Professional Documents
Culture Documents
MELAKUKAN CIAM SI
0811230017
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
1
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya Tiong Hoa yang terkenal di kawasan Kawi adalah Ciam Si. Ciam
si merupakan jenis ramalan Tiong Hoa. Orang harus mengocok-ngocok bilah
bambu dalam batang bambu yang besar sampai keluar satu bilah. Bilah bambu itu
berisi angka yang akan ditukarkan pada penjaga ciam si. Penjaga ciam si akan
memberikan kertas ramalan berdasarkan angka yang ada di bilah bambu tersebut.
Berbagai lapisan masyarakat boleh ikut melakukan ritual ini. Baik tua-
muda, pria-wanita, dan pribumi-Tiong Hoa. Bahkan, mayoritas pengunjung yang
melakukan ciam si adalah orang pribumi. Hal ini menunjukkan budaya ciam si
yang notabene-nya bukan budaya asli Indonesia telah diterima oleh para jamaah
Kawi.
2
Dalam kaitan ritual ciam si yang berada di Gunung Kawi serta pelakunya
yang merupakan orang pribumi dan Tiong Hoa maka peneliti tertarik untuk
memahami: “Motivasi para Jamaah Gunung Kawi Yang Pertama Kali Melakukan
Ciam Si”.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Ciamsi
Ciamsi adalah tradisi peramalan yang berakar pada Taoisme. Zhang Tao
Ling atau Zhang Daoling, pengembang ajaran Tao yang hidup pada abad ke-2
Masehi, menciptakan metode ciamsi dengan tujuan membantu orang-orang yang
berdoa di kelenteng untuk menyelesaikan berbagai persoalan hidup yang dihadapi.
Jawaban diberikan dalam bentuk kata-kata atau syair yang ditulis di lembarlembar
kertas yang isinya berupa penjelasan atau petunjuk tertentu yang dianggap sebagai
jawaban dewa atau dewi atas doa yang dipanjatkan.
2.1.1 Aktivitas
4
karena generasi muda banyak yang tidak percaya dan lebih memilih untuk pergi
ke dokter. Keberadaan ”Sinse” (tabib Cina) juga menghilang seiring dengan
perkembangan jaman. Toko-toko yang menjual bahan-bahan obat Cina pun sudah
banyak menghilang digantikan oleh toko-toko baru, walaupun masih ada beberapa
toko yang menjual obat Cina.
2.2 Motivasi
Salah satu teori motivasi yang dikenal adalah teori Hierarki kebutuhan
Maslow. Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang
membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting
hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai
atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang
perlu dipenuhi.
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah,
5
dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas,
dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta
dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
Studi Pustaka, untuk mendapatkan data dan informasi sekunder
sebagai penunjang yang tidak didapatkan dari observasi lapang melalui
browsing internet.
8
peneliti memilih teori Hierarki Kebutuhan Maslow karena cocok
dengan motivasi.
4. Rhizomatic Validity
Validitas ini mencoba untuk memberi gambaran bahwa tidak ada
peristiwa yang terjadi secara linear, namun dengan perhatian yang
tinggi, setiap peristiwa itu dapat dipahami & diungkap banyak cerita
sebagai kebenaran yang sahih. Pada penelitian ini, peneliti berpendapat
validita rhizomatic yaitu individu percaya ramalan ciam si yang
mengatakan bahwa usahanya akan untung, dan ternyata benar
usahanya untung. Akhirnya ia menyebarkan bahwa ramalan ciam si
benar dan banyak orang yang percaya.
5. Situated Validity
Validitas ini memberikan contoh kebenaran validitas feminist
dalam situasi dominasi pengaruh pria. Dimana wanita ingin
mengekspresikan perilakunya, tampilannya, emosinya, sifat
keibuannya secara beragam.
Pada penelitian tentang motivasi ini, terlihat pengunjung yang
melakukan ciam si didominasi oleh orang pribumi. Kita bisa melihat
bagaimana orang-orang pribumi ini begitu termotivasi untuk
mengetahui masa depan mereka sampai-sampai mereka mau mencoba
ramalan yang sebenarnya bukan merupakan budaya asli mereka.
3.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas
data atau temuan. Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih
peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau
peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang
sama atau sekelompok data bila dibagi menjadi dua kelompok
menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan
dalam suatu objek berwarna merah, peneliti yang lain juga demikian.
1. Quixotic Reliability
Reliabilitas quixotic adalah keadaan dimana suatu metode
pengumpulan data secara kontinyu menghasilkan data yang sama
9
(tidak bervariasi). Reliabilitas ini hanya dilihat sekilas oleh peneliti,
sehingga reliabilitas ini sering tidak akurat. Pada penelitian kali ini,
reliabilitas quixotic yang secara kontinyu menunjukkan adanya
motivasi adalah banyaknya orang mengantri di ciam si. Banyaknya
orang mengantri bisa menunjukkan sekilas bahwa orang-orang
termotivasi untuk mengetahui masa depan mereka melalui ramalan
ciam si.
2. Diacronic Reliability
3. Synchronic Reliability
10
Persamaan sikap orang-orang yang melakukan ciam si ini dikarenakan
adanya rasa ingin tahu yang besar dari setiap orang. Ketika mereka
ingin melihat ada orang yang telah melakukan ciam si dan terbukti
ramalan itu benar, maka mereka penasaran dan ingin mencoba
melakukan ciam si.
11
BAB IV
– Mengurai
– Menelaah
– Mengartikan data
– Membandingkan
– Mengkategorisasikan
12
b. Antusias, merupakan ciri fisik yang terlihat dari perasaan senang dan
bersemangat individu ketika melakukan ciam si. Dimensinya adalah
tinggi-rendah.
13
orang-orang yang awam terhadap ciam si ini, maka mereka akan
mencari tahu apa dan bagaiman ciam si itu sebenarnya. Hal itulah
yang menyebabkan mereka termotivasi dalam melakukan ciam si.
14
Gedung Ciam Si yang terletak di samping pos informasi area
Gunung Kawi..
Berikut adalah Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – yang diantaranya merupakan
kebutuhan orang melakukan ciam si. Hierarki ini disusun berdasarkan kebutuhan
yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
15
terpenuhi, maka tidak mungkin ia bisa menjalankan ciam si, sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa orang-orang yang melakukan ciam si
adalah orangorang yang kebutuhan fisiologisnya telah terpenuhi.
3. Kebutuhan Sosial
16
1. Apakah penyebab para jamaah Kawi melakukan Ciam Si?
17
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Ciam si merupakan ritual ramalan khas Tiong Hoa yang bisa menguak
nasib orang berdasarkan nomor yang keluar dari bilah bambu yang telah dikocok
dari batang bambu besar. Ternyata, ciam si ini juga dilakukanoleh orang-orang
pribumi. Di sini terlihat pembauran satu budaya dengan budaya lainnya yang
sampai sekarang ini masih rukun.
18
5.2 Saran
19
REFERENSI
http://mirnaferdiyawati-uin-bi-2b.blogspot.com/2008/04/teori-hirarki-kebutuhan-
abraham-maslow_7935.html
http://ariellucky.wordpress.com/2008/06/13/ciam-si-ramalan-kuno-yang-masih-
diyakini/
http://www.mail-archive.com/budaya_tionghua@yahoogroups.com/msg24520.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
20
LAMPIRAN
1. Transkrip Wawancara
Subjek : Ms. I
21
gak.
Interviewee Gak, Mbak! Sudah capek!
Interviewer Makasih, ya Mbak atas Perpisahan
waktunya.
Interviewee Iya, sama-sama.
2. Dokumentasi
22
Ket : Kertas Nasib Ciam Si
3. Worksheet
23