You are on page 1of 83

DASAR-DASAR

MOTOR AC
Siemens Technical Education Program

Alih bahasa oleh: Ahmad Sumpena


Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................2
Pendahuluan...........................................................................................................3
Motor-motor AC......................................................................................................5
Gaya dan Gerak......................................................................................................7
Konstrusksi Motor AC...........................................................................................13
Magnetisme..........................................................................................................19
Elektromagnetisme...............................................................................................21
Membangun Medan Magnet Putar.......................................................................27
Putaran Rotor........................................................................................................32
Spesifikasi Motor...................................................................................................37
Karakteristik Motor NEMA....................................................................................41
Faktor-faktor Penurun Rating...............................................................................47
Motor AC dan Drive AC........................................................................................49
Mencocokkan Motor dengan Beban.....................................................................53
Selubung Motor.....................................................................................................57
Dudukan................................................................................................................61
Motor Induksi AC Siemens...................................................................................66
Jawaban Ulangan.................................................................................................79
Ujian Akhir.............................................................................................................80
Pendahuluan
Selamat datang dalam salah satu kursus seri STEP, Siemens Technical
Education Program, yang dirancang untuk mempersiapkan distributor kami untuk
menjual produk Siemens Energy & Automation dengan lebih efektif. Kursus ini
mencakup Dasar-dasar Motor AC dan produk terkait.

Setelah menyelesaikan Dasar-dasar Motor AC, Anda diaharapkan mampu:

 Menjelaskan konsep gaya, inersia, laju dan torsi

 Menjelaskan perbedaan antara usaha dan daya

 Menggambarkan konstruksi Motor AC sangkar tupai (squirrel cage)

 Menggambarkan operasi medan magnet putar

 Menghitung laju sinkron, selip, dan laju rotor

 Menggambar torsi awal, torsi percepatan, torsi breakdown, dan torsi beban
penuh pada kurva torsi NEMA.

 Menerapkan faktor penurun rating sesuai yang dipersyaratkan oleh suatu


aplikasi

 Menggambarkan hubungan antara V/Hz, torsi, dan tenaga kuda

 Mencocokkan motor AC pada suatu aplikasi dan bebannya

 Mengenali konfigurasi selubung dan pucuk NEMA

 Menggambarkan motor Siemens NEMA, IEC dan motor-motor NEMA atas

Pengetahuan ini akan membantu Anda mengenal lebih baik aplikasi pelanggan.
Sebagai tambahan, Anda akan lebih mampu menjelaskan produk pada
pelanggan dan menentukan perbedaan penting antar produk. Anda harus
menyelesaikan Dasar-dasar Kelistrikan sebelum mencoba Dasar-dasar Motor
AC. Pemahaman banyak konsep yang tercakup dalam Dasar-dasar Kelistrikan
dibutuhkan dalam Dasar-dasar Motor AC.

Siemens adalah merek dagang dari Siemens AG. Nama produk yang disebutkan
bisa merupakan merek dagang atau merek dagang terdaftar dari perusahaan
terkait. Spesifikasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.
NEMA® adalah merek dagang terdaftar dan merek layanan National Electrical
Manufacturers Association, Rosslyn, VA 22209.

Underwriters Laboratories Inc.® dan UL® adalah merek dagang terdaftar


Underwriters Laboratories Inc. , Northbrook, IL 60062-2096.

Merek-merek dagang lain adalah hak masing-masing pemiliknya.


Motor-motor AC
Motor AC digunakan di seluruh dunia dalam banyak aplikasi untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanis. Ada banyak jenis motor AC, tetapi kursus
ini berfokus pada motor induksi AC tiga fase, jenis motor yang paling umum
digunakan dalam aplikasi industri.

Sebuah motor AC bisa merupakan bagian dari suatu pompa atau kipas atau
terhubung dengan suatu bentuk lain peralatan mekanis seperti winder, conveyor,
atau mixer. Siemens membuat banyak jenis motor AC. Selain menyediakan
informasi mendasar tentang motor AC secara umum, kursus ini juga memuat
tinjauan tentang motor-motor AC Siemens.

Motor NEMA

Seluruh kursus ini, merujuk pada National Electrical Manufacturers


Association (NEMA). NEMA mengembangkan standard untuk banyak jenis
produk kelistrikan, termasuk motor AC. Sebagai contoh, NEMA Standard
Publication MG 1 mencakup motor-motor AC ukuran bingkai NEMA, yang biasa
dirujuk sebagai motor-motor NEMA.
Motor NEMA Atas

Selain membuat motor NEMA, Siemens juga membuat motor yang lebih besar
dari ukuran bingkai NEMA paling besar. Motor-motor ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan aplikasi tertentu dan biasa disebut sebagai motor NEMA atas.

Motor IEC

Siemens juga membuat motor denga standard International Electrotechnical


Commission (IEC). IEC adalah organisasi lain yang bertanggung jawab
terhadap standard kelistrikan. Standard IEC menjalankan fungsi yang sama
dengan standard NEMA, tetapi berbeda dalam banyak hal. Di banyak negara,
peralatan listrik biasa dirancang untuk memenuhi standard IEC. Di Amerika
Serikat, meskipun motor IEC kadang-kadang digunakan, motor NEMA adalah
lebih umum. Akan tetapi harus diingat bahwa banyak perusahaan berbasis di AS
membuat produk untuk diekspor ke negara-negara yang mengikuti standard IEC.
Gaya dan Gerak
Sebelum membahas motor AC, perlu dipahami beberapa istilah dasar yang
terkait dengan operasi motor. Banyak dari isitilah-istilah ini yang sudah kita kenal
dalam konteks lain. Belakangan dalam kursus ini kita akan melihat bagaimana
istilah-istilah ini diterapkan dalam motor AC.

Gaya

Dalam istilah sederhana, gaya adalah dorongan atau tarikan. Gaya mungkin
disebabkan oleh elektromagnetisme, gravitasi, atau beberapa cara fisika.

Gaya Total

Gaya total adalah jumlah vektor seluruh gaya yang bekerja pada suatu objek,
termasuk gaya gesek dan gravitasi. Jika diterapkan dalam arah yang sama,
gaya-gaya dijumlahkan. Sebagai contoh, jika dua gaya 10 pound diterapkan
dalam arah yang sama, gaya total akan sebesar 20 pound.

Jika gaya 10 pound diterapkan dalam suatu arah dan gaya 5 pound diterapkan
dalam arah yang berlawanan, gaya total akan sebesar 5 pound dan objek akan
bergerak dalam arah gaya yang lebih besar.

Jika gaya 10 pound diterapkan dengan sama dalam kedua arah yang
berlawanan, gaya total akan sebesar nol dan objek tidak akan bergerak.
Torsi

Torsi adalah gaya pelintir atau putar yang menyebabkan objek berotasi. Sebagai
contoh, gaya yang diterapkan pada ujung suatu tuas akan menyebabkan efek
berputar atau torsi pada titik tumpu.

Torsi (τ) adalah hasil kali gaya dan radius (jarak tuas).

τ = Gaya x Radius

Dalam sistem pengukuran Inggris, torsi diukur dalam pound-feet (lb-ft) atau
pound-inches (lb-in). Sebagai contoh, jika gaya 10 lbs diterapkan pada tuas
sepanjang 1 foot, torsi hasilnya adalah 10 lb-ft.

Penambahan gaya atau radius menghasilkan penambahan torsi terkait.


Penambahan radius menjadi dua feet, misalnya, menghasilkan torsi 20 lb-ft.
Laju

Objek bergerak memerlukan waktu untuk menempuh suatu jarak. Laju adalah
perbandingan jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut.

Jarak
Laju 
Waktu

Laju Lurus

Laju lurus adalah laju yang digunakan suatu benda untuk menjalani jarak
tertentu. Laju linear dinyatakan dalam satuan jarak dibagi satuan waktu.
Misalnya mil per jam atau meter per detik (m/s). Karena itu, jika diperlukan waktu
2 detik untuk menempuh 40 meter, maka lajunya adalah 20 m/s.

Laju Sudut (Putar)

Laju sudut suatu benda menentukan seberapa jauh yang dibutuhkan suatu
benda untuk berputar pada jarak sudut tertentu. Laju sudut seringkali dinyatakan
dalam putaran per menit (RPM, revolution per minute). Sebagai contoh, suatu
benda yang melakukan sepuluh putaran penuh dalam satu menit memiliki laju 10
RPM.

Gerak Putar

Percepatan

Laju suatu benda dapat berubah. Peningkatan laju disebut percepatan.


Percepatan hanya terjadi ketika ada perubahan gaya yang bekerja pada benda.
Laju suatu benda juga dapat berubah dari tinggi menjadi rendah. Hal ini dikenal
sebagai perlambatan (percepatan negatif). Suatu benda berputar, misalnya,
dapat melakukan percepatan dari 10 RPM menjadi 20 RPM, atau melambat dari
20 RPM menjadi 10 RPM.
Percepatan Perlambatan

Kelembaman

Sistem mekanis dipengaruhi oleh hukum kelembaman. Hukum kelembaman


menyatakan bahwa suatu benda akan cenderung tetap pada keadaan diam atau
bergerak kecuali gaya luar bekerja padanya. Sifat melawan
percepatan/perlambatan ini dikenal sebagai momen kelembaman. Satuan
pengukuran sistem Inggris untuk kelembaman adalah pound-feet kuadrat (lb-ft²).

Sebagai contoh, perhatikan suatu mesin yang membuka suatu gulungan kertas
yang besar. Jika gulungan tidak bergerak, diperlukan gaya untuk mengatasi
kelembaman dan mulai menggerakan gulungan. Begitu bergerak, diperlukan
gaya untuk membalikkan arah untuk memberhentikan gulungan.

Setiap sistem bergerak mengalami kehilangan yang menghabiskan energi dari


sistem. Meskipun begitu, hukum kelembaman tetap berlaku karena sistem akan
tetap bergerak dengan laju tetap jika energi ditambahkan pada sistem untuk
menggati kehilangan tersebut.

Gesekan

Gesekan terjadi ketika benda-benda bersentuhan satu sama lain. Seperti kita
semua ketahui, ketika kita mencoba menggerakkan benda pada permukaan
benda lain, gesekan meningkatkan gaya yang harus kita terapkan. Gesekan
merupakan salah satu penyebab utama hilangnya energi dalam mesin.

Usaha

Kapanpun gaya menyebabkan gerakan, maka usaha dilakukan. Usaha dapat


dihitung hanya dengan mengalikan gaya yang menyebabkan gerakan dengan
jarak di mana gaya tersebut diterapkan.
Usaha = Gaya x Jarak
Karena gaya adalah hasil kali gaya dengan jarak yang diterapkan, usaha dapat
dinyatakan dalam gabungan satuan gaya kali jarak. Sebagai contoh, dalam
fisika, usaha biasa dinyatakan dalam joule. 1 joule sama dengan 1 newton-
meter, gaya 1 newton untuk jarak 1 meter. Dalam sistem pengukuran Inggris,
usaha seringkali dinyatakan dalam foot-pounds (ft-lb), di mana 1 ft-lb sama
dengan 1 foot kali 1 pound.

Daya

Besaran lain yang sering digunakan adalah daya. Daya adalah tingkat
melakukan usaha atau jumlah usaha yang dilakukan dalam suatu jangka waktu.

Gaya  Jarak
Daya 
Waktu
Usaha
Daya 
Waktu

Tenaga Kuda

Daya dapat dinyatakan dalam foot-pounds per detik, tetapi sering dinyatakan
dalam tenaga kuda. Satuan ini didefinisikan pada abad ke-18 oleh James Watt.
Watt menjual mesin uap dan ditanya berapa banyak kuda yang akan digantikan
oleh satu mesin uap. Ia mengatur agar kuda berjalan mengelilingi roda yang
mengangkat suatu beban. Ia menemukan bahwa rata-rata kuda melakukan
usaha 550 foot-pounds per detik. Karenanya, satu tenaga kuda sama dengan
550 foot-pounds per detik atau 33 000 foot-pound per menit.

Ketika menerapkan konsep tenaga kuda pada motor, adalah bermanfaat untuk
menentukan jumlah tenaga kuda untuk jumlah torsi dan laju yang diberikan. Jika
torsi dinyatakan dalam lb-ft dan laju dinyatakan dalam RPM, rumus berikut dapat
digunakan untuk menghitung tenaga kuda (HP, horse power). Perhatikan bahwa
peningkatan torsi, laju, atau keduanya meningkatkan tenaga kuda.

Torsi dalam lb ft  Laju dalam RPM


daya dalam HP 
5252

Ulangan 1

1. Jika gaya 20 pound diterapakan dalam satu arah dan gaya 5 pound
diterapkan dalam arah berlawanan, gaya totalnya adalah ___ pounds.

2. _________ adalah gaya pelintir atau putar.

3. Jika gaya 40 pounds diterapkan pada ujung tuas sepanjang 2 feet,


torsinya adalah ___ lb-ft.

4. Hukum _________ menyatakan bahwa suatu objek akan cenderung tetap


berada dalam kedaan diam atau bergerak kecuali diberlakukan gaya luar.

5. _________ sama dengan jarak yang ditempuh dibagi waktu yang dilalui.

6. Laju benda berputar seringkali dinyatakan dalam _________.

7. Peningkatan laju suatu benda disebut _________.


Konstrusksi Motor AC
Motor induksi AC tiga fase umum digunakan dalam aplikasi industri. Jenis
motor ini memiliki tiga bagian, rotor, stator, dan selubung. Stator dan rotor
melakukan pekerjaan, dan selubung melindungi stator dan rotor.

Inti Stator

Stator adalah bagian diam dari sirkuit elektromagnetis motor. Inti stator terbuat
dari banyak lembaran logam tipis, yang disebut laminasi. Laminasi digunakan
untuk mengurangi kehilangan energi yang akan terjadi jika inti padat digunakan.

Laminasi Stator
Gulungan Stator

Laminasi stator ditumpuk bersama membentuk tabung kosong. Koil kawat


berinsulasi disisipkan pada lubang-lubang inti stator.

Gulungan Stator yang Baru Selesai Sebagian

Ketika motor yang telah dirakit beroperasi, gulungan stator berhubungan


langsung dengan sumber daya. Masing-masing kelompok koil, bersama dengan
inti baja yang dikitarinya, menjadi elektromagnet ketika arus diterapkan.
Elektromagnetisme merupakan prinsip dasar di balik operasi motor.

Gulungan Stator yang Telah Selesai


Konstruksi Rotor

Rotor adalah bagian berputar dari sirkuit elektromagnetis motor. Jenis rotor yang
paling umum digunakan dalam motor induksi tiga fase adalah rotor sangkar
tupai. Jenis konstruksi rotor lain dibahas kemudian dalam kursus ini. Rotor
sangkar tupai disebut seperti ini karena konstruksinya menyerupai roda latih
berputar yang biasa ditemukan dalam sangkar binatang peliharaan.

Rotor

Inti rotor sangkar tupai dibuat dengan menumpuk laminasi baja tipis yang
membentuk tabung.

Laminasi Rotor

Alih-alih menggunakan koil kawat sebagai konduktor, batang konduktor di-die


cast ke dalam lubang berjarak sama sekeliling tabung. Kebanyakan rotor
sangkar tupai dibuat dengan die casting aluminum membentuk batang
konduktor. Siemens juga membuat motor dengan konduktor rotor tembaga die
cast. Motor ini melampaui standard efisiensi NEMA Premium.

Setelah die casting, batang-batang konduktor rotor disambungkan secara


mekanis dan listrik dengan lingkaran ujung. Rotor kemudian di-press pada poros
baja membentuk rakitan rotor.
Gambar Rotor yang Dipotong

Selubung

Selubung terdiri dari bingkai (atau gandar) dan dua tutup ujung (atau rumah
bearing). Stator didudukkan di dalam bingkai. Rotor dipasang dalam stator di
ruang yang tepat untuknya dengan sedikit celah udara memisahkannya dari
stator. Tidak ada sambungan fisik langsung antara rotor dan stator.

Motor yang Dirakit Sebagian

Selubung melindungi bagian dalam motor dari air dan unsur lingkungan lainnya.
Tingkat perlindungan tergantung pada jenis selubung. Jenis selubung dibahas
belakangan dalam kursus ini.

Bearing, didudukkan pada poros, mendukung rotor dan memungkinkannya


berputar. Beberapa motor, seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi berikut,
menggunakan kipas, yang juga didudukkan pada poros rotor, untuk
mendinginkan motor ketika poros berputar.
Potongan Motor
Ulangan 2

1. Identifikasi komponen-komponen berikut dari ilustrasi:

A. _________
B. _________
C. _________

2. _________ adalah bagian diam dari sirkuit elektromagnetis motor AC.

3. _________ adalah bagian listrik berputar dari motor AC.

4. Rotor _________ adalah jenis rotor yang paling umum digunakan dalam
motor AC tiga fase.

5. _________ melindungi bagian dalam motor dari air dan unsur lingkungan
lain.
Magnetisme
Prinsip magnetisme memainkan peran penting dalam operasi motor AC.
Karenanya, untuk memahami motor, Anda harus memahami magnet.

Untuk mengawali, semua magnet memiliki dua ciri. Ia menarik benda berbahan
besi dan baja, dan ia berinteraksi dengan magnet lain. Fakta yang disebut
terakhir dijelaskan dengan cara jarum kompas mensejajarkan dirinya dengan
medan magnet Bumi.

Garis-garis Flux Magnet

Gaya yang menarik objek besi atau baja memiliki garis medan magnet yang
kontinu, disebut garis flux, yang berjalan melalui magnet, keluar dari kutub
utara, dan kembali ke melalui kutub selatan. Meskipun garis-garis flux ini tidak
terlihat, pengaruh medan magnet dapat dibuat terlihat. Sebagai contoh, jika
selembar kertas ditempatkan di atas magnet dan bubuk besi disebarkan di atas
kertas, bubuk besi menempatkan dirinya sendiri sepanjang garis flux yang tak
tampak tersebut.
Kutub-kutub Tak Sejenis Saling Menarik

Polaritas medan magnet mempengaruhi interaksi antar magnet. Sebagai


contoh, jika kutub yang berlawanan dari dua magnet didekatkan satu sama lain,
garis flux bergabung dan menarik magnet menjadi satu.

Kutub-kutub Sejenis Saling Menolak

Akan tetapi, jika kutub sejenis dari dua magnet didekatkan satu sama lain, garis
flux mendorong magnet-magnet tersebut saling menjauh. Ringkasnya, kutub-
kutub tak sejenis saling menarik dan kutub-kutub sejenis saling menolak.
Aksi tarik-menarik dan tolak-menolak medan magnet merupakan hal penting
dalam operasi motor AC, tetapi motor AC menggunakan elektromagnetisme.
Elektromagnetisme
Ketika arus mengalir melalui konduktor, dihasilkan medan magnet di sekeliling
konduktor. Kekuatan medan magnet sebanding dengan besarnya arus.

Arus menghasilkan medan magnet

Arus yang ditingkatkan menghasilkan medan magnet yang lebih kuat

Aturan Tangan Kiri untuk Konduktor

Aturan tangan kiri untuk konduktor memperlihatkan hubungan antara aliran


elektron dan arah medan magnet yang dihasilkan arusnya. Apabila konduktor
pembawa arus digenggam dengan tangan kiri dengan ibu jari menunjuk ke arah
aliran, jari-jari menunjuk ke arah garis-garis flux magnetik.

Ilustrasi berikut memperlihatkan bahwa jika elektron mengalir menjauh dari


pengamat (seperti yang ditunjukkan oleh tanda tambah), garis flux mengalir
berlawanan arah jarum jam di sekeliling konduktor. Ketika aliran elektron berbalik
dan arus mengalir menuju pengamat (seperti ditunjukkan oleh tanda bintik), garis
flux mengalir searah jarum jam.

Elektron Mengalir Menjauh dari Anda Elektron Mengalir Menuju Anda


Menyebabkan Flux Magnet Berlawanan Arah Jarum Menyebabkan Flux Manget Searah Jarum Jam
Jam

Elektromagnet

Elektromagnet dapat dibuat dengan menggulung konduktor menjadi koil dan


menerapkan tegangan DC. Garis-garis flux yang terbentuk oleh arus yang
mengalir melalui konduktor bergabung untuk menghasilkan medan magnet yang
lebih besar dan lebih kuat. Bagian tengah koil dikenal sebagai inti. Elektromagnet
sederhana ini memiliki inti udara.

Menambahkan Inti Besi

Besi menghantarkan flux magnet lebih mudah daripada udara. Jika konduktur
terinsulasi digulung di sekeliling inti besi, medan magnet yang lebih kuat
dihasilkan untuk arus bertingkat sama.

Banyaknya Putaran

Kekuatan medan magnet yang diciptakan oleh elektromagnet dapat ditingkatkan


lebih jauh dengan menambah banyaknya putaran pada koil. Semakin besar
banyaknya putaran, semakin kuat medan magnet untuk tingkat arus yang sama.
Perubahan Polaritas

Medan magnet dari suatu elektromagnet memiliki ciri yang sama dengan magnet
alam, termasuk kutub utara dan selatan. Akan tetapi, ketika arah aliran arus
melalui elektromagnet berubah, polaritas elektromagnet juga berubah.

Polaritas elektromagnet yang tersambung dengan sumber AC berubah dalam


frekuensi sumber AC. Hal ini diperlihatkan dalam ilustrasi berikut:

Pada saat 1, tidak ada aliran arus, dan tidak ada medan magnet yang dihasilkan.
Pada saat 2, arus mengalir dalam arah positif, dan medan magnet membesar di
sekeliling elektromagnet. Perhatikan bahwa kutub selatan ada di atas dan kutub
utara di bawah. Pada saat 3, aliran arus berada dalam puncak nilai positif, dan
kekuatan medan magnet juga memuncak. Pada saat 4, aliran arus menurun, dan
medan magnet mulai menghilang.
Pada saat 5, tidak ada arus mengalir dan tidak ada medan magnet yang
dihasilkan. Pada saat 6, arus meningkat dalam arah negatif. Perhatikan bahwa
polaritas medan elektromagnet telah berubah. Kutub utara sekarang ada di atas,
dan kutub selatan ada di bawah. Paruh negatif siklus ini berlanjut melalui saat 7
dan 8, kembali ke nol pada saat 9. Untuk sumber daya 60 Hz, proses ini
berulang 60 kali dalam satu detik.

Tegangan Induksi

Dalam contoh sebelumnya, koil tersambung langsung pada sumber daya. Akan
tetapi, tegangan dapat diinduksi sepanjang konduktor dengan hanya
menggerakkannya melalui medan magnet. Efek yang sama ditimbulkan ketika
konduktor menghadapi medan magnet yang berubah. Prinsip listrik ini bersifat
kritis pada operasi motor induksi AC.

Dalam ilustrasi berikut, suatu elektromagnet tersambung pada suatu sumber


daya AC. Elektromagnet lain ditempatkan di atasnya. Elektromagnet kedua
berada dalam sirkuit terpisah dan tidak ada koneksi fisik antar kedua sirkuit.

Ilustrasi ini memperlihatkan membesarnya flux magnet selama perempat


pertama dalam bentuk gelombang AC. Pada saat 1, tegangan dan arus adalah
nol pada kedua sirkuit. Pada saat 2, tegangan dan arus meningkat dalam sirkuit
bawah. Karena medan magnet membesar dalam elektromagnet bawah, garis
flux dari medan magnetnya memotong melintasi elektromagnet atas dan
menginduksi tegangan sepanjang elektromagnet. Hal ini menyebabkan arus
mengalir melalui ammeter. Pada saat 3, aliran arus mencapai puncaknya di
kedua sirkuit. Seperti pada contoh sebelumnya, medan magnet sekeliling
masing-masing koil mengembang dan menghilang dalam setiap paruh siklus,
dan berbalik polaritas dari satu paruh siklus ke paruh selanjutnya.
Tarikan Elektromagnet

Akan tetapi perlu dicatat bahwa polaritas medan magnet yang terinduksi dalam
elektromagnet atas merupakan kebalikan polaritas medan magnet dalam
elektromagnet bawah. Karena kutub yang berlawanan saling menarik, kedua
elektromagnet saling menarik tiap kali flux membesar. Apabila dimungkinkan
untuk menggerakkan elektromagnet bawah, dan medan magnet cukup besar,
elektromagnet atas akan terseret bersamanya.
Ulangan 3

1. Garis flux magnet meninggalkan kutub _________ suatu magnet


dan memasuki kutub _________.

2. Dalam ilustrasi berikut, magnet-magnet mana yang akan saling


menarik dan magnet-magnet mana yang akan saling menolak?

A. _________
B. _________
C. _________
D. _________

3. Suatu _________ dihasilkan di sekeliling konduktor ketika arus


mengalir melaluinya.

4. Yang mana dari hal-hal berikut yang akan meningkatkan kekuatan


medan magnet untuk suatu elektromagnet?

A. Meningkatkan aliran arus


B. Meningkatkan banyaknya putaran dalam koil
C. Menambahkan inti besi pada suatu koil
D. Semua hal di atas
Membangun Medan Magnet Putar
Prinsip elektromagnetisme menerangkan rotasi poros suatu motor AC. Ingat
bahwa stator suatu motor AC adalah tabung kosong di mana koil kawat
berinsulasi disisipkan.

Penyusunan Koil Stator

Diagram di bawah memperlihatkan konfigurasi listrik gulungan stator. Dalam


contoh ini digunakan enam gulungan, dua untuk masing-masing dari ketiga fase.
Koil digulung sepanjang bahan inti besi halus dari stator. Ketika arus diterapkan,
masing-masing gulungan menjadi elektromagnet, dengan kedua gulungan untuk
masing-masing fase beroperasi sebagai ujung berlawanan dari suatu magnet.

Dengan kata lain, koil untuk masing-masing fase digulung sedemikian rupa
sehingga, ketika arus mengalir, satu gulungan merupakan kutub utara dan yang
lain kutub selatan. Sebagai contoh, jika A1 adalah kutub utara, A2 adalah kutub
selatan, dan ketika arus berbalik arah, polaritas kedua gulungan juga berbalik.

Sumber Daya Stator

Stator dihubungkan pada suatu sumber daya AC tiga fase. Ilustrasi berikut
memperlihatkan gulungan A1 dan A2 dihubungkan pada fase A sumber daya.
Ketika hubungan selesai, B1 dan B2 akan dihubungkan pada fase B, dan C1 dan
C2 akan dihubungkan pada fase C.
Seperti yang diperlihatkan ilustrasi di bawah, koil A1, B1, dan C1 terpisah 120°.
Perhatikan bahwa gulungan A2, B2, dan C2 juga terpisah 120°. Hal ini sesuai
dengan terpisahnya masing-masing fase listrik sebesar 120°. Karena masing-
masing gulungan fase memiliki dua kutub, ini dinamakan stator dua kutub.

Gulungan Stator 2 Kutub

Ketika tegangan AC diterapkan pada stator, medan magnet muncul pada satu
set koil fase tergantung pada arah aliran arus. Rujuk tabel berikut sambil
membaca penjelasan bagaimana medan magnet putar muncul. Tabel ini
mengasumsikan bahwa aliran arus positif dalam gulungan A1, B1 atau C1
menghasilkan kutub utara.

Arah Aliran Arus


Gulungan
Positif Negatif
A1 Utara Selatan
A2 Selatan Utara
B1 Utara Selatan
B2 Selatan Utara
C1 Utara Selatan
C2 Selatan Utara
Saat Mulai

Dalam ilustrasi berikut, saat mulai telah dipilih selama fase A tidak memiliki aliran
arus dan koil terkait tidak memiliki medan magnet. Fase B memiliki aliran arus
dalam arah negatif dan fase C memiliki aliran arus dalam arah positif.
Berdasarkan tabel terdahulu, B1 dan C2 adalah kutub selatan serta B2 dan C1
adalah kutub utara. Garis flux magnet meninggalkan kutub utara B2 dan
memasuki kutub selatan terdekat, C2. Garis flux magnet juga meninggalkan
kutub utara C1 dan memasuki kutub selatan terdekat, B1. Jumlah vektor medan-
medan magnet ditunjukkan oleh tanda panah.

Saat 1

Bagan berikut memperlihatkan kelanjutan vektor medan magnet ketika masing-


masing fase telah maju 60°. Perhatikan bahwa pada saat 1 fase C tidak memiliki
aliran arus dan tidak ada medan magnet yang muncul di C1 dan C2. Fase A
memiliki aliran arus dalam arah positif dan fase B memiliki aliran arus dalam arah
negatif.

Seperti diperlihatkan dalam bagan sebelumnya, gulungan A1 dan B2 adalah


kutub utara dan gulungan A2 dan B1 adalah kutub selatan. Vektor medan
magnet resultan telah berputar 60° searah jarum jam.
Saat 2

Pada saat 2, fase B tidak memiliki aliran arus dan gulungan B1 dan B2 tidak
memiliki medan magnet. Arus dalam fase A mengalir dalam arah positif, tetapi
arus fase C sekarang mengalir dalam arah negatif. Vektor medan magnet
resultan telah berputar 60° lagi.
Putaran 360°

Dia akhir enam selang waktu seperti di atas, medan magnet telah berotasi satu
putaran penuh atau 360°. Proses ini berulang 60 kali dalam satu detik untuk
sumber daya 60 Hz.

Laju Sinkron

Laju medan magnet putar disebut laju sinkron (Ns) motor. Laju sinkron sama
dengan 120 kali frekuensi (F) dibagi banyaknya kutub motor (P).

Laju sinkron motor dua kutub yang beroperasi pada 60 Hz, misalnya, adalah
3600 RPM.

120F 120  60
Ns   Ns   Ns  3600 RPM
P 2
Laju sinkron turun ketika banyaknya kutub naik. Tabel berikut memperlihatkan
laju sinkron pada 60 Hz untuk beberapa nilai banyaknya kutub yang berbeda.

Banyaknya Kutub Laju Sinkron


2 3600
4 1800
6 1200
8 900
10 720
Putaran Rotor
Magnet Permanen

Untuk melihat bagaimana rotor bekerja, magnet yang didudukkan pada poros
dapat menggantikan rotor sangkar tupai. Ketika gulungan stator diberi energi,
medan magnet putar berjalan. Magnet memiliki medan magnet sendiri yang
berinteraksi dengan medan magnet putar dari stator. Kutub utara medan magnet
putar menarik kutub selatan magnet, dan kutub selatan magnet putar menarik
kutub utara magnet. Ketika medan magnet berputar, magnet ikut terseret. Motor
AC yang menggunakan magnet permanen untuk rotor disebut motor sinkron
magnet permanen. Istilah sinkron bermakna bahwa putaran rotor tersinkronisasi
dengan medan magnet, dan laju rotor sama dengan laju sinkron motor.

Elektromagnet Tegangan Induksi

Alih-alih rotor magnet permanen, motor induksi sangkar tupai menginduksi arus
dalam rotornya, menciptakan elektromagnet. Seperti diperlihatkan ilustrasi
berikut, ketika arus mengalir dalam gulungan stator, medan elektromagnet
menciptakan potongan melewati batang rotor terdekat.

Ketika suatu konduktor seperti batang rotor melalui medan magnet, tegangan
(emf) terinduksi dalam konduktor. Tegangan induksi menyebabkan arus mengalir
melalui konduktor. Dalam rotor sangkar tupai, arus mengalir melalui batang rotor
dan sekitar lingkaran ujung dan menghasilkan medan magnet di sekitar masing-
masing batang rotor.

Karena gulungan stator terhubung dengan sumber AC, arus yang terinduksi
dalam batang rotor berubah terus-menerus dan rotor sangkar tupai menjadi
elektromagnet dengan kutub utara dan selatan terus-menerus bergatian.

Ilustrasi di bawah memperlihatkan saat di mana gulungan A1 merupakan kutub


utara dan kekuatan medannya sedang meningkat. Medan yang meluas
memotong melalui batang rotor di dekatnya, menginduksi tegangan. Aliran arus
resultan dalam satu batang rotor menghasilkan kutub selatan. Hal ini
menyebabkan motor berputar menuju gulungan A1.

Di setiap titik waktu yang ditentukan, medan magnet untuk gulungan stator
memberikan gaya tarik dan tolak terhadap batang-batang rotor. Hal ini
menyebabkan rotor berputar, tetapi tidak tepat pada laju sinkron motor.

Slip

Untuk motor induksi AC tiga fase, medan magnet putar harus berputar lebih
cepat daripada rotor untuk menginduksikan arus dalam rotor. Ketika daya
pertama kali diterapkan pada motor dengan rotor dalam keadaan berhenti,
selisih laju berada dalam nilai maksimal dan sejumlah besar arus diinduksikan
dalam rotor.
Setelah rotor berjalan cukup lama untuk mencapai laju operasi, selisih laju antara
laju sinkron medan magnet putar dengan laju rotor menjadi jauh lebih kecil.
Selisih laju ini dinamakan slip. Slip diperlukan untuk menghasilkan torsi. Slip
juga dipengaruhi oleh beban. Peningkatan beban menyebabkan rotor melambat,
meningkatkan slip. Penurunan beban menyebabkan rotor mengalami
percepatan, mengurangi slip. Slip dinyatakan dalam persen dan dapat dihitung
menggunakan rumus berikut.

NS  NR
% Slip   100
NS
Sebagai contoh, motor empat kutub yang beroperasi pada 60 Hz memiliki laju
sinkron (NS) 1800 RPM. Apabila laju rotor (NR) pada beban penuh adalah 1765
RPM, maka slip beban penuhnya adalah 1.9%.
1800  1765
% Slip   100
1800
% Slip  1.9 %

Motor Rotor Gulung

Sampai titik ini, pembahasan masih berkisar pada rotor sangkar tupai yang
memang lebih umum. Jenis lain dari motor induksi tiga fase adalah motor rotor
gulung. Perbedaan utama antara motor rotor gulung dengan motor sangkar
tupai adalah bahwa konduktor rotor gulung terdiri dari gulungan koil, bukannya
batangan. Koil ini dihubungkan pada resistor variable luar melalui cincin slip dan
penggesek. Medan magnet putar menginduksi tegangan dalam gulungan rotor.
Peningkatan resistans gulungan rotor menyebabkan berkurangnya arus mengalir
dalam gulungan rotor, menurunkan laju rotor. Penurunan resitans menyebabkan
lebih banyak arus mengalir, meningkatkan laju rotor.

Motor Sinkron

Jenis lain motor AC tiga fase adalah motor sinkron. Motor sinkron bukanlah
motor induksi. Salah satu jenis motor sinkron dibangun ada miripnya dengan
rotor sangkar tupai. Sebagai tambahan terhadap batang rotor, gulungan koil juga
digunakan. Gulungan koil dihubungkan dengan sumber arus DC dengan cincin
slip dan penggesek.

Ketika motor dinyalakan, daya AC diterapkan pada stator, dan motor sinkron
memulai seperti rotor sangkar tupai. Daya DC diterapkan pada koil rotor setelah
percepatan motor. Hal ini menghasilkan medan magnet tetap yang kuat dalam
rotor, yang mengunci rotor dalam langkah yang sama dengan medan magnet
putar. Karenanya rotor berputar pada laju sinkron. Karenanya pula ini merupakan
motor sinkron.

Seperti disebutkan sebelumnya, ada motor sinkron yang menggunakan rotor


magnet permanen. Jenis motor ini tidak membutuhkan sumber daya DC untuk
magnetisasi rotor.
Ulangan 4

1. Ilustrasi berikut berlaku untuk motor AC tiga fase _________ kutub.


Ketika gulungan A1 menjadi kutub selatan, gulungan A2 menjadi kutub
_________.

2. Laju medan magnet putar disebut laju _________ motor.

3. Laju sinkron suatu motor empat kutub 60 Hz adalah _________


RPM.

4. Selisih laju antara laju sinkron dan laju rotor disebut _________.

5. Suatu motor 2 kutub beroperasi pada catu daya 60 Hz. Rotor


berputara pada 3450 RPM. Slip-nya adalah _________ %.
Spesifikasi Motor
Pelat Nama

Pelat nama motor memberikan informasi penting yang dibutuhkan untuk aplikasi
yang benar. Sebagai contoh, ilustrasi berikut memperlihatkan pelat nama suatu
motor AC tiga fase (3 PH) 30 tenaga kuda (H.P.).

Paragraf-paragraf berikut menjelaskan beberapa informasi lain untuk motor ini.

Sumber Tegangan (VOLTS) dan Arus Beban Penuh (AMPS)

Motor Ac dirancang untuk bekerja pada tegangan standard. Motor ini dirancang
untuk diberi daya oleh pasokan 460 V tiga fase. Arus beban penuh
pengenalnya adalah 35.0 amps.

Laju Dasar (R.P.M.) dan Frekuensi (HERTZ)

Laju dasar adalah laju (diberikan dalam EPM) di mana motor menghasilkan
tenaga kuda pengenal pada tegangan dan frekuensi pengenal. Laju dasar
merupakan petunjuk seberapa cepat poros keluaran memutarkan peralatan yang
terhubung ketika diberi beban penuh. Motor ini memiliki laju dasar 1765 RPM
pada frekuensi pengenal 60 Hz.

Karena laju sinkron motor 4 kutub yang bekerja pada 60 Hz adalah 1800 RPM,
slip beban penuh dalam kasus ini adalah 1.9%. Apabila motor bekerja kurang
daripada beban penuh, laju keluaran akan sedikit lebih besar daripada laju
dasar.
1800  1765
% Slip   100
1800
% Slip  1.9%

Service Factor

Service factor adalah bilangan yang dikalikan dengan tenaga kuda pengenal
motor untuk menentukan nilai tenaga kuda dimana motor bekerja. Karenanya,
motor yang dirancang untuk bekerja pada atau di bawah tenaga kuda pengenal
pada pelat nama memiliki service factor 1.0.

Beberapa motor dirancang untuk service factor lebih tinggi dari 1.0 sehingga
kadang-kadang dapat melampaui tenaga kuda pengenalnya. Sebagai contoh,
motor ini memiliki service factor 1.15. Motor dengan service factor 1.15 dapat
beroperasi 15% lebih tinggi daripada tenaga kuda pada pelat namanya.
Karenanya motor 30 HP ini dapat beroperasi pada 34.5 HP. Tetap harus diingat
bahwa setiap motor yang beroperasi terus-menerus di atas tenaga kuda
pengenalnya dapat berkurang masa pakainya.

Kelas Insulasi

NEMA mendefinisikan kelas insulasi motor untuk menggambarkan


kemampuan insulasi motor menahan panas. Empat kelas insulasi adalah A, B, F,
dan H. Keempat kelas menunjukkan kenaikan suhu yang diperkenankan dari
suhu sekeliling 40°C (104°F). Kelas B dan F adalah yang paling umum
digunakan.

Suhu sekeliling adalah suhu udara di sekitarnya. Ini juga merupakan suhu
gulungan motor sebelum motor mulai berjalan, dengan asumsi motor
sebelumnya telah berhenti cukup lama. Suhu dalam gulungan motor naik segera
setelah motor mulai dijalankan. Gabungan suhu sekeliling dan kenaikan suhu
yang diperkenankan sama dengan suhu pengenal maksimum gulungan. Jika
motor beroperasi pada suhu gulungan yang lebih tinggi, masa pakai akan
berkurang. Kenaikan suhu operasi sebesar 10°C di atas maksimum yang
diperkenankan dapat memotong perkiraan masa pakai sebesar setengahnya.

Ilustrasi di bawah memperlihatkan kenaikan suhu yang diperkenankan untuk


motor yang bekerja pada service factor 1.0 pada ketinggian tidak lebih dari 3300
ft. Masing-masing kelas insulasi memiliki margin yang diperkenankan untuk
kompensasi hot spot motor, suatu titik dipusat gulungan motor di mana suhu
nilainya lebih tinggi. Untuk motor dengan service factor 1.15, tambahkan 10°C
pada kenaikan suhu yang diperkenankan utuk masing-masing kelas insulasi
motor.
Kelas A Kelas B Kelas F Kelas H
Kenaikan 60°C Kenaikan 80°C Kenaikan 105°C Kenaikan 125°C
Hot Spot 5°C Hot Spot 10°C Hot Spot 10°C Hot Spot 15°C

Motor dalam contoh ini memiliki insulasi kelas F dan service factor 1.15. Ini
berarti bahwa suhu gulungan diperkenankan naik sampai 155°C dengan
tambahan tenggang hot spot 10°C.

Desain Motor NEMA

NEMA juga mengunakan huruf (A, B, C, dan D) untuk mengidentifikasi desain


motor berdasarkan karakteristik torsi. Motor dalam contoh ini adalah motor
desain B, jenis yang paling umum. Desain motor A merupakan jenis yang paling
tidak umum. Karakteristik desain motor B, C dan D dibahas di bagian selanjutnya
dalam kursus ini.

Efisiensi Motor

Efisiensi motor merupakan subjek yang semakin lama semakin penting,


khususnya untuk motor AC. Efisiensi motor AC bersifat penting karena motor AC
digunakan secara luas dan berperan dalam persentase yang cukup besar dalam
penggunaan energi dalam fasilitas-fasilitas industri.

Efisiensi motor adalah persentase energi yang dipasok pada motor yang diubah
bentuk menjadi energi mekanis pada poros motor ketika motor bekerja secara
continu pada beban penuh dengan menerapkan tegangan pengenal. Karena
efisiensi motor bisa bervariasi antar motor berdesain sama, persentase efisiensi
nominal NEMA pada pelat nama mewakili efisiensi rata-rata untuk banyak motor
berjenis sama. Motor dalam contoh ini memiliki efisiensi nominal NEMA 93.0%.

Baik NEMA maupun Energy Policy Act of 1002 (EPAct) menentukan proses
yang sama untuk menguji efisiensi motor. EPAct juga menentukan persyaratan
efisiensi untuk sekelompok besar motor AC yang dimanufaktur setelah 1007.
Tahun 2001, NEMA memberlakukan kode-kode NEMA Premium untuk motor
AC tiga fase yang bahkan memenuhi standard efisiensi yang lebih tinggi
daripada yang dipersyaratkan oleh EPAct. High Efficent Motors Siemens
memenuhi atau melampaui standard efisiensi EPAct dan motor-motor NEMA
Premium Efficient dengan teknologi rotor tembaga baru kami yang melampaui
standard efisiensi NEMA Premium.
Karakteristik Motor NEMA
Desain Motor Standard

Motor dirancang dengan karakteristik laju-torsi yang cocok dengan persyaratan


aplikasi umum. Keempat desain motor NEMA standard (A, B, C, dan D) memiliki
ciri-ciri yang berbeda. Bagian ini memberikan gambaran untuk masing-masing
desain motor dengan perhatian khusus pada NEMA desain B, desain motor
induksi AC tiga fase yang paling umum.

Kurva Laju-Torsi untuk Motor B NEMA

Karena torsi motor berubah terhadap kecepatan, hubungan antara laju dengan
torsi seringkali diperlihatkan dalam suatu grafik, disebut curva laju-torsi. Kurva ini
memperlihatkan torsi motor, sebagai persentase torsi beban-penuh, terhadap
rentang laju penuh motor, yang ditunjukkan sebagai persentase laju sinkronnya.

Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor B NEMA. Motor B NEMA merupakan
motor bertujuan umum dengan laju tunggal yang sesuai untuk aplikasi yang
memerlukan torsi awal dan berjalan yang normal, seperti kipas, pompa, conveyor
beban ringan, dan peralatan mesin.

Dengan menggunakan contoh motor NEMA B 30 HP, 1765 RPM yand dibahas
sebelumnya, torsi beban penuh dapat dihitung dengan mengubah urutan rumus
untuk tenaga kuda.

Torsi ( dalam lb  ft )  Laju ( dalam RPM )


HP 
5252
HP  5252 30  5252
Torsi ( dalam lb  ft )    89.3 lb  ft
Laju( dalam RPM ) 1765
Torsi Awal

Torsi Awal, juga disebut sebaga torsi rotor terkunci, adalah torsi yang
dihasilkan motor tiap kali dihidupkan pada tegangan dan frekuensi pengenal.
Ketika tegangan pertama kali diterapkan pada stator motor, ada saat sebelum
rotor berjalan. Pada saat itu, motor NEMA B menghasilkan torsi yang kurang
lebih sama dengan 150% torsi beban penuh. Untuk motor 30 HP, 1765 RPM
yang digunakan dalam contoh ini, itu sama dengan torsi 134.0 lb-ft.

Torsi Pull-Up

Seiring dengan naiknya laju, torsi sedikit turun sampai titik B pada grafik tercapai.
Torsi yang ada pada titik ini disebut torsi pull-up. Untuk motor NEMA B, nilai ini
sedikit rendah daripada torsi awal, tetapi lebih besar daripada torsi beban penuh.

Torsi Breakdown

Seiring dengan berlanjutnya kenaikan laju dari titik B ke titik C, torsi meningkat
sampai nilai maksimum pada sekitar 100% torsi beban penuh. Nilai maksimum
torsi disebut torsi breakdown. Motor HP dalam contoh ini memiliki torsi
breakdown sekitar 178.6 lb-ft.
Torsi Beban Penuh

Torsi menurun dengan cepat ketika laju meningkat melampaui torsi breakdown
sampai mencapai torsi beban penuh pada laju sedikit di bawah 100% laju
sinkron. Torsi beban penuh dihasilkan dengan motor beroperasi pada tegangan,
frekuensi, dan beban pengenal. Motor dalam contoh ini memiliki laju sinkron
1800 RPM dan laju beban penuh 1765 RPM. Karenanya, slipnya adalah 1.9%.

Kurva laju-torsi bermanfaat untuk memahami kinerja motor berbeban. Kurva laju-
torsi berikut memperlihatkan empat contoh beban. Motor ini disesuaikan
ukurannya untuk torsi konstan beban 1 dan torsi variabel beban 1. Pada masing-
masing kasus, motor akan mengalami percepatan sampai laju pengenalnya.
Dengan torsi konstan beban 2, motor tidak memiliki torsi awal yang cukup untuk
memutar rotor. Untuk torsi variabel beban 2, motor tidak dapat mencapai laju
pengenal. Dalam kedua contoh terakhir, motor kemungkinan besar akan
mengalami panas berlebih sampai relay beban berlebih mengalami trip.
Arus Awal dan Arus Beban Penuh

Arus awal, yang juga disebut arus rotor terkunci, adalah arus yang dipasok
pada motor ketika tegangan pengenal pertama kali diterapkan dengan rotor
dalam keadaan diam. Arus beban penuh adalah arus yang dipasok pada motor
dengan tegangan, frekuensi, dan beban pengenal diterapkan dan rotor dalam
keadaan melaju. Untuk motor NEMA B, arus awal biasanya sebesar 600-650%
arus beban penuh. Pengetahuan tentang persyaratan arus untuk motor adalah
kritis untuk aplikasi yang benar untuk peralatan proteksi arus berlebih.

Motor NEMA A

Motor Nema A merupakan desain yang paling tidak umum. Motor NEMA A
memiliki kurva laju-torsi yang serupa dengan motor NEMA B, tetapi biasanya
memiliki arus awal yang lebih besar. Sebagai akibatnya, peralatan proteksi arus
berlebih harus disesuaikan ukurannya untuk menangani arus yang ditingkatkan.
Motor NEMA A biasanya digunakan dalam aplikasi yang sama dengan motor
NEMA B.

Motor NEMA C

Motor NEMA C dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan torsi awal yang
tinggi untuk beban awal yang sukar dihidupkan, seperti conveyor berbeban
berat, crusher dan mixer. Meskipun torsi awalnya tinggi, motor ini memiliki arus
awal yang relatif rendah. Slip dan torsi beban penuh kurang lebih sama dengan
motor NEMA B. Motor NEMA C biasanya merupakan motor berlaju tunggal yang
rentang ukurannya sekitar 5 sampai 200 HP.

Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor NEMA C 30 HP dengan laju beban
penuh 1765 RPM dan torsi beban penuh 89.3 lb-ft. Dalam contoh ini, motor
memiliki torsi awal 214.3 lb-ft, torsi beban penuh 240% dan torsi breakdown 174
lb-ft.

Motor NEMA D

Torsi awal motor NEMA desain D adalah sekitar 280% torsi beban penuh. Hal
ini membuatnya cocok untuk aplikasi yang sangat sukar dihidupkan seperti
punch press atau pompa sumur minyak. Motor NEMA D tidak memiliki torsi
breakdown yang nyata. Setelah dihidupkan, torsi turun sampai torsi beban penuh
tercapai. Slip untuk motor NEMA D berkisar antara 5 sampai 13%.

Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor NEMA D 30 HP dengan lau beban
penuh 1656 RPM dan torsi beban penuh 95.1 lb-ft. Motor ini menghasilkan
sekitar 266.3 lb-ft torsi awal.
Ulangan 5

1. Sebuah motor 30 HP dengan service factor 1.15 dapat dioperasikan pada


_________ HP.

2. Sebuah motor dengan insulasi Kelas F dan service factor 1.0 memiliki
kenaikan suhu maksimum _________°C ditambah tenggang hotspot
_________°C.

3. Torsi awal motor NEMA B adalah kurang lebih _________% torsi beban
penuh.

4. Nilai torsi maksimum pada kurva laju-torsi motor NEMA B dinamakan torsi
_________.
Faktor-faktor Penurun Rating
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kinerja suatu motor AC. Hal ini harus
dipertimbangkan ketika mengaplikasikan suatu motor.

Variasi Tegangan

Seperti dibahas sebelumnya, motor AC memiliki tegangan dan frekuensi


pengenal rating. Beberapa motor memiliki koneksi untuk lebih dari satu tegangan
pengenal. Tabel berikut memperlihatkan pengenal rating tegangan yang paling
umum untuk motor NEMA.

Tegangan/Frekuensi
Standard
60 Hz 50 Hz
115 VAC 380 VAC
220 VAC 400 VAC
230 VAC 415 VAC
460 VAC 220/380 VAC
575 VAC

Sedikit variasi dalam pasokan tegangan dapat memiliki pengaruh dramatis pada
kinerja motor. Dalam grafik berikut, sebagai contoh, ketika tegangan 10% di
bawah tegangan pengenal motor, motor memiliki torsi awal yang berkurang 20%.
Tegangan yang berkurang ini dapat menghalangi motor untuk menghidupkan
bebannya atau menjaganya berjalan pada laju pengenal.

Di lain pihak, kenaikan 10% dalam pasokan tegangan meningkatkan torsi awal
sebesar 20%. Torsi yang membesar ini bisa menyebabkan kerusakan pada saat
penyalaan. Conveyor, misalnya, bisa tiba-tiba melonjak ke depan pada saat
dinyalakan. Variasi tegangan juga menyebabkan perubahan serupa dalam arus
awal dan beban penuh motor dan kenaikan suhu.
Frekuensi

Variasi frekuensi di mana motor bekerja terutama menyebabkan perubahan


karakteristik laju dan torsi. Kenaikan 5% dalam frekuensi, sebagai contoh,
menyebabkan kenaikan 5% dalam laju beban penuh dan penurunan 10% dalam
torsi.

Variasi % Perubahan % Perubahan


Frekuensi Laju Beban Penuh Torsi Awal
+5% +5% -10%
-5% -5% +11%

Ketinggian

Motor standard dirancang untuk bekerja di bawah 3300 kaki. Udara lebih tipis,
dan panas tidak hilang begitu cepat di atas 3300 kaki. Kebanyakan motor harus
diturunkan ratingnya untuk ketinggian di atas 3300 kaki. Tabel berikut
memperlihatkan faktor penurun tenaga kuda yang biasa ditemukan, tetapi faktor
penurun rating semestinya diperiksa untuk masing-masing motor. Motor 50 HP
yang dioperasikan pada 6000 kaki, sebagai contoh, akan mengalami penurunan
rating 47 HP, asalkan suhu pengenal sekeliling sebesar 40°C tetap
dipersyaratkan.

Ketinggian Faktor Penurun Rating


3300 - 5000 0.97
5001 - 6600 0.94
6601 - 8300 0.90
8301 - 9900 0.86
9901 - 11 500 0.82

50 HP x 0.94 = 47 HP

Suhu Sekeliling

Suhu sekeliling juga mungkin harus dipertimbangkan. Persyaratan suhu


sekeliling untuk banyak motor bisa berkurang dari 40°C ke 30°C pada 6600 kaki.
Akan tetapi, motor dengan kelas insulasi tinggi mungkin tidak perlu diturunkan
ratingnya dalam kondisi ini.

Suhu Sekeliling Ketinggian Maksimum


(°C) (Kaki)
40 3300
30 6600
20 9900
Motor AC dan Drive AC
Banyak aplikasi memerlukan laju motor AC yang berubah-ubah. Cara paling
mudah untuk mengubah-ubah laju motor induksi AC adalah dengan
menggunakan drive AC untuk mengubah-ubah frekuensi yang diterapkan.
Mengoperasikan motor pada frekuensi dan tegangan yang lain daripada
pengenalnya mempengaruhi arus maupun torsi motor.

Volts per Hertz (V/Hz)

Rasio volts per hertz (V/Hz) adalah rasio tegangan yang diterapkan terhadap
frekuensi yang diterapkan pada motor. 460 VAC merupakan tegangan pengenal
yang paling umum untuk motor AC industri yang dibuat untuk digunakan di
Amerika Serikat. Motor ini memiliki frekuensi pengenal 60 Hz. Ini memberikan
rasio V/Hz sebesar 7.67. Tidak semua motor memiliki rasio 7.67 V/Hz. Motor 230
Volt 60 Hz, sebagai contoh, memiliki rasio 3.8 V/Hz.

460 V 230 V
 7.67 V / Hz  3.8 V / Hz
60 Hz 60 Hz

Operasi Torsi Konstan

Motor Ac yang berjalan pada jalur AC bekerja dengan flux konstan karena
tegangan dan frekuensi adalah konstan. Motor yang beroperasi dengan flux
konstan dikatakan memiliki torsi konstan. Meskipun begitu, torsi sebenarnya
yang dihasilkan tergantung pada besarnya beban.

Drive AC mampu mengoperasikan motor dengan flux konstan dari sekitar 0 Hz


sampai frekuensi pengenal pada pelat nama motor (biasanya 60 Hz). Ini
merupakan rentang torsi konstan. Sepanjang rasio volts per hertz dijaga
konstan, motor akan mempunyai karakteristik torsi konstan.

Grafik berikut menggambarkan rasio volts per hertz konstan dari suatu motor 460
volt 60 Hz dan suatu motor 230 volt, 60 Hz yang bekerja pada rentang torsi
konstan. Harus diingat bahwa jika frekuensi yang diterapkan meningkat, reaktans
stator meningkat. Sebagai kompensasinya, drive harus meningkatkan tegangan
secara proporsional dan simultan. Jika tidak, arus stator, flux, dan torsi akan
mengalami penurunan.
460 230 230 115
 7.67 V /Hz  7.67 V /Hz  3.8 V /Hz  3.8 V /Hz
60 30 60 30

Tenaga Kuda Konstan

Beberapa aplikasi mempersyaratkan motor akan dioperasikan di atas laju dasar.


Karena tegangan yang diterapkan tidak boleh melampaui tegangan pengenal
pada pelat nama, torsi menurun ketika laju meningkat. Ini disebut dengan
rentang tenaga kuda konstan karena setiap perubahan torsi dikompensasi oleh
perubahan laju yang berlawanan.

Torsi dalam lb ft  Laju dalam RPM


daya dalam HP 
5252

Jika motor dijalankan dalam rentang torsi konstan dan tenaga kuda konstan,
volts per hertz dan torsi konstan akan dijaga sampai 60 Hz. Di atas 60 Hz, rasio
volts per hertz menurun, dengan penurunan torsi terkait.

Menyalakan Tegangan dan Frekuensi yang Berkurang


Ingat bahwa ketika motor NEMA B dinyalakan pada tegangan penuh, ia
menghasilkan sekitar 150% torsi awal dan 600% arus awal. Jika motor
dikendalikan oleh drive AC, motor menyala pada tegangan dan frekuensi yang
berkurang. Sebagai contoh, motor mungkin menyala dengan sekitar 150% torsi,
tetapi hanya 150% dari arus beban penuh.

Ketika motor melaju, tegangan dan frekuensi meningkat, dan ini membawa
pengaruh menggeser kurva laju-torsi motor ke kanan. Garis titik-titik pada kurva
laju-torsi berikut mewakili bagian kurva yang tidak digunakan oleh drive. Drive
menyalakan dan mempercepat motor dengan mulus karena frekuensi dan
tegangan ditingkatkan secara bertahap menuju laju yang diinginkan.

Beberapa aplikasi memerlukan torsi awal lebih tinggi dari 150%. Sebuah
conveyor, sebagai contoh, mungkin memerlukan 200% torsi pengenal untuk
mulai digerakkan. Hal ini dimungkinkan jika ukuran drive dan motor disesuaikan
dengan benar.

Memilih Motor

Drive Ac sering kali memili kemampuan yang lebih daripada motor. Drive dapat
berjalan pada frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensi yang sesuai dengan
suatu aplikasi. Sebagai tambahan, drive dapat berjalan pada laju yang terlalu
rendah bagi motor berpendingin sendiri untuk menghasilkan aliran udara yang
cukup. Masing-masing motor harus dievaluasi sesuai dengan kemampuannya
sebelum dipilih untuk digunakan pada drive AC.

Waktu harmoni, lonjakan tegangan, dan kenaikan tegangan drive AC tidaklah


identik. Beberapa drive Ac memiliki filter yang lebih canggih dan komponen-
komponen lain yang dirancang untuk meminimalkan pemanasan yang tidak
diiinginkan dan kerusakan insulasi pada motor. Hal ini harus dipertimbangkan
ketika memilih kombinasi drive/motor AC.
Jarak antara Drive dan Motor

Jarak dari drive ke motor juga harus dimasukkan dalam pertimbangan. Seluruh
kabel motor memiliki kapasitans saluran-ke-saluran dan saluran-ke-ground.
Semakin panjang kabel, semakin besar kapasitans. Beberapa jenis kabel, seperti
kabel berprisai atau kabel dalam pipa, memiliki kapasitans yang lebih besar.
Lonjakan muncul pada keluaran drive AC disebabkan oleh arus pengisi dalam
kapasitans kabel. Tegangan yang lebih tinggi (460 VAC) dan tegangan
kapasitans yang lebih tinggi (kabel panjang) mengakibatkan lonjakan arus yang
lebih tinggi pula. Lonjakan tegangan yang disebabkan oleh kabel yang panjang
berpotensi memperpendek masa pakai drive dan motor AC.

Service Factor pada Drive AC

Motor berefisiensi tinggi dengan service factor 1.15 disarankan bila digunakan
dengan AC drive. Akibat panas yang terkait dengan harmoni suatu drive AC,
service faktor 1.15 berkurang menjadi 1.0.
Mencocokkan Motor dengan Beban
Salah satu cara mengevaluasi apakah kemampuan torsi suatu motor memenuhi
persyaratan torsi beban adalah dengan membandingkan kurva laju-torsi motor
dengan persyaratan laju-torsi beban.

Motor Beban

Tabel Karakeristik Beban

Suatu tabel, seperti yang ditunjukkan di bawah, dapat digunakan untuk mencari
karakteristik torsi. Publikasi NEMA MG 1 merupakan salah satu sumber
karakteristik torsi biasa.

Menghitung Torsi Beban

Cara yang paling akurat untuk mendapatkan karakteristik torsi suatu beban yang
diberikan adalah dari pembuat peralatannya. Akan tetapi, prosedur berikut
menggambarkan bagaimana torsi beban dapat ditentukan. Ilustrasi berikut
memperlihatkan sebuah kerekan diikat pada poros suatu beban. Tali dililitkan
sekeliling kerekan dengan salah satu ujungnya disambungkan dengan
timbangan pegas. Tarik timbangan sampai poros berputar dan catat gaya yang
terbaca pada timbangan. Kemudian, kalikan gaya yang dibutuhkan untuk
memutar poros dengan radius kerekan untuk menghitung nilai torsi. Ingat bahwa
radius dihitung dari titik pusat poros.

Sebagai contoh, jika radius kerekan adalah 1 kaki dan gaya yang dibutuhkan
untuk memutar poros adalah 10 pounds, kebutuhan torsi adalah 10 lb-ft. Ingat
bahwa ini tepat merupakan torsi awal yang dibutuhkan. Besarnya torsi yang
dibutuhkan untuk memutar beban dapat berubah-ubah sesuai lajunya.

Di setiap titik pada kurva laju-torsi, besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor
harus selalu sekurangnya sama dengan torsi yang dibutuhkan oleh bebannya.
Jika motor tidak dapat menghasilkan torsi yang cukup, ia akan gagal mulai
menggerakkan beban, mati, atau berjalan dalam keadaan kelebihan beban. Ini
mungkin akan menyebabkan alat proteksi trip dan memutuskan motor dari
sumber daya.

Pompa Sentrifugal

Dalam contoh berikut, pompa sentrifugal membutuhkan torsi beban penuh


sebesar 600 lb-ft. Pompa ini hanya memerlukan sekitar 20% torsi beban penuh
untuk mulai bergerak. Torsi yang dibutuhkan turun sedikit ketika beban mulai
mengalami percepatan dan kemudian naik sampai torsi beban penuh ketika
pompa mencapai laju. Ini merupakan suatu contoh beban torsi variabel.
Motor yang dipilih dalam contoh ini adalah motor NEMA B yang dicocokkan
dengan beban. Dengan kata lain, motor memiliki torsi yang cukup untuk
mempercepat beban sampai laju pengenalnya.

Aktuator Screw Down

Dalam contoh berikut, yang menjadi beban adalah aktuator screw down dengan
torsi awal sama dengan 200% torsi beban penuh. Perhatikan bahwa motor
NEMA B yang dipilih untuk contoh ini tidak memberikan torsi yang cukup untuk
mulai menggerakkan beban.

Salah satu pemecahan untuk masalah ini adalah dengan menggunakan motor
NEMA B bertenaga kuda lebih tinggi. Pemecahan yang lebih murah mungkin
dengan menggunakan motor NEMA D yang memiliki torsi awal lebih tinggi untuk
tenaga kuda pengenal yang sama.
Ulangan 6

1. Menurut tabel penurunan rating yang diberikan sebelumnya, motor 200


HP yang dioperasikan pada 5500 kaki akan turun rating ke _________
HP.

2. Rasio volts per hertz motor 460 Volt 60 Hz adalah _________ V/Hz.

3. Drive AC dalam mode volts-per-hertz berada dalam rentang konstan


_________ ketika bekerja di atas laju dasar motor.

4. Jika radius kerekan yang dipasang pada poros beban adalah 2 kaki, dan
gaya yang dibutuhkan untuk mulai memutar poros adalah 20 pound,
besarnya torsi yang dibutuhkan untuk mulai menggerakkan beban adalah
_________ lb-ft.

5. Beban mana dalam ilustrasi di bawah yang benar-benar cocok dengan


motor.
A. Beban 1
B. Beban 2
C. Beban 3
D. Beban 4
Selubung Motor
Selubung motor tidak hanya memegang komponen-komponen motor menjadi
satu, tetapi juga melindungi komponen bagian dalam dari udara lembab dan
sebagai wadah. Derajat proteksi tergantung pada jenis selubung. Sebagai
tambahan, jenis selubung mempengaruhi pendinginan motor. Ada dua kategori
selubung: terbuka dan sepenuhnya tertutup.

Selubung Open Drip Proof (ODP)

Selubung terbuka memungkinkan udara pendingin mengalir melalui motor. Salah


satu jenis selubung terbuka adalah selubung terbuka anti tetesan (ODP).
Selubung ini memiliki lubang udara yang memungkinkan udara mengalir. Bilah
kipas yang terpasang pada rotor menggerakkan air melalui motor ketika rotor
berputar. Lubang udara diposisikan sehingga cairan dan padatan yang jatuh dari
atas pada sudut sampai 15° dari garis tegak tidak dapat memasuki bagian dalam
motor ketika motor didudukkan pada permukaan datar. Apabila motor
didudukkan pada permukaan tegak, seperti dinding atau panel, penutup khusus
mungkin diperlukan. Selubung ODP semestinya digunakan di lingkungan yang
bebas pencemar.

Selubung Totally Enclosed Non-Ventilated (TENV)

Dalam beberapa aplikasi, udara di sekitar motor mengandung karat atau unsur
perusak yang dapat merusak bagian dalam motor. Selubung motor yang
tertutup penuh tanpa lubang udara (TENV) membatasi aliran udara ke dalam
motor, tetapi tidak kedap udara. Akan tetapi, segel di titik di mana poros
menerobos melalui kerangka mencegah air, debu, dan benda asing lain
memasuki motor sepanjang poros.

Kebanyakan motor TENV bertenaga kuda pecahan. Akan tetapi, motor TENV
bertenaga kuda bulat digunakan untuk aplikasi khusus. Ketiadaan bukaan lubang
udara berarti bahwa seluruh panas dari dalam motor harus dihilangkan melalui
selubung menggunakan konduksi. Motor TNV tenaga kuda yang lebih besar ini
memiliki selubung yang dilengkapi banyak rusuk untuk membantu
menghilangkan panas lebih cepat. Motor TENV dapat digunakan di dalam atau di
luar ruangan.

Selubung Totally Enclosed Fan Cooled (TEFC)

Motor tertutup penuh berpendingin kipas (TEFC) serupa dengan motor


TENV, tetapi memiliki kipas luar yang didudukkan pada ujung yang
berseberangan dengan drive motor. Kipas meniup udara pada permukaan luar
motor untuk pendinginan tambahan. Kipas ditutup oleh selimut untuk mencegah
agar siapapun tidak menyentuhnya. Motor TEFC dapat digunakan dalam
lingkungan yang kotor, lembab, atau agak korosif.

Explosion Proof (XP)

Aplikasi pemakaian yang berbahaya biasa ditemukan dalam industri pengolahan


kimia, pertambangan, peleburan, pulp dan kertas, pengelolaan limbah, dan
petrokimia. Dalam aplikasi-aplikasi ini, motor harus memenuhi standard
keselamatan yang paling ketat untuk perlindungan nyawa, mesin dan
lingkungan. Hal ini seringkali membutuhkan motor tahan ledakan (XP).

Motor XP serupa dengan motor TEFC dalam hal tampilan, tetapi kebanyakan
selubung XP dibuat dengan besi cor. Di Amerika Serikat, aplikasi motor di lokasi
berbahaya menjadi subjek National Electrical Code® dan standard yang
ditetapkan oleh Underwriters Laboratories dan berbagai badan pembuat
peraturan.

Lokasi-lokasi (Golongan) Berbahaya

Anda semestinya tidak pernah menentukan atau menyarankan jenis


penggolongan lokasi berbahaya, adalah tanggung jawab pengguna untuk
mengikuti seluruh kode yang berlaku dan untuk menghubungi badan pembuat
peraturan setempat untuk mendefinisikan lokasi berbahaya. Rujuk National
Electrical Code® Article 500 untuk informasi tambahan.

Lokasi-lokasi Divisi I dan II

Lokasi-lokasi Divisi I biasanya memiliki adanya bahan-bahan berbahaya di


udara. Lokasi-lokasi Divisi II mungkin memiliki adanya bahan berbahaya di
udara pada kondisi abnormal.

Class dan Group

Lokasi yang didefinisikan sebagai berbahaya, didefinisikan lebih jauh oleh kelas
dan group bahaya. Sebagai contoh, Class I, Group A sampai D memiliki
adanya gas atau uap. Class II, Group E, F, dan G memiliki debu mudah
terbakar, seperti debu arang atau padi-padian. Class III tidak dibagi-bagi menjadi
group. Class ini mencakup serat atau bulu yang mudah menyala.
Class I Class II Class III
Group A-D Group E-G Bulu atau Serat
Gas atau Uap Debu Mudah Terbakar yang Mudah Terbakar
Contoh: Contoh: Contoh:
Bensin Debu Arang Tekstil
Acetone Debu Padi-padian Bubuk Gergaji
Hidrogen
Dudukan
Dimensi NEMA

NEMA memiliki dimensi motor terstandar untuk berbagai ukuran bingkai.


Dimensi terstandar mencakup ukuran lubang baut, dimensi dasar dudukan, tinggi
poros, diameter poros, dan panjang poros. Penggunaan dimensi terstandard
memungkinkan motor yang ada untuk ditukar tanpa mengerjakan ulang susunan
dudukan. Sebagai tambahan, instalasi baru menjadi lebih mudah didesain
karena dimensinya sudah diketahui.

Dimensi terstandar memuat huruf untuk menunjukkan hubungan dimensi


terhadap motor. Sebagai contoh, huruf C menunjukkan panjang keseluruhan
motor dan huruf E mewakili jarak dari pusat poros ke pusat lubang dudukan
dalam satuan kaki. Dimensi dicari dengan tabel rujukan dalam data sheet untuk
motor dan merujukkan huruf yang dimaksud untuk mencari dimensi yang
diinginkan.

NEMA membagi ukurang bingkai standard ke dalam dua kategori, tenaga kuda
pecahan dan tenaga kuda bulat. Ukuran bingkai paling umum untuk motor
tenaga kuda pecahan adalah 42, 48, dan 56. Motor tenaga kuda bulat
ditandai oleh ukuran bingkai 143 dan di atasnya. Huruf T dalam kode ukuran
bingkai motor menunjukkan bahwa motor dibuat sesuai standard bingkai NEMA
saat ini. Motor yang memiliki huruf U dalam kode ukuran bingkai motornya dibuat
sesuai standard NEMA yang berlaku antara tahun 1952 dan 1964.

Kode ukuran bingkai merupakan kode untuk membantu identifikasi dimensi


bingkai kunci. Dua huruf pertama digunakan untuk menentukan tinggi poros.
Tinggi poros adalah jarak antara pusat poros ke permukaan dudukan. Untuk
menghitung tinggi poros, bagi dua digit pertama ukuran bingkai dengan 4.
Sebagai contoh, motor berukuran bingkai 143T memiliki tinggi poros 3½ inci (14
÷ 4).

Angka ketiga dalam nomor ukuran bingkai bulat merupakan kode NEMA untuk
jarak antara garis-garis pusat lubang-lubang baut dudukan kaki motor. Jarak
ditentukan dengan mencocokkan angka ini dengan tabel dalam publikasi NEMA
MG-1. Sebagai contoh, jarak antara garis pusat lubang baut dudukan dalam kaki
dari bingkai 143T adalah 4.00 inci.
Dimensi IEC

IEC juga memiliki dimensi terstandar, tetapi dimensi ini berbeda dengan standard
NEMA. Suatu contoh dimensi IEC diperlihatkan dalam gambar berikut:

Posisi Dudukan

Posisi dudukan lantai yang biasa ditemukan diilustrasikan dalam gambar


berikut, dan disebut sebagai dudukan F-1 dan F-2. Kotak conduit dapat
ditempatkan di sisi manapun dari bingkai untuk menyesuaikan dengan susunan
dan posisi dudukan. Lokasi standard kotak conduit adalah di sebelah kiri motor
jika dilihat dari ujung poros. Ini dikodekan sebagai dudukan F-1. Bukaan conduit
dapat ditempatkan pada salah satu dari empat sisi kotak dengan memutar kotak
dalam satuan 90°.

Dengan modifikasi, motor dengan kaki dudukan dapat dipasang pada dinding
atau langit-langit. Dudukan dinding dan langit-langit yang umum diperlihatkan
dalam ilustrasi berikut. Posisi dudukan dinding memiliki awalan W (untuk Wall)
dan posisi dudukan langit-langit memiliki awalan C (untuk Ceiling).
Dudukan Ujung Motor

Kadang-kadang motor perlu dihubungkan langsung dengan peralatan yang


dijalankannya. Dalam contoh berikut, motor dihubungkan langsung dengan gear
box.

Ujung-C

Ujung dari Motor Ujung-C memiliki lubang baut berulir. Baut untuk
mendudukkan motor masuk melewati lubang pasangan pada peralatan dan
menuju ke ujung motor.

Flens-D

Baut masuk melewati lubang pada flens suatu motor flens-D dan menuju lubang
pasangan berulir pada peralatan.
Ulangan 7

1. Jenis selubung terbuka yang mencegah cairan dan padatan jatuh


memasuki bagian dalam motor dari atas pada sudut sampai 15° dari garis
tegak adalah selubung _________.

2. Jenis selubung yang tertutup dan menggunakan kipas yang didudukkan


pada poros motor untuk memasok aliran udara pendingin disebut
selubung _________.

3. Huruf ___ dalam kode ukuran bingkai motor menunjukkan bahwa motor
dibuat sesuai standard NEMA saat ini.

4. Tinggi poros dalam inci untuk suatu motor NEMA tenaga kuda bulat dapat
ditentukan dengan membagi dua angka pertama kode ukuran bingkai
dengan ___.
Motor Induksi AC Siemens
Siemens memproduksi motor induksi AC untuk beraneka ragam aplikasi. Produk
kami meliputi motor-motor yang dirancang sesuai standard NEMA atau IEC,
selain juga motor NEMA atas. Bagian ini memberikan pengenalan terhadap
motor-motor ini. Informasi tambahan tersedian di situs web Siemens Energy &
Atutomation.

Motor General Purpose NEMA

Motor General Purpose NEMA dari Siemens sesuai untuk beraneka ragam
aplikasi, seperti HVAC, penanganan material, pompa, kipas, kompresor, dan
penggunaan tugas ringan lain di lingkungan tidak berbahaya.

Motor-motor ini tersedia sebagai sebagai motor terbuka anti tetesan (ODP) atau
tertutup penuh berpendingin kipas (TEFC) dalam dua tingkat efisiensi, Hight
Efficient dan NEMA Premium Efficient. Motor High Efficient kami memenuhi
atau melampau standard efisiensi EPAct, dan motor NEMA Premium Efficient
kami, dengan fitur teknologi rotor tembaga kami yang baru, melampaui standard
efisiensi NEMA Premium.

Motor NEMA Berfungsi Umum kami manufaktur dengan bingkai aluminum die
cast berbobot ringan atau dengan bingkai besi rugged cast untuk kinerja yang
andal dan tahan lama.

Penghematan Biaya dengan Motor NEMA Premium Efficiency

Contoh berikut memperlihatkan penghematan energi terhadap masa pakai motor


efisiensi NEMA Premium. Dalam contoh ini, motor TEFC 20 HP 1800 RPM
(Motor 1) dengan efisiensi 91% dan harga beli $675 dibandingkan dengan motor
Siemens GP100 NEMA Premium dengan efisiensi 93.6% dan harga beli $1072.
C = biaya masa pakai motor
P = harga beli awal
0.746  HP  T  R
0.746 = faktor konversi HP ke kilowatt
C P HP = tenaga kuda beban penuh motor
E
T = taksiran masa pakai motor dalam jam
R = angka kilowatt-jam utilitas
E = efisiensi dinyatakan sebagai nilai desimal

Perhitungan Motor 1

0.746  20 HP  60 000 jam  $0.08


C  $675   $ 79 373.90
0.91

Perhitungan GP100

0.746  20 HP  60 000 jam  $0.08


C  $675   $ 77 584.82
0.936

Total Penghematan = $ 1789.08

Motor Severe Duty

Motor Severe Duty dari Siemens merupakan “kuda beban” bagi penggunaan
dalam aplikasi paling sulit untuk proses kimia, pertambangan, peleburan, pulp
dan kertas, pengelolaan limbah, dan petrokimia. Motor-motor ini tersedia dengan
aneka ragam modifikasi yang disesuaikan dengan aplikasi dan dua tingkat
efisiensi, High Efficent dan NEMA Premium efficient. Motor severe duty Siemens
jenis SD100 IEEE841 dan RGZEESDX telah dirancang untuk melampaui
standard IEE 841-2001 untuk industri minyak dan kimia.

Motor Hazardous Duty

Dalam aplikasi tugas berbahaya, yang biasa ditemukan dalam industri proses
kimia, pertambangan, peleburan, pulp dan kertas, pengelolan limbah, dan
petrokimia, motor harus mengikuti standard keselamatan paling ketat untuk
perlindungan nyawa, peralatan, dan lingkungan. Motor-motor High Efficient ini
melampaui standard efisiensi EPAct dan terdaftar UL untuk lingkungan gas
berbahaya (Class I, Group D, Class II, Group F & G, Division 1 atau Class I,
Group C & D, Division 1). Upgrading ke Class II, Group E dalam area Division 1
juga tersedia.

Motor Inverter Duty


Motor inverter duty tertutup penuh dari Siemens diberi rating untuk operasi
kontinu dalam lingkungan 40°C pada ketinggian sampai 3300 kaki di atas
permukaan laut. Motor rugged high efisient ini melampaui standard EPAct
Efficency dan dibuat untuk aplikasi drive laju yang bisa diatur untuk Severe Duty
dan Hazardous Duty seperti kipas sentrifugal, pompa, blower, mixer, peralatan
mesin, proses kimia, pertambangan, peleburan, pulp dan kertas, pengelolaan
limbah, dan petrokimia.

Motor TEFC Vertical P-Base

Motor TEFC Vertical P-Base dari Siemens adalah pilihan tepat untuk aplikasi
semacam pompa sentrifugal, pompa turbin, cooling tower, kipas, mixer, pulp dan
kertas, petrokimia, irigasi, pertanian, dan pengolahan air limbah. Motor severe
duty cor besi ini melampau standard EPAct Efficiency dan ditawarkan dengan
poros padat untuk aplikasi thrust Pompa Normal dan In-Line. Motor ini juga
dirancang untuk lokasi tugas berbahaya (tahan ledakan). Diperlengkapi dengan
sistem insulasi yang melampaui persyaratan NEMA MG1 Part 31, Motor
Siemens Vertical P-Base sesuai untuk penggunaan dengan bermacam-macam
drive laju.
Motor Definite Purpose

Motor Definite Purpose NEMA dari Siemens dirancang untuk menangani


aplikasi tertentu untuk banyak sektor industri seperti pertambangan, otomotif,
conveying, dan pendinginan. Untuk aplikasi yang membutuhkan lebih dari satu
laju basis, Motor multi-speed ditawarkan dengan 1 atau 2 gulungan untuk torsi
variabel atau konstan. Motor Automotive Duty TEFC, yang memenuhi atau
melampaui persyaratan tertentu, diakui untuk penggunaan oleh pabrik-pabrik
mobil utama di AS. Untuk aplikas yang membutuhkan pengereman, Brake
Motor dirancang untuk kondisi standard atau dibuat sesuai pesanan untuk
memenuhi kebutuhan penghentian dan penahanan Anda. Jika torsi awal tinggi
merupakan suatu kebutuhan, motor Design C dirancang khusus dengan slip
normal dan arus awal rendah.

Motor IEC Low Voltage

Siemens menawarkan kelengkapan ragam motor IEC low voltage berukuran


dari 0.06 sampai 1250 kW. Paragraf-paragraf berikut merangkum jenis-jenis
motor tegangan rendah IEC yang tersedia.

Motor IEC Standard (Sampai Ukuran Frame 315L)

Motor IEC Standard dari Siemens dicirikan oleh fleksibilitas, ruggedness dan
efisiensi energinya. Secara umum, semua motor sesuai untuk operasi umpan
converter dengan tegangan saluran sampai 500 V + 10%. Motor ini dirancang
untuk memenuhi persyaratan pasar Eropa dan internasional dengan rentang
keluaran dari dari 0.06 sampai 250 kW.

Motor IEC Non-Standard (Ukuran Frame 315 dan Lebih)

IEC motor series N compact dari Siemens mencakup keluaran sampai 1250
kW (pada 50 Hz) dalam rentang non-standard. Sejumlah fiture memberi seri
motor ini dengan ruggedness, keandalan, dan masa pakai yang lama. Motor ini
juga dicirikan oleh keluarannya yang besar untuk ukuran bingkai yang kecil dan
memiliki desain yang teramat kompak dan menghemat ruang. Motor N compact
memiliki efisiensi yang dioptimalkan untuk mengurangi biaya energi.

Motor IEC Explosion Protected

Motor berpelindung ledakan dari Siemens melampaui persyaratan keselamatan


dasar, beroperasi dengan andal bahkan di bawah kondisi yang paling ekstrim. Di
lingkungan berbahaya seperti pabrik kima, industri minyak atau pekerjaan gas,
motor EEx ruged kami mengikuti standard keselamatan yang paling ketat untuk
perlindungan nyawa, mesin dan lingkungan.

Motor IEC Extraction, Motor Marine, Motor Roller Table

Motor ekstraksi asap dari Siemens dapat mengatasi suhu sekeliling yang tinggi
dengan aman. Dalam peristiwa kecelakaan, motor ini mengurangi pembebanan
panas pada bangunan dan menjaga agar jalur akses dan jalur keluar darurat
bebas asap. Motor ekstraksi asap bersertifikat kami telah dikembangkan khusus
untuk bangunan dan lokasi konstruksi dengan sistem kendali asap.

Dirancang khusus untuk penggunaan pada kapal di bawah dek dan untuk
industri lepas pantai, marine motor kami mengikuti persyaratan otoritas
klasifikasi terkemuka (VV, DNV, GL, LRS) dan memiliki sertifikat uji tipe sampai
keluaran 200 kW.

Motor roller table tiga fase kami untuk operasi inverter-fed dirancang untuk
memenuhi banyak permintaan utnuk reversing rolling mill. Produk ini dirancang
sebagai motor tertutup penuh tiga fase tak sinkron dengan rumah besi spheroid
graphit, ring ribs, dan tutup bearing yang diperkuat.

Motor IEC Inverter Duty

Motor tegangan rendah IEC dari Siemens memiliki ciri utama sistem insulasi
berwawasan masa depan Durgnit IR 2000 (IR = Inverter Resistance). Sistem
insulasi Durgnit IR 2000 menggunakan kawat enamel mutu tinggi dan bahan
insulasi bersama dengan pengayaan resin yang tidak mengandung pelarut.
Motor ini kuat beroperasi dengan converter yang memiliki transistor IGBT. Ini
memungkinkan kami motor IEC LV standard kami, dengan insulasi khusus
utnuk operasi sampai 690V +5%, mengurangi biaya dan ruang yang digunakan
dengan filter sinusoida dan dv/dt.

Motor IEC yang Dikhususkan bagi Pelanggan


Sebagai tambahan untuk motor-motor yang disebutkan sebelumnya, Siemen
juga membuat motor IEC untuk memenuhi persyaratan aplikasi tertentu dari
pelanggan

Motor NEMA Atas

Motor yang lebih besar dari ukuran bingkai NEMA disebut sebagai motor NEMA
atas. Motor ini memiliki rentang daya sampai 18 000 HP dan dikonstruksi untuk
memenuhi persyaratan tertentu dari pelanggan.

Untuk masing-masing ukuran bingkai, Siemens memiliki dimensi bingkai


standard, serupa dengan dimensi NEMA. Ilustrasi berikut memperlihatkan tipe
umum dimensi yang disediakan untuk motor NEMA atas.

Pelanggan biasanya memberikan spesifikasi untuk torsi awal, torsi breakdown,


dan torsi beban-penuh berdasarkan kurva laju-torsi yang didapatkan dari
pembuat peralatan yang akan digerakkan. Karena itu, ada beberapa nilai torsi
minimum di mana semua motor AC besar harus bisa membuatnya. Nilai-nilai ini
ditetapkan oleh NEMA.

Torsi Rotor Terkunci ≥ 60% Torsi Beban Penuh


Torsi Pull-Up ≥ 60% Torsi Beban Penuh
Torsi Maksimum ≥ 175% Torsi Beban Penuh
Motor NEMA atas memerlukan penyesuaian yang sama dengan motor ukuran
bingkai bulat untuk ketinggian dan suhu sekeliling. Ketika motor dioperasikan di
atas 3300 kaki, kelas insulasi yang lebih tinggi harus digunakan atau motor harus
diturunkan ratingnya. Motor NEMA atas dengan insulasi kelas B dapat
dimodifikasi dengan mudah untuk operasi dalam suhu sekeliling antara 40°C dan
50°C. Motor yang dimaksudkan untuk bekerja di atas suhu sekeliling 50°C
memerlukan modifikasi khusus di pabriknya.

Siemens membuat seri lengkap motor induksi AC sangkar tupai berukuran besar
di pabrik bersertifikat ISO-9001 kami di Norwood, Ohio. Banyak motor yang
dibuat di pabrik ini berupa motor horizontal, foot-mounted (horizontal
berdudukan kaki), tetapi pabrik ini juga membuat motor vertical, flange-
mounted (vertikal berdudukan flenz) dan motor khusus.

Motor NEMA Atas Horizontal, Foot-Mounted

Siemens membuat motor besar horizontal berdudukan kaki dengan beragam


selubung seperti: open drip proof (ODP, terbuka anti tetesan), weather
protected I (WPI, berpelindung cuaca I), weather protected II (WPI,
berpelindung cuaca II), totally enclosed water-to-air cooled (TEWAC, tertutup
penuh berpendingin air ke udara), totally enclosed air-to-air cooled (TEAAC,
tertutup penuh berpendingin udara ke udara), dan totally enclosed fan cooled
(TEFC, tertutup penuh berpendingin kipas). Tabel-tabel berikut merangkum
tawaran produk Siemens untuk motor besar horizontal berdudukan kaki.

Jenis selubung ODP/WPI


Tipe Siemens CG
Paling sesuai untuk aplikasi dalam ruangan di mana motor tidak
Uraian
menghadapi kondisi sekeliling yang ekstrem
IP23 – terproteksi terhadap benda padat yang lebih besar dari 12.5 mm dan
Derajat Proteksi
air jatuh yang disemprotkan pada sudut sampai 60 derjajat dari garis tegak
Jenis Pendinginan IC01 – ventilasi udara terbuka
Rentang Daya 200 sampai 10 000 HP
Kutub 2 sampai 16
Ukuran Bingkai 500, 580, 680, 800, dan 1120
Tegangan 460 sampai 13 200 V (460 sampai 690 V sampai 800 HP)
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung WPII


Tipe Siemens CGII
Dirancang untuk aplikasi luar ruangan di mana motor kemungkinan tidak
Uraian
terproteksi oleh struktur lain
IP24 – terproteksi terhadap benda padat yang lebih besar dari 12.5 mm dan
Derajat Proteksi
air jatuh yang terciprat dari arah manapun
Jenis Pendinginan IC01 – ventilasi udara terbuka
Rentang Daya 200 sampai 10 000 HP
Kutub 2 sampai 16
Ukuran Bingkai 500, 580, 680, 800, dan 1120
Tegangan 460 sampai 13 200 V (460 sampai 690 V sampai 800 HP)
Service Factor 1.0 (1.15 optional)
Jenis selubung WPII
Tipe Siemens H-Compact PLUS SH710 Frame
Dirancang untuk aplikasi luar ruangan di mana motor mungkin tidak
Uraian
terproteksi oleh struktur lain
IPS24 – terproteksi terhadap benda padat yang lebih besar dari 12.5 mm
Derajat Proteksi dan air jatuh yang terciprat dari arah manapun. W memperluas raing ke
kondisi-kondisi cuaca.
Jenis Pendinginan IC01 – ventilasi udara terbuka
Sampai dengan 18 000 HP untuk 2 kutub atau 4 kutub
Sampai dengan 12 000 HP untuk 6 kutub
Rentang Daya
Sampai dengan 10 000 HP untuk 8 kutub
Sampai dengan 7 000 HP untuk 10 kutub
Kutub 2 sampai 10
Ukuran Bingkai 710, 712, 714, dan 716
Tegangan 6 000 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung TEWAC


Tipe Siemens CGG
Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
Uraian harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Memiliki keuntungan
tambahan rendah kebisingan dan pendinginan air yang efisien.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
Jenis Pendinginan ICW81 – didinginkan air ke udara
Rentang Daya 200 sampai 10 000 HP
Kutub 2 sampai 16
Ukuran Bingkai 580, 680, 800, dan 1120
Tegangan 2 300 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung TEWAC


Tipe Siemens H-Compact PLUS SH710 Frame
Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
Uraian harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Memiliki keuntungan
tambahan rendah kebisingan dan pendinginan air yang efisien.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
Jenis Pendinginan ICW81 – didinginkan air ke udara
Sampai dengan 18 000 HP untuk 2 kutub atau 4 kutub
Sampai dengan 12 000 HP untuk 6 kutub
Rentang Daya
Sampai dengan 10 000 HP untuk 8 kutub
Sampai dengan 7 000 HP untuk 10 kutub
Kutub 2 sampai 10
Ukuran Bingkai 710, 712, 714, dan 716
Tegangan 6 000 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung TEAAC


Tipe Siemens CAZ
Uraian Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Menggunakan heat
exchanger udara ke udara berjenis tabung.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
IC611 – Didinginkan tertutup penuh dengan kipas luar yang didudukkan
Jenis Pendinginan
pada poros
Rentang Daya 900 sampai 7 000 HP
Kutub 2 sampai 16
Ukuran Bingkai 580, 680, 800, dan 1120
Tegangan 2 300 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)
Jenis selubung TEAAC
Tipe Siemens H-Compact PLUS SH710 Frame
Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
Uraian harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Menggunakan heat
exchanger udara ke udara berjenis tabung.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
IC611 – Didinginkan tertutup penuh dengan kipas luar yang didudukkan
Jenis Pendinginan
pada poros
Sampai dengan 18 000 HP untuk 2 kutub atau 4 kutub
Sampai dengan 12 000 HP untuk 6 kutub
Rentang Daya
Sampai dengan 10 000 HP untuk 8 kutub
Sampai dengan 7 000 HP untuk 10 kutub
Kutub 2 sampai 10
Ukuran Bingkai 710, 712, 714, dan 716
Tegangan 6 000 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung TEFC


Tipe Siemens CZ dan CGZ
Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
Uraian harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Menggunakan sirip
pendingin pada keempat kuadran gardan dan kerangkanya.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
Jenis Pendinginan IC411 – Didinginkan kipas tertutup penuh
Rentang Daya 200 sampai 2 250 HP
Kutub 2 sampai 16
Ukuran Bingkai 500, 580, 708, 788, dan 880
Tegangan 460 sampai 11 000 V (460 sampai 690 V sampai dengan 800 HP)
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Motor NEMA Atas Vertical, Flange-Mounted

Siemens membuat motor besar vertikal berdudukan flenz dengan beragam


selubung seperti: weather protected I (WPI), weather protected II (WPII),
totally enclosed air-to-air cooled (TEAAC), dan totally enclosed fan cooled
(TEFC). Tabel-tabel berikut merangkum tawaran produk Siemens untuk motor
besar vertikal berdudukan flenz dengan jenis-jenis selubung ini.
Jenis selubung WPI
Tipe Siemens CGV dan CGGS
Paling sesuai untuk aplikasi dalam ruangan di mana motor tidak
Uraian
menghadapi kondisi sekeliling yang ekstrem
IP23 – terproteksi terhadap benda padat yang lebih besar dari 12.5 mm dan
Derajat Proteksi
air jatuh yang disemprotkan pada sudut sampai 60 derjajat dari garis tegak
Jenis Pendinginan IC01 – ventilasi udara terbuka
Rentang Daya 200 sampai 4 000 HP
Kutub 4 sampai 16
Ukuran Bingkai 500, 580, 680, 800, dan 1120
Tegangan 2 300 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung WPII


Tipe Siemens CGIIV dan CGIIHS
Dirancang untuk aplikasi luar ruangan di mana motor kemungkinan tidak
Uraian
terproteksi oleh struktur lain
IP24 – terproteksi terhadap benda padat yang lebih besar dari 12.5 mm dan
Derajat Proteksi
air jatuh yang terciprat dari arah manapun
Jenis Pendinginan IC01 – ventilasi udara terbuka
Rentang Daya 200 sampai 4 000 HP
Kutub 4 sampai 16
Ukuran Bingkai 500, 580, 680, 800, dan 1120
Tegangan 2 300 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Jenis selubung TEAAC


Tipe Siemens CAZV
Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
Uraian harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Menggunakan heat
exchanger udara ke udara berjenis tabung.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
IC611 – Didinginkan tertutup penuh dengan kipas luar yang didudukkan
Jenis Pendinginan
pada poros
Rentang Daya 800 sampai 3 000 HP
Kutub 4 sampai 16
Ukuran Bingkai 680, 800, dan 1120
Tegangan 2 300 sampai 13 200 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)
Jenis selubung TEFC
Tipe Siemens CGZV dan CGZHS
Dirancang untuk aplikasi dalam dan luar ruangan di mana bagian dalam
Uraian harus terproteksi dari kondisi sekeliling yang buruk. Menggunakan sirip
pendingin pada keempat kuadran gardan dan kerangkanya.
IP54 – membatasi debu yang terserap masuk dan terproteksi terhadap air
Derajat Proteksi
yang terciprat dari arah manapun.
Jenis Pendinginan IC411 – Didinginkan kipas tertutup penuh
Rentang Daya 200 sampai 900 HP
Kutub 2 (4 atau 6 optional)
Ukuran Bingkai 500 dan 580
Tegangan 2 300 sampai 6 900 V
Service Factor 1.0 (1.15 optional)

Motor Besar Khusus

Industri proses yang banyak memberi tuntutan, dari produksi dan penyulingan
minyak sampai proses kimia dan pembangkitan daya, sudah mengadopsi dua
standard yang teliti yang dikemukakan oleh American Petroleum Institute utnuk
keandalan dan kinerja motor. API 541-4th edition adalah motor bertujuan
khusus yang paling kritis dan API 547 adalah motor bertujuan umum severe-
duty. Sebagai tambahan untuk motor NEMA atas yang dituliskan sebelumnya,
Siemens juga membuat motor khusus AC berukuran besar sesuai spesifikasi API
541-4th edition dan API 547.
Ulangan 8

1. Motor General Purpose NEMA dari Siemens tersedia dengan selubung


_________ dan _________.

2. Motor Severe Duty NEMA dari Siemens tersedia dalam dua tingkat
efisiensi, _________ dan _________.

3. Motor inverter duty tertutup penuh dari Siemens berpengenal operasi


kontinu dalam susu sekeliling 40°C pada ketinggian sampai dengan
_________ kaki di atas permukaan laut.

4. Motor IEC Standard dari Siemens dirancang untuk memenuhi persyaratan


pasar Eropa dan internasional dengan rentang keluaran dari ___ sampai
___ kW.

5. Siemens membuat seri lengkap motor induksi AC sangkar tupai berukuran


besar di pabrik bersertifikasi ISO-9001 kami di _________.

6. Motor NEMA atas Siemens tersedia dalam rentang daya sampai dengan
_________ HP.
Jawaban Ulangan
Ulangan 1

1) 15; 2) Torsi; 3) 80; 4) kelembaman; 5) Laju; 6) putaran per menit atau RPM; 7)
percepatan

Ulangan 2

1) A. selubung, B. stator, C. rotor; 2) stator; 3) rotor; 4) sangkar tupai; 5)


selubung

Ulangan 3

1) utara, selatan; 2) A. menarik, B. menolak, C. menolak D. menarik;


3) medan magnet; 4) D

Ulangan 4

1) 2, utara; 2) sinkron; 3) 1800; 4) slip; 5) 4.2

Ulangan 5

1) 34.5; 2) 105, 10; 3) 150; 4) breakdown

Ulangan 6

1) 188 ; 2) 7.67; 3) tenaga kuda; 4) 40; 5) A

Ulangan 7

1) terbuka anti tetesan; 2) tertutup penuh didinginkan kipas; 3) T; 4) 4

Ulangan 8

1) terbuka anti tetesan, tertutup penuh didinginkan kipas; 2) High Efficient, NEMA
Premium efficient; 3) 3300; 4) 0.06, 250; 5) Norwood, Ohio; 6) 18 ,000
Ujian Akhir
Ujian akhir dimaksudkan sebagai alat belajar. Buku boleh digunakan selama
ujian. Nila 70% atau lebih berarti lulus.

1. _________ adalah gaya pelintir atau putar yang menyebabkan benda


berputar.

a. Torsi c. Kelembamban
b. Gesekan d. Percepatan

2. Jika gaya sebesar 50 pounds diterapkan pada tuas sepanjang 3 kaki,


torsinya adalah ___ lb-ft.

a. 16.7 c. 47
b. 53 d. 150

3. Nilai melakukan usaha disebut _________.

a. kelembaman c. daya
b. laju d. Energi

4. 60 kW sama dengan ___ HP.

a. 44.8 c. 65.2
b. 80.4 d. 120

5. Tiga bagian utama motor AC adalah _________.

a. rotor, stator, dan selubung


b. poros, rumah, dan kotak koneksi
c. kipas pendingin, rotor, dan stator
d. penutup ujung, bearing, dan kipas pendingin

6. Kurva laju-torsi berikut adalah untuk motor NEMA desain ___.

a. B c. D
b. C d. Bukan B, C, maupun D
7. Motor dengan laju sinkron 900 RPM dan laju rotor 850 RPM memiliki ___
% slip.

a. 3 c. 5.6
b. 9.4 d. 10

8. _________ motor adalah persentase energi listrik yang dipasok pada


motor yang diubah bentuk menjadi energi mekanis.

a. service factor c. kenaikan suhu


b. efisiensi d. RPM

9. Torsi awal juga disebut sebagai torsi _________.

a. pull-up c. breakdown
b. beban penuh d. rotor terkunci

10. Motor NEMA B yang dinyalakan dengan menyambungkannya pada


sumber daya pada tegangan dan frekuensi pengenal biasanya memiliki
arus awal _________% dari arus beban penuh.

a. 100 sampai 250 c. 300 sampai 350


b. 400 sampai 450 d. 600 sampai 650

11. Kenaikan suhu yang diizinkan dari suatu motor NEMA dengan insulasi
Class F adalah ___°C, tidak termasuk 10°C tenggang hot spot.

a. 60 c. 80
b. 105 d. 125
12. Rasio volts per hertz dari suatu motor 460 VAC 60 Hz adalah ___ V/Hz.

a. 3.8 c. 5.1
b. 7.67 d. 9.2

13. Motor yang dioperasikan dalam rentang laju yang memungkinkan rasio
volts per hertz konstan dikatakan memiliki _________.

a. HP tetap c. torsi tetap


b. torsi variabel d. percepatan tetap

14. Motor General Purpose High Efficient NEMA dari Siemens memenuhi
atau melampaui standard efisiensi _________.

a. NEC c. EPAct
b. NEMA Premium d. Seluruh jawaban di atas

15. Motor empat kutub yang bekerja pada 50 Hz memiliki laju sinkron
_________ RPM.

a. 1200 c. 1800
b. 1500 d. 3000

16. Selubung motor _________ memiliki lubang udara yang diposisikan untuk
mencegah cairan dan padatan yang jatuh dari atas pada sudut sampai
dengan 15° dari garis tegak memasuki bagian dalam motor.

a. TENV c. TEFC
b. XP d. ODP

17. Lingkungan yang biasanya memiliki uap bensin di udara akan


digolongkan sebagai lokasi berbahaya Division I, Clas ___.

a. I c. III
b. II d. IV

18. Huruf ___ dalam kode ukuran bingkai motor suatu motor tenaga kuda
bulat menunjukkan bahwa motor dibuat sesuai standard NEMA yang
berlaku saat ini.

a. C c. T
b. U d. N

19. Motor IEC Standard dari Siemens tersedia dalam ukuran dari 0.06 sampai
___ kW.
a. 50 c. 200
b. 125 d. 250

20. Motor NEMA atas dari Siemens tersedia dalam rentang daya sampai
_________ HP.

a. 18 000 c. 25 000
b. 20 000 d. 30 000

You might also like