah. Pada saat 3, aliran arus berada dalam puncak nilai positif, dan
kekuatan medan magnet juga memuncak. Pada saat 4, aliran arus menurun, dan
medan magnet mulai menghilang.
Pada saat 5, tidak ada arus mengalir dan tidak ada medan magnet yang
dihasilkan. Pada saat 6, arus meningkat dalam arah negatif. Perhatikan bahwa
polaritas medan elektromagnet telah berubah. Kutub utara sekarang ada di atas,
dan kutub selatan ada di bawah. Paruh negatif siklus ini berlanjut melalui saat 7
dan 8, kembali ke nol pada saat 9. Untuk sumber daya 60 Hz, proses ini
berulang 60 kali dalam satu detik.
Tegangan Induksi
Dalam contoh sebelumnya, koil tersambung langsung pada sumber daya. Akan
tetapi, tegangan dapat diinduksi sepanjang konduktor dengan hanya
menggerakkannya melalui medan magnet. Efek yang sama ditimbulkan ketika
konduktor menghadapi medan magnet yang berubah. Prinsip listrik ini bersifat
kritis pada operasi motor induksi AC.
Akan tetapi perlu dicatat bahwa polaritas medan magnet yang terinduksi dalam
elektromagnet atas merupakan kebalikan polaritas medan magnet dalam
elektromagnet bawah. Karena kutub yang berlawanan saling menarik, kedua
elektromagnet saling menarik tiap kali flux membesar. Apabila dimungkinkan
untuk menggerakkan elektromagnet bawah, dan medan magnet cukup besar,
elektromagnet atas akan terseret bersamanya.
Ulangan 3
A. _________
B. _________
C. _________
D. _________
Dengan kata lain, koil untuk masing-masing fase digulung sedemikian rupa
sehingga, ketika arus mengalir, satu gulungan merupakan kutub utara dan yang
lain kutub selatan. Sebagai contoh, jika A1 adalah kutub utara, A2 adalah kutub
selatan, dan ketika arus berbalik arah, polaritas kedua gulungan juga berbalik.
Stator dihubungkan pada suatu sumber daya AC tiga fase. Ilustrasi berikut
memperlihatkan gulungan A1 dan A2 dihubungkan pada fase A sumber daya.
Ketika hubungan selesai, B1 dan B2 akan dihubungkan pada fase B, dan C1 dan
C2 akan dihubungkan pada fase C.
Seperti yang diperlihatkan ilustrasi di bawah, koil A1, B1, dan C1 terpisah 120°.
Perhatikan bahwa gulungan A2, B2, dan C2 juga terpisah 120°. Hal ini sesuai
dengan terpisahnya masing-masing fase listrik sebesar 120°. Karena masing-
masing gulungan fase memiliki dua kutub, ini dinamakan stator dua kutub.
Ketika tegangan AC diterapkan pada stator, medan magnet muncul pada satu
set koil fase tergantung pada arah aliran arus. Rujuk tabel berikut sambil
membaca penjelasan bagaimana medan magnet putar muncul. Tabel ini
mengasumsikan bahwa aliran arus positif dalam gulungan A1, B1 atau C1
menghasilkan kutub utara.
Dalam ilustrasi berikut, saat mulai telah dipilih selama fase A tidak memiliki aliran
arus dan koil terkait tidak memiliki medan magnet. Fase B memiliki aliran arus
dalam arah negatif dan fase C memiliki aliran arus dalam arah positif.
Berdasarkan tabel terdahulu, B1 dan C2 adalah kutub selatan serta B2 dan C1
adalah kutub utara. Garis flux magnet meninggalkan kutub utara B2 dan
memasuki kutub selatan terdekat, C2. Garis flux magnet juga meninggalkan
kutub utara C1 dan memasuki kutub selatan terdekat, B1. Jumlah vektor medan-
medan magnet ditunjukkan oleh tanda panah.
Saat 1
Pada saat 2, fase B tidak memiliki aliran arus dan gulungan B1 dan B2 tidak
memiliki medan magnet. Arus dalam fase A mengalir dalam arah positif, tetapi
arus fase C sekarang mengalir dalam arah negatif. Vektor medan magnet
resultan telah berputar 60° lagi.
Putaran 360°
Dia akhir enam selang waktu seperti di atas, medan magnet telah berotasi satu
putaran penuh atau 360°. Proses ini berulang 60 kali dalam satu detik untuk
sumber daya 60 Hz.
Laju Sinkron
Laju medan magnet putar disebut laju sinkron (Ns) motor. Laju sinkron sama
dengan 120 kali frekuensi (F) dibagi banyaknya kutub motor (P).
Laju sinkron motor dua kutub yang beroperasi pada 60 Hz, misalnya, adalah
3600 RPM.
120F 120 60
Ns Ns Ns 3600 RPM
P 2
Laju sinkron turun ketika banyaknya kutub naik. Tabel berikut memperlihatkan
laju sinkron pada 60 Hz untuk beberapa nilai banyaknya kutub yang berbeda.
Untuk melihat bagaimana rotor bekerja, magnet yang didudukkan pada poros
dapat menggantikan rotor sangkar tupai. Ketika gulungan stator diberi energi,
medan magnet putar berjalan. Magnet memiliki medan magnet sendiri yang
berinteraksi dengan medan magnet putar dari stator. Kutub utara medan magnet
putar menarik kutub selatan magnet, dan kutub selatan magnet putar menarik
kutub utara magnet. Ketika medan magnet berputar, magnet ikut terseret. Motor
AC yang menggunakan magnet permanen untuk rotor disebut motor sinkron
magnet permanen. Istilah sinkron bermakna bahwa putaran rotor tersinkronisasi
dengan medan magnet, dan laju rotor sama dengan laju sinkron motor.
Alih-alih rotor magnet permanen, motor induksi sangkar tupai menginduksi arus
dalam rotornya, menciptakan elektromagnet. Seperti diperlihatkan ilustrasi
berikut, ketika arus mengalir dalam gulungan stator, medan elektromagnet
menciptakan potongan melewati batang rotor terdekat.
Ketika suatu konduktor seperti batang rotor melalui medan magnet, tegangan
(emf) terinduksi dalam konduktor. Tegangan induksi menyebabkan arus mengalir
melalui konduktor. Dalam rotor sangkar tupai, arus mengalir melalui batang rotor
dan sekitar lingkaran ujung dan menghasilkan medan magnet di sekitar masing-
masing batang rotor.
Karena gulungan stator terhubung dengan sumber AC, arus yang terinduksi
dalam batang rotor berubah terus-menerus dan rotor sangkar tupai menjadi
elektromagnet dengan kutub utara dan selatan terus-menerus bergatian.
Di setiap titik waktu yang ditentukan, medan magnet untuk gulungan stator
memberikan gaya tarik dan tolak terhadap batang-batang rotor. Hal ini
menyebabkan rotor berputar, tetapi tidak tepat pada laju sinkron motor.
Slip
Untuk motor induksi AC tiga fase, medan magnet putar harus berputar lebih
cepat daripada rotor untuk menginduksikan arus dalam rotor. Ketika daya
pertama kali diterapkan pada motor dengan rotor dalam keadaan berhenti,
selisih laju berada dalam nilai maksimal dan sejumlah besar arus diinduksikan
dalam rotor.
Setelah rotor berjalan cukup lama untuk mencapai laju operasi, selisih laju antara
laju sinkron medan magnet putar dengan laju rotor menjadi jauh lebih kecil.
Selisih laju ini dinamakan slip. Slip diperlukan untuk menghasilkan torsi. Slip
juga dipengaruhi oleh beban. Peningkatan beban menyebabkan rotor melambat,
meningkatkan slip. Penurunan beban menyebabkan rotor mengalami
percepatan, mengurangi slip. Slip dinyatakan dalam persen dan dapat dihitung
menggunakan rumus berikut.
NS NR
% Slip 100
NS
Sebagai contoh, motor empat kutub yang beroperasi pada 60 Hz memiliki laju
sinkron (NS) 1800 RPM. Apabila laju rotor (NR) pada beban penuh adalah 1765
RPM, maka slip beban penuhnya adalah 1.9%.
1800 1765
% Slip 100
1800
% Slip 1.9 %
Sampai titik ini, pembahasan masih berkisar pada rotor sangkar tupai yang
memang lebih umum. Jenis lain dari motor induksi tiga fase adalah motor rotor
gulung. Perbedaan utama antara motor rotor gulung dengan motor sangkar
tupai adalah bahwa konduktor rotor gulung terdiri dari gulungan koil, bukannya
batangan. Koil ini dihubungkan pada resistor variable luar melalui cincin slip dan
penggesek. Medan magnet putar menginduksi tegangan dalam gulungan rotor.
Peningkatan resistans gulungan rotor menyebabkan berkurangnya arus mengalir
dalam gulungan rotor, menurunkan laju rotor. Penurunan resitans menyebabkan
lebih banyak arus mengalir, meningkatkan laju rotor.
Motor Sinkron
Jenis lain motor AC tiga fase adalah motor sinkron. Motor sinkron bukanlah
motor induksi. Salah satu jenis motor sinkron dibangun ada miripnya dengan
rotor sangkar tupai. Sebagai tambahan terhadap batang rotor, gulungan koil juga
digunakan. Gulungan koil dihubungkan dengan sumber arus DC dengan cincin
slip dan penggesek.
Ketika motor dinyalakan, daya AC diterapkan pada stator, dan motor sinkron
memulai seperti rotor sangkar tupai. Daya DC diterapkan pada koil rotor setelah
percepatan motor. Hal ini menghasilkan medan magnet tetap yang kuat dalam
rotor, yang mengunci rotor dalam langkah yang sama dengan medan magnet
putar. Karenanya rotor berputar pada laju sinkron. Karenanya pula ini merupakan
motor sinkron.
4. Selisih laju antara laju sinkron dan laju rotor disebut _________.
Pelat nama motor memberikan informasi penting yang dibutuhkan untuk aplikasi
yang benar. Sebagai contoh, ilustrasi berikut memperlihatkan pelat nama suatu
motor AC tiga fase (3 PH) 30 tenaga kuda (H.P.).
Motor Ac dirancang untuk bekerja pada tegangan standard. Motor ini dirancang
untuk diberi daya oleh pasokan 460 V tiga fase. Arus beban penuh
pengenalnya adalah 35.0 amps.
Laju dasar adalah laju (diberikan dalam EPM) di mana motor menghasilkan
tenaga kuda pengenal pada tegangan dan frekuensi pengenal. Laju dasar
merupakan petunjuk seberapa cepat poros keluaran memutarkan peralatan yang
terhubung ketika diberi beban penuh. Motor ini memiliki laju dasar 1765 RPM
pada frekuensi pengenal 60 Hz.
Karena laju sinkron motor 4 kutub yang bekerja pada 60 Hz adalah 1800 RPM,
slip beban penuh dalam kasus ini adalah 1.9%. Apabila motor bekerja kurang
daripada beban penuh, laju keluaran akan sedikit lebih besar daripada laju
dasar.
1800 1765
% Slip 100
1800
% Slip 1.9%
Service Factor
Service factor adalah bilangan yang dikalikan dengan tenaga kuda pengenal
motor untuk menentukan nilai tenaga kuda dimana motor bekerja. Karenanya,
motor yang dirancang untuk bekerja pada atau di bawah tenaga kuda pengenal
pada pelat nama memiliki service factor 1.0.
Beberapa motor dirancang untuk service factor lebih tinggi dari 1.0 sehingga
kadang-kadang dapat melampaui tenaga kuda pengenalnya. Sebagai contoh,
motor ini memiliki service factor 1.15. Motor dengan service factor 1.15 dapat
beroperasi 15% lebih tinggi daripada tenaga kuda pada pelat namanya.
Karenanya motor 30 HP ini dapat beroperasi pada 34.5 HP. Tetap harus diingat
bahwa setiap motor yang beroperasi terus-menerus di atas tenaga kuda
pengenalnya dapat berkurang masa pakainya.
Kelas Insulasi
Suhu sekeliling adalah suhu udara di sekitarnya. Ini juga merupakan suhu
gulungan motor sebelum motor mulai berjalan, dengan asumsi motor
sebelumnya telah berhenti cukup lama. Suhu dalam gulungan motor naik segera
setelah motor mulai dijalankan. Gabungan suhu sekeliling dan kenaikan suhu
yang diperkenankan sama dengan suhu pengenal maksimum gulungan. Jika
motor beroperasi pada suhu gulungan yang lebih tinggi, masa pakai akan
berkurang. Kenaikan suhu operasi sebesar 10°C di atas maksimum yang
diperkenankan dapat memotong perkiraan masa pakai sebesar setengahnya.
Motor dalam contoh ini memiliki insulasi kelas F dan service factor 1.15. Ini
berarti bahwa suhu gulungan diperkenankan naik sampai 155°C dengan
tambahan tenggang hot spot 10°C.
Efisiensi Motor
Efisiensi motor adalah persentase energi yang dipasok pada motor yang diubah
bentuk menjadi energi mekanis pada poros motor ketika motor bekerja secara
continu pada beban penuh dengan menerapkan tegangan pengenal. Karena
efisiensi motor bisa bervariasi antar motor berdesain sama, persentase efisiensi
nominal NEMA pada pelat nama mewakili efisiensi rata-rata untuk banyak motor
berjenis sama. Motor dalam contoh ini memiliki efisiensi nominal NEMA 93.0%.
Baik NEMA maupun Energy Policy Act of 1002 (EPAct) menentukan proses
yang sama untuk menguji efisiensi motor. EPAct juga menentukan persyaratan
efisiensi untuk sekelompok besar motor AC yang dimanufaktur setelah 1007.
Tahun 2001, NEMA memberlakukan kode-kode NEMA Premium untuk motor
AC tiga fase yang bahkan memenuhi standard efisiensi yang lebih tinggi
daripada yang dipersyaratkan oleh EPAct. High Efficent Motors Siemens
memenuhi atau melampaui standard efisiensi EPAct dan motor-motor NEMA
Premium Efficient dengan teknologi rotor tembaga baru kami yang melampaui
standard efisiensi NEMA Premium.
Karakteristik Motor NEMA
Desain Motor Standard
Karena torsi motor berubah terhadap kecepatan, hubungan antara laju dengan
torsi seringkali diperlihatkan dalam suatu grafik, disebut curva laju-torsi. Kurva ini
memperlihatkan torsi motor, sebagai persentase torsi beban-penuh, terhadap
rentang laju penuh motor, yang ditunjukkan sebagai persentase laju sinkronnya.
Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor B NEMA. Motor B NEMA merupakan
motor bertujuan umum dengan laju tunggal yang sesuai untuk aplikasi yang
memerlukan torsi awal dan berjalan yang normal, seperti kipas, pompa, conveyor
beban ringan, dan peralatan mesin.
Dengan menggunakan contoh motor NEMA B 30 HP, 1765 RPM yand dibahas
sebelumnya, torsi beban penuh dapat dihitung dengan mengubah urutan rumus
untuk tenaga kuda.
Torsi Awal, juga disebut sebaga torsi rotor terkunci, adalah torsi yang
dihasilkan motor tiap kali dihidupkan pada tegangan dan frekuensi pengenal.
Ketika tegangan pertama kali diterapkan pada stator motor, ada saat sebelum
rotor berjalan. Pada saat itu, motor NEMA B menghasilkan torsi yang kurang
lebih sama dengan 150% torsi beban penuh. Untuk motor 30 HP, 1765 RPM
yang digunakan dalam contoh ini, itu sama dengan torsi 134.0 lb-ft.
Torsi Pull-Up
Seiring dengan naiknya laju, torsi sedikit turun sampai titik B pada grafik tercapai.
Torsi yang ada pada titik ini disebut torsi pull-up. Untuk motor NEMA B, nilai ini
sedikit rendah daripada torsi awal, tetapi lebih besar daripada torsi beban penuh.
Torsi Breakdown
Seiring dengan berlanjutnya kenaikan laju dari titik B ke titik C, torsi meningkat
sampai nilai maksimum pada sekitar 100% torsi beban penuh. Nilai maksimum
torsi disebut torsi breakdown. Motor HP dalam contoh ini memiliki torsi
breakdown sekitar 178.6 lb-ft.
Torsi Beban Penuh
Torsi menurun dengan cepat ketika laju meningkat melampaui torsi breakdown
sampai mencapai torsi beban penuh pada laju sedikit di bawah 100% laju
sinkron. Torsi beban penuh dihasilkan dengan motor beroperasi pada tegangan,
frekuensi, dan beban pengenal. Motor dalam contoh ini memiliki laju sinkron
1800 RPM dan laju beban penuh 1765 RPM. Karenanya, slipnya adalah 1.9%.
Kurva laju-torsi bermanfaat untuk memahami kinerja motor berbeban. Kurva laju-
torsi berikut memperlihatkan empat contoh beban. Motor ini disesuaikan
ukurannya untuk torsi konstan beban 1 dan torsi variabel beban 1. Pada masing-
masing kasus, motor akan mengalami percepatan sampai laju pengenalnya.
Dengan torsi konstan beban 2, motor tidak memiliki torsi awal yang cukup untuk
memutar rotor. Untuk torsi variabel beban 2, motor tidak dapat mencapai laju
pengenal. Dalam kedua contoh terakhir, motor kemungkinan besar akan
mengalami panas berlebih sampai relay beban berlebih mengalami trip.
Arus Awal dan Arus Beban Penuh
Arus awal, yang juga disebut arus rotor terkunci, adalah arus yang dipasok
pada motor ketika tegangan pengenal pertama kali diterapkan dengan rotor
dalam keadaan diam. Arus beban penuh adalah arus yang dipasok pada motor
dengan tegangan, frekuensi, dan beban pengenal diterapkan dan rotor dalam
keadaan melaju. Untuk motor NEMA B, arus awal biasanya sebesar 600-650%
arus beban penuh. Pengetahuan tentang persyaratan arus untuk motor adalah
kritis untuk aplikasi yang benar untuk peralatan proteksi arus berlebih.
Motor NEMA A
Motor Nema A merupakan desain yang paling tidak umum. Motor NEMA A
memiliki kurva laju-torsi yang serupa dengan motor NEMA B, tetapi biasanya
memiliki arus awal yang lebih besar. Sebagai akibatnya, peralatan proteksi arus
berlebih harus disesuaikan ukurannya untuk menangani arus yang ditingkatkan.
Motor NEMA A biasanya digunakan dalam aplikasi yang sama dengan motor
NEMA B.
Motor NEMA C
Motor NEMA C dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan torsi awal yang
tinggi untuk beban awal yang sukar dihidupkan, seperti conveyor berbeban
berat, crusher dan mixer. Meskipun torsi awalnya tinggi, motor ini memiliki arus
awal yang relatif rendah. Slip dan torsi beban penuh kurang lebih sama dengan
motor NEMA B. Motor NEMA C biasanya merupakan motor berlaju tunggal yang
rentang ukurannya sekitar 5 sampai 200 HP.
Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor NEMA C 30 HP dengan laju beban
penuh 1765 RPM dan torsi beban penuh 89.3 lb-ft. Dalam contoh ini, motor
memiliki torsi awal 214.3 lb-ft, torsi beban penuh 240% dan torsi breakdown 174
lb-ft.
Motor NEMA D
Torsi awal motor NEMA desain D adalah sekitar 280% torsi beban penuh. Hal
ini membuatnya cocok untuk aplikasi yang sangat sukar dihidupkan seperti
punch press atau pompa sumur minyak. Motor NEMA D tidak memiliki torsi
breakdown yang nyata. Setelah dihidupkan, torsi turun sampai torsi beban penuh
tercapai. Slip untuk motor NEMA D berkisar antara 5 sampai 13%.
Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor NEMA D 30 HP dengan lau beban
penuh 1656 RPM dan torsi beban penuh 95.1 lb-ft. Motor ini menghasilkan
sekitar 266.3 lb-ft torsi awal.
Ulangan 5
2. Sebuah motor dengan insulasi Kelas F dan service factor 1.0 memiliki
kenaikan suhu maksimum _________°C ditambah tenggang hotspot
_________°C.
3. Torsi awal motor NEMA B adalah kurang lebih _________% torsi beban
penuh.
4. Nilai torsi maksimum pada kurva laju-torsi motor NEMA B dinamakan torsi
_________.
Faktor-faktor Penurun Rating
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kinerja suatu motor AC. Hal ini harus
dipertimbangkan ketika mengaplikasikan suatu motor.
Variasi Tegangan
Tegangan/Frekuensi
Standard
60 Hz 50 Hz
115 VAC 380 VAC
220 VAC 400 VAC
230 VAC 415 VAC
460 VAC 220/380 VAC
575 VAC
Sedikit variasi dalam pasokan tegangan dapat memiliki pengaruh dramatis pada
kinerja motor. Dalam grafik berikut, sebagai contoh, ketika tegangan 10% di
bawah tegangan pengenal motor, motor memiliki torsi awal yang berkurang 20%.
Tegangan yang berkurang ini dapat menghalangi motor untuk menghidupkan
bebannya atau menjaganya berjalan pada laju pengenal.
Di lain pihak, kenaikan 10% dalam pasokan tegangan meningkatkan torsi awal
sebesar 20%. Torsi yang membesar ini bisa menyebabkan kerusakan pada saat
penyalaan. Conveyor, misalnya, bisa tiba-tiba melonjak ke depan pada saat
dinyalakan. Variasi tegangan juga menyebabkan perubahan serupa dalam arus
awal dan beban penuh motor dan kenaikan suhu.
Frekuensi
Ketinggian
Motor standard dirancang untuk bekerja di bawah 3300 kaki. Udara lebih tipis,
dan panas tidak hilang begitu cepat di atas 3300 kaki. Kebanyakan motor harus
diturunkan ratingnya untuk ketinggian di atas 3300 kaki. Tabel berikut
memperlihatkan faktor penurun tenaga kuda yang biasa ditemukan, tetapi faktor
penurun rating semestinya diperiksa untuk masing-masing motor. Motor 50 HP
yang dioperasikan pada 6000 kaki, sebagai contoh, akan mengalami penurunan
rating 47 HP, asalkan suhu pengenal sekeliling sebesar 40°C tetap
dipersyaratkan.
50 HP x 0.94 = 47 HP
Suhu Sekeliling
Rasio volts per hertz (V/Hz) adalah rasio tegangan yang diterapkan terhadap
frekuensi yang diterapkan pada motor. 460 VAC merupakan tegangan pengenal
yang paling umum untuk motor AC industri yang dibuat untuk digunakan di
Amerika Serikat. Motor ini memiliki frekuensi pengenal 60 Hz. Ini memberikan
rasio V/Hz sebesar 7.67. Tidak semua motor memiliki rasio 7.67 V/Hz. Motor 230
Volt 60 Hz, sebagai contoh, memiliki rasio 3.8 V/Hz.
460 V 230 V
7.67 V / Hz 3.8 V / Hz
60 Hz 60 Hz
Motor Ac yang berjalan pada jalur AC bekerja dengan flux konstan karena
tegangan dan frekuensi adalah konstan. Motor yang beroperasi dengan flux
konstan dikatakan memiliki torsi konstan. Meskipun begitu, torsi sebenarnya
yang dihasilkan tergantung pada besarnya beban.
Grafik berikut menggambarkan rasio volts per hertz konstan dari suatu motor 460
volt 60 Hz dan suatu motor 230 volt, 60 Hz yang bekerja pada rentang torsi
konstan. Harus diingat bahwa jika frekuensi yang diterapkan meningkat, reaktans
stator meningkat. Sebagai kompensasinya, drive harus meningkatkan tegangan
secara proporsional dan simultan. Jika tidak, arus stator, flux, dan torsi akan
mengalami penurunan.
460 230 230 115
7.67 V /Hz 7.67 V /Hz 3.8 V /Hz 3.8 V /Hz
60 30 60 30
Jika motor dijalankan dalam rentang torsi konstan dan tenaga kuda konstan,
volts per hertz dan torsi konstan akan dijaga sampai 60 Hz. Di atas 60 Hz, rasio
volts per hertz menurun, dengan penurunan torsi terkait.
Ketika motor melaju, tegangan dan frekuensi meningkat, dan ini membawa
pengaruh menggeser kurva laju-torsi motor ke kanan. Garis titik-titik pada kurva
laju-torsi berikut mewakili bagian kurva yang tidak digunakan oleh drive. Drive
menyalakan dan mempercepat motor dengan mulus karena frekuensi dan
tegangan ditingkatkan secara bertahap menuju laju yang diinginkan.
Beberapa aplikasi memerlukan torsi awal lebih tinggi dari 150%. Sebuah
conveyor, sebagai contoh, mungkin memerlukan 200% torsi pengenal untuk
mulai digerakkan. Hal ini dimungkinkan jika ukuran drive dan motor disesuaikan
dengan benar.
Memilih Motor
Drive Ac sering kali memili kemampuan yang lebih daripada motor. Drive dapat
berjalan pada frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensi yang sesuai dengan
suatu aplikasi. Sebagai tambahan, drive dapat berjalan pada laju yang terlalu
rendah bagi motor berpendingin sendiri untuk menghasilkan aliran udara yang
cukup. Masing-masing motor harus dievaluasi sesuai dengan kemampuannya
sebelum dipilih untuk digunakan pada drive AC.
Jarak dari drive ke motor juga harus dimasukkan dalam pertimbangan. Seluruh
kabel motor memiliki kapasitans saluran-ke-saluran dan saluran-ke-ground.
Semakin panjang kabel, semakin besar kapasitans. Beberapa jenis kabel, seperti
kabel berprisai atau kabel dalam pipa, memiliki kapasitans yang lebih besar.
Lonjakan muncul pada keluaran drive AC disebabkan oleh arus pengisi dalam
kapasitans kabel. Tegangan yang lebih tinggi (460 VAC) dan tegangan
kapasitans yang lebih tinggi (kabel panjang) mengakibatkan lonjakan arus yang
lebih tinggi pula. Lonjakan tegangan yang disebabkan oleh kabel yang panjang
berpotensi memperpendek masa pakai drive dan motor AC.
Motor berefisiensi tinggi dengan service factor 1.15 disarankan bila digunakan
dengan AC drive. Akibat panas yang terkait dengan harmoni suatu drive AC,
service faktor 1.15 berkurang menjadi 1.0.
Mencocokkan Motor dengan Beban
Salah satu cara mengevaluasi apakah kemampuan torsi suatu motor memenuhi
persyaratan torsi beban adalah dengan membandingkan kurva laju-torsi motor
dengan persyaratan laju-torsi beban.
Motor Beban
Suatu tabel, seperti yang ditunjukkan di bawah, dapat digunakan untuk mencari
karakteristik torsi. Publikasi NEMA MG 1 merupakan salah satu sumber
karakteristik torsi biasa.
Cara yang paling akurat untuk mendapatkan karakteristik torsi suatu beban yang
diberikan adalah dari pembuat peralatannya. Akan tetapi, prosedur berikut
menggambarkan bagaimana torsi beban dapat ditentukan. Ilustrasi berikut
memperlihatkan sebuah kerekan diikat pada poros suatu beban. Tali dililitkan
sekeliling kerekan dengan salah satu ujungnya disambungkan dengan
timbangan pegas. Tarik timbangan sampai poros berputar dan catat gaya yang
terbaca pada timbangan. Kemudian, kalikan gaya yang dibutuhkan untuk
memutar poros dengan radius kerekan untuk menghitung nilai torsi. Ingat bahwa
radius dihitung dari titik pusat poros.
Sebagai contoh, jika radius kerekan adalah 1 kaki dan gaya yang dibutuhkan
untuk memutar poros adalah 10 pounds, kebutuhan torsi adalah 10 lb-ft. Ingat
bahwa ini tepat merupakan torsi awal yang dibutuhkan. Besarnya torsi yang
dibutuhkan untuk memutar beban dapat berubah-ubah sesuai lajunya.
Di setiap titik pada kurva laju-torsi, besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor
harus selalu sekurangnya sama dengan torsi yang dibutuhkan oleh bebannya.
Jika motor tidak dapat menghasilkan torsi yang cukup, ia akan gagal mulai
menggerakkan beban, mati, atau berjalan dalam keadaan kelebihan beban. Ini
mungkin akan menyebabkan alat proteksi trip dan memutuskan motor dari
sumber daya.
Pompa Sentrifugal
Dalam contoh berikut, yang menjadi beban adalah aktuator screw down dengan
torsi awal sama dengan 200% torsi beban penuh. Perhatikan bahwa motor
NEMA B yang dipilih untuk contoh ini tidak memberikan torsi yang cukup untuk
mulai menggerakkan beban.
Salah satu pemecahan untuk masalah ini adalah dengan menggunakan motor
NEMA B bertenaga kuda lebih tinggi. Pemecahan yang lebih murah mungkin
dengan menggunakan motor NEMA D yang memiliki torsi awal lebih tinggi untuk
tenaga kuda pengenal yang sama.
Ulangan 6
2. Rasio volts per hertz motor 460 Volt 60 Hz adalah _________ V/Hz.
4. Jika radius kerekan yang dipasang pada poros beban adalah 2 kaki, dan
gaya yang dibutuhkan untuk mulai memutar poros adalah 20 pound,
besarnya torsi yang dibutuhkan untuk mulai menggerakkan beban adalah
_________ lb-ft.
Dalam beberapa aplikasi, udara di sekitar motor mengandung karat atau unsur
perusak yang dapat merusak bagian dalam motor. Selubung motor yang
tertutup penuh tanpa lubang udara (TENV) membatasi aliran udara ke dalam
motor, tetapi tidak kedap udara. Akan tetapi, segel di titik di mana poros
menerobos melalui kerangka mencegah air, debu, dan benda asing lain
memasuki motor sepanjang poros.
Kebanyakan motor TENV bertenaga kuda pecahan. Akan tetapi, motor TENV
bertenaga kuda bulat digunakan untuk aplikasi khusus. Ketiadaan bukaan lubang
udara berarti bahwa seluruh panas dari dalam motor harus dihilangkan melalui
selubung menggunakan konduksi. Motor TNV tenaga kuda yang lebih besar ini
memiliki selubung yang dilengkapi banyak rusuk untuk membantu
menghilangkan panas lebih cepat. Motor TENV dapat digunakan di dalam atau di
luar ruangan.
Motor XP serupa dengan motor TEFC dalam hal tampilan, tetapi kebanyakan
selubung XP dibuat dengan besi cor. Di Amerika Serikat, aplikasi motor di lokasi
berbahaya menjadi subjek National Electrical Code® dan standard yang
ditetapkan oleh Underwriters Laboratories dan berbagai badan pembuat
peraturan.
Lokasi yang didefinisikan sebagai berbahaya, didefinisikan lebih jauh oleh kelas
dan group bahaya. Sebagai contoh, Class I, Group A sampai D memiliki
adanya gas atau uap. Class II, Group E, F, dan G memiliki debu mudah
terbakar, seperti debu arang atau padi-padian. Class III tidak dibagi-bagi menjadi
group. Class ini mencakup serat atau bulu yang mudah menyala.
Class I Class II Class III
Group A-D Group E-G Bulu atau Serat
Gas atau Uap Debu Mudah Terbakar yang Mudah Terbakar
Contoh: Contoh: Contoh:
Bensin Debu Arang Tekstil
Acetone Debu Padi-padian Bubuk Gergaji
Hidrogen
Dudukan
Dimensi NEMA
NEMA membagi ukurang bingkai standard ke dalam dua kategori, tenaga kuda
pecahan dan tenaga kuda bulat. Ukuran bingkai paling umum untuk motor
tenaga kuda pecahan adalah 42, 48, dan 56. Motor tenaga kuda bulat
ditandai oleh ukuran bingkai 143 dan di atasnya. Huruf T dalam kode ukuran
bingkai motor menunjukkan bahwa motor dibuat sesuai standard bingkai NEMA
saat ini. Motor yang memiliki huruf U dalam kode ukuran bingkai motornya dibuat
sesuai standard NEMA yang berlaku antara tahun 1952 dan 1964.
Angka ketiga dalam nomor ukuran bingkai bulat merupakan kode NEMA untuk
jarak antara garis-garis pusat lubang-lubang baut dudukan kaki motor. Jarak
ditentukan dengan mencocokkan angka ini dengan tabel dalam publikasi NEMA
MG-1. Sebagai contoh, jarak antara garis pusat lubang baut dudukan dalam kaki
dari bingkai 143T adalah 4.00 inci.
Dimensi IEC
IEC juga memiliki dimensi terstandar, tetapi dimensi ini berbeda dengan standard
NEMA. Suatu contoh dimensi IEC diperlihatkan dalam gambar berikut:
Posisi Dudukan
Dengan modifikasi, motor dengan kaki dudukan dapat dipasang pada dinding
atau langit-langit. Dudukan dinding dan langit-langit yang umum diperlihatkan
dalam ilustrasi berikut. Posisi dudukan dinding memiliki awalan W (untuk Wall)
dan posisi dudukan langit-langit memiliki awalan C (untuk Ceiling).
Dudukan Ujung Motor
Ujung-C
Ujung dari Motor Ujung-C memiliki lubang baut berulir. Baut untuk
mendudukkan motor masuk melewati lubang pasangan pada peralatan dan
menuju ke ujung motor.
Flens-D
Baut masuk melewati lubang pada flens suatu motor flens-D dan menuju lubang
pasangan berulir pada peralatan.
Ulangan 7
3. Huruf ___ dalam kode ukuran bingkai motor menunjukkan bahwa motor
dibuat sesuai standard NEMA saat ini.
4. Tinggi poros dalam inci untuk suatu motor NEMA tenaga kuda bulat dapat
ditentukan dengan membagi dua angka pertama kode ukuran bingkai
dengan ___.
Motor Induksi AC Siemens
Siemens memproduksi motor induksi AC untuk beraneka ragam aplikasi. Produk
kami meliputi motor-motor yang dirancang sesuai standard NEMA atau IEC,
selain juga motor NEMA atas. Bagian ini memberikan pengenalan terhadap
motor-motor ini. Informasi tambahan tersedian di situs web Siemens Energy &
Atutomation.
Motor General Purpose NEMA dari Siemens sesuai untuk beraneka ragam
aplikasi, seperti HVAC, penanganan material, pompa, kipas, kompresor, dan
penggunaan tugas ringan lain di lingkungan tidak berbahaya.
Motor-motor ini tersedia sebagai sebagai motor terbuka anti tetesan (ODP) atau
tertutup penuh berpendingin kipas (TEFC) dalam dua tingkat efisiensi, Hight
Efficient dan NEMA Premium Efficient. Motor High Efficient kami memenuhi
atau melampau standard efisiensi EPAct, dan motor NEMA Premium Efficient
kami, dengan fitur teknologi rotor tembaga kami yang baru, melampaui standard
efisiensi NEMA Premium.
Motor NEMA Berfungsi Umum kami manufaktur dengan bingkai aluminum die
cast berbobot ringan atau dengan bingkai besi rugged cast untuk kinerja yang
andal dan tahan lama.
Perhitungan Motor 1
Perhitungan GP100
Motor Severe Duty dari Siemens merupakan “kuda beban” bagi penggunaan
dalam aplikasi paling sulit untuk proses kimia, pertambangan, peleburan, pulp
dan kertas, pengelolaan limbah, dan petrokimia. Motor-motor ini tersedia dengan
aneka ragam modifikasi yang disesuaikan dengan aplikasi dan dua tingkat
efisiensi, High Efficent dan NEMA Premium efficient. Motor severe duty Siemens
jenis SD100 IEEE841 dan RGZEESDX telah dirancang untuk melampaui
standard IEE 841-2001 untuk industri minyak dan kimia.
Dalam aplikasi tugas berbahaya, yang biasa ditemukan dalam industri proses
kimia, pertambangan, peleburan, pulp dan kertas, pengelolan limbah, dan
petrokimia, motor harus mengikuti standard keselamatan paling ketat untuk
perlindungan nyawa, peralatan, dan lingkungan. Motor-motor High Efficient ini
melampaui standard efisiensi EPAct dan terdaftar UL untuk lingkungan gas
berbahaya (Class I, Group D, Class II, Group F & G, Division 1 atau Class I,
Group C & D, Division 1). Upgrading ke Class II, Group E dalam area Division 1
juga tersedia.
Motor TEFC Vertical P-Base dari Siemens adalah pilihan tepat untuk aplikasi
semacam pompa sentrifugal, pompa turbin, cooling tower, kipas, mixer, pulp dan
kertas, petrokimia, irigasi, pertanian, dan pengolahan air limbah. Motor severe
duty cor besi ini melampau standard EPAct Efficiency dan ditawarkan dengan
poros padat untuk aplikasi thrust Pompa Normal dan In-Line. Motor ini juga
dirancang untuk lokasi tugas berbahaya (tahan ledakan). Diperlengkapi dengan
sistem insulasi yang melampaui persyaratan NEMA MG1 Part 31, Motor
Siemens Vertical P-Base sesuai untuk penggunaan dengan bermacam-macam
drive laju.
Motor Definite Purpose
Motor IEC Standard dari Siemens dicirikan oleh fleksibilitas, ruggedness dan
efisiensi energinya. Secara umum, semua motor sesuai untuk operasi umpan
converter dengan tegangan saluran sampai 500 V + 10%. Motor ini dirancang
untuk memenuhi persyaratan pasar Eropa dan internasional dengan rentang
keluaran dari dari 0.06 sampai 250 kW.
IEC motor series N compact dari Siemens mencakup keluaran sampai 1250
kW (pada 50 Hz) dalam rentang non-standard. Sejumlah fiture memberi seri
motor ini dengan ruggedness, keandalan, dan masa pakai yang lama. Motor ini
juga dicirikan oleh keluarannya yang besar untuk ukuran bingkai yang kecil dan
memiliki desain yang teramat kompak dan menghemat ruang. Motor N compact
memiliki efisiensi yang dioptimalkan untuk mengurangi biaya energi.
Motor ekstraksi asap dari Siemens dapat mengatasi suhu sekeliling yang tinggi
dengan aman. Dalam peristiwa kecelakaan, motor ini mengurangi pembebanan
panas pada bangunan dan menjaga agar jalur akses dan jalur keluar darurat
bebas asap. Motor ekstraksi asap bersertifikat kami telah dikembangkan khusus
untuk bangunan dan lokasi konstruksi dengan sistem kendali asap.
Dirancang khusus untuk penggunaan pada kapal di bawah dek dan untuk
industri lepas pantai, marine motor kami mengikuti persyaratan otoritas
klasifikasi terkemuka (VV, DNV, GL, LRS) dan memiliki sertifikat uji tipe sampai
keluaran 200 kW.
Motor roller table tiga fase kami untuk operasi inverter-fed dirancang untuk
memenuhi banyak permintaan utnuk reversing rolling mill. Produk ini dirancang
sebagai motor tertutup penuh tiga fase tak sinkron dengan rumah besi spheroid
graphit, ring ribs, dan tutup bearing yang diperkuat.
Motor tegangan rendah IEC dari Siemens memiliki ciri utama sistem insulasi
berwawasan masa depan Durgnit IR 2000 (IR = Inverter Resistance). Sistem
insulasi Durgnit IR 2000 menggunakan kawat enamel mutu tinggi dan bahan
insulasi bersama dengan pengayaan resin yang tidak mengandung pelarut.
Motor ini kuat beroperasi dengan converter yang memiliki transistor IGBT. Ini
memungkinkan kami motor IEC LV standard kami, dengan insulasi khusus
utnuk operasi sampai 690V +5%, mengurangi biaya dan ruang yang digunakan
dengan filter sinusoida dan dv/dt.
Motor yang lebih besar dari ukuran bingkai NEMA disebut sebagai motor NEMA
atas. Motor ini memiliki rentang daya sampai 18 000 HP dan dikonstruksi untuk
memenuhi persyaratan tertentu dari pelanggan.
Siemens membuat seri lengkap motor induksi AC sangkar tupai berukuran besar
di pabrik bersertifikat ISO-9001 kami di Norwood, Ohio. Banyak motor yang
dibuat di pabrik ini berupa motor horizontal, foot-mounted (horizontal
berdudukan kaki), tetapi pabrik ini juga membuat motor vertical, flange-
mounted (vertikal berdudukan flenz) dan motor khusus.
Industri proses yang banyak memberi tuntutan, dari produksi dan penyulingan
minyak sampai proses kimia dan pembangkitan daya, sudah mengadopsi dua
standard yang teliti yang dikemukakan oleh American Petroleum Institute utnuk
keandalan dan kinerja motor. API 541-4th edition adalah motor bertujuan
khusus yang paling kritis dan API 547 adalah motor bertujuan umum severe-
duty. Sebagai tambahan untuk motor NEMA atas yang dituliskan sebelumnya,
Siemens juga membuat motor khusus AC berukuran besar sesuai spesifikasi API
541-4th edition dan API 547.
Ulangan 8
2. Motor Severe Duty NEMA dari Siemens tersedia dalam dua tingkat
efisiensi, _________ dan _________.
6. Motor NEMA atas Siemens tersedia dalam rentang daya sampai dengan
_________ HP.
Jawaban Ulangan
Ulangan 1
1) 15; 2) Torsi; 3) 80; 4) kelembaman; 5) Laju; 6) putaran per menit atau RPM; 7)
percepatan
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4
Ulangan 5
Ulangan 6
Ulangan 7
Ulangan 8
1) terbuka anti tetesan, tertutup penuh didinginkan kipas; 2) High Efficient, NEMA
Premium efficient; 3) 3300; 4) 0.06, 250; 5) Norwood, Ohio; 6) 18 ,000
Ujian Akhir
Ujian akhir dimaksudkan sebagai alat belajar. Buku boleh digunakan selama
ujian. Nila 70% atau lebih berarti lulus.
a. Torsi c. Kelembamban
b. Gesekan d. Percepatan
a. 16.7 c. 47
b. 53 d. 150
a. kelembaman c. daya
b. laju d. Energi
a. 44.8 c. 65.2
b. 80.4 d. 120
a. B c. D
b. C d. Bukan B, C, maupun D
7. Motor dengan laju sinkron 900 RPM dan laju rotor 850 RPM memiliki ___
% slip.
a. 3 c. 5.6
b. 9.4 d. 10
a. pull-up c. breakdown
b. beban penuh d. rotor terkunci
11. Kenaikan suhu yang diizinkan dari suatu motor NEMA dengan insulasi
Class F adalah ___°C, tidak termasuk 10°C tenggang hot spot.
a. 60 c. 80
b. 105 d. 125
12. Rasio volts per hertz dari suatu motor 460 VAC 60 Hz adalah ___ V/Hz.
a. 3.8 c. 5.1
b. 7.67 d. 9.2
13. Motor yang dioperasikan dalam rentang laju yang memungkinkan rasio
volts per hertz konstan dikatakan memiliki _________.
14. Motor General Purpose High Efficient NEMA dari Siemens memenuhi
atau melampaui standard efisiensi _________.
a. NEC c. EPAct
b. NEMA Premium d. Seluruh jawaban di atas
15. Motor empat kutub yang bekerja pada 50 Hz memiliki laju sinkron
_________ RPM.
a. 1200 c. 1800
b. 1500 d. 3000
16. Selubung motor _________ memiliki lubang udara yang diposisikan untuk
mencegah cairan dan padatan yang jatuh dari atas pada sudut sampai
dengan 15° dari garis tegak memasuki bagian dalam motor.
a. TENV c. TEFC
b. XP d. ODP
a. I c. III
b. II d. IV
18. Huruf ___ dalam kode ukuran bingkai motor suatu motor tenaga kuda
bulat menunjukkan bahwa motor dibuat sesuai standard NEMA yang
berlaku saat ini.
a. C c. T
b. U d. N
19. Motor IEC Standard dari Siemens tersedia dalam ukuran dari 0.06 sampai
___ kW.
a. 50 c. 200
b. 125 d. 250
20. Motor NEMA atas dari Siemens tersedia dalam rentang daya sampai
_________ HP.
a. 18 000 c. 25 000
b. 20 000 d. 30 000