You are on page 1of 2

ANALISA ARTIKEL PENDIDIKAN

Rajin pangkal pandai. Semboyan yang sudah sangat kita kenal di dunia pendidikan di
Indonesia. Sebenarnya apa itu pendidikan? Pendidikan mempunyai pengertian yaitu proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar
Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti,
pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Di Indonesia pendidikan adalah hal yang utama. Untuk itulah pemerintah sangat
memperhatikan masalah pendidikan. Contohnya saja dengan diadakannya wajib belajar 6
tahun pada tahun 1994 yang dirasa sudah berhasil. Tahun 2004, pemerintah mencanangkan
wajib belajar 9 tahun dan pada tahun 2009 pemerintah mulai merencanakan wajib belajar 12
tahun. Dengan adanya program wajib belajar tersebut diharapkan generasi muda bisa
menjadi warga yang berkompeten di bidangnya.

Program-program yang dibuat oleh pemerintah memang sudah mendapat perhatian


oleh masyarakat. Akan tetapi, kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Masalah
mendasar yang menjadi penyebabnya yaitu kekeliruan paradigma pendidikan yang mendasari
keseluruhan penyelenggaran sistem pendidikan. Masalah-masalah lainnya adalah aspek
teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, seperti mahalnya biaya
pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya sarana fisik, rendahnya kesejahteraaan guru,
dan sebagainya. Di dalam masalah sarana fisik saja misalnya, banyak sekali sekolah dan
perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan serta penggunaan media belajar
rendah, buku perpustakaan tidak lengkap, sementara laboratorium tidak berstandar,
pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak
sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki
laboratorium dan sebagainya.
Mari kita lihat wilayah desa-desa yang terpencil, mereka banyak menggunakan balai
desa untuk tempat belajar mengajar. Jika masalah tempat dan tenaga mengajar tidak
dipermasalahkan, bagaimana dengan buku-buku yang menjadi gudang ilmu bagi para siswa.
Sarana ini sangat penting karena disitulah mereka bisa mendapatkan sumber wawasan yang
luas yang pastinya berguna untuk kehidupan mendatang.
Generasi muda Indonesia perlu mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karena itu
tindakan PT ACE Assurance dan PT ACE INA Insurance yang mengadakan aksi peduli
pendidikan anak di Indonesia dengan menyumbangkan beberapa jumlah buku perpustakaan
memang patut ditiru. Sungguh berbahagialah para anak-anak apabila mereka mendapat
sumbangan buku-buku oleh sukarelawan pendidikan seperti itu. Sudah semestinya para
rakyat Indonesia ikut peduli dengan hal-hal seperti itu. Seperti yang tertuang dalam alenia ke-
4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, tujuan Negara Indonesia salah
satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itulah kepedulian bangsa Indonesia
terhadap pendidikan sangat diperlukan, karena kalau bukan kita, siapa lagi?

You might also like