Professional Documents
Culture Documents
antara lain :
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.Maslow pada intinya berkisar pada pendapat
bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
Fisiologis
Keamanan, keselamatan dan perlindungan
Sosial, kasih sayang, rasa dimiliki
Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Menurut maslow, jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, maka ia perlu memahami
sedang berada pada anak tangga manakah posisi bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas
berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negatif (teori X) yang mengandaikan bahwa
kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan satu lagi positif (teori Y) bahwa kebutuhan order
tinggi mendominasi individu.
Dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut
teori dua faktor tentang motivasi. Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak
puas atau faktor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang
membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang
meliputi:
- prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pekerjaan itu sendiri (the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)
Teori ini berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara
tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh
suatu keluaran tertentu, dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu tersebut.
Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang
tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu
penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji,
atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan
secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi
7. Reinforcement theory
Teori motivasi ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini
menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa
yang akan datang dalam proses pembelajaran.
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu, maka akan banyak menentukan kualitas perilaku yang
ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.